Mengapa Batas Usia Anak Masuk Sekolah Dasar Harus 7 Tahun? Berikut Penjelasannya
Bagi orang tua, pendidikan anak adalah hal utama yang harus dipersiapkan secara matang. Selain dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam bidang akademik maupun berinteraksi dengan banyak orang, pendidikan juga sangat penting untuk menentukan arah masa depan yang akan anak-anak capai kelak.
Lalu pada tahun 2019 kemarin, Pak Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) memutuskan bahwa pada tahun 2021 nanti, UN akan dihapuskan dan beliau juga turut membuat peraturan baru mengenai persyaratan untuk memasuki sekolah dari jenjang tingkat TK, SD, SMP dan SMA atau SMK. Persyaratan ini juga membahas tentang batas usia anak masuk sekolah yang sudah menjadi ketetapan sejak tahun ajaran baru 2020/2021.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, pada tahun 2019 silam menerbitkan peraturan yang memuat perihal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDM), yang di mana juga membahas mengenai syarat untuk masuk ke Sekolah Dasar (SD). Sebelum itu, apakah Anda sudah mengetahui apa saja syarat-syarat untuk masuk SD yang harus dipenuhi? Berikut penjelasannya.
Syarat Masuk SD
Pada pasal 5 dalam Peraturan Mendikbud Nomor 44 Tahun 2019, yang membahas mengenai batasan umur untuk anak bisa masuk ke sekolah dasar (SD). Pasal tersebut menjelaskan bahwa:
1. Anak dapat mendaftar jika berusia 7 – 12 tahun
2. Usia anak paling rendah untuk mendaftar yaitu 6 tahun pada tanggal 1 Juli tahun berjalan
3. Sekolah wajib menerima siswa dengan rentang usia 7 – 12 tahun
4. Untuk anak-anak berusia lebih muda diperbolehkan untuk mendaftar, dengan usia paling rendah 5 tahun 6 bulan pada 1 Juli tahun berjalan. Kemudian yang menjadi syaratnya yaitu anak tersebut harus memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa serta harus siap secara psikis. Persyaratan itu dapat dibuktikan dengan rekomendasi tertulis dari psikolog profesional.
5. Apabila tidak memiliki rekomendasi dari psikolog profesional, rekomendasi juga dapat diperoleh melalui dewan sekolah.
Berdasarkan syarat-syarat di atas, dapat dilihat bahwa syarat yang paling penting dalam memasukkan anak ke sekolah dasar (SD) yaitu usia anak harus 7 tahun. Memang kenapa haru berumur 7 tahun? Apa itu sangat penting dan berpengaruh pada tumbuh kembang anak?
Dalam menjalani pendidikan, terlebih dahulu anak-anak harus memiliki mental yang kuat dan siap untuk bersekolah. Dalam hal ini, orang tua kerap kali berpikir bahwa apabila anak tersebut sudah mampu untuk membaca, menulis dan berhitung, maka mereka sudah siap untuk disekolahkan. Namun, kemampuan-kemampuan tersebut tidak bisa menjadi tolak ukur anak untuk mengenyam bangku pendidikan. Selain kemampuan akademik, orang tua harus memperhatikan kemampuan mereka dalam bersosialisasi, emosi, komunikasi, keterampilan fisik mereka serta kemampuan kognitifnya.
Maka dari itu, di dalam salah satu Peraturan Mendikbud dijelaskan bahwa selain anak-anak tersebut memiliki prestasi dan bakat yang istimewa juga harus dipastikan kesiapannya baik secara fisik dan mental.
Kesiapan ini sangat penting untuk perkembangan mereka dalam bergaul dengan teman-teman di sekolah nanti, mengikuti instruksi yang diberikan guru dan sekolah juga berkomunikasi dengan orang banyak. Apabila tingkat pendidikan dan tingkat perkembangan yang mereka miliki tidak selaras, maka akan berdampak pada mental anak dan menciptakan perasaan bingung, cemas yang berlebihan dan tidak mampu yang akhirnya tidak percaya diri dengan dirinya sendiri.
Berdasarkan pernyataan di atas, maka dapat dikatakan bahwa batas usia anak masuk sekolah memanglah harus disesuaikan terlebih dulu sebelum masuk ke sekolah dasar. Namun, apakah usia 7 tahun sudah termasuk ideal untuk memulai sekolah dasar?
