Pengaruh Digitalisasi dalam Dunia Pendidikan

edukasi 15 Mar 2022

Tanpa kita sadari, kita sudah masuk ke dalam era modern, di mana semua hal dapat kita temukan tanpa adanya batasan ruang. Cukup dengan gawai pintar dan akses internet, seseorang mampu mengetahui kondisi negara-negara di seluruh dunia. Kemajuan teknologi membuat semua yang dianggap tidak mungkin adanya, kini menjadi hal lumrah yang biasa digunakan manusia.

Penulis pernah membaca sebuah teori yang dikemukakan oleh Alvin Toffler, seorang futurist dan penulis Amerika. Menurutnya, era kemanusiaan dibagi menjadi tiga era, yaitu era masyarakat agraris, era masyarakat industri, dan era masyarakat informasi. Setelah dipikir-pikir kembali, ternyata kita sudah memasuki era masyarakat informasi.

Era masyarakat informasi adalah era di mana pertukaran dan penggunaan teknologi komunikasi yang terjalin memiliki intensitas yang tinggi. Singkatnya, informasi sudah menjadi kebutuhan pokok bagi manusia. Hingga terbit istilah “informasi bagaikan kunci kehidupan dari keberlangsungan sosial, politik, dan keputusan sebuah bisnis”. Era informasi inilah yang dianggap sebagai era modern bagi para pakar komunikasi dunia.

Fenomena tersebut membuat masyarakat, mau tidak mau, harus mulai membuka diri dengan perkembangan media dan teknologi komunikasi yang digunakan secara global. Teknologi kini menjadi aspek penunjang yang sangat diperhitungkan guna menopang proses ekspansi ekonomi dan jaringan informasi. Ya, aktivitas ekonomi, politik, hingga sosial masyarakat sudah bertumpu pada alur dimana sebuah informasi diproduksi, dikonsumsi, dan didistribusi.

Mengenal Literasi Digital dan Manfaatnya Bagi Masa Depan Siswa
Literasi digital merupakan pengetahuan dan kecakapan seseorang dalam menggunakan media digital, alat komunikasi serta jaringan internet dalam menemukan suatu informasi kemudian mengevaluasinya.

Digitalisasi sebagai aspek penunjang kehidupan manusia

Kecanggihan teknologi mampu membuat seseorang mengetahui sebuah ilmu pengetahuan tanpa perlu memegang buku cetak yang tebalnya mungkin mencapai ratusan halaman. Kita juga bisa membacanya melalui ponsel pintar yang kita simpan di saku celana. Contoh lainnya, informasi bisa kita konsumsi secara cepat melalui portal berita online. Kita tidak perlu membeli lembaran koran saat menunggu kereta yang ingin kita naiki tiba. Semua itu dapat kita rasakan semenjak hadirnya digitalisasi dalam kehidupan manusia.

Hmm, apa itu digitalisasi ya?

Sebelumnya, pernahkah kalian mendengar kata ‘digitalisasi’? Hal yang akan terlintas di benak kita ketika mendengar kata tersebut yaitu sesuatu yang ada kaitannya dengan teknologi, digitasi, dan lain sebagainya. Digitalisasi merupakan istilah untuk menggambarkan sebuah proses menjadi bentuk digital. Digitalisasi melewati serangkaian proses digitasi, yaitu tahapan pengambilan benda fisik dan proses analog kemudian membuatnya menjadi bentuk digital.

Singkatnya, digitalisasi adalah istilah untuk mewakili semua hal yang bentuknya sudah diubah dari bentuk nyata menjadi bentuk digital. Bentuk nyata yang dimaksud yaitu sesuatu yang bisa dirasakan oleh panca indera kita ; bisa kita lihat, bisa kita genggam, atau bisa kita dengar. Jadi, walaupun kita tidak bisa menggenggam atau mendengar atau melihat wujudnya secara langsung, kita tetap dapat mengetahuinya dengan menyaksikan itu semua dari layar gawai pintar.

Misalnya, para ibu rumah tangga kini tidak membuka buku resep fisik untuk mempelajari sebuah menu baru. Tetapi mereka akan membuka ponsel mereka, menyalakan internet, lalu mengetikkan kata kunci di Google. Dan, tada! Dalam sekejap, mereka memiliki berjuta resep yang bisa dikreasikan di dapur tercinta.

Buku resep yang sebelumnya harus para ibu kumpulkan dengan menyisihkan uang saku, kini bisa diakses secara gratis melalui buku resep online. Ya, buku resep online tersebut merupakan salah satu contoh wujud digitalisasi yang kehadirannya membantu sekali. Dari sini, sudah terbayang betapa besarnya pengaruh kehadiran digitalisasi dalam kehidupan manusia, bukan?

Digitalisasi dalam dunia pendidikan

Salah satu sektor kehidupan manusia yang terkena dampak positif dari kehadiran digitalisasi yaitu sektor pendidikan. Efeknya tidak main-main, karena hampir sebagian besar objek yang didigitalisasi adalah buku, artikel, jurnal ilmiah, atau semua hal yang sekiranya memberikan makna atau esensi bagi pembaca, pendengar, atau penontonnya – dalam kata lain, ilmu pengetahuan.

