Yuk, Ajak Orang Tua Ikut Serta di Kegiatan Sekolah
Sekolah merupakan tempat bagi anak untuk mengembangkan minat, bakat dan
inteligensianya. Lingkungan sekolah yang kondusif dan tertata dengan baik akan menunjang kegiatan belajar mengajar dapat berjalan baik dan maksimal. Tugas dan tanggung jawab agar semua aktivitas sekolah dapat berjalan dengan baik tidak terletak hanya pada peran para guru dan sekolah, melainkan juga peran orang tua. Sekolah sebagai tempat anak-anak mengeksplorasi ilmu pengetahuan tentu membutuhkan sistem pendukung yang baik, antara lain: sarana, prasarana, fasilitas dan sumber daya manusia yang mumpuni. Semua hal tersebut
dapat tercapai dengan adanya kerjasama antara sekolah, guru dan orang tua.
Keterlibatan orang tua di sekolah membawa pengaruh positif, antara lain: merangsang anak semakin berprestasi di sekolah, kegiatan dan fasilitas di kelas dapat terpenuhi, kepribadian anak meningkat lebih baik, mendorong anak untuk lebih banyak melakukan kegiatan di sekolah, komunikasi antara guru dan orang tua dapat terjalin dengan baik, peningkatan kualitas pendidikan dapat dicapai, mengurangi permasalahan anak baik di sekolah maupun di rumah, dan memaksimalkan potensi anak dan sekolah secara maksimal.
Peran Orang Tua di Sekolah
Yuk, ajak orang tua ikut serta di kegiatan sekolah. Berikut 6 peran serta yang dapat dilakukan orang tua di sekolah, antara lain:
1. Komite Sekolah
Berdasarkan Permendikbud No. 75 Tahun 2016 Pasal 3 Ayat 1 menyebutkan bahwa komite sekolah memiliki tugas pengawasan dalam pelayanan pendidikan di sekolah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Tugas Komite Sekolah lainnya antara lain memberikan pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan terkait: kebijakan dan program Sekolah, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah/Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RAPBS/RKAS), kriteria kinerja Sekolah, kriteria fasilitas pendidikan di Sekolah, dan kriteria kerja sama Sekolah dengan pihak lain.
Hal tersebut di atas menjelaskan bahwa Komite Sekolah menentukan visi dan misi
sekolah agar kegiatan sekolah dan proses pendidikan berjalan dengan baik, dan pada akhirnya akan menghasilkan lulusan anak didik yang berkualitas, beriman, dan bertakwa. Komite sekolah sendiri terdiri dari orang tua/ wali murid, komunitas sekolah, dan tokoh masyarakat yang peduli pendidikan. Pertanggungjawaban Komite Sekolah dibacakan pada saat Rapat Pleno Komite Sekolah. Orang tua dapat memberikan usulan, saran, masukan atau kritik dalam Rapat Pleno Komite Sekolah ini.
2. Menjadi Donatur
Faktor penting yang harus terpenuhi dalam proses belajar-mengajar adalah sarana
prasarana sekolah yang menunjang dan lengkap. Ketersediaan dan kelengkapan sarana dan prasarana tentu tidak lepas dengan tercukupinya dana. Orang tua dapat menjadi donatur untuk memenuhi sarana dan prasaran yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar di sekolah. Istilah “Jer Basuki Mawa Beya”yang berarti “Setiap keberhasilan membutuhkan biaya untuk mewujudkannya”, memang benar adanya.
Sarana dan prasarana sekolah perlu diwujudkan agar kegiatan belajar anak di sekolah dapat dimaksimalkan. Semua hal tersebut membutuhkan dukungan dana dari orang tua. Selain itu, menjadi donatur juga menjadi salah satu jalan membantu anak-anak yang kurang beruntung untuk dapat mendapatkan pendidikan yang layak di sekolah, sama dengan teman-temannya yang mampu membiayai pendidikannya. Bantuan donasi ini sangat
membantu agar pemerataan pendidikan di Indonesia dapat tercapai.
