Bukan Hal Tabu, Ini Implementasi Sex Education untuk Siswa SMP-SMA
Selama ini masyarakat masih menganggap sex education sebagai hal yang tabu untuk dibicarakan dengan anak-anak. Sex education dianggap sekadar membicarakan seks semata. Seks sendiri menjadi topik yang tabu untuk dibicarakan secara terbuka, apalagi dengan anak-anak.
Saat anak-anak bertanya tentang hal-hal yang berkaitan dengan seks, maka orangtua memilih diam. Alih-alih menjawab pertanyaan, orangtua justu mengganti topik pembicaraan. Banyak orangtua yang merasa risih saat berbicara tentang seks dengan anak-anaknya.
Padahal, saat anak-anak beranjak remaja yaitu saat mereka duduk di bangku SMP dan SMA banyak sekali perubahan yang mereka alami. Remaja menjadi bingung dengan perubahan yang terjadi pada tubuhnya. Misalnya, saat mengalami mimpi basah bagi remaja laki-laki atau saat mengalami menstruasi pertamanya bagi remaja perempuan.
Di sinilah seharusnya orangtua dan guru punya peran penting. Perubahan pada tubuh remaja perlu mendapat informasi yang akurat dan dari orang-orang yang bisa dipercaya seperti orangtua dan guru ini.
Bila tidak bisa membicarakan seputar seks pada guru ataupun orangtua, akan timbul masalah baru. ketidaktahuan remaja tentang perubahan fisiknya bisa membuat remaja rentan menjadi korban pelecehan seksual.
Ini yang mendorong pentingnya sex education di kalangan siswa SMP dan SMA. Sekolah perlu membuat kurikulum sex education yang sesuai dengan perkembangan siswa-siswanya. Lalu bagaimana implementasi sex education bagi siswa SMP dan SMA?
Pengertian Sex Education
Sebelum membahas bagaimana implementasi sex education bagi siswa SMP dan SMA, ada baiknya jika dimulai dari pengertian dari sex education itu sendiri. Seks sendiri diartikan sebagai jenis kelamin, yang berhubungan dengan alat kelamin. Inilah yang kemudian menyebabkan banyak disinformasi.
Bagi banyak orang, sex education berarti membahas aktivitas seksual. Hal ini yang akhirnya membuat sex education menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan. Bahkan, banyak yang meyakini bahwa sex education bisa mendorong siswa untuk terlibat dalam aktivitas seksual.
Padahal sejatinya, sex education itu punya banyak tema yang dibahas, misalnya :
- Anatomi tubuh manusia
- Perilaku seksual yang sehat
- Penyakit menular seksual
- Proses pembuahan dan kehamilan
Selain itu, sex education juga membahas bagaimana perubahan tubuh remaja saat mengalami pubertas. Perubahan fisik pada masa pubertas ini seringkali membuat remaja bingung. Mereka akhirnya bertanya pada teman-teman sebayanya atau mencari jawaban di mesin pencari. Ini yang membuat mereka terkadang kurang bisa mendapatkan informasi yang benar dan akurat.
Bagi siswa SMP dan SMA di mana mereka sudah masuk dalam kategori remaja, sex education sangat penting. Berikut adalah beberapa manfaat pentingnya sex education bagi siswa SMP dan SMA.
- Mengetahui Anatomi Tubuh
Melalui sex education, para siswa SMP dan SMA bisa mengetahui anatomi tubuhnya. Mereka bisa paham bagaimana tubuh mereka berubah ketika masa pubertas. Dengan pengetahuan tersebut, mereka tidak lagi bingung dengan perubahan yang dialami.
- Mencegah Perilaku Seks Menyimpang
Sex education akan membahas bahwa hubungan seksual yang benar adalah hubungan seksual yang dilakukan dalam ikatan perkawinan oleh seorang laki-laki dengan seorang perempuan.
Di luar itu, perilaku seks lainnya dianggap sebagai perilaku seks menyimpang. Dengan demikian, sex education bisa mencegah siswa SMP dan SMA dari perilaku seks menyimpang.
- Mencegah Terjadinya Pelecehan dan Kekerasan Seksual
Sex education akan membuat siswa SMP dan SMA menghargai tubuhnya dan tubuh orang lain. Mereka akan mencegah orang lain untuk menyentuh tubuh mereka sembarangan. Mereka juga tidak akan menyentuh tubuh orang lain. Dengan begitu, sex education akan mencegah siswa SMP dan SMA dari pelecehan dan kekerasan seksual.
