Tugas Eksperimen Sosial yang Bisa Guru Berikan kepada Siswa
Eksperimen sosial adalah salah satu metode penelitian. Melalui sebuah eksperimen, peneliti bisa mengetahui berbagai fenomena sosial disekitarnya. Biasanya ekperimen sosial ini banyak digunakan untuk bidang bisnis.
Pengusaha melakukan ekperimen sosial untuk mencari tahu perilaku konsumen. Dunia pendidikan juga seringkali melakukan ekperimen sosial dalam mencari tahu metode pembelajaran apa yang paling efektif.
Sebagai sebuah metode penelitian sosial, pastinya ekperimen sosial juga diajarkan di sekolah. Bahkan siswa juga bisa mencoba melakukan ekperimen sosial ini.
Ekperimen sosial diartikan sebagai penelitian menggunakan rekayasa sosial. Biasanya ekperimen sosial ini digunakan untuk mengetahui bagaimana efektifitas sebuah program atau kebijakan yang ada di masyarakat. Atau bisa juga untuk mengetahui motif tindakan ekonomi masyarakat.
Saat ini penggunaan eksperimen sosial tidak hanya untuk keperluam penelitian dan akademis semata. Kini banyak orang awan yang juga melakukan ekperimen sosial untuk mengetahui bagaimana respon atau pandangan seseorang terhadap fenomena sosial tertentu.
Penerapan Eksperimen Sosial
Di era digitalisasi seperti ini, ekperimen sosial dilakukan dengan menggunakan bantuan sosial media. Beberapa video hasil ekperimen sosial di unggah ke dalam sosial media, seperti YouTube, Instagram hingga TikTok.
Ekperimen sosial yang dilakukan saat ini kebanyakan menggunakan metode prank atau pura-pura. Ekperimen sosial bertujuan mencari tahu apa dan bagaimana reaksi target seperti ditujukan kepada satu orang atau sekelompok orang untuk menghadapi prank yang direkayasa.
Pada beberapa kanal YouTube misalnya, banyak video tentang ekperimen sosial yang mengsung konsep prank ini. Mulai dari pura-pura miskin, pura-pura marah, hingga pura-pura sakit.
Bahkan ada juga beberapa konten ekperimen sosial yang memicu kontroversi di masyarakat. Misalnya seorang YouTuber yang pura-pura membagikan bingkisan sembako, ternyata isi bingkisannya adalah kumpulan sampah. Sungguh ironis.
Lantas, apakah ekperimen sosial dalam konsep prank yang marak di sosial media ini sesuai dengan konsep ekperimen sosial secara teoritis?
Secara teori, ekperimen sosial diartikan sebagai penelitian tentang dampak dari intervensi kebijakan terhadap masyarakat sosial, individu, atau sekelompok orang tertentu dengan subjek interaksi antar manusia secara nyata.
Penelitian dengan menggunakan metode eksperimen sosial ini merupakan penelitian yang memanipulasi atau mengontrol situasi alamiah dengan cara membuat kondisi buatan. Pembuatan kondisi buatan ini dilakukan oleh si peneliti.
Dengan demikian bisa dikatakan bahwa penelitian ekperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap obyek penelitian, serta adanya kontrol yang disengaja terhadap objek penelitian tersebut.
Penelitian ekperimen adalah lawan dari penelitian komparatif. Dalam penelitian ekperimen, apa yang terjadi sesungguhnya merupakan hasil dari suatu rencana atau manipulasi terhadap kejadian-kejadian tersebut.
Ekperimen sosial adalah eksperimen dengan mengambil contoh sampel dari manusia atau lingkungan sosial. Adapun makna dari kata "sosial" di sini yaitu menunjukkan kualifikasi yang berbeda dengan suatu percobaan yang "klinis", dikarenakan klinis pada umumnya dilakukan dengan interverensi medis pada tubuh subjek serta laboratorium.
Sementara sosial, intervensi hanya dilakukan dengan pengacakan untuk percobaan pada responden di lapangan.
Awalnya, ekeperimen sosial memiliki tujuan sebagai bahan evaluasi atau proses pembaharuan. Ketika melakukan eksperimen sosial biasanya diawali dengan tujuan untuk melakukan pekerjaan atau program baru.
Selain itu, eksperimen sosial juga punya tujuan untuk menentukan apakah program tersebut sudah berjalan baik di masyarakat sekaligus untuk mengetahui apakah tujuannya sudah tercapai.
Masyarakat pun akan mendapat keuntungan dari evaluasi eksperimen sosial. Hasil informasi yang didapat dari ekperimen sosial bisa menjadi dasar pembuatan program atau produk baru jika yang melakukan ekperimen sosial adalah pemerintah atau perusahaan.
