7 Cara Agar Anak Lebih Suka Membaca Buku daripada Mainan Gadget

parenting 10 Jan 2022

Membaca buku merupakan aktivitas baik yang harus dibiasakan pada anak-anak. Sayangnya, kemajuan teknologi membuat kebiasaan perlahan mulai digantikan dengan keberadaan gadget. Anak-anak sekolah dasar, bahkan  sudah banyak yang memiliki gadget sendiri. Apalagi sejak kegiatan belajar dilakukan secara daring. Materi pelajaran di-share di gadget, pekerjaan rumah pun diserahkan via gadget, bahkan wisuda kelulusan pun dilakukan via gadget. Ini membuat interaksi anak-anak terhadap gadget lebih sering dibandingkan dengan buku.

Orangtua memiliki kewajiban untuk mengenalkan anak-anak pada buku, mendekatkan kembali mereka pada buku, serta membiasakan mereka untuk membaca buku. Pepatah yang mengatakan bahwa buku adalah sumber ilmu tetap relevan, sekalipun di zaman milenial sekarang. Oleh karena itu, orangtua harus kreatif memikirkan cara untuk memancing anak agar lebih menyukai buku dibandingkan gadget.

7 Cara Agar Anak Lebih Suka Membaca Buku

Apa yang harus dilakukan orangtua agar anak lebih menyukai buku daripada gadget? Berikut ini adalah 7 cara agar anak lebih menyukai buku, yang bisa dicoba di rumah, yaitu:

1. Kenalkan Anak Dengan Buku Sedini Mungkin

Mengenalkan anak-anak dengan buku bisa dilakukan sedini mungkin. Orangtua bisa memilih buku sesuai dengan usia anak-anak. Ada buku hardcover dengan aneka gambar untuk anak-anak usia dini. Buku ini dilengkapi dengan huruf-huruf dengan ukuran besar yang memuat satu suku kata.

Lalu, untuk anak-anak yang lebih besar, orangtua bisa memilihkan buku dengan huruf yang lebih banyak, atau bahkan dengan kalimat yang lebih banyak. Mengenalkan anak-anak dengan buku, juga bisa dilakukan dengan cara memberikan hadiah buku pada mereka. Mulai sekarang, masukkan buku di katalog rumah tangga, sebagai sesuatu yang bisa dijadikan hadiah atau kado.

2. Pilihlah Buku yang Menarik

Ada banyak buku-buku yang menarik bagi anak. Orangtua harus mengetahui minat anak terlebih dahulu, sebelum memberinya sebuah buku. Jika anak menyukai hewan, berilah buku bertemakan hewan, atau jika anak-anak menyukai mobil, berilah anak buku-buku dengan tema mobil. Ini adalah salah satu trik untuk memberikan sebuah buku pada anak.

Ada banyak buku-buku yang bagus untuk anak-anak. Misalnya buku Lima Sekawan karya Enid Blyton. Kisah petualangan Lima Sekawan ini bisa memotivasi anak untuk mandiri, kuat, dan percaya diri.

3. Ciptakan Ruang yang Nyaman untuk Membaca

Ciptakan ruang untuk anak membaca dengan nyaman. Tidak harus ruangan khusus, jika rumah tidak memungkinkan. Sediakan saja pojok ruangan yang ada rak bukunya. Jangan lupa, sediakan koleksi beberapa buku yang cocok dengan usianya. Berikan karpet yang nyaman sehingga anak bisa tiduran atau duduk dengan nyaman. Sirkulasi udara yang bagus juga mendukung suasana agar anak  bisa membaca dengan tenang.  Berikan privasi pada anak di ruangan ini. Jadikan ruangan ini sebagai media kreativitasnya. Tempat ia membaca buku kesukaannya, atau bahkan tempat anak menulis. Bukankah membaca selalu identik dengan menulis. Setiap orang yang mempunyai hobi membaca, biasanya juga suka menulis.

4. Mengajak Anak Mengenal Perpustakaan

Perpustakaan bukanlah tempat favorit generasi milenial sekarang. Sebuah fakta yang menyedihkan sebenarnya. Oleh karena itu, orangtua berkewajiban untuk mengenalkan perpustakaan pada anak-anak. Fasilitas  perpustakaan umum daerah sekarang sudah semakin bagus. Dengan desain ruangan yang ramah untuk anak-anak, merupakan trik pemerintah agar anak-anak suka berkunjung ke perpustakaan.

