Capaian Pembelajaran Fase D

capaian pembelajaran 3 Okt 2023

Capaian Pembelajaran Fase D

Capaian pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka adalah keterampilan belajar yang harus dimiliki siswa dan harus diselesaikan di setiap tahapnya. Dalam penerapannya, Kurikulum Mereka akan mengatur proses kegiatan belajar agar sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki siswa agar bisa lebih fleksibel dan berfokus pada pengembangan kemampuan atau kompetensi siswa.

Capaian Pembelajaran (CP) adalah kompetensi kegiatan pembelajaran yang harus dicapai peserta didik di setiap fase perkembangan belajar. Isi CP Kurikulum Merdeka ini mencakup beberapa poin penting, yakni:

  1. Rasional Capaian Pembelajaran;
  2. Tujuan Capaian Pembelajaran;
  3. Karakteristik Pembelajaran;
  4. Lingkup Capaian Pembelajaran; dan
  5. Rumusan Capaian Pembelajaran/Elemen Capaian Pembelajaran.

CP mencakup sekumpulan kompetensi dan lingkup materi pembelajaran yang disusun secara komprehensif dan dibuat ke dalam bentuk narasi. Menurut Kemdikbud, CP disusun dari fase A—fase F. Sebagai contohnya, CP Fase D disusun untuk siswa yang berada di kelas 7—9 SMP/MTS/SMPLB/Paket B.

Beberapa contoh CP Fase D yang dapat Anda jadikan referensi adalah:

  1. Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Fase D;
  2. Capaian Pembelajaran IPA Fase D;
  3. Capaian Pembelajaran Matematika Fase D; dan
  4. Capaian Pembelajaran Bahasa Inggris Fase D.
Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Fase D
Dengan mempelajari Bahasa Indonesia, peserta didik dapat mengembangkan akhlak mulia yaitu dengan menggunakan bahasa Indonesia secara santun, sikap yang menghargai bahasa Indonesia

Capaian Pembelajaran Matematika Fase D

A. Rasional Mata Pelajaran Matematika

Matematika adalah ilmu pengetahuan yang melatih kemampuan peserta didik dalam berpikir kritis dan memecahkan masalah. Pembelajaran Matematika berperan penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Dengan mempelajari matematika, peserta didik dapat meningkatkan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif. Kompetensi tersebut berguna untuk peserta didik dalam memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, penuh ketidakpastian, dan bersifat kompetitif.

Pembelajaran Matematika dapat membekali peserta didik dalam cara berpikir, bernalar, dan berlogika melalui kegiatan pembelajaran yang dapat membentuk alur berpikir yang saling berkesinambungan yang membentuk alur pemahaman terhadap materi pembelajaran Matematika yang berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, relasi, masalah, dan solusi matematis yang bersifat formal-universal.

B. Tujuan Mata Pelajaran Matematika

Dengan mempelajari Matematika, peserta didik mampu:

  1. Memahami pembelajaran Matematika yang berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi, serta mampu mengaplikasikannya secara akurat, efisien, dan tepat dalam menyelesaikan masalah matematis;
  2. Menggunakan kemampuan bernalar pada pola dan sifat untuk melakukan manipulasi matematis untuk membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan suatu pernyataan matematika;
  3. Menyelesaikan masalah yang meliputi kemampuan pemahaman masalah, merancang model matematis, dan menyelesaikan model matematika;
  4. Mengomunikasikan pernyataan matematiak dengan menggunakan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk menjelaskan suatu masalah, serta menyajikannya ke dalam model matematis;
  5. Mengaitkan materi pembelajaran Matematika pada suatu bidang kajian, lintas bidang kajian, lintas bidang ilmu dengan kehidupan; dan
  6. Memiliki rasa ingin tahu dan minat yang besar dalam mempelajari matematika, serta memiliki sikap yang kreatif, sabar, mandiri, tekun, dan percaya diri dalam menyelesaikan masalah.

C. Karakteristik Mata Pelajaran Matematika

Pembelajaran Matematika memiliki lima elemen konten dan lima elemen proses. Berikut adalah penjelasannya.

1. Elemen Konten

Elemen konten dalam pembelajaran Matematika berkaitan dengan pandangan bahwa Marematika adalah pelajaran yang harus dipahami oleh setiap peserta didik. Pemahaman ini berkaitan dengan membentuk alur pemahaman peserta didik terhadap Matematika yang berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi yang bersifat formal-universal.

