Membangun Portofolio Digital Untuk Masa Depan Anak

edukasi 15 Mei 2020

Pembelajaran digital dan online kian terasa semakin penting setelah muncul pandemi COVID-19 di awal tahun 2020 ini. Sesuai instruksi Presiden dan ditindaklanjuti oleh Kemendikbud terkait himbauan untuk tetap beraktivitas di rumah dan hindari kerumunan, maka sekolah-sekolah dan institusi pendidikan secara nasional diliburkan. Aktivitas pembelajaran dialihkan di rumah masing-masing siswa dan guru dengan menggunakan metode KBM Online.

Penyesuaian pembelajaran akhirnya harus dilakukan baik oleh guru maupun murid, serta juga seluruh elemen pembelajaran. Salah satu elemen pembelajaran yang mendapat pengaruh dari adanya transformasi ini adalah pada tahap penilaian pembelajaran siswa. Guru selain harus bisa mengatur materi pelajaran secara online juga dituntut untuk sekaligus dapat melakukan penilaian secara online.

Berdasarkan standar penilaian kurikulum 2013 atau BSNP khususnya Permendiknas No. 66 tahun 2013, menyatakan bahwa standar penilaian harus sesuai dengan prinsip-prinsip penilaian yaitu objektif, akuntabel, dan informatif. Penilaian pembelajaran sendiri bisa diartikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar Peserta Didik (Permendikbud No. 66 Tahun 2013).

Jenis penilaian secara garis besar dalam K13 (Kurikulum 13) dibagi menjadi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian keterampilan selain berdasarkan praktik juga dinilai dari dokumen portofolio siswa. Lantas apa itu porfofolio dan penilaiannya ? apa manfaat penilaian portofolio? serta bagaimana menyiapkan portofolio digital untuk masa depan anak?.

Portofolio Pembelajaran dan Penilaian Portofolio

Secara umum portofolio dalam pembelajaran merupakan kumpulan hasil karya peserta didik, proyek, maupun catatan mengenai siswa yang didokumentasi secara terpadu. Portofolio dapat berbentuk latihan soal dan tugas yang dikerjakan siswa, maupun laporan karangan atau jurnal yang dibuat setiap siswa. Semua dihimpun dan akan menjadi bagian dari komponen penilaian pembelajaran dan juga menjadi bahan refleksi bagi siswa itu sendiri.

Portofolio sebagai teknik penilaian (penilaian portofolio) dilakukan untuk menilai karya-karya peserta didik, mengetahui perkembangan pengetahuan dan keterampilan peserta didik. Lebih jauh penilaian portofolio juga memuat hasil penilaian prestasi belajar, penghargaan, dan karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif dalam kurun waktu tertentu. Pada akhir periode, portofolio tersebut diserahkan kepada guru di jenjang kelas berikutnya dan juga kepada orang tua sebagai bukti autentik perkembangan anaknya selama mengikuti proses pembelajaran.

Pada praktik pembelajaran, jenis dokumen portofolio yang dipakai tentu sangat beragam, semuanya disesuaikan dengan tujuan dan karakteristik pembelajaran. Contoh dokumen portofolio yang sering digunakan antara lain:

  1. Lapbook, yaitu buku berukuran besar yang memuat berbagai hasil karya dan produk seni terbaik para siswa seperti lukisan, kerajinan tangan, dan sebagainya.
  2. Album, yang berisi hasil karya digital dalam bentuk foto, video, maupun audio yang dibuat oleh para peserta didik.
  3. Stopmax/Bantex, memuat tugas tugas dikte dan tulisan karangan (catatan, puisi, cerpen, dan sebagainya).
  4. Foto kopi surat piagam atau tanda penghargaan.
  5. Buku Peserta didik, Buku yang berisi panduan dan monitor perkembangan proyek atau hasil kerja para peserta didik yang memuat berbagai item dan kriteria untuk dilengkapi.

