Capaian Pembelajaran Sejarah Fase F
A. Rasional Mata Pelajaran Sejarah
Sejarah Indonesia dipengaruhi oleh berbagai peristiwa penting yang ada di dunia, seperti revolusi besar dunia, Perang Dunia I, Perang Dunia II, Perang Dingin, dan peristiwa kontemporer dunia sampai abad ke-21 merupakan peristiwa dunia yang berpengaruh pada Indonesia. Transformasi pengetahuan yang ada di masa lalu baik untuk dijadikan bahan proyeksi untuk masa depan kelak. Sejarah di Indonesia dapat memperkuat jati diri manusia dalam dimensi lokal, nasional, dan global, dan hal ini akan didapatkan manusia melalui mata pelajaran Sejarah.
Guru berperan penting dalam membangun jembatan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan. Dalam hal ini, guru akan merangsang kebatinan serta kemampuan bernalar peserta didik melalui keterampilan imajinatif, kreatif, kritis, dan reflektif yang berdasarkan pada sumber belajar yang otentik.
Secara progresif, pembelajaran Sejarah harus mampu mengkontekstualisasikan berbagai macam peristiwa yang terjadi di masa lalu dengan peristiwa yang terjadi di masa kini. Dengan adanya pembelajaran ini, peserta didik dapat merenungi, mengevaluasi, membandigkan, atau mengambil keputusan sebagai orientasi untuk kehidupan di masa depan yan lebih baik. Pembelajaran Sejarah diharapkan dapat membentuk peserta didik untuk menjadi manusia merdeka yang memiliki kesadaran sejarah dan selaras dengan Profil Pelajar Pancasila.
B. Tujuan Mata Pelajaran Sejarah
Mata pelajaran Sejarah bertujuan untuk:
- Menumbuhkembangkan kesadaran sejarah;
- Menumbuhkembangkan pemahaman tentang diri sendiri;
- Menumbuhkembangkan pemahaman kolektif sebagai bangsa;
- Menumbuhkembangkan rasa bangga atas kegemilangan masa lalu;
- Menumbuhkembangkan rasa nasionalisme dan patriotisme;
- Menumbuhkembangkan nilai-nilai moral, kemanusiaan, dan lingkungan hidup;
- Menumbuhkembangkan nilai-nilai kebhinekaan dan gotong royong;
- Mengembangkan pemahaman mengenai dimensi manusia, yaitu kemampuan dalam menganalisis pemikiran, suasana kebatinan, tindakan, maupun karya yang memiliki makna dalam sejarah;
- Mengembangkan pemahaman tentang dimensi ruang, yaitu kemampuan dalam menganalisis hubungan suatu peristiwa yang terjadi secara lokal, nasional, serta global;
- Mengembangkan pemahaman tentang waktu, yaitu kemampuan dalam melihat peristiwa secara utuh yang meliputi dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan, serta mengembangkan kemampuan untuk menganalisis perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan yang terjadi di dalam kehidupan manusia;
- Melatih kemampuan peserta didik dalam berpikir diakronis, sinkronis, kausalitas, imajinatif, kreatif, kritis, reflektif, kontekstual, dan multiperspektif;
- Melatih kemampuan peserta didik dalam mencari sumber, kritik dan seleksi sumber, analisis dan sinentis sumber, dan penulisan sejarah; serta
- Melatih kemampuan peserta didik dalam mengolah informasi sejarah.
C. Karakteristik Mata Pelajaran Sejarah
Pembelajaran Sejarah berkaitan dengan dimensi manusia, ruang, dan waktu. Dimensi manusia dilihat sebagai agen yang menciptakan suatu sejarah, secara individu ataupun kolektif. Dimensi pemikiran yang dilihat dari mental kebatinan, rekam jejak, atau karya yang akan menjadi latar belakang manusia. Kemudian, dimensi ruang yang dilihat dari tempat terjadinya suatu peristiwa, baik yang terjadi dalam lingkup lokal, nasional, dan global. Dimensi waktu yang dilihat secara kontekstual yang melewati masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang dengan memperhatikan pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, atau keberulangan dari suatu peristiwa.
Pembelajaran Sejarah mencakup berbagai peristiwa global yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Indonesia. Peristiwa global dibalut ke dalam bentuk materi terintegrasi dalam perjalanan sejarah di Indonesia. Pembelajaran Sejarah memiliki pendekatan yang khas, seperti diakronis maupun sinkronis.
- Pembelajaran Sejarah memiliki ruang lingkup materi sebagai berikut.
