Pentingnya Meningkatkan Kemahiran Siswa Berbahasa Indonesia dan Cara yang Bisa Dilakukan
Kemampuan masyarakat Berbahasa Indonesia dengan baik seiring waktu mulai menurun. Hal ini terjadi dikarenakan semakin banyak dan kuatnya budaya asing yang masuk ke Negara kita. Berbagai kultur dan bahasa baru tengah menggempur para kaula muda. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menggerus kecintaan penerus bangsa terhadap bahasa tanah air.
Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) mengatakan bahwa kecakapan berbahasa Indonesia menjadi penting sebagai bentuk pengakuan kemerdekaan berbahasa.
Selain itu, mahir berbahasa Indonesia menjadi salah satu bukti jati diri bangsa Indonesia yang nasionalis. Jika bangsa kita saja tidak senang menggunakan bahasa pertiwi, bagaimana bisa mengenalkan bahasa Indonesia ke mancanegara dengan cepat? Tentu akan lebih sulit untuk dikenal lebih luas oleh bangsa lain.
Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia yang Benar
Membiasakan untuk berbahasa Indonesia yang benar akhir-akhir ini terasa semakin sulit. Sebagaimana telah disinggung di atas bahwa tuntutan zaman yang dipenuhi dengan bahasa asing, terutama bahasa Inggris membuat peserta didik lebih aware pada penggunaan bahasa asing.
Terbukti dengan munculnya istilah-istilah baru yang berasal dari bahasa lain, dominannya bahasa Inggris. Terlebih lagi kosa kata yang lekat di kehidupan generasi Z yang akhir-akhir ini disebut “bahasa Jaksel”. Semuanya serba Inggris, seperti social butterfly, silent treatment, sleep call, ghosting, too much information, deep talk, split bill, dan lain sebagainya.
Di satu sisi, fenomena menjamurnya bahasa Jaksel tersebut memudahkan generasi muda lebih melek terhadap bahasa Inggris. Semakin mudah untuk berkomunikasi di ranah global. Akan tetapi jika tidak diimbangi dengan bekal bahasa Indonesia yang kuat, lama-lama bahasa Negara sendiri bisa dilupakan.
Oleh sebab itu, penting untuk mengedukasi mereka tentang bahasa kesatuan dengan menjelaskan bahasa asing tadi secara narasi. Bukan membiarkan mereka memahami istilah-istilah asing karena terbiasa saja. Hal tersebut akan menyulitkan mereka untuk menjelaskan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Cara Meningkatkan Kemampuan Siswa Berbahasa Indonesia
Upaya untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia tidak lepas dari tugas tenaga pendidik. Bukan hanya karena mereka adalah pengajar, tapi karena guru lah yang akan lebih sering bersama anak setiap hari saat menempuh pendidikan. Jadi siswa akan sering melihat dan mendengarkan gurunya yang mana hal tersebut berpengaruh pada tumbuh kembang mereka. Berikut ini adalah cara yang dapat diterapkan oleh guru:
- Skill Mendengarkan
Dalam berbahasa, mendengarkan adalah kegiatan yang harus sering dilakukan. Berkomunikasi tanpa mendengarkan terlebih dahulu akan menyebabkan ketidaksempurnaan dalam proses komunikasi. Terutama ketika hendak menanamkan kemampuan bahasa tertentu sejak dini. Berikut ini rekomendasi kegiatan yang perlu dilakukan bersama siswa:
1. Menggunakan Media Belajar Audio Visual Berbahasa Indonesia
Menumbuhkan kecintaan bahasa Indonesia kepada siswa dapat dilakukan dengan sering menyuguhkan materi yang berkaitan dengan cara menyenangkan. Salah satunya adalah dengan menggunakan media belajar berbentuk audio dan audio visual. Semisal memperdengarkan kisah kerajaan di zaman dahulu dari podcast.
Bisa juga dengan menonton konten-konten edukatif yang berbentuk cerita di Youtube. Salah satu yang bisa Anda jadikan bahan ajar yakni dari konten Youtube Kejarcita. Tersedia banyak sekali konten edukatif yang menyenangkan. Dan tentunya tidak lupa untuk memilih konten berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Miela Baisuni
2. Guru Membiasakan Berbahasa yang Baik dan Benar
Sebelum menuntut siswa untuk berbahasa Indonesia yang baik, guru harus memberikan contoh. Membiasakan berbahasa Indonesia yang baik dan benar di depan siswa akan mempengaruhi kebiasaan berbahasa mereka. Mulailah dari hal-hal sederhana seperti posting tulisan berbahasa Indonesia di media sosial yang bisa dibaca siswa, memberikan informasi di ruang obrolan daring, dan lainnya.