Digitalisasi juga mempermudah pekerjaan berbagai sektor kritikal lain. Misalnya, pengurusan dokumen administrasi publik seperti pembuatan NPWP dan pendaftaran sekolah anak bisa dilakukan secara online dari rumah. Contoh lain yaitu Badan Pusat Statistik menyebarluaskan hasil survei demografi masyarakat Indonesia setiap tahunnya di website resmi mereka.

Berbagai tujuan tersebut, pada akhirnya mengarah kepada pemberian edukasi bagi mereka yang mengakses laman-laman tersebut. Dan pemberian edukasi sudah masuk ke dalam sektor pendidikan. Selain memberikan edukasi, tujuan lain dari proses digitalisasi yaitu mempermudah atau memangkas alur kerja yang mungkin sebelumnya sangat panjang dan kusut.

Contoh langsung pengaruh digitalisasi dalam dunia pendidikan kini sudah dirasakan seluruh instrumen pendidikan yaitu adanya program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) atau biasa kita sebut sebagai kelas online. Larangan tatap muka ternyata tidak menjadi batasan bagi guru, siswa, dan orang tua siswa untuk tetap melaksanakan proses belajar – mengajar. Walaupun ketika awal Covid-19 melanda, beberapa daerah di Indonesia cukup kesulitan untuk mengikuti rancangan darurat program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ini akibat ketidaksiapan sarana dan prasarana penunjang.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Digitalisasi dalam Dunia Pendidikan

Guru dapat menyampaikan materi ajarnya melalui video conference, siswa dapat mengakses modul pembelajaran melalui platform khusus sekolah, dan orang tua siswa mendapatkan informasi progres belajar anaknya dari guru melalui aplikasi pesan singkat. Semua bisa berjalan karena seluruh aspek yang dibutuhkan dalam program PJJ sudah melalui proses digitalisasi.

Bayangkan jika digitalisasi tidak ada, apakah guru harus mengirim modul cetak ke masing-masing rumah siswa melalui kurir paket? Atau apakah siswa harus menelusuri perpustakaan di tengah pandemi untuk mencari lembaran jurnal ilmiah sebagai penunjang tugasnya? Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi digitalisasi dalam dunia pendidikan:

1. Ketersediaan ruang yang semakin terbatas

Selain mempermudah seseorang untuk beraktivitas, digitalisasi juga dapat membantu instrument pendidikan seperti guru, siswa, sekolah, dan orang tua siswa untuk menghemat ruang. Kok bisa ya?

Percaya atau tidak, proses digitasi ilmu pengetahuan dapat meminimalisir permasalahan ruang yang perlahan menjadi momok menakutkan bagi semua orang. Bumi semakin penuh, sedangkan manusia membutuhkan ruang lebih besar untuk tumbuh dan berkembang. Di tengah ketersediaan ruang yang sangat terbatas dan semakin sempit ini, digitalisasi dapat menjadi angin segar bagi semua pihak.

Dengan digitalisasi, kita dapat menghemat ruang ketika menyimpan arsip ilmu pengetahuan, yang sebelumnya membutuhkan 1 lemari besar untuk menyimpan buku pelajaran, kini bisa digantikan oleh sebuah flashdisk dengan satuan megabyte hingga terabyte.

2. Tingginya kebutuhan ilmu pengetahuan seluruh instrumen pendidikan

Jika guru dan siswa hanya bisa mengakses ilmu pengetahuan dari dalam negeri saja, maka jangan harap kita dapat menyamakan langkah dengan negara-negara maju di luar sana. Oleh karena itu, digitalisasi sangat diperlukan untuk menaikkan level pengetahuan yang kita miliki dengan menyerap pengalaman dari berbagai orang di dunia.

Hal yang patut kita syukuri yaitu tingginya kebutuhan ilmu pengetahuan ternyata diiringi dengan banyaknya orang yang juga tidak segan membagi ilmunya di dunia maya. Tentu saja, mereka melakukannya dengan cara digitalisasi hasil penelitian ke buku online atau jurnal ilmiah online.

3. Meningkatnya daya saing dengan negara lain

Globalisasi membuat siapa saja bisa bekerja di negara manapun yang ia inginkan, selama ia memiliki kapabilitas untuk melakukan pekerjaannya. Indonesia pun mulai terkena gempuran tenaga kerja asing yang mungkin lebih berpengalaman dan memiliki pengetahuan luas.

Walaupun begitu, kita tidak boleh patah semangat. Dengan adanya digitalisasi dalam dunia pendidikan, kita juga bisa menyamakan kualitas lulusan dalam negeri dengan tenaga kerja asing karena kita juga dapat mempelajari ilmu yang juga mereka pelajari berkat akses internet. Oleh karena itu, tetap semangat ya!

Demikian artikel mengenai pengaruh digitalisasi dalam dunia pendidikan. Ikuti blog.kejarcita.id untuk mendapatkan kumpulan artikel seputar pendidikan jarak jauh, usaha sosial dan inovasi teknologi.

Anisa Cahyani

"Perempuan yang gemar merangkai kata menjadi tulisan dan juga pemburu matahari terbenam."

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.