Teknik Manajemen Waktu untuk Meningkatkan Efisiensi Belajar

edukasi 26 Mei 2025

Waktu yang dihabiskan dalam sehari kerap dirasa kurang karena masih ada banyak list tugas yang belum selesai dikerjakan, atau bisa dikatakan hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan rencana awal. Salah satu penyebab mengapa hal tersebut bisa terjadi yaitu karena keterampilan manajemen waktu yang kurang. Biasanya siswa sering mengabaikan keterampilan manajemen waktu, padahal keterampilan tersebut penting untuk dimiliki. Di tengah padatnya jadwal kuliah, tugas, kegiatan organisasi, hingga urusan pribadi, memiliki kemampuan untuk mengatur waktu menjadi kunci untuk bisa produktif dan sehat secara mental.

Bisa dikatakan bahwa siswa yang mampu mengelola waktunya dengan baik cenderung lebih terorganisir, tidak mudah stres, dan mampu mencapai target akademik secara lebih konsisten. Sedangkan, bagi siswa yang tidak mampu mengatur waktu yang dimilikinya cenderung akan merasa bahwa waktu 24 jam dalam sehari tidaklah cukup. Hal ini dapat terjadi karena:

  • Belajar dengan waktu yang dekat dengan deadline: Banyak siswa yang baru mengerjakan tugas atau belajar sehari sebelum ujian. Hal ini menyebabkan siswa mengalami tekanan belajar yang tinggi, sehingga proses belajarnya tidak optimal.
  • Mudah terdistraksi: Belajar sembari bermain ponsel, media sosial, atau mengaktifkan notifikasi dapat menjadi gangguan utama yang dapat mengurangi fokus siswa dalam belajar.
  • Tidak mengatur skala prioritas: Tidak semua tugas atau kegiatan dipilah berdasarkan tingkat urgensinya, sehingga waktu yang dimiliki siswa sering dihabiskan untuk hal yang kurang penting.

Akibatnya, meskipun siswa sering merasa sibuk, hasil belajar yang mereka dapatkan tidak sebanding dengan usaha yang dikeluarkan. Oleh karena itu, kita akan membahas tentang pentingnya manajemen waktu dalam proses belajar siswa, teknik-teknik manajemen waktu yang praktis dan mudah diterapkan siswa, serta mengenalkan strategi yang dapat meningkatkan efisiensi belajar siswa.

Apa Itu Manajemen Waktu?

Manajemen waktu adalah proses merencanakan dan mengatur waktu yang dimiliki dalam melakukan berbagai aktivitas agar setiap tugas bisa diselesaikan secara efisien dan tepat waktu. Pada siswa, manajemen waktu berarti kemampuan untuk mengatur jadwal belajar, menyelesaikan tugas, menghadiri kegiatan organisasi dan ekstrakurikuler dan tetap menjaga keseimbangan hidup dengan baik. Sederhananya, manajemen waktu adalah keterampilan untuk menentukan prioritas, membuat rencana, dan menjalankannya dengan disiplin.

Manfaat Memiliki Manajemen Waktu yang Baik

1. Mengurangi Stres

Ketika semua tugas dan jadwal sudah direncanakan dengan baik, maka beban mental yang dimiliki siswa menjadi lebih ringan. Siswa tidak perlu merasa panik atau lembur karena mengerjakan tugas yang mepet deadline, karena semuanya sudah diatur dengan baik sebelumnya.

2. Meningkatkan Fokus

Dengan memiliki manajemen waktu yang baik, sesi belajar siswa menjadi lebih terarah. Siswa menjadi tahu apa yang harus mereka kerjakan dan kapan waktu yang tepat untuk melaksanakannya, sehingga siswa menjadi lebih fokus tanpa terdistraksi oleh hal-hal lain.

3. Mencapai Target Akademik Secara Optimal

Siswa dapat menyusun strategi belajar jangka pendek dan jangka panjang. Waktu yang dimiliki siswa bisa dimanfaatkan secara maksimal, sehingga hasil belajar yang didapatkan siswa bisa memuaskan.

Cara Mengajarkan Manajemen Waktu untuk Murid SD
Menggunakan waktu dengan baik dapat melatih murid untuk bisa lebih fokus terhadap kegiatan yang sedang mereka kerjakan.

