7 Hal yang Bikin Anak Menjadi Stres saat PJJ dan Cara Mengatasinya

edukasi 14 Mei 2021

Adanya pandemi Covid-19 di Indonesia memaksa anak-anak untuk melakukan pembelajaran online atau lebih sering disebut dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pembelajaran berbasis online ini sudah diterapkan sejak bulan Maret silam saat di mana pandemi Covid-19 menyerang penjuru dunia, dan tidak terasa sudah sampai di tahun 2021 ini pandemi Covid-19 belum mereda bahkan semakin meningkat. Oleh karena itu, pemerintah mengambil tindakan bahwa pembelajaran jarak jauh ini akan tetap diperpanjang hingga waktu yang belum dapat ditentukan.

Sayangnya, niat pemerintah yang ingin memutuskan rantai penyebaran pandemi Covid-19 sangat berdampak pada banyak kepribadian anak, mereka menjadi stres dengan adanya pembelajaran jarak jauh yang dilaluinya setiap hari. Apabila ditanya mengapa pembelajaran jarak jauh (PJJ) bisa membuat anak menjadi stres? Maka jawabannya adalah banyak sekali hal yang bikin PJJ stres untuk anak yang mengenyam pendidikan dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK hingga Perguruan Tinggi.

Terdapat beberapa pengaruh yang menyebabkan mengapa anak-anak bisa merasa stres dan tertekan dengan bentuk kegiatan pembelajaran yang baru, salah satunya yaitu tidak adanya interaksi langsung antara guru dengan siswa. Mungkin sebagian orang beranggapan bahwa interaksi langsung dengan interaksi secara online tidak jauh berbeda, sayangnya tidak. Dengan berinteraksi langsung, siswa bisa lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran dan bisa bertanya langsung tentang kesulitan yang dimilikinya. Selain itu, mereka bisa berdiskusi dengan teman-teman di kelasnya mengenai materi pembelajaran yang susah.

Sangat berbeda dengan metode pembelajaran jarak jauh saat ini. Kehidupan kegiatan belajar anak-anak terbatas oleh ruang, waktu, dan kondisi. Untuk saat ini sangat tidak memungkinkan bagi siswa dan gurunya untuk berinteraksi dengan langsung, apalagi berinteraksi dengan teman sekelasnya secara langsung. Semua yang dilakukan saat ini serba online. Oleh karena itulah kegiatan pembelajaran saat ini kerap kali membuat anak-anak menjadi stres dan tertekan.

Seperti yang kita tahu, manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Kita membutuhkan orang lain untuk menjalani aktivitas dan melengkapi kehidupan tanpa kita sadari. Sama halnya dengan anak-anak yang masih sangat membutuhkan kehidupan sosialnya, mereka membutuhkan teman untuk berbagi dan bercerita, mereka membutuhkan guru yang akan membimbing mereka dalam belajar.

Lalu bagaimana dengan orang tua? Bukankah mereka bisa saja menjadi seorang teman dan seorang guru di rumah? Ya, mungkin mereka bisa menjadi teman dan guru di rumah saat ini, tetapi itu tidak bisa berlaku lama. Orang tua juga memiliki kesibukan lain seperti bekerja untuk membiayai kehidupan sehari-hari keluarganya. Selain itu, orang tua tidak bisa sepenuhnya memerhatikan kegiatan belajar anak, dan bisa dikatakan bahwa sebagian orang tua sudah tidak memahami materi pembelajaran yang sedang anaknya pelajari.

7 Hal yang Membuat Anak menjadi Stress Karena PJJ

Berikut merupakan beberapa hal yang bikin PJJ stress untuk anak, yaitu:

1. Keterbatasan Kuota

Kuota adalah salah satu kebutuhan yang sangat diperlukan oleh siswa saat ini. Tanpa kuota mereka tidak bisa mengakses internet dan tidak bisa mengikuti kegiatan pembelajaran. Sayangnya tidak semua siswa yang berasal dari keluarga yang mampu, sehingga sebagian dari mereka kesulitan dalam menyediakan kuota. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti ini, sangat sulit bagi setiap orang tua untuk mencari nafkah. Maka dari itu, kerap kali anak-anak merasa stres karena kuota yang tidak memadai.

2. Hambatan Sinyal

Selain kuota, ponsel membutuhkan sinyal untuk bisa mengakses internet. Sinyal kerap kali memiliki gangguan yang tidak tahu kapan terjadi. Sinyal mungkin bisa lebih mudah didapatkan ketika Anda berada di kota, tetapi bagaimana dengan mereka yang tinggal di pedalaman atau di daerah pegunungan? Mereka akan sering kali mengalami hambatan sinyal dan menyebabkan anak-anak stres karena kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan dengan lancar.

3. Kerusakan Ponsel dan Laptop

Bagaimana bila Anda dihadapi dengan kondisi ponsel dan laptop yang Anda pakai untuk belajar rusak? Tentu saja Anda akan merasa tertekan dan stres. Hal itulah yang mungkin sedang dialami anak-anak. Kegiatan belajar mereka akan terhambat dan bisa saja dokumen yang mereka simpan selama belajar online menjadi hilang.

4. Materi Pembelajaran yang Semakin Sulit

Di setiap tahunnya, materi pembelajaran yang dipelajari siswa akan semakin sulit. Maka dari itu mereka membutuhkan perhatian lebih ketika memasuki tahun ajaran baru. Sayangnya saat ini, mereka tidak mendapatkan perhatian khusus seperti itu. Proses belajar mereka hanya bisa dilakukan secara online di mana siswa tidak sepenuhnya dapat memahami materi pembelajaran yang telah diajarkan.