- Mencegah Kehamilan yang Tidak Diinginkan
Sex education juga membahas bagaimana proses terjadinya pembuahan dan proses kehamilan. Pengetahuan seputar proses pembuahan dan kehamilan ini bisa mencegah siswa SMP dan SMA dari kehamilan yang tidak diinginkan.
- Mencegah Pernikahan Dini
Dengan belajar bagaimana alat reproduksi bekerja, siswa SMP dan SMA akan lebih berhati-hati dalam menjaga alat reproduksinya. Hal ini akan bisa mencegah terjadinya pernikahn dini di kalangan siswa SMP dan SMA.
- Mencegah Penyakit Menular Seksual
Sex education membuat siswa SMP dan SMA bisa menjaga dengan baik alat kelamin dan perilaku seksualnya. Mereka tidak akan melakukan perilaku seks yang tidak sehat. Hal ini pada akhirnya akan membuat mereka terhindar dari penyakit menular seksual.
Setelah mengetahui banyaknya manfaat dari sex education ini, hendaknya sekolah memberikan pendidikan seks pada siswa SMP dan SMA. Sex education hendaknya dimasukkan dalam kurikulum sekolah. Lalu bagaimana implementasi sex education untuk siswa SMP dan SMA?
Implementasi Sex Education untuk Siswa SMP dan SMA
Menurut WHO, terdapat level-level dalam mengajarkan sex education pada anak. Siswa SMP yang berusia 12-15 tahun masuk kategori level tiga. Di mana pada level ini, anak mulai memiliki perasaan suka pada lawan jenisnya. Mereka juga mulai memasuki masa pubertas.
Pada level ini, sex education bisa dilakukan dengan cara: pertama, mengajarkan bagaimana menghadapi pubertas. Misalnya, pengetahuan seputar menstruasi pertama (menarke) pada perempuan. Atau informasi bagaimana saat laki-laki mengalami mimpi basah.
Kedua, mengajak anak untuk selalu melindungi area pribadinya. Tanamkan bahwa tidak ada orang lain yang boleh melihat ataupun menyentuh area pribadinya, kecuali urusan tertentu misalnya saat harus melakukan pemerikasaan medis.
Ketiga, tanamkan pada anak bahwa rasa cinta, saling menghargai dan tanggung jawab merupakan kunci pernikahan yang bahagia. Jelaskan ke anak bahwa pernikahan di usia dini memiliki resiko yang buruk untuk kesehatan karena organ reproduksi yang belum berkembang secara sempurna.
Bagi siswa SMA yang masuk dalam kelompok umur 15-18 tahun, maka sex education yang diberikan adalah yang terdapat pada level empat. Lakukan sex education pada siswa SMA dengan cara :
- Memberikan pemahaman tentang kehamilan di luar nikah yang penuh risiko. Baik secara fisik maupun psikologis. Dengan ini, tentu mereka tidak akan melakukan aktvitas seksual yang bisa menyebabkan kehamilan di luar nikah.
- Jelaskan tentang pernikahan yang merupakan hal sakral. Dilakukan tidak hanya untuk orang yang saling mencintai, tetapi orang yang sudah siap berkomitmen dan bertanggung jawab. Dengan semikian, mereka tidak akan main-main dengan status pernikahan. Pernikahan dini pun bisa dicegah.
- Jelaskan tentang peraturan atau undang-undang tentang pelecehan dan kekerasan seksual. Beri tahu juga tentang pihak-pihak yang bisa dihubungi bila mereka menjadi korban dari pelecehan dan kekerasan seksual. Dengan demikian anak bisa melindungi dirinya dari pelecehan dan kekerasan seksual.
Pemberian sex education adalah hal yang sangat penting bagi siswa SMP dan SMA. Bila dilakukan sesuai dengan level usia anak, maka tidak akan salah sasaran. Jangan lagi menganggap bahwa sex education adalah hal yang tabu.
Tidak perlu lagi menghindar saat siswa-siswa Anda mulai bertanya tentang seks. Berikan sex education dengan komunikasi terbuka dan diskusi. Dengan begitu siswa juga akan nyaman dan bisa terbuka tentang hak-hal yang berhubungan dengan seks.