Agendakan kunjungan ke perpustakaan bersama anak, minimal seminggu sekali, sehingga anak lebih  mengenal perpustakaan, fungsinya serta manfaatnya bagi mereka. Lebih bagus lagi jika ada dukungan dari pemerintah setempat, dengan mengadakan event di perpustakaan yang melibatkan anak-anak sekolah. Misalnya, berupa lomba menulis, lomba menggambar, bedah buku, atau launching buku baru. Dengan begitu, anak-anak memiliki "alasan" untuk berkunjung ke perpustakaan.

7 Hal yang Bikin PJJ Stress Anak dan Cara Mengatasinya
Kegiatan belajar yang terus dilaksanakan daring membuat anak bosan, sepi hingga stress. Sebagai orangtua, Anda berperan untuk menemani anak dan membantu mereka agar tidak stress ketika PJJ.

5. Mengajak Anak Mengunjungi Toko Buku

Saat pergi berbelanja ke swalayan, cobalah untuk mengajak anak mampir ke toko buku. Biarkan anak menyusuri rak-rak yang memajang berbagai macam buku. Jangan lupa, arahkan anak ke rak yang memajang buku anak-anak. Biarkan mereka melihat-lihat dan memilih buku kesukaannya.

Mereka pasti bangga jika bisa memilih buku sendiri, membayarnya sendiri, dan membawanya pulang. Jadikan buku tersebut sebagai koleksi pertamanya. Mereka akan menikmati kesenangan tersebut, dan akan mengulanginya kembali. Cara ini bahkan bisa memacu anak untuk menabung demi membeli buku favoritnya. Mereka mulai mencari tahu, buku yang paling diminati dan berusaha mencari tahu tentang buku tersebut.

6. Membatasi Waktu Anak Memegang Gadget

Kemajuan teknologi membuat anak-anak  terbiasa dengan gadget. Mulai dari balita hingga anak remaja, semua terbiasa dengan gadget. Apalagi sejak diberlakukannya pembelajaran jarak jauh karena pandemi. Ini membuat aktivitas anak-anak bersama gadget menjadi lebih intens.

Oleh karena itu, orangtua harus membuat batasan yang jelas mengenai lamanya anak memegang gadget. Tentukan juga berapa hari dalam seminggu, anak-anak ini boleh memainkan game mereka? Orangtua juga bisa menjadikan bermain gadget sebagai reward bagi anak. Misalnya setelah mengerjakan tugas sekolah, atau setelah menyetor hafalan quránnya.

10 Mata Pelajaran Unik yang Tidak Ada di Sekolah Indonesia
Ada beberapa mata pelajaran unik yang di ajarkan di negara lain, namun tidak ada di Indonesia. Pelajaran apa sajakah itu? simak selengkapnya di sini.

7. Membatasi Waktu Anak Menonton Televisi

Televisi merupakan media informasi yang penting. Akan tetapi, siaran hiburannya juga cukup banyak. Tidak semua tayangan televisi disarankan untuk anak-anak. Oleh karena itu, dampingi anak-anak saat menonton televisi. Berikan batasan siaran yang boleh mereka tonton. Serta berapa lama mereka boleh menonton televisi.

Ada jam-jam tertentu yang memuat tayangan ramah anak. Izinkan mereka menontonnya, sehingga ada variasi hiburan bagi mereka. Selain itu, mendapatkan informasi secara audio visual juga, membuat penyerapan informasi menjadi berbeda. Ini akan meningkatkan daya imajinasi anak, saat mereka membaca atau mendapat informasi dari sebuah buku.

Setiap orangtua pasti memiliki cara sendiri untuk menarik anak agar lebih menyukai buku. Akan tetapi, dari semua cara di atas ada satu cara yang paling ampuh adalah, jika orangtua sendiri lebih menyukai buku. Anak-anak akan meniru apa yang dilakukan orangtua mereka.

Saat mengajak anak untuk lebih menyukai buku daripada gadget, tentunya membutuhkan kesabaran dan konsistensi. Jangan pernah menyerah melakukannya. Perlahan tapi pasti, anak-anak pasti akan menemukan keasyikan tersendiri bersama dengan buku yang mereka disukai. Satu hal yang pasti dan harus dijawab dengan jujur adalah, apakah kita sebagai orangtua juga sudah menyukai buku? Jika iya, maka tidak akan sulit bagi orangtua mengenalkan buku pada anak, bukan?

Enni Kurniasih

"Penulis, blogger, pemerhati pendidikan dan parenting"

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.