Prinsip dan Manfaat Penilaian Portofolio

Secara mendasar prinsip pembelajaran dan penilaian berbasis portofolio sangat beragam, namun sebagian besar harus mencakup empat pilar pendidikan sebagai landasan yaitu : learning to do, learning to know, learning to be and learning to live together (prinsip pembelajaran yang dicanangkan UNESCO). Hal ini mengandung arti bahwa dalam pembelajaran peserta didik harus diposisikan sebagai individu yang kreatif, aktif dan mandiri.

Adapun manfaat dari penilaian portofolio adalah :

1). Merupakan penilaian autentik dan terbuka karena hasil belajar siswa dapat dilihat dan di dokumentasi secara berkala dari hasil karya, tugas dan proyek siswa;

2). Dapat memberikan hasil gambaran yang utuh mengenai perkembangan peserta didik, karena mencakup berbagai indikator;

3). Mampu mendorong prestasi dan ketercapaian hasil belajar siswa dengan cara yang lebih kreatif dan menyenangkan sehingga siswa tidak merasa bosan dan tertekan;

4). Merupakan penilaian yang bersifat self evaluation sehingga para guru dapat lebih memahami minat dan bakat setiap individu.

Setiap jenis penilaian termasuk penilaian berbasis portofolio tentu saja harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik para peserta didik, karena itu perlu untuk mengkombinasikan jenis penilaian lain agar memperoleh hasil belajar yang lebih optimal dan autentik.

Menyiapkan Portofolio Digital Untuk Masa Depan Anak

Pembelajaran online saat ini semakin masif diterapkan pada setiap jenjang pendidikan. Hal ini bertujuan agar sistem pendidikan dan budaya pembelajaran bisa terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman. Apalagi dengan adanya wabah COVID-19 yang saat ini sedang terjadi di Indonesia dan mengharuskan kegiatan pembelajaran dilakukan secara online di rumah.

Guru harus bisa memberikan materi dan penugasan secara online beserta proses penilaian, termasuk penilaian berbasis portofolio. Lantas bagaimanakah agar portofolio peserta didik dan anak kita bisa dioptimalkan untuk pembelajaran online saat ini dan masa depan?.

Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan oleh guru dan orang tua yang ingin mengoptimalkan portofolio peserta didik dan anaknya agar portofolio tersebut bisa fungsional dan memiliki manfaat bagi si anak kedepannya.

Tantangan Menjadi Pengajar dalam Mendidik Siswa di Era Digital
Mendidik siswa di era digital harus mengikuti perkembangan zaman. Kemajuan teknologi digital sangat memudahkan hidup manusia. Namun ada juga perubahan yang harus diikuti termasuk di bidang pendidikan dan menjadi tantangan menjadi pengajar. Untuk menjadi semakin go digital, semakin melek teknologi.

Dokumentasi dan Arsipkan Semua Hasil Portofolio Anak ke Platform dan Media Penyimpanan Online

Portofolio dalam pembelajaran memiliki beragam jenis, seperti yang sudah disinggung sebelumnya, portofolio mencakup tugas, hasil karya, karangan, jurnal, dan lainnya yang dikerjakan dan dihasilkan oleh siswa pada periode pembelajaran tertentu. Apabila selama ini portofolio para siswa hanya dihimpun dalam bentuk fisik dan cetak, maka dengan perkembangan di era digital saat ini tentu saja hasil portofolio tersebut dapat dibuat dan disimpan secara online.

Selain untuk urusan kemudahan karena bisa diakses kapanpun dan di mana saja selama ada koneksi internet, portofolio digital juga lebih aman dan tidak akan rusak atau hilang sepanjang mengingat nama akun dan kata sandi. Selain itu tentu saja dengan disimpan secara online, portofolio anak tersebut bisa sebagai bukti autentik mengenai jejak akademik, kinerja, keterampilan, minat, dan prestasi anak tersebut sehingga bisa menjadi salah satu dokumen akademik yang bisa digunakan untuk syarat dan pertimbangan masuk ke jenjang berikutnya.

Agar memudahkan Bapak/Ibu dalam mengelola portofolio digital si anak, berikut kami rekomendasikan beberapa platform dan cara mengoptimalkan portofolio digital anaknya.

