7 Tips Memberikan PR yang Tepat dan Efektif kepada Siswa

edukasi 23 Feb 2024

Tugas rumah atau yang biasa disebut PR tidak bisa dilepaskan dalam kegiatan pembelajaran. PR menjadi alat bagi guru untuk mengetahui sejauh mana para siswa memahami materi yang sudah diajarkan. Lalu bagaimana tips memberikan PR yang tepat dan efektif kepada siswa?

Manfaat PR

sumber: https://www.pexels.com/

Ada berbagai pendapat pro dan kontra mengenai kebijakan memberikan PR pada murid-murid sekolah. Ada yang berargumen PR hanya akan membuat siswa stres dan tidak ada manfaatnya sama sekali. Ada pula yang berpendapat PR memiliki peran penting untuk menunjang proses pembelajaran.

Pemberian PR memang memiliki sisi positif maupun negatif. Namun saya masih melihat sisi positifnya akan jauh lebih besar dari pada sisi negatifnya apabila guru dapat memberikannya dengan bijak.

Bagaimanapun juga, manfaat PR akan terasa bila siswa mengerjakannya dengan antusias. Jangan sampai siswa mengerjakan PR hanya karena takut dihukum guru. Siswa harus disadarkan bahwa PR memang bermanfaat bagi dirinya, bukan hanya dari sisi akademik, tetapi PR juga berperan dalam pertumbuhan kepribadian dan kedewasaan siswa.

Lalu apa saja manfaat bagi siswa saat mengerjakan PR?

1. Siswa Belajar Bertanggung jawab dengan Tugasnya

Dengan adanya PR, siswa belajar bahwa dia memiliki tugas dan kewajiban yang harus diselesaikan. Mereka harus menyisihkan waktu untuk mengerjakannya walaupun yang ingin mereka lakukan sebenarnya adalah bermain games di handphone atau menonton Youtube. Mereka belajar menyelesaikan tugas yang diberikan pada mereka sama seperti seorang pegawai yang dituntut menyelesaikan pekerjaannya. Sikap bertanggung jawab ini sangatlah berharga saat mereka beranjak dewasa nanti.

2. Siswa Belajar tentang Disiplin dan Manajemen Waktu

Ketika seorang siswa harus menyisihkan waktu tertentu untuk mengerjakan PR, secara tak langsung dia belajar tentang pentingnya manajemen waktu. Jika ada beberapa PR pada saat yang bersamaan, dia akan belajar tentang skala prioritas. PR mana yang cukup mendesak dan harus dikerjakan lebih dulu? Apakah bijak bila siswa mendahulukan posting-posting foto di media sosial saat ada banyak PR yang belum dikerjakan?

3. Siswa Belajar Memecahkan Masalah secara Independen

Ketika mengerjakan PR, siswa-siswa dituntut untuk menjawab soal-soal atau membuat suatu karya tanpa bantuan guru. Mereka belajar untuk memecahkan masalah secara independen. Mungkin saja setelah selesai, orang tua atau guru les memeriksa hasil pekerjaan mereka.

Namun dengan adanya PR, mereka setidaknya dilatih untuk mencoba mengerjakannya sendiri terlebih dahulu. Suka atau tidak suka, PR “memaksa” siswa untuk menyelesaikan masalah dan tidak melarikan diri. Mereka belajar bahwa walaupun mereka sedang tidak ingin, mereka tetap harus mengerjakannya.

Ini akan memudahkan mereka ketika dewasa kelak. Mahasiswa yang kuliah dan harus mengerjakan paper atau skripsi secara mandiri. Karyawan atau pengusaha muda sering harus membuat proposal bisnis atau laporan keuangan sendiri. Jika kemandirian telah dipupuk sejak kecil, maka setelah dewasa mereka akan terbiasa untuk tidak bergantung pada orang lain.

4. Siswa Belajar tentang Kesabaran dan Daya Tahan

Mengerjakan PR tidak selalu menyenangkan. Kadang-kadang dibutuhkan waktu yang panjang untuk memahami suatu materi dan menyelesaikan soal atau tugas proyek yang diberikan. Mereka harus mencoba berulang-ulang. Guru terus-menerus memberikan PR hingga mereka dapat memahami suatu materi.

Dengan demikian mereka belajar tidak ada hasil yang instan. Jika ingin cerdas, mereka harus rajin belajar, membaca buku dan sering mengerjakan soal latihan. Mereka belajar bahwa dibutuhkan jangka waktu tertentu untuk memecahkan masalah atau menguasai suatu skill. Semakin rumit skill-nya, semakin panjang pula waktu yang dibutuhkan untuk memecahkannya. Kelak jika mereka bekerja atau memulai usaha, mereka punya daya tahan dan kesabaran yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan.

5. Siswa dapat Memperdalam Materi yang Sudah Dipelajari

Tentu saja pemberian PR dilakukan supaya siswa dapat belajar di rumah. Banyak siswa yang kurang memerhatikan ketika gurunya menerangkan pelajaran, atau kalaupun memerhatikan belum tentu mereka langsung mengerti seratus persen. Dengan adanya PR, siswa mengulang kembali pelajaran tersebut di rumah sehingga dapat memperdalam pemahamannya.

