Karakter Anak-Anak yang Harus Dipertahankan sampai Dewasa

parenting 25 Des 2022

Seiring bertambahnya usia, maka pola pikir manusia juga terus berubah jadi lebih dewasa. Karakter anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Masa anak-anak dikenal menyenangkan karena anak-anak belum memiliki beban dan aktivitasnya hanyalah bermain. Ini berbeda dengan orang dewasa yang mungkin sudah memiliki banyak pikiran mulai dari masalah pekerjaan, percintaan, karier dan lain-lain.

Orang tua memiliki peran penting untuk mendidik anak agar anak menjadi manusia berkarakter lebih baik dan bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan di masa depan. Ada banyak cara yang bisa orang tua lakukan untuk membuat anak sukses di masa depan, seperti memberikan lingkungan keluarga dan sosial yang baik untuk mereka, memberikan pendidikan terbaik, serta memenuhi kebutuhan anak.

Orang tua juga harus memperhatikan tumbuh kembang anak sesuai dengan tahapannya. Misalnya, umur 2–3 tahun adalah masa bagi anak untuk bermain dan meningkatkan motoriknya. Kala anak memasuki usia SD, biarkan anak bermain bersama teman-temannya dan belajar. Dengan menjaga tumbuh kembang anak sesuai dengan tahapannya, maka anak-anak bisa tumbuh dengan baik dan merasakan setiap momen.

Orang tua tidak harus terburu-buru untuk mengajari anak agar cepat dewasa, seperti mencari uang, mengurus pekerjaan rumah tangga yang berat, dan lainnya. Hal tersebut justru membuat mereka kehilangan setiap momen dalam dirinya.

Sikap dan karakter anak-anak juga sangat unik, orang tua perlu menjaga karakter-karakter tersebut hingga mereka dewasa. Pasalnya, sikap ini juga membantu mereka di masa depan. Lalu, apa sajakah itu?

7 Karakter Anak-Anak yang Harus Ada Sampai Dewasa

Berikut ini merupakan 7 karakter khas anak yang harus ada hingga mereka dewasa.

1. Rasa Ingin Tahu Tinggi

Kalau kita lihat anak kecil di sekeliling kita, mereka adalah sosok yang suka penasaran. Anak kecil sedang berada di fase ingin tahu segala sesuatu.

Apapun yang ada di sekitarnya akan dicari tahu dan dijelajahi. Akan tetapi, rasa penasaran dan ingin tahu ini perlahan-lahan mulai hilang saat beranjak dewasa.

Kita terjebak pada rutinitas yang sama yang membuat jadi bosan mengerjakan hal yang itu-itu saja. Untuk mengatasinya, temukanlah hobi baru, mulai masuk komunitas, belajar hal-hal baru, dan cari tantangan dalam hidup. Rasa ingin tahu yang tinggi juga membuat anak terus belajar hingga mereka dewasa.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kualitas Pembelajaran
Kualitas pembelajaran adalah salah satu tolak ukur yang dapat menentukan keberhasilan dari suatu proses kegiatan belajar di kelas.

2. Imajinatif

Anak-anak kecil punya daya imajinasi yang tinggi. Misalnya, saat mereka sedang bermain tembak-tembakan, mungkin kita melihatnya biasa saja, tetapi dalam imajinasinya, mereka sedang merasa berada di medan perang yang sesungguhnya dan sangat seru.

Saat anak tumbuh dewasa, cobalah minta mereka ingin asah kembali daya imajinasinya. Sasarannya adalah cita-cita dan keinginan dalam hidup yang ingin dicapai. Orang tua dapat memberikan saran pada anak untuk membayangkan dan rasakan bahwa itu semua nyata dan berada di depan mata. Dengan melakukan ini, tiada hari yang anak lalui tanpa memiliki motivasi yang berkobar-kobar untuk menggapai cita-cita.

3. Berpikir Sederhana

Berpikir sederhana di sini maksudnya tidak berpikir ribet dan tidak sering overthinking. Seperti anak kecil kalau jatuh, mereka akan bangun lagi. Kalau gagal, coba lagi dan jangan berpikir berlebihan. Menjalani hidup buatlah sesederhana hidup anak-anak.

Anak sudah dewasa kadang kala memiliki kecenderungan untuk mempersulit hal-hal yang sebetulnya mudah. Misalnya, saat gagal ujian, anak bisa menilai diri sendiri yang tidak baik, seperti tidak berguna atau kata-kata merendahkan yang lain.