- Pengantar Ilmu Sejarah
- Asal Usul Nenek Moyang dan Rempah - Rempah yang ada di Indonesia
- Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
- Kerajaan Islam di Indonesia
- Kolonisasi dan Perlawanan Bangsa Indonesia
- Pergerakan Kebangsaan Indonesia
- Pendudukan Jepang di Indonesia
- Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
- Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
- Pemerintahan Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin
- Pemerintahan Orde Baru
- Pemerintahan Reformasi
2. Pembelajaran Sejarah memiliki ruang linkup Strands yang meliputi:
- Keterampilan Konsep Sejarah (Historical Conceptual Skills);
- Keterampilan Berpikir Sejarah (Historical Thinking Skills);
- Kesadaran Sejarah (Historical Consciousness);
- Penelitian Sejarah (Historical Research); dan
- Keterampilan Praktis Sejarah (Historical Practice Skills).
Elemen |
Deskripsi |
Keterampilan Konsep Kelas X |
Keterampilan Konsep Sejarah (Historical
Conceptual Skills) berhubungan dengan konsepkonsep dasar ilmu sejarah,
seperti manusia, ruang, waktu, diakronik (kronologi), sinkronik,
historiografi, maupun konsepkonsep lain yang berhubungan dengan peristiwa
sejarah seperti kolonialisme, imperialisme, pergerakan nasional, proklamasi,
orde lama, orde baru, reformasi, dan lain-lain. Keterampilan konsep diperoleh
melalui pemahaman akan sebuah konsep, baik dalam dalam lingkup ilmu sejarah
maupun lingkup ilmu lain yang memiliki relevansi dengan pembahasan sebuah
peristiwa. Peserta didik tidak hanya sekedar tahu dan hafal
tentang definisi konsep, tetapi juga harus tahu bagaimana menggunakan konsep
sebagai bahan analisis untuk mengkaji sebuah peristiwa. Pemahaman konsep
dibutuhkan untuk memperoleh penjelasan secara lebih luas dan bermakna tentang
sebuah peristiwa. |
Keterampilan Proses Sejarah Kelas X |
1.
Mengamati: Peserta didik melakukan kegiatan yang dilaksanakan secara sengaja dan
terencana dengan maksud untuk mendapat informasi dari hasil pengamatan.
Pengamatan dapat dilakukan langsung atau menggunakan instrumen lain. 2.
Menanya: Peserta didik menyusun pertanyaan tentang hal-hal yang ingin
diketahuinya dan masalah apa yang ditemukan. Pada tahap ini ia juga
menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan baru yang akan
dipelajari sehingga dapat menjelaskan permasalahan yang sedang diselidiki
dengan rumus 5W 1H (apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana), dan
memperkirakan apa yang akan terjadi berdasarkan jawaban atas pertanyaan. 3.
Mengumpulkan
Informasi: Peserta didik menyusun langkah-langkah untuk mengumpulkan informasi
melalui studi pustaka, studi dokumen, wawancara, observasi, kuesioner, dan
teknik pengumpulan informasi lainnya. 4.
Mengorganisasikan
Informasi: Peserta didik memilih, mengolah dan menganalisis informasi yang
diperoleh. Proses analisis informasi dilakukan dengan cara verifikasi,
interpretasi, dan triangulasi informasi. 5.
Menarik
Kesimpulan: Peserta didik menjawab, mengukur dan mendeskripsikan serta menjelaskan
permasalahan yang ada dengan memenuhi prosedur dan tahapan yang ditetapkan. 6.
Mengomunikasikan: Peserta didik mengungkapkan seluruh hasil tahapan di atas secara lisan
dan tulisan dalam bentuk media digital dan non-digital. Peserta didik lalu
mengomunikasikan hasil temuannya dengan mempublikasikan hasil laporan dalam
bentuk presentasi digital dan/atau non digital. 7.
Merefleksikan dan
Merencanakan Proyek Lanjutan Secara Kolaboratif: Peserta didik mampu mengevaluasi pengalaman belajar yang telah dilalui
dan diharapkan dapat merencanakan projek lanjutan dengan melibatkan lintas
mata pelajaran secara kolaboratif. |
Keterampilan Proses Sejarah Kelas
XI dan XII |
1.
Keterampilan
Berpikir Sejarah (Historical Thinking Skills): Peserta didik
mampu berpikir diakronis (kronologi); berpikir sinkronis; berpikir
kausalitas; berpikir interpretasi; berpikir kritis; berpikir kreatif;
berpikir kontekstual; berpikir imajinatif; berpikir multiperspektif; berpikir
reflektif. 2.
Kesadaran Sejarah
(Historical Consciousness): Peserta didik
mampu memahami dan menganalisis fakta sejarah; menghubungkan masa lalu, masa
kini, dan masa depan; memaknai nilai-nilai masa lalu. 3.