Tantangan dalam Mengatur Waktu Belajar

1. Menunda Pekerjaan

Menunda-nunda pekerjaan adalah salah satu hambatan yang paling umum dan sering dilakukan setiap orang. Kegiatan ini biasanya dapat terjadi ketika seseorang sengaja menunda mengerjakan tugas walaupun tahu bahwa hal tersebut penting untuk segera dikerjakan. Biasanya dapat muncul karena:

  • Tugas yang dikerjakan sulit atau membosankan
  • Takut gagal, sehingga lebih memilih untuk menghindari
  • Merasa masih memiliki banyak waktu padahal tidak

Akibatnya, tugas menjadi menumpuk dan hasil yang didapatkan tidak maksimal.

2. Kurangnya Perencanaan

sumber: kejarcita.id
sumber: kejarcita.id

Tanpa memiliki rencana yang jelas, waktu belajar sering kali habis tanpa hasil yang berarti. Banyak siswa yang belajar hanya saat sempat saja, tanpa memiliki jadwal atau target harian yang terstruktur. Contohnya:

  • Tidak membuat daftar tugas
  • Tidak menetapkan waktu khusus untuk belajar
  • Tidak memisahkan waktu antara belajar, istirahat, dan hiburan

Akibatnya, waktu yang dimiliki siswa banyak terbuang, sehingga siswa bingung harus memulai dari mana.

3. Mendapatkan Gangguan dari Media Sosial

Ponsel biasa digunakan sebagai alat bantu belajar siswa, tetapi juga bisa menjadi sumber utama siswa merasa terdistraksi. Notifikasi yang berasal dari media sosial kerap memecahkan konsentrasi siswa saat belajar. Misalnya:

  • Scroll media sosial ketika sedang membaca materi belajar
  • Sering mengecek notifikasi saat mengerjakan tugas
  • Tergoda membuka TikTok, Instagram, atau bermain game ketika sedang belajar

Akibatnya, proses belajar siswa menjadi tidak fokus, lebih lambat, dan tidak efisien.

4. Tidak Tahu Skala Prioritas

Tidak semua tugas memiliki tingkat urgensi yang sama. Namun, masih banyak siswa yang sulit membedakan mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Berikut adalah tiga tanda siswa yang tidak tahu cara menentukan skala prioritas:

  • Mendahulukan tugas yang lebih mudah, walau tidak mendesak
  • Menghabiskan banyak waktu untuk mengerjakan tugas yang kurang penting, sehingga tugas yang penting jadi terbengkalai
  • Bingung memiliki kegiatan yang harus dikerjakan saat waktu yang dimiliki terbatas

Akibatnya, tugas penting yang dimiliki siswa jadi terlewat atau dikerjakan terburu-buru, yang menyebabkan hasil belajar yang tidak optimal.

Teknik Manajemen Waktu yang Efektif untuk Belajar

1. Membuat Jadwal Belajar yang Realistis

Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu membuat jadwal belajar yang realistis. Namun, masih banyak siswa yang membuat jadwal belajar terlalu padat dan tidak fleksibel, sehingga jadwal tersebut sulit dilaksanakan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu siswa untuk membuat jadwal belajar yang efektif:

  • Menetapkan waktu belajar siswa berdasarkan jam produktif yang dimilikinya, seperti pagi atau malam hari.
  • Menyediakan waktu untuk istirahat, makan, dan melakukan kegiatan yang disukai.
  • Menggunakan alat bantu seperti aplikasi to do list, Google Calendar, atau planner fisik untuk mencatat dan melihat jadwal secara visual.

2. Metode Pomodoro

sumber: kejarcita.id
sumber: kejarcita.id

Metode Pomodoro adalah teknik manajemen waktu yang membagi waktu belajar menjadi blok-blok fokus pendek yang diselingi waktu istirahat singkat.

Cara Kerja:

  • Belajar selama 25 menit penuh (disebut sebagai 1 sesi Pomodoro).
  • Istirahat selama 5 menit.
  • Setelah 4 sesi Pomodoro, istirahat lebih panjang selama 15-30 menit.

Adapun manfaat dari metode ini yaitu:

  • Membantu siswa mempertahankan fokus dalam waktu singkat.
  • Mencegah siswa mengalami kelelahan mental.
  • Cocok bagi siswa yang mudah terdistraksi atau tidak suka menghabiskan waktu yang lama untuk belajar.

3. Memprioritaskan dengan Teknik Eisenhower Matrix

Teknik ini dapat membantu siswa untuk menyusun prioritas tugas berdasarkan dua kriteria yaitu Penting dan Mendesak. Matriks ini akan dibagi menjadi 4 kuadran, yaitu:

1) Penting dan mendesak: Dikerjakan segera

2) Penting tetapi tidak mendesak: Dijadwalkan

3) Tidak penting tetapi mendesak: Ditugaskan kepada orang lain (jika bisa)

4) Tidak penting dan tidak mendesak: Diabaikan.

