Homeschooling Sebagai Pengganti Sekolah Formal
Setiap orang mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan, karena pendidikan sendiri merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan negara. Melalui pendidikan, peluang menggapai cita-cita di masa depan akan semakin besar, maka tak heran jika banyak orang yang berlomba-lomba untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi. Pendidikan bukan hanya ditempuh melalui sebuah lembaga atau institusi, seperti sekolah, ada pula pendidikan informal yaitu homeschooling.
Sekolah merupakan pendidikan formal yang memiliki jenjang pendidikan jelas mulai dari, Sekolah dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah atas (SMA) hingga Perguruan Tinggi (Universitas). Meskipun begitu, bukan berarti homeschooling pendidikannya tidak jelas, melainkan metode yang dilakukan berbeda. Dimana homeschooling, didampingi oleh orangtua atau guru private dan tidak dilaksanakan di tempat formal, melainkan di rumah. Tujuan keduanya adalah sama, yaitu untuk memberikan hak pendidikan kepada anak.
Memilih antara sekolah dengan homeschooling merupakan hak setiap keluarga dan anak. Karena setiap orang memiliki kondisi atau keadaan yang berbeda. Misalnya, ada beberapa orangtua yang memilih pendidikan homeschooling untuk anaknya dikarenakan kondisi ekonomi keluarga yang harus diatur dengan baik, anak kurang tanggap, anak sulit bersosialisasi, atau anak memiliki kesibukan.
Tentunya setiap orangtua menginginkan pendidikan yang terbaik untuk anaknya dan sesuai dengan bakat serta kondisi anak. Pasalnya tidak ada perbedaan antara anak homeschooling dengan siswa di sekolah, mengingat homeschooling merupakan alternatif lain dari sekolah formal. Mungkin yang berbeda hanyalah tempat belajarnya, metodenya, lingkungan hingga pengajarnya.
Persamaan Homeschooling dan Sekolah Formal
Homeschooling merupakan model pendidikan dimana orangtua berperan penting dalam proses pembelajaran anak. Ada beberapa pakar pendidikan yang menyebut homeschooling sebagai "Sekolah Mandiri", artinya tanggung jawab setiap proses dan perkembangan belajar anak ditanggung oleh orangtua, bukan pada orang lain seperti lembaga sekolah formal atau guru di sekolah.
Sedangkan sekolah merupakan jalur pendidikan formal yang umum dan sering ditempuh oleh masyarakat Indonesia. Karena sifatnya yang formal, maka sekolah memiliki jenjang yang teratur, kurikulum yang telah disepakati, jadwal pelajaran yang baik sehingga lulusannya diakui secara nasional maupun internasional.
Meskipun begitu, ada beberapa hal yang menyebabkan anak tidak bisa menempuh pendidikan lewat sekolah. namun tak perlu khawatir, homeschooling bisa menjadi alternatif lain pengganti sekolah formal.
Sebagai alternatif lain, tentunya homeschooling memiliki persamaan dengan sekolah formal. Hanya saja di antara keduanya tentu mempunyai kelebihan serta kekurangan dari masing-masing. Dimana setiap orangtua harus memutuskan pilihan yang terbaik untuk pendidikan anaknya.
Terlepas dari hal tersebut, tentunya ada persamaan antara homeschooling dengan sekolah formal. Di antaranya sebagai berikut:
Homeschooling dan Sekolah Diakui Negara
Baik antara homeschooling dengan sekolah formal, keduanya sama-sama bersifat legal dan diakui oleh negara. Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, di mana terdapat tiga jalur pendidikan yang diakui oleh negara yaitu:
- Pendidikan Formal (sekolah)
- Pendidikan Non-formal (kursus, pendidikan kesetaraan)
- Pendidikan Informal (pendidikan oleh keluarga dan lingkungan)
Homeschooling sendiri termasuk ke dalam kategori jalur pendidikan informal.
Dalam UU ini diartikan jika penyelenggara pendidikan harus memegang beberapa prinsip, diantaranya pendidikan dilakukan secara demokratis dan adil, tidak ada diskriminasi dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai kultural, nilai keagamaan, serta kemajemukan bangsa dengan satu kesatuan yang sistemik, sistem terbuka, serta multimakna.
Selain itu, penyelenggara pendidikan juga harus dalam suatu proses pembudayaan serta pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat, dengan kemauan, mengembangkan kreativitas, serta memberi keteladanan kepada para peserta didik dalam proses pembelajarannya. peserta didik dapat menempuh pendidikan melalui pengembangan budaya, menulis membaca dan berhitung bagi segenap warga masyarakat memberdayakan semua komponen masyarakat melalui pengendalian mutu pelayanan pendidikan serta penyelenggaraannya.
