Jenis-jenis Pendidikan di Indonesia
Pendidikan adalah hal terpenting bagi kehidupan sebuah bangsa. Kemajuan pendidikan adalah syarat utama bagi kemajuan sebuah bangsa itu sendiri. Begitu juga dengan Indonesia, pendidikan turut menemani kelahiran bangsa ini hingga 78 tahun kemerdekaan.
Pendidikan tak bisa dilepaskan dari sejarah bangsa ini. Bahkan, pendidikan juga yang ikut mendorong kelahiran bangsa Indonesia ini. Sejak berdirinya Indonesia, pendidikan menjadi teman setia.
Berbicara tentang pendidikan tak akan ada habisnya. Apalagi di setiap tahun ajaran baru. Pendidikan selalu menjadi topik hangat untuk dibicarakan. Misalnya saja tentang kurikulum apa yang digunakan atau tentang bagaimana cara yang tepat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Pendidikan di Indonesia itu ada beragam. Bisa dibedakan berdasarkan jalurnya, jenjangnya, hingga bentuknya. Artikel ini selanjutnya akan membahas jenis-jenis pendidikan di Indonesia.
Sejarah Pendidikan di Indonesia
Sebelum membahas tentang jenis-jenis pendidikan yang ada di Indonesia, ada baiknya jika membahas tentang bagaimana sejarah pendidikan di Indonesia. Bisa dibilang, pendidikan di Indonesia ini memiliki catatan sejarah yang panjang.
Pendidikan di Indonesia dimulai pada era pelaksanaan politik etis yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda. Kala itu, Van de Venter, seorang tokoh Belanda menyatakan bahwa Belanda memiliki banyak hutang budi pada bangsa Indonesia. Jadi, sudah selayaknya untuk membalas budi.
Van de Venter pun mengungkapkan tiga gagasan balas budi yang kemudian dikenal dengan politik etis. Tiga gagasan Van de Venter tersebut adalah Edukasi, Irirasi, dan Transmigrai, ketiganya disebut juga dengan Trias Van de Venter.
Jadi, untuk membayar hutang budinya kepada Indonesia, Belanda harus memberikan edukasi (pendidikan), irigasi (pengairan), dan migrasi (pemerataan penduduk) kepada bangsa Indonesia. Maka sejak itu pula Belanda mendirikan sekolah-sekolah yang bisa diakses oleh bangsa Indonesia.
Beberapa sekolah didirikan oleh Belanda, yaitu :
- Europeesche Lagere School (ELS) yang merupakan sekolah dasar untuk orang Eropa
- Hollandsch Lagere School (HIS) yang merupakan sekolah dasar untuk orang pribumi
- Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) yang merupakan sekolah menengah pertama
- Algemeene Middelbare School (AMS) yang merupakan sekolah menengah atas
Belanda juga mendirikan beberapa sekolah kejuruan di antaranya Sekolah Dagang (Handelschool), Sekolah Kejuruan Wanita (Maisjes Vakschool), Sekolah Guru (Kweekschool, Noormalschool), Sekolah Teknik (Teknic Hoge School), Sekolah Pertanian (Lanbouw School), Sekolah Hukum (Recht Hoge School), hingga Sekolah Dokter Jawa (STOVIA).
Selain itu, beberapa tokoh Indonesia juga mendirikan sekolah-sekolah yang bisa diakses oleh semua anak-anak Indonesia. Misalnya, Ki Hajar Dewantara yang mendirikan Taman Siswa, Dewi Sartika yang mendirikan Sekolah Keutamaan Istri, Rohana Kudus mendirikan KAS (Kerajianan Amal Setia), dan Maria Walanda Maramis yang mendirikan PIKAT (Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunannya).
Jalur Pendidikan di Indonesia
Jalur pendidikan di Indonesia ada tiga jenis, yaitu jalur pendidikan formal, jalur pendidikan informal, dan jalur pendidikan non formal.
1. Pendidikan Formal
Pendidikan formal adalah proses pendidikan yang dilakukan secara sistematis, terstruktur, dan dimulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Pendidikan formal ini memiliki ciri-ciri tertentu, antara lain :
- Ada kurikulum yang jelas sebagai pedoman pelaksanaan pendidikan
- Memiliki syarat tertentu dalam menerima peserta didik
- Dilangsungkan dalam jangka waktu lama
- Berpusat pada pendidikan akademik
- Tenaga pendidik harus memiliki kualifikasi tertentu
- Di akhir pendidikan akan ada ijazah yang digunakan sebagai syarat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya
Satuan pendidikan yang menjalankan pendidika formal ini adalah :
- Taman Kanak-kanak (TK)
- Raudatul Athfal (RA)
- Sekolah Dasar (SD)
- Madrasah Ibtidaiyah (MI)
- Sekolah Menengah Pertama (SMP)
- Madrasah Tsanawiyah (MTs)
- Sekolah Menengah Atas (SMA)
- Madrasah Aliyah (MA)
- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
- Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
- Perguruan tinggi
- Akademi
- Politeknik
- Sekolah Tinggi
- Institut
- Universitas
2. Pendidikan Informal
Pendidikan informal adalah pendidikan yang berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan informal memberikan setiap orang nilai, sikap, pengetahuan, dan pengalaman yang bersumber pada kehidupan sehari-hari. Pendidikan informal ini berlangsung di lingkungan keluarga maupun teman sepermainan. Bisa juga didapatkan dari media massa.