2. Elemen Proses

Elemen proses dalam pembelajaran Matematika berkaitan dengan pandangan Matematika merupakan alat konseptual yang digunakan untuk mengonstruksi dan merekonstruksi materi pembelajaran Matematika untuk membentuk alur berpikir dan alur pemahaman yang dapat mengembangkan kompetensi peserta didik. Elemen proses terdiri dari:

  • Penalaran dan Pembuktian Matematis

Kemampuan nalar yang berkaitan dengan penggunaan pola hubungan matematika dalam menganalisis situasi untuk menyusun dan menyelidiki praduga. Pembuktian matematis yang digunakan berkaitan dengan membuktikan kebenaran suatu prinsip, rumus, atau teorema tertentu.

  • Pemecahan Masalah Matematis

Kemampuan pemecahan masalah matematis berkaitan dengan proses menyelesaikan masalah dengan menerapkan dan mengadaptasi strategi yang efektif. Proses penyelesaian masalah ini mencakup konstruksi dan rekonstruksi pemahaman matematika melalui penyelesaian masalah.

  • Komunikasi

Komunikasi matematis berkaitan dengan membentuk alur pemahaman terhadap materi pembelajaran Matematika dengan mengomunikasikan pemikiran matematis dengan menggunakan bahasa matematis yang tepat. Komunikasi matematis juga berkaitan dengan proses analisis dan evaluasi pemikiran matematis orang lain.

  • Representasi Matematis

Representasi matematis berkaitan dengan proses membaut dan menggunakan simbol, tabel, diagram, atau model bentuk lain untuk mengomunikasikan model matematika.

  • Koneksi Matematis

Koneksi matematis berkaitan dengan proses mengaitkan materi pembelajaran matematika dengan bidang kehidupan.

Elemen

Deskripsi

Bilangan

Bidang kajian Bilangan membahas tentang angka sebagai simbol bilangan, konsep bilangan, operasi hitung bilangan, dan relasi antara berbagai operasi hitung bilangan dalam subelemen representasi visual, sifat urutan, dan operasi 

Aljabar

Bidang kajian Aljabar membahas tentang aljabar nonformal dalam bentuk simbol gambar sampai dengan aljabar formal dalam bentuk simbol huruf yang mewakili bilangan tertentu dalam subelemen persamaan dan pertidaksamaan, relasi dan pola bilangan, serta rasio dan proporsi. 

Pengukuran

Bidang kajian Pengukuran membahas tentang besaran- besaran pengukuran, cara mengukur besaran tertentu, dan membuktikan prinsip atau teorema terkait besaran tertentu dalam subelemen pengukuran besaran geometris dan non-geometris. 

Geometri

Bidang kajian Geometri membahas tentang berbagai bentuk bangun datar dan bangun ruang baik dalam kajian Euclides maupun Non-Euclides serta ciri - cirinya dalam subelemen geometri datar dan geometri ruang

Analisis Data dan Peluang

Bidang kajian Analisis Data dan Peluang membahas tentang pengertian data, jenis-jenis data, pengolahan data dalam berbagai bentuk representasi, dan analisis data kuantitatif terkait pemusatan dan penyebaran data serta peluang munculnya suatu data atau kejadian tertentu dalam subelemen data dan representasinya, serta ketidakpastian dan peluang. 

Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika Fase D (Kelas VII, VIII dan IX SMP/MTs/Paket B)

Di akhir Fase D, peserta didik mampu menyelesaikan masalah konstekstual dengan menggunakan konsep dan keterampilan matematika. Peserta didik mampu mengoperasikan bilangan bulat, bilangan rasional dan irasional, bilangan desimal, bilangan berpangkat bulat dan akar, serta bilangan dalam notasi ilmiah dengan baik. Peserta didik juga mampu melakukan pemfaktoran bilangan prima dengan menggunakan faktor skala, proporsi dan laju perubahan. Selain itu, peserta didik juga telah mampu menyajikan dan menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel dan sistem persamaan linear dua variabel dengan beberapa metode penyelesaian, serta memahami dan menyajikan relasi dan fungsi.

Peserta didik mampu menentukan luas permukaan dan volumue bangun ruang. Peserta didik juga mampu membuat jaring-jaring bangun ruang dan membuat bangun ruang dengan jaring-jaringnya. Selain itu, peserta didik juga mampu menggunakan sifat-sifat hubungan sudut terkait dengan garis transversal, sifat kongruen, dan kesebangunan pada segitiga dan segi empat.

Capaian Pembelajaran IPA Fase D
IPA merupakan pengetahuan sistematis yang diperoleh dari kegiatan observasi, penelitian, dan uji coba yang mengarah pada penentuan sifat dasar atau suatu prinsip yang sedang diselidiki

Peserta didik dapat menunjukkan dan menggunakan kebenaran teorema Pythagoras. Peserta didik mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan transformasi geometri tunggal. Peserta didik juga mampu membuat dan menginterpretasi diagram batang dan diagram lingkaran. Peserta didik mampu mengambil sampel dari suatu populasi, menggunakan mean, median, modus, range untuk mengukur pusat. Selain itu, peserta didik juga mampu menjelaskan pengertian peluang, frekuensi relatif dan frekuensi harapan dari satu kejadian pada percobaan sederhana.

