Peluang Penerapan Design Thinking pada Praktik Sekolah

edukasi 22 Jan 2024

Design thinking menjadi topik hangat akhir-akhir ini. Design thinking dianggap sebagai sebuah pendekatan yang penting dalam proses pembelajaran pada abad ke-21 ini. Pembelajaran menggunakan design thinking akan membuat siswa lebih kreatif dan inovatif.

Apa itu design thinking? Mengapa pendidikan saat ini membutuhkan pendekatan design thinking? Lalu, bagaimana peluang penerapan design thinking pada praktik sekolah? Semuanya akan dibahas dalam artikel berikut ini.

Pengertian Design Thinking

sumber: https://www.pexels.com/

Penerapan Kurikulum Merdeka selama hampir setahun terakhir ini sering menyebutkan design thinking sebagai sebuah bentuk inovasi pembelajaran yang sangat penting. Namun, sebenarnya konsep design thinking ini sudah lama ada. Konsep ini sudah mulai dikenal sejak tahun 1960-an.

John E. Arnold yang pertama kali mengemukakan istilah design thinking dalam bukunya yang berjudul Creative Engineering pada 1959.  Kemudian, pada 1965, L. Bruce Archer memperbaruhi gagasan tersebut dengan mengemukakan bahwa design thinking perlu dilakukan secara sistematis.

Design thinking didefinisikan sebuah metode penyelesaian masalah dengan cara yang kreatif dan inovatif pada siswa. Pendekatan design thinking ini siswa akan diajarkan cara menyelesaikan masalah dengan cara pendekatan pada sumber masalah. Hal ini akan membuat siswa memiliki karakter yang kreatif dan inovatif dalam penyelesaian masalah yang ia hadapi. Siswa akan memiliki kemmapuan problem solving yang baik.

Manfaat Design Thinking

Pendekatan design thinking dalam proses pembelajaran memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah sebagai berikut.

- Mudah Menyelesaikan Masalah yang Kompleks

Dengan kemampuan design thinking, siswa akan mudah menyelesaikan masalah yang kompleks. Alasannya, saat menggunakan pendekatan design thinking ini, siswa akan lebih inovatif dan kreatif dalam mencari solusi dari sebuah permasalahan.

- Bisa Menciptakan Ide Baru dalam Menghadapi Sebuah Permasalahan

Design thinking membuat siswa kreatif dan inovatif. Siswa bisa menciptakan ide baru dalam menghadapi sebuah permasalahan.

- Memiliki Kemampuan untuk Menata Ulang Pemikiran yang Berbeda

Ada banyak sudut pandang yang bisa digunakan dalam memecahkan sebuah permasalahan. Dengan design thinking, siswa akan memiliki kemampuan menata ulang pemikiran yang berbeda-beda.

- Memiliki Ide dari Awal Hingga Akhir dalam Sebuah Proses Pembelajaran

Design thinking akan membuat siswa memikirkan pendekatan dari awal hingga akhir dalam menyelesaikan sebuah masalah. Mulai dari desain dan konsep awal mula hingga uji coba sampai benar-benar selesai.

Tahapan Design Thinking

sumber: https://www.pexels.com/

Ada beberapa tahapan dalam design thinking ini, yaitu emphatize, define, ideate, prototype, dan test.

- Emphatize

Emphatize adalah tahapan design thinking yang paling mendasar. Emphatize ini jadi awal yang penting dalam menggunakan pendekatan design thinking ini. Siswa harus memahami atau berempati untuk mengenal permasalahan yang ada di sekitarnya. Melalui empati ini siswa bisa mengetahui apa saja yang dibutuhkan untuk bisa memecahkan masalah yang dihadapi.

- Define

Setelah mengobservasi menggunakan empati, maka langkah selanjutnya adalah mencari tahu apa saja hal-hal yang berhubungan dengan masalah atau hambatan yang dihadapi. Siswa perlu merumuskan problem statement.

Saat merumuskan problem statement ini, gunakan sudut pandang objektif. Hal ini sangat penting agar selanjutnya siswa bisa membuat solusi sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.

- Ideate

Setelah mengenal pengguna dan membuat problem statement, saatnya mencari ide-ide kreatif untuk mencari solusi. Dari sinilah proses kreatif dimulai. Menurut Nielsen Norman Group, ideate adalah proses menghasilkan serangkaian gagasan berdasarkan topik tertentu, tanpa ada upaya untuk menilai atau mengevaluasi. Pada tahap ini, kita diperbolehkan melakukan eksplorasi ide sebebas mungkin.

Ideate ini bisa dibilang proses yang cukup menantang. Ini karena mencari ide-ide solutif membutuhkan proses pemikiran yang mendalam.