Pada kesempatan ini, fokus utama siswa yaitu terletak pada kuadran kedua, yaitu tugas penting yang tidak mendesak. Dengan mengerjakannya lebih awal, maka siswa dapat mencegah tugas menjadi mendesak di kemudian hari.

4. Menggunakan To-Do List Harian

To-do list dapat membantu siswa untuk memecah tugas besar menjadi langkah-langkah kecil dan terukur, sehingga tugas tersebut lebih mudah untuk dikerjakan. Berikut adalah 3 tips membuat to-do list yang efektif yaitu:

  • Menulis tugas secara spesifik.
  • Mengurutkan tugas dari yang paling prioritas.
  • Menandai tugas yang sudah selesai dikerjakan untuk menumbuhkan rasa pencapaian.

To-do list yang dibuat secara harian dapat membantu siswa lebih terorganisir dan meningkatkan motivasi belajar siswa setiap kali mencoret tugas yang sudah selesai dikerjakan.

5. Menentukan Tujuan Belajar yang Spesifik

Dengan memiliki tujuan belajar yang jelas, siswa akan lebih mudah dalam menyusun strategi belajar dan mengukur pencapaian yang dimilikinya. Pada kesempatan ini, siswa dapat menggunakan metode SMART Goals, yaitu:

  • Specific: Tujuan belajar harus jelas (misal: meningkatkan nilai ujian Matematika)
  • Measurable: Bisa diukur (misal: dari 75 ke 85)
  • Achievable: Realistis, sesuai kemampuan.
  • Relevant: Sesuai kebutuhan atau target jangka panjang.
  • Time-bound: Memiliki batas waktu (misal: dalam 2 bulan)

Dengan memiliki tujuan yang jelas, waktu belajar jadi lebih terarah dan bermakna.

Strategi Meningkatkan Efisiensi Belajar Siswa

1. Membuat Lingkungan Belajar yang Minim Gangguan

Lingkungan belajar sangat berpengaruh terhadap membangun fokus belajar siswa. Belajar di lingkungan yang banyak gangguan bisa menghambat konsentrasi. Oleh karena itu, penting bagi siswa untuk belajar di tempat yang tenang dan rapi, mematikan notifikasi ponsel atau mengaktifkan mode jangan ganggu, serta menyiapkan semua perlengkapan belajar sehingga siswa tidak perlu bolak-balik mengambil barang yang dibutuhkan.

2. Disiplin Waktu Istirahat dan Tidur

Belajar memang kegiatan yang penting untuk dilakukan, tetapi memiliki istirahat yang cukup juga penting untuk diperhatikan. Otak membutuhkan waktu untuk memproses dan menyimpan informasi yang dipelajari, tidak hanya digunakan untuk bekerja terus menerus. Jika siswa sering kurang tidur, maka konsentrasi akan menurun, siswa akan mudah melupakan materi yang baru dipelajari, dan menyebabkan motivasi belajar yang menurun. Penting bagi siswa untuk memiliki waktu tidur selama 7-8 jam per malam, dan luangkan waktu untuk istirahat jangka pendek saat sesi belajar panjang.

Bagaimana Cara Guru Mengatur Waktu Mengajar, Mencari Materi Pembelajaran dan Mengerjakan Tugas Administratif?
Ada banyak tugas yang harus dilakukan guru, sehingga perlu mengatur waktu yang baik agar menjadi guru yang produktif.

3. Evaluasi Mingguan

Agar proses belajar siswa terus berkembang, penting untuk meluangkan waktu mengevaluasi apa yang sudah dilakukan siswa selama seminggu. Misalnya:

  • Tugas apa yang telah berhasil diselesaikan minggu ini?
  • Kegiatan apa yang masih belum efektif dilakukan?
  • Apa yang bisa diperbaiki minggu depan?

Dengan melakukan evaluasi mingguan, siswa dapat belajar dari pengalaman, tidak hanya berfokus untuk menyalahkan diri sendiri karena belum berhasil memberikan hasil yang optimal.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dilihat bahwa memiliki manajemen waktu yang baik akan sangat bermanfaat bagi setiap orang, terutama siswa. Penting bagi siswa untuk memulai dari langkah kecil, karena jika dilakukan secara konsisten, siswa dapat merasakan dampak positifnya di kemudian hari. Semoga artikel ini bermanfaat!

Agnes Meilina

content writer - content creator - reviewer books

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.