Manfaatkan Penyimpanan Awan Gratis (Free Cloud Storage)

Penyimpanan awan merupakan penyimpanan data digital yang memanfaatkan adanya server virtual sebagai media penyimpanan. Penyimpanan cloud tidak membutuhkan perangkat tambahan apapun. Bapak/Ibu hanya membutuhkan akun dan akses internet untuk mengelola data dan file yang tersimpan di dalamnya. Contoh penyimpanan awan yang bisa digunakan secara gratis dan populer selama ini adalah Google Drive, milik Google.

Layanan penyimpanan ini selain menyediakan ruang penyimpanan gratis sebesar 15 GB juga memiliki keunggulan yaitu sudah terintegrasi dengan akun Email dan layanan Google lain seperti, Google Classroom, Google Slide, Google Document, dan lainnya. Proses untuk mengunggah dan menyimpan file ke dalam Google Drive juga terbilang mudah, yaitu Bapak/Ibu terlebih dahulu masuk ke akun Gmail lalu kemudian masuk ke layanan Google Drive.

Pada menu ‘Drive Saya’ silakan Bapak/Ibu buat folder baru dan kemudian isi nama folder dengan berbagai kategori dokumen portofolio anak, misalnya dibagi berdasarkan jenis, seperti lapbook, Album Digital, Stopmax, Surat & Piagam Penghargaan, serta Buku Monitor. Silakan dibuat dan disesuaikan sendiri berdasarkan kebutuhan Bapak/Ibu.

Setelah itu unggah file dan dokumen yang sudah disiapkan sebelumnya ke dalam setiap folder yang sudah dibuat tadi. Kabar baiknya hampir seluruh format file didukung pada layanan ini, sehingga Bapak/Ibu tidak hanya bisa menyimpan file berekstensi doc. dan pdf., melainkan juga format untuk audio, video dan lainnya.

Anak Kecanduan Gadget? Ambil 3 Hal Positif Ini!
Jika orang tua peka, maka bisa mengambil 3 hasil positif pada kesukaan anak pada gadget dan menghindarinya dari efek negatif.

Buat Website Pribadi khusus Portofolio

Cara yang satu ini mungkin membutuhkan usaha lebih untuk membuatnya. Karena apabila Bapak/Ibu tidak memiliki keahlian dalam membuat website, berarti harus menggunakan jasa pembuat website. Dengan adanya website, bapak ibu bisa mempublikasi berbagai daftar portofolio maupun berbagai kegiatan dan hasil karya anak/murid. Misalnya anaknya memiliki karya tulisan seperti puisi, cerpen, atau lukisan. Bapak/Ibu bisa menyimpannya di website tersebut.

Sehingga kedepannya apabila dibutuhkan untuk kepentingan akademik atau lainnya, hanya perlu dengan mengakses website tersebut. Selain itu dengan menaruh portofolio dan hasil karya anak secara online, tentu akan bisa dilihat oleh orang lain.

Gunakan Instagram Sebagai Arsip dan Juga Branding

Saat ini banyak media sosial yang populer dan menjadi tempat untuk memperkenalkan produk dan jasa. Ada juga yang hanya sekedar menjadikan media sosial sebagai tempat untuk menyimpan hasil karya atau portofolio. Salah satu media sosial yang cocok dan relevan adalah Instagram.

Selain populer, Instagram juga memiliki tampilan yang minimalis dan interaktif. Bapak/Ibu bisa memanfaatkan platform ini sebagai tempat untuk menyimpan dan mempublikasi portofolio terbaik dari anak, agar bisa dilihat oleh semua orang, atau apabila hanya ingin dilihat oleh orang tertentu, bisa juga diatur menjadi Private Mode. Buatlah tampilan Instagram dengan template desain yang menarik sehingga membuat orang lain tertarik untuk melihat Instagram tersebut.

Memanfaatkan YouTube Untuk Salurkan Kreativitas

Saat ini tidak bisa dipungkiri jika YouTube menjadi saluran yang mainstream dan banyak digandrungi oleh semua kalangan sebagai media berbagi video. YouTube seolah menjadi tren baru yang banyak memberikan perubahan kepada cara orang belajar, memperoleh informasi, dan menyalurkan kreatifitas.

