Materi UTBK Soshum 2022 dan UTBK 2023
Setelah mengenyam pendidikan di tingkat sekolah menengah 12 tahun lamanya, udah ngga terasa ya kalau sebentar lagi lulus. Bagi kamu yang mau melanjutkan perkuliahan, masa-masa menjadi mahasiswa akan sangat berbeda nih dibandingkan dengan saat masa putih abu-abu. Akan ada tantangan, salah satunya bakal dirasakan saat awal memasuki perguruan tinggi.
Masuk dan diterima menjadi mahasiswa/i di perguruan tinggi negeri menjadi salah satu tantangan yang tak mudah dilalui. Terlebih lagi, kalau kamu mendaftar di PTN bergengsi atau terbaik yang menjadi banyak incaran pesaing lainnya. Kamu pun akan dihadapkan berbagai pilihan program studi maupun jurusan. Selain harus mengerti potensi dan minat yang sesuai dengan kamu, biar kamu nggak salah jurusan dan menyesal pada akhirnya, kamu juga perlu mempelajari materi yang nantinya akan keluar berupa butir-butir soal, jika mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Di tahun 2023, Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) sesuai aturan terbaru yang akan berlaku, berganti dengan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). Peserta hanya dapat mengikuti seleksi ini satu kali saja dalam setahun. Berkaitan dengan materi seleksinya, akan ada perbedaan dibandingkan sebelumnya. Berikut materi UTBK Soshum 2022 dengan UTBK Soshum 2023.
A. UTBK Soshum 2022
Dalam mengikuti UTBK SBMPTN 2022, bagi peserta yang memillih rumpun jurusan soshum harus mengerjakan Tes Potensi Akademik (TKA) yang terdiri dari mata pelajaran Geografi, Ekonomi, Sejarah, dan Sosiologi. Berikut sub-materi dari mata pelajaran tersebut.
Geografi
- Litosfer
- Hidrosfer
- Atmosfer
- Interaksi desa-kota
- Sumber daya alam
- Hakikat Ilmu Geografi
- Biosfer
- Negara maju dan berkembang
- Kependudukan
- Peta
- Bumi
- Pengindraan Jauh
- Proses maritim dunia
- Wilayah dan perwilayahan
- Pembangunan berkelanjutan
- SIG (Sistem Informasi Geografis)
- Lingkungan hidup
Ekonomi
- Hukum permintaan dan penawaran serta aplikasinya
- Manajemen dan kewirausahaan
- Konsep pasar dalam perekonomian
- Dasar-dasar akuntansi
- Ilmu ekonomi dan masalah yang muncul
- Pendapatan nasional (teori dan aplikasi perhitungan)
- Perdagangan Internasional
- Kebijakan moneter dan fiskal Indonesia
- Peran pelaku kegiatan ekonomi
- APBN dan APBD
- Sistem dan alat pembayaran
- Perpajakan
- Indeks harga dan inflasi
- Pasar modal
- Kerjasama internasional
- Akuntansi perusahaan jasa dan dagang
- Pembangunan dan pertumbuhan
- Masalah Ketenagakerjaan
- Pelaku ekonomi dalam sistem ekonomi
- Koperasi
- Bank dan Lembaga Keuangan bukan Bank
Sejarah
- Peradaban Kuno
- Prasejarah
- Orde baru dan reformasi
- Renaisans dan revolusi
- Politik etis dan pergerakan nasional
- Kependudukan Jepang di Indonesia
- Kerajaan Islam di Indonesia
- Kerjaan Hindu Buddha
- Demokrasi Liberal
- Revolusi Kemerdekaan Indonesia
- Perubahan politik dunia 1970—1999
- Metode dan Ilmu Sejarah
- Perang dunia I dan II
- Belanda dan VOC di Indonesia
- Kependudukan Belanda
- Demokrasi Terpimpin
- Oraganisasi Internasional
Sosiologi
- Konflik dan integrasi sosial
- Interaksi sosial
- Struktur, stratifikasi, dan diferensiasi sosial
- Kelompok dan dinamika sosial
- Kebudayaan dan masyarakat multikultural
- Perubahan sosial
- Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial
- Sosialisasi dan kepribadian
- Mobilitas sosial
- Nilai dan norma
- Modernisasi dan globalisasi
- Lembaga sosial
- Pengetahuan sosiologi
Nah, itu dia materi SBMPTN di tahun 2022. Di tahun 2023, seiring dengan adanya prinsip merdeka belajar, maka ada transformasi pendidikan yang juga terlaksana di tingkat perguruan tinggi, tidak hanya di jenjang sekolah menengah saja. Fokus seleksi masuk perguruan tinggi negeri yang sebelumnya berupa kemampuan akademik peserta, kini tidak sekadar paham teori. Peserta harus melibatkan kemampuan bernalarnya sehingga tidak hanya belajar dengan materi yang padat dan banyak hafalan. Namun, calon peserta juga perlu belajar materi yang menyeluruh dan saling melengkapi dengan menguji kemampuan penalaran yang baik. Ini juga berlaku bagi peserta yang ingin masuk perguruan tinggi dengan jurusan dalam rumpun soshum.
B. UTBK SNBT
Untuk mengikuti SNBT, peserta harus mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang diselenggarakan Pusat UTBK PTN. Peserta hanya diperbolehkan mengikuti UTBK sebanyak satu kali. Untuk mengikuti UTBK dikenai biaya pendaftaran. Pemungutan biaya seleksi saat pendaftaran ini karena pelaksanaan sistemnya hanya di subsidi pemerintah, sehingga peserta harus membayar sebesar Rp200.000,00 untuk mengikuti UTBK. Hasil yang diperoleh dari UTBK digunakan sebagai syarat mengikuti SBNPT.
Dibandingan UTBK SBMPTN, di tahun 2023 pelaksanaan UTBK SNBT tidak memberatkan pada hafalan materi seperti di atas. Tes yang diberikan hanya berupa skolastik, sedangkan Tes Potensi Akademik (TPA) dihilangkan karena dianggap memberatkan peserta karena harus mempelajari banyak materi. Peserta hanya akan fokus pada materi-materi yang sekiranya akan keluar pada soal-soal tes.
UTBK SBNPT 2023 hanya akan ada Tes Skolastik yang mengukur potensi kognitif, penalaran matematika, literasi dalam Bahasa Indonesia, dan literasi dalam Bahasa Inggris. Tes Skolastik ini mengukut kemampuan peserta dalam bernalar, problem solving, kemampuan memahami logika dari teks secara mendalam, serta analisis argumen. Bagi peserta yang memilih jurusan dengan rumpun soshum, perlu diperhatikan beberapa program studi perlu menyertakan portofolio selain harus mengerjakan tes skolastik. Jika mendaftar program studi seperti seni dan olahraga, peserta perlu melampirkan portofolio terkait.
Kabar baik ini, tentunya juga membantu peserta yang ingin lintas jurusan. Pastikan kamu tetap belajar dengan sungguh-sungguh ya, serta tentukan dengan yakin jurusan mana yang ingin dituju. Ini perlu agar kamu tidak merasa salah pilih jurusan. Pasalnya, adanya petunjuk ini selain memudahkan kamu supaya tidak perlu belajar banyak materi, juga memberikan peluang masuk ke jurusan yang benar-benar sesuai dengan minat dan potensimu. Kalau kamu masih bingung menentukan jurusan yang dipilih, coba diskusi dan tanyakan pandangan orang tua atau guru di sekolah. Seperti bertanya pada guru Bimbingan Konseling untuk membantumu menemukan pilihan jurusan yang tepat.