5. Tidak Bisa Berinteraksi Langsung dengan Guru

Dalam proses belajar, hal yang paling penting untuk dipenuhi yaitu interaksi antara guru dengan siswanya. Guru adalah pembimbing mereka dalam belajar dan memahami materi pembelajaran. Bahkan bisa dikatakan bahwa guru adalah kunci mereka untuk sukses selain ketekunan siswa dalam belajar. Maka dari itu, ketika pembelajaran jarak jauh ditetapkan, kemampuan siswa menjadi turun drastis dan tidak bisa memahami materi pembelajaran dengan baik.

6. Terbatasnya Waktu untuk Memahami Pembelajaran

Dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh, waktu yang digunakan sangat terbatas. Dengan begitu anak-anak tidak bisa sepenuhnya memahami materi pembelajaran yang diajarkan. Proses belajar yang dilakukan seperti mengejar waktu yang menyebabkan anak-anak menjadi tidak fokus saat belajar.

Berikut 7 Kanal Youtube yang Menggabungkan Konten Pelajaran dan Pendidikan Karakter
Melalui platform Youtube, Anda dapat memperoleh banyak referensi untuk anak. Supaya terhindar dari konten-konten yang tidak berfaedah, kami punya 7 rekomendasi channel Youtube untuk putra putri Anda.

7. Terbatasnya Ruang Gerak

Selain itu, dengan adanya pembelajaran jarak jauh anak-anak tidak bisa bebas dalam bergerak, berkarya, dan menyalurkan pengetahuannya. Mereka yang terbiasa sibuk dengan aktivitas sekolah menjadi terkurung dalam sangkar yang bernama rumah. Anak-anak yang biasanya menghabiskan waktunya bersama teman ketika jam istirahat menjadi terhambat dan tidak bisa melakukan kegiatan seperti itu. Dengan keadaan yang seperti ini, maka bisa dikatakan bahwa salah satu sumber hiburan dan penyegar pikiran jenuh anak-anak menjadi hilang.

Namun, apabila ada masalah pasti ada solusi untuk menyelesaikannya. Nah, sama dengan hal-hal yang membuat anak menjadi stres dalam PJJ, Anda bisa memiliki solusi untuk mengatasinya. Bagaimana caranya? Berikut penjelasannya.

Cara Mengatasi Stres Anak Ketika PJJ

Jika anak sudah mulai stres menghadapi PJJ, cobalah orangtua lakukan hal ini untuk mengurangi stres anak ketika PJJ, di antaranya yaitu:

1. Mengurangi Aktivitas Anak

Kegiatan pembelajaran yang begitu banyak dan tuntutan tugas yang tidak pernah berhenti telah menyita seluruh pikiran anak. Maka dari itu, Anda harus mengurangi aktivitas anak yang mungkin bisa menambah beban pikiran mereka, seperti turut membersihkan rumah dan membantu Anda dalam berkebun di rumah. Berikanlah anak Anda waktu luang untuk istirahat sepenuhnya ketika baru selesai belajar.

2. Meluangkan Waktu Bersama Anak

Selain itu, Anda juga bisa meluangkan waktu Anda bersama anak Anda. Bisa dikatakan bahwa mereka mengalami kesepian dan kosong karena kehilangan aktivitas untuk bermain bersama teman-temannya. Maka dari itu, luangkan waktu yang Anda miliki walau hanya sejenak untuk menemani mereka supaya tidak mengalami kesepian lagi.

3. Mendengar Cerita Anak

Dengan adanya metode pembelajaran yang baru, maka bisa dipastikan bahwa mereka memiliki beban pikiran yang lebih berat dari sebelumnya. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk bersikap sebagai pendengar yang baik untuk memahami permasalahan dan tekanan yang sedang dihadapinya. Dengan begitu, Anda bisa membantu anak Anda untuk bangkit dari keterpurukan.

10 Strategi agar Anak Berani dan Lancar Berkomunikasi dengan Orang Dewasa
Pandai komunikasi adalah salah satu kunci menuju sukses. Mengapa bisa dikatakan seperti itu? Saat ini perkembangan zaman begitu pesat, selain teknologi yang semakin canggih, peluang kerja di berbagai bidang pun ikut bertambah.

4. Menciptakan Suasana Rumah yang Nyaman

Jauhkan mereka dari lingkungan rumah yang berisik dan membuat pikirannya menjadi bertambah. Bebaskan mereka untuk melakukan hal yang mereka sukai selama di rumah, seperti membaca, tidur, dan berkebun di rumah.

5. Selalu Memberikan Motivasi

Motivasi adalah hal terbaik yang bisa diberikan kepada orang yang sedang terpuruk. Begitu juga dengan anak-anak Anda, berikan mereka motivasi untuk selalu semangat dalam menjalani harinya dan belajar. Bangkitkan pemikiran bahwa apa yang sedang dialaminya saat ini tidak akan bertahan lama dan keadaan akan kembali normal pada waktu yang tepat.

Stres akibat adanya pandemi Covid-19 tidak boleh mengganggu kehidupan Anda dan anak-anak Anda, apalagi sampai membuat anak-anak Anda menjadi tertekan dan stress berkepanjangan. Dengan mengetahui beberapa hal yang bikin stres untuk anak saat PJJ dan cara mengatasinya, Anda dapat lebih tenang saat ini. Apabila Anda masih mengalami kesulitan, Anda dapat meminta bantuan para ahli dalam mengatasi permasalahan Anda.

Agnes Meilina

content writer - content creator - reviewer books

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.