Kenyataannya, sebetulnya yang harus dilakukan adalah untuk berpikir sederhana. Banyak pikiran juga bisa mengganggu kesehatan secara fisik dan mental juga. Orang tua bisa terus memberikan pengajaran pada anak untuk selalu berpikir sederhana dan terus melakukan yang terbaik.

Selain itu, orang tua juga tidak perlu menuntut apapun pada anak, misalnya nilai ujian harus tinggi, harus masuk universitas nomor 1 di Indonesia, dan lainnya, karena hal tersebut membuat anak tertekan dan overthinking. Namun, orang tua bisa mendukung apapun yang diinginkan anak, asalkan itu adalah hal positif dan baik untuk masa depan mereka.

4. Mudah Bergaul dan Berteman

Usia anak-anak adalah usia dimana mereka akan sering bermain dan sering mencari teman. Saat anak-anak yang tidak saling kenal ditempatkan dalam satu tempat yang sama, mereka akan cepat berbaur dan berinteraksi dengan anak-anak lain tanpa menunggu lama. Mereka akan cepat menjadi teman dan biasanya saat harus berpisah, mereka menjadi sangat sedih karena susah bertemu seperti kehilangan teman lama. Nah, hal ini sedikit berbeda saat sudah beranjak dewasa.

Setelah dewasa, banyak anak cenderung menjadi orang yang memilih untuk menahan diri. Bahkan terkadang untuk sekedar saling sapa saja jarang. Kenyataannya sebaliknya, sebagai makhluk sosial, mereka harus menjalin hubungan sosial dengan banyak orang karena kita tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain.

Orang tua bisa memberikan sedikit kebebasan untuk anak membangun relasi positif dengan teman-temannya. Arti "kebebasan" disini bukan berarti mereka benar-benar bebas dan tidak dipantau orang tua. Ini karena hal tersebut justru beresiko menjerumuskan anak dalam pergaulan yang salah.

5. Selalu Mengucapkan Kejujuran

Kejujuran adalah sikap yang sangat penting di dunia ini. Saat ini, bukannya kejujuran tidak ada lagi, tetapi bisa dibilang sulit ditemui. Dapat kita lihat dari banyaknya korupsi di berbagai bidang karena ketidakjujuran yang dilakukan orang-orang di dalamnya.

Berbeda dengan anak-anak, mereka sangat mengutamakan dan memperkatakan kejujuran. Anak-anak selalu mengucapkan hal yang sama dengan apa lihat dan dengar. Saat anak sudah lebih dewasa, sikap ini harus dipertahankan. Tentunya orang tua juga harus memberikan contoh sikap jujur yang baik pada anak.

20 Kanal Youtube yang Aman dan Edukatif Bagi Anak
Ada banyak konten edukatif di Youtube yang bisa ditonton anak untuk belajar dan mengisi waktu luang mereka.

6. Rajin Menabung

Pastinya sedari kecil entah di sekolah atau di rumah kita telah diajari untuk menabung dan keuntungannya untuk, masa depan. Anak kecil walaupun uangnya belum banyak tetapi akan menyisihkan uangnya untuk ditabung.

Sifat yang suka menabung ini mengajarkan bahwa kelak di masa depan saat kita membutuhkan, kita tidak perlu kesusahan. Di masa depan kita membutuhkan investasi yang suatu saat akan dibutuhkan dan juga supaya kita tidak menyusahkan orang lain. Tentunya orang tua juga harus mengajarkan dan mempertahankan sikap kebiasaan menabung pada anak.

7. Suka Dikasih Peran dan Tanggung Jawab

Biasanya anak-anak akan sangat suka dikasih peran dan tanggung jawab sederhana, seperti berkebun, menjaga hewan peliharaan, memasak dan lainnya. Mereka juga melaksanakan peran tersebut dengan semaksimal mungkin. Mungkin ketika mereka dewasa nanti perlahan sikap ini akan menghilang, karena mereka tahu bahwa peran dan tanggung jawab cukup memberatkannya, sehingga mereka hanya berani mengambil yang mudah saja.

Sebagai orang tua, Anda bisa mengajarkan anak bahwa apapun peran dan tanggung jawab yang mereka ambil harus dikerjakan dengan optimal agar hasilnya maksimal. Ajarkan pula mereka untuk menyukai tantangan agar mereka lebih berani mengambil peran yang lebih besar untuk membawa perubahan yang lebih besar juga tentunya.

Itulah 7 sikap atau karakter anak yang harus dipertahankan hingga mereka dewasa. Semoga bermanfaat.

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.