3. Membina Kegiatan Ekstrakurikuler
Setiap anak memiliki talenta yang merupakan anugerah Tuhan. Talenta ini perlu diasah dan ditingkatkan dengan berbagai kegiatan baik di sekolah maupun di rumah. Sekolah menjadi wadah yang tepat untuk anak dalam mengeksplorasi minat dan bakatnya. Anak biasanya bergabung dengan kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan minta yang dimilikinya. Kegiatan ekstrakurikuler yang mewadahi antara lain: klub drama, klub pecinta alam, klub olahraga (basket, voli, pencak silat, taekwondo, renang dan masih banyak lagi), klub PMR (palang Merah Remaja), dan lain-lain.
Orang tua dengan keahlian tertentu dapat menjadi pembina kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Dengan demikian orang tua dapat membagi ilmu yang dimilikinya dalam membantu meningkatkan potensi yang dimiliki oleh anak, sehingga talenta tersebut dapat terasah dengan baik. Anak tidak hanya pintar dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki kemampuan yang maksimal sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.
4. Menjadi Teman Membaca
Kemampuan membaca anak perlu dipupuk sejak usia dini. Membaca merupakan
kegiatan penting yang menjadi dasar bagi anak untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan yang ada di sekitarnya. Orang tua memiliki peranan penting dalam meningkatkan minat membaca pada anak. Menjadi teman membaca membantu anak berlatih, bertanya, dan kritis terhadap buku yang sedang dibacanya.
Kegiatan ini juga membantu orang tua dalam melakukan komunikasi yang intens dengan anak, sehingga orang tua dapat memahami lebih dalam kepribadian yang dimiliki anaknya. Komunikasi yang terbentuk akan mendekatkan hubungan antara orang tua dan anak. Kegiatan membaca juga menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi anak untuk meningkatkan pemahaman dalam cerita yang disampaikan dari buku yang dibacanya.
5. Berpartisipasi dalam Penggalangan Dana
Pada saat-saat tertentu, pihak sekolah memerlukan bantuan untuk menggalang dana bagi pembangunan sarana sekolah yang diperlukan, misalkan pembangunan tempat ibadah. Orang tua dapat berpartisipasi dalam penggalangan dana tersebut. Pengadaan prasarana yang diperlukan tersebut juga melalui persetujuan dari Komite Sekolah. Penggalangan dana dirasakan perlu ketika ada kegiatan atau pengadaan sarana prasarana yang tidak masuk dalam program tahunan hasil rapat Komite Sekolah. Partisipasi orang tua dalam penggalangan dana ini membantu terwujudnya fasilitas prasarana dengan lebih cepat dan segera digunakan untuk kepentingan siswa di sekolah.
6. Melakukan Komunikasi dengan Guru Kelas
Komunikasi antara guru dan orang tua perlu dijaga. Guru dengan senang hati
memberikan segala informasi tentang perkembangan belajar anak di kelas. Guru
biasanya akan memberikan masukan ketika melihat anak memiliki kekurangan di bidang tertentu, sehingga orang tua dapat mengetahui dan membantu untuk meningkatkan kekurangan tersebut. Ketika anak mengalami permasalahan, baik di sekolah maupun di rumah maka guru dan orang tua saling berkomunikasi untuk mencari jalan keluarnya, tentu hal tersebut akan membantu anak dalam menghadapi permasalahan tersebut.
Pada saat orang tua menanyakan tentang perkembangan anak, hal tersebut menunjukkan kepedulian orang tua terhadap perkembangan anaknya. Permasalahan di sekolah, kasus bullying, dan kenakalan remaja dapat dihindarkan apabila komunikasi guru dan orang tua terjalin dengan baik. Anak-anak masih memiliki emosi yang labil, sehingga sangat memerlukan bimbingan dan arahan dari guru di sekolah dan orang tua di rumah. Arahan dan bimbingan ini akan membantu anak untuk meningkatkan kemampuan dirinya dan
melakukan hal-hal positif yang kelak membentuknya menjadi pribadi yang berkualitas.
Demikian 6 peran orang tua untuk ikut serta di kegiatan sekolah. Kerjasama antara orang tua, guru dan sekolah merupakan unsur penting keberhasilan pendidikan anak di sekolah. Mereka bekerja sama meningkatkan kemampuan inteligensia dan kepribadian anak menjadi lebih baik, sehingga anak menjadi pribadi yang tangguh dan tahan uji dalam menempuh pendidikan selanjutnya di masa yang akan datang.