Penelitian
Sejarah (Historical Research): Peserta didik
mampu menentukan topik; mengumpulkan sumber (heuristik); mengritik dan
menyeleksi sumber (verifikasi); menganalisis dan mensintesis sumber
(interpretasi); menuliskan sejarah (historiografi). 4.
Keterampilan
Praktis Sejarah (Historical Practice Skills): Peserta didik
mampu membaca buku teks, buku referensi, internet, dokumen sejarah, dan hasil
wawancara; menuliskan cerita sejarah; menuturkan cerita sejarah; mengolah
informasi sejarah non digital atau digital dalam berbagai bentuk aplikasi
sejarah, rekaman suara, film dokumenter, foto, maket, vlog, timeline,
story board, infografis, videografis, komik, poster, dan lain-lain. |
Keterampilan Konsep Sejarah Kelas
XI dan XII |
Pada akhir fase kelas XI ini,
peserta didik mampu mengembangkan konsep sejarah yang dapat digunakan untuk
mengkaji peristiwa sejarah; mengidentifikasi kiprah orang-orang atau kelompok
masyarakat dalam menciptakan dan menggerakan sejarah; mengidentifikasi peristiwa
sejarah di Indonesia serta mengaitkan atau menghubungkannya dengan peristiwa
sejarah di dunia pada periode yang sama; mengidentifikasi dan menganalisis
pola perkembangan, keberlanjutan, perubahan, dan pengulangan dalam peristiwa
sejarah; dan mengembangkan konsep diakronis (kronologi) dan/atau sinkronis
untuk mendeskripsikan peristiwa sejarah. Pada akhir fase kelas XII ini,
peserta didik mampu mengembangkan konsep sejarah yang dapat digunakan untuk
menganalisis berbagai peristiwa aktual yang terjadi; mengidentifikasi kiprah
orang-orang atau kelompok masyarakat pada masa kini yang membawa dampak bagi
kehidupan manusia; mengidentifikasi keterkaitan atau hubungan antara
peristiwa sejarah di Indonesia yang bersifat lokal dan nasional dengan
peristiwa sejarah di dunia; membandingkan dan mengaitkan berbagai peristiwa
yang terjadi secara aktual dengan peristiwa sejarah; dan mengembangkan konsep
diakronis (kronologi) dan/atau sinkronis untuk menganalisis peristiwa
sejarah. |
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Sejarah Setiap Fase F (Kelas XI-XII SMA/MA/Program Paket C)
Di akhir Fase F, pesertadidik mampu mengembangkan konsep dasar sejarah untuk mengkaji peristiwa sejarah dalam lintasan lokal, nasional, dan global. Peserta didik mampu menggunakan sumber belajar untuk melakukan penelitian sejarah secara diakronis dan sinkronis dan mengomunikasikannya ke dalam bentuk lisan, tulisan, atau media pembelajaran lain. Selain itu, peserta didik juga mampu menggunakan keterampilan sejarah untuk menjelaskan, menganalisis, dan mengevaluasi peristiwa sejarah, serta memaknai nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Peserta didik mampu menggunakan sumber primer dan sekunder untuk melakukan penelitian sejarah secara sinkronis dan diakronis kemudian mengomunikasikannya ke dalam bentuk lisan, tulisan, atau media pembelajaran lain. Selain itu, peserta didik juga mampu menggunakan keterampilan sejarah untuk menjelaskan, menganalisis, dan mengevaluasi suatu peristiwa sejarah yang berasal dari berbagai perspektif, serta mengaktualisasikan bakat dan minatnya ke dalam bidang sejarah melalui studi lanjutan.
