Orang Tua Jangan Menerapkan Ambisi Pribadi Pada Anak

parenting 16 Jun 2020

Siapa sih yang tidak ingin mendapatkan hasil yang terbaik dalam hidupnya? Sama seperti orang tua yang selalu meminta anaknya untuk mendapatkan peringkat di kelasnya. Bukan hanya sampai di situ saja, terkadang orang tua akan menekan anaknya untuk belajar terus menerus sampai tidak ada waktu untuk menikmati hidupnya sebagai seorang anak remaja. Dengan menanamkan ambisi pribadi pada anak secara berlebihan akan menimbulkan dampak negatif ke depannya.

Dalam KBBI, definisi ambisi adalah keinginan (hasrat, nafsu) yang besar untuk menjadi (memperoleh, mencapai) sesuatu (seperti pangkat, kedudukan) atau melakukan sesuatu. Sedangkan definisi ambisius menurut KBBI adalah berkeinginan keras mencapai sesuatu (harapan, cita-cita); penuh ambisi.

Apabila dipandang berdasarkan definisi, ambisi memiliki arti yang sangat bagus dan berkemauan besar dalam mencapai sesuatu. Namun, dalam kehidupan sehari-hari si ‘Ambisi’ ini memiliki aura negatif yang dapat menghancurkan pribadi seseorang bahkan anak remaja yang belum dewasa pemikirannya.

Lantas, mengapa orang tua selalu saja menuntut anaknya untuk melakukan terbaik? Tentu saja karena mereka berharap besar, bahwa suatu saat nanti anaknya akan menjadi orang sukses dan mengharumkan nama keluarga. Akan tetapi, orang tua tidak sadar bahwa ambisi pribadi yang selalu ditanamkan pada anak tidak selamanya akan berujung baik. Mereka akan menjalaninya dengan keras dan akhirnya tidak peduli pada lingkungan sekitar.

Salah satu akibat yang paling fatal dari ambisi pribadi seorang anak yaitu berkurangnya kemampuan sosial anak. Mereka akan cenderung apatis dan melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia mau. Apabila apa yang mereka targetkan tidak sesuai dengan hasil yang didapat, mereka akan jatuh sakit kemudian frustasi seorang diri. Apakah Anda pernah memikirkan ini? Karena tekanan Anda yang begitu keras, anak Anda sendiri akan tersiksa dan bisa saja mereka melakukan sesuatu yang fatal bila sudah tidak mampu menerima kenyataan.

Ambisi sebenarnya memiliki nilai positif bila dipandang dari sisi yang berbeda. Dalam dunia pekerjaan memang sangat penting untuk kita bersikap kompetitif dan menghasilkan yang terbaik. Ambisi juga berguna untuk menambah semangat dalam menyelesaikan pekerjaan yang banyak dengan hasil yang bagus.

Namun, apabila Anda terlalu berambisi, Anda bukan hanya menginginkan hasil yang bagus, tetapi Anda ingin selalu menang dan menjadi terbaik. Bukankah manusia bisa gelap mata? Begitu juga dengan anak kita, mereka cenderung masih mengikuti perkataan orang tua dan belum memiliki pendirian yang teguh. Apabila para orang tua sudah menanamkan pemahaman yang salah, anak akan terjerumus dalam jurang kehancuran yang dibuat orang tuanya sendiri.

Segala sesuatu memiliki nilai positif dan negatifnya. Begitu juga dengan ambisi. Asalkan tidak berlebihan dalam bertindak, semua akan baik-baik saja. Jadi di sinilah tugas orang tua. Mereka sebagai pengawas dan mengontrol anaknya. Jangan menekan anak Anda terlalu dalam dan keras, karena biasanya orang yang sudah berambisius menjadi lebih mudah depresi, gegabah dalam mengambil keputusan, egois dan tidak mau mengalah.

Berikut merupakan 5 dampak negatif menanamkan ambisi pribadi pada anak.

Anak Menjadi Lebih Mudah Stress

Apabila anak Anda sudah menjadi seseorang yang berambisius, mereka tidak akan mudah menerima kesalahan. Segala sesuatu yang dikerjakan harus sempurna, tidak ada cacat sekalipun. Mereka akan sangat perfectionist dalam hidupnya dan anak Anda akan menerapkannya selama hidupnya.

Bayangkan saja apabila anak Anda memiliki seorang adik atau sedang berbaur dengan sepupunya yang masih di bawah umur. Anak di bawah umur cenderung hiperaktif dan selalu mengacaukan tempat mereka bermain. Kemudian anak Anda yang ambisius masuk ke dalam rumah dan melihat kekacauan yang adiknya lakukan. Pastinya di saat itu saja, anak Anda akan marah besar dan membentak adik-adiknya.