Dengan begitu, maka homeschooling dan sekolah formal dapat memenuhi penyelenggaraan pendidikan yang diatur Undang-undang. Mengingat keduanya merupakan model pendidikan yang bertujuan menciptakan generasi yang baik, karakter dan unggul.
Homeschooling dan Sekolah Memiliki Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan Mencakup IPTEK
Standar dapat diartikan sebagai kriteria minimal atau patokan yang mengacu pada pencapaian minimal. Adapun standar isi dalam pendidikan harus ditetapkan sebagai kriteria minimal ketika menyusun perencanaan. Dalam standar nasional, isi dari standar isi mencakup lingkup materi serta tingkat kompetensi untuk pencapaian kompetensi lulusan pada jenjang serta jenis pendidikan tertentu.
Adapun isi yang ada di dalam standar isi yaitu kerangka dasar dan struktur kurikulum, kurikulum tingkat satuan pendidikan, beban belajar serta kalender pendidikan. Sedangkan kompetensi sendiri merupakan keterampilan, pengetahuan dan sikap yang diperlukan peserta didik setelah menyelesaikan proses pembelajaran
Dengan begitu, maka Standar Kompetensi merupakan ukuran kompetensi, batas minimal yang harus diperoleh oleh peserta didik setelah menyelesaikan proses pembelajaran dalam satuan pendidikan tertentu. Begitu pula dengan standar kompetensi lulusan yang berisikan keterampilan, pengetahuan dan sikap peserta didik sebagai kualifikasi kemampuan lulusan.
Baik antara sekolah formal dan homeschooling, mereka sama-sama memiliki Standar Isi serta Standar Kompetensi Lulusan yang mencakup IPTEK, kesehatan, nasionalisme, olahraga dan estetika. Karena kedua model pendidikan tersebut harus mengikuti Ujian Nasional dan Ujian Kesetaraan untuk mendapatkan ijazah.
Homeschooling dan Sekolah Memiliki Tujuan Pencapaian Pendidikan yang Sama
Seperti yang diketahui sebelumnya, bahwa homeschooling dan sekolah merupakan model pendidikan yang memiliki tujuan sama, yaitu untuk mendidik anak serta memberi ilmu pengetahuan dan menanamkan karakter kepada anak. Keduanya sama-sama mencari kebaikan serta menggali potensi optimal yang dimiliki oleh anak.
Homeschooling dan sekolah formal sama-sama memiliki fungsi untuk mengantarkan anak kepada tujuan pendidikan, memiliki modal intelektual, spiritual dan mental untuk menghadapi masa depan yang lebih kompleks. Dengan begitu, maka anak memiliki bekal untuk menjalani hidup kedepannya.
Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran antara sekolah formal dengan homeschooling dikatakan sama. Karena dalam keduanya terdapat pengetahuan dasar, menulis, membaca, menghitung dan lainnya. Mengapa materi pembelajaran bisa sama? Hal tersebut guna mempersiapkan ujian kesetaraan bagi homeschooling untuk mendapatkan ijazah dari pemerintah. Di mana ujian kesetaraan tersebut sama dengan ujian nasional dan materi pembelajarannya pun sama seperti yang diajarkan di sekolah.
Terkait hal ini, mungkin yang membedakan adalah; homeschooling lebih membebaskan anak untuk menentukan minat dan bakat, serta pelajaran yang ia sukai. Anak juga memiliki waktu lebih untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.
Materi pembelajaran juga bisa didapatkan secara online. Mengingat saat ini sudah banyak platform belajar yang tersedia di internet, salah satunya kejarcita.id. Di sana, anak bisa mendapatkan bank soal SD-SMA terlengkap beserta pembahasannya.
Anda bisa memaksimalkan referensi ini sebagai pendukung pembelajaran anak Anda yang homeschooling agar belajar menjadi lebih berkualitas. Anak juga bisa melakukan latihan soal SD-SMA dengan praktis.
Itulah beberapa penjelasan mengenai homeschooling sebagai pengganti sekolah formal yang bisa Anda ketahui. Setiap sistem pendidikan tentu memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Yang terpenting yaitu peran orangtua dan anak dalam dunia pendidikan. Di mana orang tua berperan secara aktif untuk mendidik anak dan anak menerima pembelajaran yang diberikan dengan baik.
Baik menggunakan sistem pendidikan formal (sekolah) atau homeschooling, orangtua dan anak harus memiliki hubungan yang baik. Mengingat orang tua dapat menentukan pendidikan anak mereka dan semua pendidikan dimulai dari keluarga.