3. Menerapkan Sikap Peka dalam Mendengarkan
Mendengarkan bukanlah kegiatan yang mudah. Dalam proses mengasah skill mendengar, ada banyak tahapan yang perlu dilalui. Mulai dari menerima, menafsirkan, mengingat, mengevaluasi, baru kemudian merespon. Proses ini tentu harus dilakukan oleh guru terlebih dahulu agar dapat efektif diterapkan pada siswa. Jadi siswa akan lebih peka pada hal-hal yang tidak sesuai kaidah bahasa Indonesia.
- Skill Berbicara
Cara berikutnya adalah mengasah skill berbicara. Tentu dengan berbahasa Indonesia secara fasih. Menurut Ellis (lewat Numan, 1991:46), cara untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada anak menggunakan 3 metode yaitu menirukan pembicaraan orang lain, mengembangkan ucapan-ucapan yang sudah dikuasai, kemudian mendekatkan dua bentuk ucapan, yakni bentuk ucapan sendiri yang belum benar dan ujaran orang dewasa yang sudah benar.
Supaya memudahkan guru dalam melatih siswa, berikut ini dapat menjadi referensi konkret berupa kegiatan yang bisa dilaksanakan:
1. Sering Melakukan Diskusi di Kelas
Selain untuk melatih kemampuan berpikir secara kritis, melakukan diskusi sangat bermanfaat untuk meningkatkan skill berbicara dan berbahasa. Guru pasti harus memberikan contoh terlebih dahulu tentang bagaimana berdiskusi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dengan begitu, siswa akan terlatih lebih cepat dari pada diajarkan berupa teori saja.
2. Mengadakan Pentas Drama
Pembelajaran semakin menyenangkan jika dikemas dengan sentuhan yang menghibur. Mengadakan pentas drama untuk acara tahunan sekolah bisa menjadi opsi yang menarik. Siswa tidak hanya belajar mengelola emosi dan ekspresi, tapi juga meningkatkan kemampuan bahasa Indonesianya. Supaya tujuan utamanya tercapai, naskahnya harus memuat narasi yang sesuai kaidah bahasa Indonesia. Sepanjang dialog hindari menggunakan bahasa asing.
- Skill Membaca
Kegiatan lain yang dapat mendukung dalam pembelajaran berbahasa Indonesia adalah membaca. Skill ini akan mempercepat proses belajar siswa dalam menyerap kosa kata dan tata bahasa Indonesia yang tepat. Bagaimana cara untuk menerapkannya?
1. Menggunakan Literatur yang Sesuai PUEBI
Poin ini sangat penting agar murid terbiasa dengan kaidah bahasa Indonesia benar. Meskipun saat ini banyak kosa kata gaul atau slank, murid tetap harus diberikan dasar bahasa yang baku. Hal ini akan memudahkannya ketika berada di bangku perkuliahan yang menuntut untuk bisa bahasa baku dalam penyusunan makalah, jurnal, dan lainnya.
2. Membangun Kebiasaan Membaca dengan Kritis
Tidak hanya bertujuan untuk menciptakan daya pikir dan nalar yang kuat, membaca juga memberikan tambahan tabungan kosa kata untuk siswa. Ketika menemukan kata baru yang belum dipahami, guru dan siswa bisa mendiskusikannya. Saat menemukan kalimat yang kurang tepat penyusunannya, siswa didorong untuk memperbaikinya.
Miela Baisuni
- Skill Menulis
Skill berikutnya adalah menulis. Meningkatkan kreatifitas siswa dalam berbahasa dapat disalurkan melalui media tulisan. Pengetahuan yang didapat dari hasil membaca, dituangkan dalam bentuk teks. Cara ini tentu sangat efektif untuk menambah kualitas berbahasa Indonesia para siswa. Lakukan aktifitas berikut untuk mewujudkannya:
1. Membangun Kebiasaan Menulis sesuai PUEBI
Di zaman sekarang yang serba teknologi, komunikasi siswa dan guru tidak hanya sebatas di kelas secara tatap muka. Namun juga berlanjut dalam obrolan secara daring. Dari hal ini guru dapat memulainya. Gunakan bahasa chatting yang menggunakan kaidah PUEBI. Setidaknya dalam penggunaan tanda baca serta tidak menyingkat tulisan saat saling bertukar pesan.
2. Membuat Karya Tulis
Aktifitas yang lebih serius yakni dengan memberi tugas berupa karya tulis seperti puisi, cerpen, opini, dan lain sebagainya. Mulailah dari yang paling mudah dengan tema sederhana. Dalam hal ini, lebih fokuslah pada cara mereka menyampaikan idenya melalui bahasa Indonesia yang penuh keindahan.
Itulah beberapa cara meningkatkan kemahiran siswa dalam berbahasa Indonesia. Hindari untuk menekan apalagi mengancam siswa ketika menerapkannya dalam pembelajaran. Melakukannya dengan suka cita akan lebih efektif dan optimal. Selamat mencoba!