Aspek yang Menjadi Pertimbangan untuk Memulai Sekolah Dasar
1. Aspek Fisik
Usia anak 7 tahun dianggap sudah siap dalam segi fisik. Hal yang paling dipertimbangkan dalam masalah ini yaitu fisik mereka yang mampu diam di kelas sampai siang hari. Mereka juga siap untuk bisa melakukan kegiatannya sendiri tanpa bantuan dari orang tua.
2. Aspek Psikologis
Di dalam teori perkembangan, dijelaskan bahwa anak mulai bisa berkonsentrasi dengan baik pada usia di atas 6 tahun. Oleh karena itu, usia 7 tahun sangat tepat untuk memulai sekolah dasar, hal ini dikarenakan kemampuan konsentrasi mereka dapat belajar dan berpikir semakin meningkat dan bisa mulai memilah dan memilih sesuatu hal yang harus diperhatikan dan mana yang harus diabaikan.
3. Aspek Kognitif
Selain mampu membaca, menulis dan berhitung, anak-anak juga diharapkan mampu dalam mengikuti instruksi dan memahami penjelasan yang diberikan oleh guru dan juga latihan soal yang akan diberikan nantinya.
4. Aspek Emosi
Selain itu yang harus Anda mengerti bahwa pendidikan di jenjang SD sangat berbeda dengan pendidikan mereka saat masih di TK. Pada jenjang ini anak-anak akan dilatih untuk bisa bersikap mandiri dan tidak terlalu bergantung dengan orang tua dan juga guru di kelas. Tidak ada lagi anak-anak yang akan menangis ketika orang tuanya pulang ketika selesai mengantarnya ke sekolah. Hal ini juga berlaku bagi mereka dalam siap menerima tugas dan mengerjakannya dengan baik di kelas.
Selain itu di dalam laman SehatQ, yang ditinjau oleh dr. Karlina Lestari, menjelaskan mengenai studi yang diterbitkan oleh lembaga riset IZA, di mana mereka menyatakan bahwa anak-anak yang relatif lebih tua memiliki beberapa keunggulan, yaitu sebagai berikut:
1. Cenderung memiliki nilai yang lebih bagus pada ujian SMP dan SMA di kemudian hari.
2. Memiliki pengalaman kepemimpinan di sekolah menengah nantinya.
3. Lebih mungkin untuk terdaftar dalam program jalur universitas praakedemik (jalur undangan) dan masuk ke universitas unggulan lainnya.
Terlepas dari penelitian dan aspek-aspek yang berhubungan dengan syarat-syarat untuk masuk ke sekolah dasar (SD), yang harus menjadi perhatian utama bagi setiap orang tua yaitu cara mereka dalam mendidik anak-anaknya. Pendidikan pertama yang didapat dari orang tua tidak mengenal apakah batas usia anak masuk sekolah itu sudah cukup atau tidak. Anda bisa mengajari mereka mengenai cara berkomunikasi dengan orang lain seperti teman sebaya dan juga orang yang lebih tua.
Selain itu, Anda juga dapat mengajar mereka mengenai kemampuan mereka dalam mengendalikan emosi. Anak-anak di usia 5 – 6 tahun cenderung memiliki emosi yang menggebu-gebu dan siap memberontak ketika keinginannya tidak dikabulkan. Hal itu sangat berpengaruh terhadap perkembangan mereka dalam mengendalikan diri.
Selain itu, Anda juga dapat mengajari anak Anda untuk bisa bersikap mandiri dan bisa menjadi seorang pemimpin di masa depan. Anda bisa memulainya dengan meminta anak Anda untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang akan dilakukannya setiap hari dan juga bertanggung jawab terhadap permasalahan yang mereka ciptakan.
Masalah yang diciptakan anak-anak usia 5 – 6 tahun tidak akan jauh jauh dari membuat rumah menjadi berantakan dan tidak merapikan tempat tidur. Dengan memulai dari hal-hal kecil di dalam rumah, anak Anda akan terbiasa dengan kegiatan tersebut kemudian bisa lebih menghargai lingkungan sekitarnya.
Nah, sekarang apakah Anda sudah siap untuk menyiapkan anak Anda untuk mengenyam bangku pendidikan?