Adapun ciri-ciri yang dimiliki oleh pendidikan informal ini adalah :
- Tidak ada persyaratan khusus dalam memilih peserta didik
- Dilakukan di lingkungan sekitar
- Tidak ada kurikulum
- Berlangsung di mana saja dan kapan saja
- Proses pendidikan dilangsungkan secara terus menerus, sepanjang hayat
- Orang tua memiliki peran penting dalam pelaksanaan pendidikan ini
- Tidak ada ijazah
3. Pendidikan Non Formal
Jenis pendidikan berdasarkan jalurnya adalah pendidikan non formal. Pendidikan non formal adalah pendidikan yang dilakukan secara terorganisir dan mandiri. Hasil pendidikan non formal ini setara dengan pendidikan formal setelah melalui penilaian persamaan yang dinilai oleh lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah.
Adapun ciri-ciri pendidikan non formal adalah:
- Fokus pada kebutuhan peserta didik
- Ditempuh dalam waktu singkat dan tidak berkesinambungan
- Kurikulumnya fleksibel
- Metode belajar partisipatif
- Difasilitasi oleh para fasilitator pendidikan
- Di akhir pembelajaran, akan ada sertifikat yang diberikan
Penyelenggara pendidikan non formal antara lain:
- Kelompok bermain (KB)
- Taman penitipan anak (TPA)
- Lembaga kursus
- Sanggar
- Lembaga pelatihan
- Kelompok belajar
- Pusat kegiatan belajar masyarakat
- Majelis taklim
Jenjang Pendidikan di Indonesia
Jenjang pendidikan didefinisikan sebagai tahapan proses pendidikan yang disesuaikan dengan tahap perkembangan peserta didik, tujuan atau target yang ingin dicapai, hingga kemampuan apa yang ingin dikuasai. Berdasarkan jenjangnya, pendidikan di Indonesia terdiri dari :
1. Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan anak usia dini atau yang biasa disebut dengan PAUD adalah proses pendidikan yang dilakukan untuk anak usia bayi hingga 6 tahun. Pendidikan ini memberikan pembelajaran berupa stimulasi perkembangan anak. PAUD menjadi sarana perkembangan fisik dan rohani anak untuk siap menghadapi jenjang pendidikan berikutnya.
2. Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar adalah pendidikan yang dilakukan di SD (Sekolah dasar), saat anak berusia 7 tahun. Pendidikan dasar ini berlangsung selama 6 tahun.
3. Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah ini adalah kelanjutan dari pendidikan dasar. Terdiri dari pendidikan mengah pertama, yang dilakukan di SMP (Sekolah Mengah Pertama) dan pendidikan menengah atas yang dilaksanakan di SMA (Sekolah Menegah Atas). Masing-masing berlangsung selama 3 tahun.
4. Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi adalah lanjutan dari pendidikan menengah. Terdiri dari jenjang diploma, sarjana, master, hingga doctoral. Dilaksanakan di Universitas, Politeknik, Akademi, Institut, dan Sekolah Tinggi.
Bentuk Pendidikan di Indonesia
Bentuk pendidikan di Indoensia antara lain :
1. Pendidikan Umum
Pendidikan umum adalah pendidikan yang berfokus pada pemberian pengetahuan kepada peserta didik. Dilaksanakan mulai dari SD, SMP, dan SMA.
2. Pendidikan Kejuruan
Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang berfokus pada praktik dibandingkan akademik. Tujuannya agar peserta didik memiliki keterampilan tertentu. Dilaksanakan oleh SMK (Sekolah Menengah Kejuruan).
3. Pendidikan Vokasi
Pendidikan vokasi adalah pendidikan yang bertujuan agar peserta didik memiliki keahlian terapan tertentu. Dilaksanakan melalui program diploma.
4. Pendidikan Profesi
Pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana untuk mempersiapkan peserta didiknya menjadi spesialis suatu profesi atau menjadi seorang profesional di bidangnya.
5. Pendidikan Akademik
Pendidikan akademik adalah jenis pendidikan tinggi yang memiliki program sarjana dan pascasarjana yang berfokus pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu, yang terpenting adalah sesuai dengan bidang yang dipelajarinya.
6. Pendidikan Keagamaan
Pendidikan keagamaan adalah jenis pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan setiap peserta didiknya untuk menguasai pengetahuan dan pengalaman seputar ajaran agama untuk menjadi seorang ahli ilmu agama.
7. Pendidikan Inklusi
Pendidikan khusus adalah jenis pendidikan yang diselenggarakan untuk melayani peserta didik secara khusus atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan sekolah biasa).
Demikian artikel tentang jenis-jenis pendidikan di Indonesia. Semoga artikel ini bisa membantu Anda memahami jenis-jenis pendidikan di Indonesia.