Bagi Bapak/Ibu yang memiliki anak dan siswa yang mempunyai bakat pada bidang seni, komunikasi, dan lainnya, bisa memanfaatkan platform YouTube sebagai tempat yang tepat dalam menyalurkan kreatifitas dan bakat anaknya.

Misalnya anak kita memiliki bakat dalam bermain musik dan bernyanyi. Bapak/Ibu bisa merekam segala aktivitas anaknya ketika bermain musik dan bernyanyi. Apabila anaknya memiliki bakat dalam berbicara dan berdiskusi di depan kamera, Bapak/Ibu juga bisa memfasilitasi anaknya dengan membuat daily vlog terkait aktivitas dan kegiatan sehari-hari si anak terutama ketika dia sedang melakukan kegiatan yang terkait dengan akademik dan pengembangan dirinya, misalnya saat mengikuti pelatihan sepakbola atau kursus masak.

Dengan membuat kanal YouTube untuk anak-anak berarti Bapak/Ibu telah membuka jalan bagi mereka untuk terus berkembang, berkreatifitas dan menginspirasi orang lain.

Optimalkan Layanan Belajar Online Gratis (Educational Technology)

Seiring perkembangan pola dan budaya belajar dari klasik ke arah digital saat ini banyak muncul berbagai platform layanan belajar online. Platform yang muncul ini menyasar berbagai macam segmen dan bidang, selain gratis ada juga yang harus membayar jika ingin mengakses fitur lengkapnya. Salah satu platform pembelajaran online yang menjadi pemain baru namun sudah memiliki fitur yang lengkap adalah kejarcita.id.

Startup teknologi pendidikan yang memiliki visi memberikan kesempatan pendidikan yang merata bagi semua anak Indonesia ini memfokuskan layanan pembelajaran online-Nya untuk jenjang SD-SMA. Memiliki fitur unggulan yaitu kejar kuis, kejar tanya, dan kejar materi. Ada ribuan bank soal sekolah dasar dan jenjang lainnya yang bisa digunakan untuk latihan belajar, ada juga video materi, dan berbagai modul pembelajaran berbentuk worksheet yang bisa diakses dan dicetak secara gratis.

Adapun mata pelajaran yang saat ini tersedia adalah Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan Umum. Semua konten dan materi akan terus bertambah kedepannya, jadi jangan ketinggalan kesempatan baik ini untuk mengajak anak dan murid Bapak/Ibu untuk belajar menyenangkan di kejarcita.id.

Menggunakan berbagai fitur yang disediakan kejarcita.id tentu sangat mudah. Bapak/Ibu hanya perlu membuat akun. Dengan membuat akun, segala aktivitas pembelajaran yang dilakukan Bapak/Ibu maupun para siswa/i yang sudah mendaftar akan terekam dan tersimpan dalam database. Hasil belajar anak dalam bentuk Latihan soal, ujian, dan lainnya bisa terdokumentasi dan tercatat pada akun masing-masing, sehingga bisa diakses kapanpun dan di manapun. Hasil Latihan dan ulangan ini tentu bisa menjadi dokumen portofolio digital para siswa/i atau anak Bapak/Ibu.

Dokumen portofolio yang sudah dimiliki oleh anak-anak tentu saja sangat rentan untuk hilang dan rusak, sehingga dengan perkembangan pembelajaran yang serba digital saat ini, sudah saatnya untuk diarsipkan dan dipublikasi secara online, agar bisa diakses kapanpun dan di manapun dengan mudah.

Jadi, jangan sia-siakan segala hasil karya dan pencapaian anak-anak kita, karena dengan kita menyimpan portofolio tersebut secara online, dokumen tersebut bisa digunakan untuk modal bagi anak kita untuk masuk ke jenjang pendidikan berikutnya dan kepentingan masa depannya, selain itu juga sekaligus bisa menjadi medium untuk mengidentifikasi bakat dan kreatifitas anak-anak pada bidang yang diminati.

Afandi Madjid

Educational Technology & Content Developer

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.