6. Siswa Belajar tentang Kebanggaan dan Rasa Percaya Diri

Siswa yang tidak mengerjakan tidak hanya mendapat masalah dengan guru, tetapi sering kali haris menghadapi sanksi sosial dari teman-temannya. Siswa yang rajin tentu saja kesal bila temannya tinggal menyontek saja karena tidak mengerjakan PR. Siswa yang sering tidak mengerjakan PR akan dicap pemalas. Karena itu, ketika siswa mengerjakan PR dengan baik, ada kebanggaan tersendiri yang dia rasakan.

7 Tips Memberikan PR yang Tepat dan Efektif Kepada Siswa

sumber: https://www.pexels.com/

Berikut adalah tips memberian PR yang tepat dan efektif kepada siswa.

1. Siswa Telah Memahami Materi

Sebelum Anda memberikan PR kepada siswa, Anda harus memastikan bahwa sebagian besar siswa telah memahami materi pelajaran yang diberikan dengan baik. Dengan pemahaman seperti itu, siswa tidak akan merasa kesulitan dalam mengerjakan PR yang diberikan. Sehingga tidak ada alasan mereka tidak mengerjakan PR.

Termasuk yang belum mengerti materi pelajaran, akan termotivasi untuk belajar pada yang sudah mengerti. Di sinilah berawalnya proses belajar kelompok di rumah. Mereka saling membantu dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru.

2. Jumlah dan Tingkat Kesukaran

Perhatikan jumlah dan tingkat kesukaran soal atau tugas yang diberikan. Perlu disesuaikan dengan kemampuan siswa. Tidak perlu dalam jumlah yang banyak. Dalam memberikan PR, Anda tidak perlu memberikan soal-soal yang memiliki tingkat kesukaran yang tinggi. Jadikan PR sebagai motivasi siswa untuk belajar dan mengembangkan kemampuan akademiknya.

3. Motivasi Verbal

Ketika memberikan PR, Anda dapat memberikan motivasi verbal agar siswa bersemangat dan berusaha mengerjakan PR yang telah diberikan. Motivasi sangat penting agar siswa mau mengerjakan PR. Dalam hal ini yang dimaksud adalah motivasi ekstrinsik. Misalnya, seperti memberikan pujian dan dukungan kepada siswa yang telah mengerjakan PR dengan baik. Pujian yang diberikan guru akan menjadi motivasi penting bagi siswa.

4. Tindak Lanjut

PR yang telah dikerjakan siswa harus ditindaklanjuti oleh guru. Dengan tindakan tersebut, siswa tidak merasa sia-sia dengan jerih payah yang mereka berikan. Hal ini dikarenakan kerap terjadi situasi di mana guru tidak mengoreksi PR yang diberikan, sehingga siswa merasa abai dengan tugas yang diberikan tersebut.

Sering “Memaksa” Anak Belajar Ternyata Tidak Baik. Ini Dampaknya
Dampak Memaksa Anak BelajarMemaksa anak belajar ternyata tidak baik, akan ada menimbulkan dampak yang begitu serius kepada anak. Dalam hal ini, akan sangat disayangkan apabila sebagai orang tua Anda tidak segera membaca setiap detail dampak yang akan diderita anak.

5. Jumlah PR Tidak Boleh Terlalu Banyak

Memberikan PR dengan jumlah yang banyak hanya akan menurunkan motivasi siswa dalam mengerjakan tugas tersebut. Mereka akan merasa PR sebagai beban yang harus mereka kerjakan setelah belajar beberapa jam di sekolah. Anda dapat memberikan PR dalam jumlah yang sewajarnya saja, tidak perlu berlebihan.

6. Berikan Tugas PR yang Bervariasi

Untuk memancing ketertarikan siswa dalam mengerjakan PR, Anda dapat memberikan tugas PR yang bervariasi. Misalnya, pada minggu pertama guru akan memberikan PR yang dikerjakan secara mandiri, maka pada minggu berikutnya guru dapat memberikan PR yang dikerjakan secara berkelompok. Dengan adanya bentuk variasi tersebut siswa tidak merasa jenuh.

Kegiatan Ekstrakurikuler yang Dapat Menumbuhkan Karakter Pelajar Pancasila
Ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan di sekolah yang dilakukan diluar jam pelajaran sekolah.

7. Jangan Terlalu Sering Memberikan Tugas

Umumnya PR diberikan untuk melatih kemampuan siswa terhadap materi yang telah dipelajari sebelumnya. PR berguna untuk melatih kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah dan mengingat kembali pelajaran yang diberikan. Namun, ada baiknya guru tidak terlalu sering memberikan tugas. Hal ini dikarenakan siswa juga merasakan lelah selama proses kegiatan belajar di kelas, sehingga jika guru terlalu sering memberikan tugas siswa akan merasa malas dan tidak bisa optimal dalam mengerjakan PR tersebut.

Demikianlah penjelasan mengenai PR, manfaatnya dan tips memberikan PR yang tepat dan efektif kepada siswa. Semoga artikel ini bermanfaat!

Dian Kusumawardani

"Pengajar di BKB Nurul Fikri dan Konselor Menyusui"

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.