Anak Anda akan menganggap dirinya benar dan tidak peduli dengan orang-orang sekitarnya walau sakit hati. Jangan biarkan anak Anda menjadi pribadi yang tidak di kenal.

Terlalu Fokus Pada Masa Depan

Orang yang berambius adalah orang yang tidak mau membuang-buang waktu. Bagi mereka waktu adalah uang dan sudah seharusnya digunakan dengan baik. Begitu juga yang akan terjadi pada anak Anda kelak. Mereka akan lupa cara menikmati hari dan selalu berpikir “Apa yang harus dilakukan esok hari? Apakah dia berhasil? Apakah besok dia akan mendapatkan nilai yang tinggi? Apakah rencananya akan berjalan dengan lancar dan memuaskan?”.

Mereka cenderung tidak mudah bersyukur dan selalu ingin lebih. Anak Anda akan menentang keras sebuah kegagalan. Bagi mereka menjadi yang terbaik adalah segalanya dan bahkan mereka bisa saja melupakan keluarganya. Sifat seseorang yang ambisius adalah egois dalam bertindak dan berpikir.

Anak Anda Akan Menjadi Orang yang Kompetitif

Menjadi orang yang kompetitif memang bagus. Ada baiknya setiap orang bersikap kompetitif, baik dalam dunia kerja ataupun pendidikan. Namun, apa jadinya kalau mereka melakukan kompetitif yang tidak sehat?

Orang yang terlalu berambisi mayoritas memiliki keinginan kuat untuk mendapatkan posisi teratas. Mereka selalu mengangkat dagunya dengan lantang dan enggan untuk melihat ke bawah. Seperti itulah gambaran anak Anda kelak. Mereka akan melakukan segala cara untuk mencapai tujuannya. Mereka tidak mau mempedulikan orang sekitar, bahkan merasa iba. Ada baiknya, sedari dini kita menyadarkan mereka untuk tidak terlalu berambisi mencapai yang terbaik dan tidak terus menerus menekan mereka.

Tidak Menikmati Hidup

Hidup orang ambisius sangat monoton dan tidak berwarna. Mereka akan merasa bingung bagaimana caranya tertawa dan menikmati sore hari dengan segelas kopi sembari bercerita dengan sanak saudara.

Orang yang ambisius memiliki kelebihan, yaitu terlalu fokus dalam melakukan sesuatu. Kemudian saat mereka ditempatkan ke dalam suasana yang ceria, mereka akan kaku dan gusar. Mereka akan merasa tidak nyaman dan akhirnya berdiam diri di sudut ruangan. Fokus memang sangat bagus apabila sedang mengerjakan sesuatu yang penting. Namun, ada baiknya hidupmu atau hidup anak Anda jangan sampai diperbudak oleh kefokusan itu.

Membangun Portofolio Digital Untuk Masa Depan Anak
Jenis penilaian di K13 dibagi menjadi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian keterampilan selain berdasarkan praktik dan proyek juga didasarkan atas portofolio siswa. Lantas bagaimana menyiapkan portofolio digital untuk masa depan anak?

Menjadi Seseorang yang Serakah dan Tidak Mau Mengalah

Tidak dapat dipungkiri lagi, seseorang yang ambisius akan mengundang keserakahan seseorang. Mereka selalu ingin lebih dan tidak pernah merasa cukup. Orang yang ambisius hanya memikirkan dirinya sendiri. Mereka tidak mau peduli dengan orang lain yang mungkin butuh pertolonganmu.

Kebanyakan orang yang ambisius juga tidak mau mengalah. Mereka akan menyingkirkan orang-orang yang mungkin akan mengancam dirinya sendiri. Dia tidak segan-segan akan berbuat curang bahkan sampai menyakiti orang lain. Mereka menjadi orang yang tidak memiliki belas kasihan.

Kemampuan sosial anak yang sudah berambisi akan jauh lebih buruk dibandingkan dengan anak-anak yang lain. Mereka cenderung tidak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik lagi. Mereka juga tidak mampu menjaga emosi dengan baik. Untuk memancing amarah seseorang yang ambisius sangatlah mudah, karena mereka akan mudah terpancing dan cenderung gegabah dalam bertindak.

Pola Asuh yang Harus Diterapkan Agar Anak Berprestasi
Tidak semua orang tua mengerti pola asuh yang tepat untuk buah hatinya, terlebih untuk bisa menjadi bintang di sekolahnya. Lalu, apa pola asuh yang harus diterapkan agar anak bisa berprestasi?

Dengan melihat kelima dampak negatif yang akan terjadi pada anak Anda, apakah Anda tetap menekan anak Anda di rumah? Apakah Anda tetap berambisi untuk membuat anak menjadi seorang yang ambisius?

Agnes Meilina

content writer - content creator - reviewer books

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.