Informasi yang didapat dari eksperimen sosial ini dapat digunakan untuk meningkatkan kebijakan dengan mengarahkan pembuat kebijakan untuk mengadopsi program yang bermanfaat untuk masyarakat. Tidak hanya itu saja, informasi yang didapatkan juga dapat menghentikan suatu program jika ternyata tidak bermanfaat bagi masyarakat.
Selain masyarakat, perusahaan juga diuntungkan dengan eksperimen sosial karena dapat menghemat biaya produksi lebih banyak. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk mengetahui apakah program yang dibuat tepat sasaran atau tidak, apakah bermanfaat bagi masyarakat dan apakah program yang dibuat akan menghabiskan lebih banyak biaya produksi. Dengan adanya eksperimen sosial ini, perusahaan dapat merancang program yang lebih efisien, sehingga perusahaan dapat menghemat banyak biaya.
Penerapan Eksperimen Sosial dalam Bidang Pendidikan
Lalu bagaimana jika ekperimen sosial dilakukan dalam bidang pendidikan? Sebenarnya sudah banyak penggunaan ekperimen sosial dalam bidang pendidikan. Biasanya guru yang menggunakan metode ekperimen sosial. Misalnya saat guru melakukan penelitian tindakan kelas. Guru bisa melakukan berbagai rekayasa sosial yang berkaitan dengan metode belajar, jenis alat peraga ataupun model tugas yang tepat untuk siswa.
Selain digunakan oleh guru, bisakah ekperimen sosial ini dilakukan oleh siswa? Jawabannya tentu bisa. Tetapi memang ekperimen sosial yang dilakukan siswa adalah ekperimen sosial yang sederhana. Disesuaikan dengan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki oleh siswa.
Jika siswa diberi tuga suntuk melakukan ekperimen sosial maka berikut langkah-langkah yang harus dipersiapkan :
- Masalah yang dipilih harus masalah yang penting dan bisa diteliti
- Faktor-faktor variabel dalam eksperimen harus diidentifikasi sejelas-jelasnya
- Eksperimen harus dilakukan dengan desain percobaan yang cocok
- Perlu ketelitian saat melakukan ekperimen
- Metode, material, dan referensi yang digunakan dalam eksperimen harus dibuat dengan jelas. Hal ini penting untuk diingat agar tidak terjadi pengulangan percobaan terhadap apa yang sudah diteliti sebelumnya
- Intepretasi serta uji statistik harus dinyatakan dalam ukuran beda yang signifikan dari parameter-parameter yang dicari atau diperkirakan
Contoh ekperimen sosial yang bisa dilakukan oleh siswa misalnya, mengetahui perkembangan kepribadian siswa-siswa yang tergabung dalam kelompok olahraga dengan siswa-siswa yang tidak tergabung dengan kelompok olahraga.
Buat dua kelompok siswa, di mana kelompok pertama diwajibkan untuk mengikuti semua kegiatan olahraga dalam beberapa waktu. Kemudian kelompok kedua dibiarkan tidak mengikuti kegiatan olahraga. Amati perbedaan yang ada diantara dua kelompok tersebut lalu buat generalisasi untuk menarik kesimpulan.
Kelompok pertama disebut sebagai kelompok ekperimen (manipulatif) dan kelompok kedua dinamakan kelompok kontrol. Jadi perkembangan kepribadian siswa pada kelompok pertama sesungguhnya adalah hasil rekayasa (ekperimen) sosial untuk mencapai tujuan-tujuan penelitian.
Selain melakukan ekperimen sosial yang berkaitan untuk mengetahui kepribadian siswa, tugas ekperimen sosial bisa dilakukan dengan cara mencari tahu metode belajar apa yang paling sesuai. Hal ini bisa disebut sebagai rekayasa metode belajar tertentu.
Atau bisa juga dengan melakukan ekperimen sosial tentang pemilihan ektrakurikuler yang bisa mendukung prestasi belajar siswa dan beragam contoh ekperimen sosial lainnya.
Kuncinya, saat memberikan tugas ekperimen sosial kepada siswa, pastikan siswa sudah memahami metode ekperimen sosial dengan baik. Juga mampu menentukan masalah yang ingin dilakukan uji rekayasa sosialnya.
Eksperimen sosial bisa menjadi tugas yang menarik bagi siswa. Siswa akan bisa mencari tahu beragam fenomena sosialnya. Banyak hal yang bisa dipelajari siswa dengan melakukan eksperimen sosial ini. Oleh karena itu, guru bisa memberikan tugas ekperimen sosial kepada siswanya.
Demikian tugas ekperimen sosial yang bisa guru berikan kepada siswa. Semoga artikel ini bisa membantu para guru dalam memberikan tugas eksperimen sosial kepada siswanya.