- Prototype

Jika telah berhasil merumuskan ide, langkah selanjutnya adalah memvisualisasikan ide tersebut. Ide yang bersifat abstrak, saatnya dikonkretkan dalam bentuk prototype. Prototype ini adalah produk yang belum jadi, sifatnya sementara. Dalam prototype ini, siswa bisa melakukan evaluasi terhadap ide yang dibuat. Dengan melakukan evaluasi ini, kita akan mengetahui kekurangan dan apa yang perlu diperbaiki. Bisa dibilang, prototype adalah bentuk simulasi atas solusi yang akan ditawarkan.

Jenis-jenis Prototipe dalam Design Thinking di Bidang Pendidikan
Design thinking dalam pendidikan bertujuan untuk mengembangkan solusi yang efektif dalam meningkatkan pengalaman belajar siswa dan mengatasi tantangan yang dihadapi oleh pendidik

- Test

Test adalah tahapan terakhir dalam design thinking. Pada tahap ini, siswa bisa melakukan test atau uji coba prototype yang sudah dibuat. Test ini berupa product review atas solusi yang kita tawarkan.

Meski test merupakan tahapan akhir, tak selalu menjadi yang terakhir. Kembali lagi pada pengertian design thinking yang selalu inovatif dan solutif. Jika memang prototype yang ditawarkan tidak sesuai, siswa perlu mencari ide baru lagi. Mereka perlu merumuskan kembali solusi yang memang dibutuhkan.

Peluang Penerapan Design Thinking pada Praktik Sekolah

Lalu, bagaimana peluang penerapan design thinking pada praktik sekolah? Design thinking ini bisa dipraktikkan dalam berbagai konteks sekolah yang semuanya memiliki peluangnya masing-masing.

1. Pendidikan di Daerah Khusus

Design thinking ini bisa diterapkan dalam pendidikan di daerah khusus. Sebagaimana kita ketahui, daerah khusus disebut juga daerah 3 T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) tetap bisa berpeluang menerapkan design thinking.

Design thinking bisa menjadi peluang dalam mengenalkan Indonesia kepada sekolah pelosok yang belum memaknai nasionalisme secara benar.

2. Pembelajaran dan Pengajaran Daring Baruan

Pada pembelajaran dan pengajaran daring baruan, peluang penerapan design thinking terletak pada bisa memanfaatkan fasilitas yang dimiliki. Melalui design thinking, beragam fasilitas yang dimiliki mulai dari online maupun offline bisa dimanfaatkan untuk mendukung proses pembelajaran.

3. Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan

Lalu, bagaimana pemanfaatan design thinking dalam memahami prespektif sosiokultural dunia pendidikan? Design thinking bisa dimanfaatkan sebagai peluang untuk mengidentifikasi prespektif sosiokultural yang ada dalam proses pembelajaran.

4. Pengantar Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Design thinking ini mendukung pembelajaran inklusif. Bahkan, design thinking bisa digunakan sebagai pengatar pendidikn untuk anak berkebutuhan khusus. Peluang design thinking sebagai pengantar pendidikan anak berkebutuhan khusus adalah untuk mengetahui hasil observasi karakteristik anak berkebutuhan khusus di mana hasil observasi tersebut selanjutnya bisa digunakan untuk membuat rancangan instrument pembelajaran yang tepat.

5. Teknologi dalam Pengajaran

Peluang design thinking pada praktik sekolah yang berhubungan dengan teknologi dalam pembelajaran adalah sebagai pendukung kreativitas guru dalam mengemas suatu pembelajaran.

6. Pembelajaran Berdiferensiasi

Mengapa design thinking dianggap penting dalam Kurikulum Merdeka ini? Tak lain adalah Kurikulum Merdeka yang lebih banyak menggunakan pembelajaran berdiferensiasi membutuhkan design thinking untuk meningkatkan kulitas guru dalam membuat rancangan pembelajaran yng sesuai dengan karakteristik maisng-masing siswanya. Design thinking membantu guru menciptakan pembelajaran berdiferensiasi yang kreatif dan sesuai kebutuhan siswa.

Penggunaan design thinking pada proses pembelajaran sangat penting dan berdampak. Melalui pendekatan design thinking ini, pembelajaran akan lebih inovatif. Siswa menjadi lebih kreatif dan memiliki kemampuan problem solving yang baik.

Bagaimana Menyusun Rencana Kerja Sekolah (RKS)?
Rencana Kerja Sekolah berfungsi sebagai pedoman dalam melakukan pengembangan di sekolah dan menjadi dasar acuan evaluasi dan monitoring pengembangan sekolah

Demikian artikel tentang bagaimana peluang penerapan design thinking pada praktik sekolah. Semoga artikel ini membantu Anda untuk memahami bagaimana peluang penerapan design thinking pada praktik sekolah.

Dian Kusumawardani

"Pengajar di BKB Nurul Fikri dan Konselor Menyusui"

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.