Elemen

Capaian Pembelajaran

Pengukuran

Di akhir fase D, peserta didik dapat menjelaskan cara untuk menentukan luas lingkaran dan menyelesaikan masalah yang terkait. Mereka dapat menjelaskan cara untuk menentukan luas permukaan dan volume bangun ruang (prisma, tabung, bola, limas dan kerucut) dan menyelesaikan masalah yang terkait. Mereka dapat menjelaskan pengaruh perubahan secara proporsional dari bangun datar dan bangun ruang terhadap ukuran panjang, besar sudut, luas, dan/atau volume.  

Aljabar

Di akhir fase D peserta didik dapat mengenali, memprediksi, dan menggeneralisasi pola dalam bentuk susunan benda dan bilangan. Mereka dapat menyatakan suatu situasi ke dalam bentuk aljabar. Mereka dapat menggunakan sifat-sifat operasi (komutatif, asosiatif, dan distributif) untuk menghasilkan bentuk aljabar yang ekuivalen. Peserta didik dapat memahami relasi dan fungsi (domain, kodomain, range) dan menyajikannya dalam bentuk diagram panah, tabel, himpunan pasangan berurutan, dan grafik. Mereka dapat membedakan beberapa fungsi nonlinear dari fungsi linear secara grafik. Mereka dapat menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. Mereka dapat menyajikan, menganalisis, dan menyelesaikan masalah dengan menggunakan relasi, fungsi, dan persamaan linear. Mereka dapat menyelesaikan sistem persaman linear dua variabel melalui beberapa cara untuk penyelesaian masalah.

Bilangan

Di akhir fase D, peserta didik dapat membaca, menulis, dan membandingkan bilangan bulat, bilangan rasional dan irasional, bilangan desimal, bilangan berpangkat bulat dan akar, bilangan dalam notasi ilmiah. Mereka dapat menerapkan operasi aritmetika pada bilangan real, dan memberikan estimasi/perkiraan dalam menyelesaikan masalah (termasuk berkaitan dengan literasi finansial). Peserta didik dapat menggunakan faktorisasi prima dan pengertian rasio (skala, proporsi, dan laju perubahan) dalam penyelesaian masalah. 

Analisis Data dan Peluang

Di akhir fase D, peserta didik dapat merumuskan pertanyaan, mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis data untuk menjawab pertanyaan. Mereka dapat menggunakan diagram batang dan diagram lingkaran untuk menyajikan dan menginterpretasi data. Mereka dapat mengambil sampel yang mewakili suatu populasi untuk mendapatkan data yang terkait dengan mereka dan lingkungan mereka. Mereka dapat menentukan dan menafsirkan rerata (mean), median, modus, dan jangkauan (range) dari data tersebut untuk menyelesaikan masalah (termasuk membandingkan suatu data terhadap kelompoknya, membandingkan dua kelompok data, memprediksi, membuat keputusan). Mereka dapat menginvestigasi kemungkinan adanya perubahan pengukuran pusat tersebut akibat perubahan data.

Peserta didik dapat menjelaskan dan menggunakan pengertian peluang dan frekuensi relatif untuk menentukan frekuensi harapan satu kejadian pada suatu percobaan sederhana (semua hasil percobaan dapat muncul secara merata).

Geometri

Di akhir fase D peserta didik dapat membuat jaring-jaring bangun ruang (prisma, tabung, limas, dan kerucut) dan membuat bangun ruang tersebut dari jaring-jaringnya.

Peserta didik dapat menggunakan hubungan antarsudut yang terbentuk oleh dua garis yang berpotongan, dan oleh dua garis sejajar yang dipotong sebuah garis transversal untuk menyelesaikan masalah (termasuk menentukan jumlah besar sudut dalam sebuah segitiga, menentukan besar sudut yang belum diketahui pada sebuah segitiga). Mereka dapat menjelaskan sifat-sifat kekongruenan dan kesebangunan pada segitiga dan segiempat, dan menggunakannya untuk menyelesaikan masalah. Mereka dapat menunjukkan kebenaran teorema Pythagoras dan menggunakannya dalam menyelesaikan masalah (termasuk jarak antara dua titik pada bidang koordinat Kartesius).

Peserta didik dapat melakukan transformasi tunggal (refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi) titik, garis, dan bangun datar pada bidang koordinat Kartesius dan menggunakannya untuk menyelesaikan masalah.

Itulah contoh dari Capaian Pembelajaran Matematika Fase D. Anda dapat mengunjungi website Kejarcita.id untuk mendapatkan berbagai macam contoh Capaian Pembelajaran yang lainnya. Semoga bermanfaat!

Agnes Meilina

content writer - content creator - reviewer books

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.