Elemen |
Capaian
Pembelajaran |
Keterampilan Konsep Kelas X |
|
Keterampilan Proses Sejarah Kelas X |
|
Keterampilan Proses Sejarah Kelas
XI dan XII |
1)
Keterampilan
Berpikir Sejarah (Historical Thinking Skills) Pada akhir fase Kelas XI dan XII ini, peserta
didik mampu melakukan: -
Menganalisis serta mengevaluasi
peristiwa sejarah secara diakronis (kronologi) yang menitikberatkan pada
proses dan/atau sinkronis yang menitikberatkan pada struktur; menganalisis
serta mengevaluasi peristiwa sejarah berdasarkan hubungan kausalitas;
mengaitkan peristiwa sejarah dengan kehidupan sehari-hari; dan menempatkan
peristiwa sejarah pada konteks zamannya. -
Menganalisis serta mengevaluasi
peristiwa sejarah dalam perspektif masa lalu, masa kini, dan masa depan;
menganalisis serta mengevaluasi peristiwa sejarah dari pola perkembangan,
perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; memaknai nilai-nilai atau hikmah
dari peristiwa sejarah. -
Menganalisis serta mengevaluasi
peristiwa sejarah dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; mengaitkan
hubungan antara peristiwa sejarah lokal, nasional, bahkan global. 2)
Kesadaran Sejarah
(Historical Consciousness) Pada akhir fase kelas XI dan XII ini, peserta
didik mampu Memahami fakta sejarah serta melihat keterkaitan antara masa
lalu, masa kini, dan masa depan; mengaitkan peristiwa sejarah dengan realitas
sosial dan mengevaluasi peristiwa sejarah; memaknai nilai-nilai yang
terkandung dalam peristiwa sejarah; mengembangkan minat untuk memperdalam
atau melanjutkan studi ilmu sejarah atau pendidikan sejarah; mengembangkan
kepedulian untuk mengunjungi dan menjaga benda-benda atau situs-situs
peninggalan sejarah; dan berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan
kesejarahan. 3)
Penelitian
Sejarah (Historical Research) Pada akhir fase kelas XI ini, peserta didik mampu
melakukan penelitian sejarah dengan menerapkan langkah-langkah mencari sumber
(heuristik), kritik dan seleksi sumber (verifikasi), analisa dan sintesa
sumber (interpretasi), dan penulisan sejarah (historiografi); menuliskan
biografi tokoh-tokoh sejarah. Pada akhir fase kelas XII ini, peserta didik
mampu melakukan penelitian sejarah yang bersifat tematis (sejarah politik,
sejarah sosial, sejarah maritim, sejarah agraris, sejarah IPTEK, sejarah
kesehatan, sejarah mitigasi, dan lain-lain) dengan menerapkan langkah-langkah
mencari sumber (heuristik), kritik dan seleksi sumber (verifikasi), analisa
dan sintesa sumber (interpretasi), dan penulisan sejarah (historiografi);
menuliskan biografi tokoh-tokoh sejarah. 4) Keterampilan Praktis Sejarah (Historical
Practice Skills) Pada akhir fase kelas XI ini diharapkan peserta
didik mampu membaca buku teks, buku referensi, dan internet; menuliskan dan
menuturkan sejarah Indonesia yang berkaitan atau memiliki hubungan dengan
sejarah dunia; mengolah informasi sejarah secara non digital maupun digital
dalam berbagai bentuk aplikasi sejarah, rekaman suara, film dokumenter, foto,
maket, vlog, timeline, story board, infografis, videografis, komik, poster,
dan lain-lain. Pada akhir fase kelas XII ini diharapkan peserta
didik mampu membaca dokumen sejarah dan hasil wawancara; menuliskan dan
menceritakan sejarah yang bersifat tematis (sejarah politik, sejarah
sosial, sejarah maritim, sejarah agraris, sejarah IPTEK, sejarah kesehatan,
sejarah mitigasi, dan lain-lain); dan mengolah informasi sejarah secara non
digital maupun digital dalam berbagai bentuk aplikasi sejarah, rekaman suara,
film dokumenter, foto, maket, vlog, timeline, story board, infografis,
videografis, komik, poster, dan lain-lain. |
Keterampilan Konsep Sejarah Kelas
XI dan XII |
Pada akhir fase kelas XI ini, peserta didik mampu
mengembangkan konsep sejarah yang dapat digunakan untuk mengkaji peristiwa
sejarah; mengidentifikasi kiprah orang-orang atau kelompok masyarakat dalam
menciptakan dan menggerakan sejarah; mengidentifikasi peristiwa sejarah di
Indonesia serta mengaitkan atau menghubungkannya dengan peristiwa sejarah di
dunia pada periode yang sama; mengidentifikasi dan menganalisis pola
perkembangan, keberlanjutan, perubahan, dan pengulangan dalam peristiwa
sejarah; dan mengembangkan konsep diakronis (kronologi) dan/atau sinkronis
untuk mendeskripsikan peristiwa sejarah. Pada akhir fase kelas XII ini, peserta didik
mampu mengembangkan konsep sejarah yang dapat digunakan untuk menganalisis
berbagai peristiwa aktual yang terjadi; mengidentifikasi kiprah orang-orang
atau kelompok masyarakat pada masa kini yang membawa dampak bagi kehidupan
manusia; mengidentifikasi keterkaitan atau hubungan antara peristiwa sejarah
di Indonesia yang bersifat lokal dan nasional dengan peristiwa sejarah di
dunia; membandingkan dan mengaitkan berbagai peristiwa yang terjadi secara
aktual dengan peristiwa sejarah; dan mengembangkan konsep diakronis
(kronologi) dan/atau sinkronis untuk menganalisis peristiwa sejarah. |
Itulah contoh dari Capaian Pembelajaran Sejarah Fase F. Semoga bermanfaat!