Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Saat Blended Learning
Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini pandemi Covid-19 telah membawa perubahan besar dalam tatanan kehidupan kita saat ini. Perubahan yang terjadi tidak hanya terjadi pada satu aspek kehidupan saja, tetapi hampir seluruh aspek kehidupan turut mengalami perubahan besar, salah satunya yaitu dalam dunia pendidikan. Saat ini mayoritas seluruh sekolah maupun universitas telah memutuskan untuk menerapkan online learning.
Sebelum pandemi Covid-19 melanda, sistem mengajar dilakukan secara bertatap muka yang kini telah bertransformasi menjadi berbagai macam model pembelajaran, salah satunya yaitu metode blended learning. Pada kesempatan ini, kita akan membahas tentang bagaimana penerapan blended learning dalam kegiatan belajar siswa, seperti apa saja yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan sekolah ketika blended learning diterapkan.
Apa yang dimaksud dengan blended learning?
Blended learning merupakan metode pembelajaran konvensional (pembelajaran tatap muka) yang digabungkan dengan metode pembelajaran online (e-learning) ataupun pembelajaran jarak jauh yang memakai teknologi digital dalam proses belajarnya. Blended learning juga bisa didefinisikan sebagai gabungan dari dua model/metode pembelajaran yang terpisah, yaitu model pembelajaran tradisional dengan model pembelajaran berbasis teknologi.
Di tengah masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, model blended learning adalah solusi terbaik untuk diterapkan dalam proses kegiatan belajar siswa. Model pembelajaran ini kerap kali diartikan sebagai metode online learning, karena pembelajaran yang dilakukan berbasis teknologi. Namun, hal itu tidaklah tepat karena model blended learning juga menerapkan pembelajaran secara tatap muka yang mana siswa akan diajar oleh guru secara langsung.
Dengan menggunakan blended learning, proses kegiatan belajar siswa akan lebih efektif serta tidak membuat siswa mudah bosan karena siswa memiliki kesempatan untuk berkomunikasi dua arah yang dilakukan secara langsung.
Hal yang Harus Diperhatikan Guru Sebelum Menerapkan Blended Learning
Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan oleh setiap guru sebelum memutuskan untuk menerapkan model blended learning dalam proses kegiatan belajarnya, antara lain yaitu:
1. Proses Kegiatan Belajar yang Dilakukan Secara Tatap Muka
Hal pertama yang harus dipersiapkan guru yaitu rancangan proses kegiatan belajar yang akan dilakukan secara tatap muka. Unsur ini begitu penting untuk dipersiapkan, supaya kegiatan belajar bisa dilaksanakan secara efektif, maksimal, dan mudah diterapkan oleh para pengajar.
2. Sikap Mandiri
Selain itu, guru juga harus memastikan bahwa siswa yang akan diajar sudah memiliki kesiapan mental, terutama dalam hal kemandirian. Dengan menerapkan metode blended learning, siswa akan dituntun untuk belajar secara mandiri, karena metode belajar ini tidak terpusat pada proses mengajar yang dilakukan guru, tetapi juga berpusat pada proses belajar siswa yang dilakukan secara mandiri.
3. Konsep Belajar
Kemudian hal lain yang harus diperhatikan oleh guru yaitu konsep mengajar guru. Anda harus membuat rancangan untuk mengaplikasikan materi pembelajaran yang berbasis masalah. Dengan begitu, siswa tidak secara langsung harus mencari solusi dari permasalahan yang diberikan.
4. Kerjasama dan Evaluasi Belajar
Unsur terakhir yang harus dipersiapkan oleh guru dan siswa yaitu kerjasama. Dengan kerjasama yang bagus antar guru dan siswa selama proses kegiatan belajar berlangsung, maka materi yang dijelaskan guru lebih maksimal dengan lebih efektif. Selain itu, evaluasi yang dilakukan dalam proses kegiatan belajar ini berfungsi untuk mengukur tingkat keefektifan proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa di ruang kelas maupun kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa secara virtual (online).
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa penerapan blended learning adalah solusi tepat dan efektif untuk diterapkan dalam proses kegiatan belajar siswa saat ini. Adapun beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan sekolah saat blended learning diterapkan antara lain, yaitu:
Beberapa Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Diterapkan Sekolah dalam Blended Learning
Penerapan metode blended learning dalam proses kegiatan pembelajaran bertujuan untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran, sehingga hasil dari proses kegiatan belajar tersebut bisa lebih baik. Selain itu, metode pembelajaran ini juga bertujuan untuk membangun interaksi sosial dan antara guru dan siswa. Dalam penerapannya, guru harus memastikan bagaimana konsep kegiatan belajar siswa serta media belajar yang akan digunakan. Dengan begitu, proses kegiatan belajar siswa bisa lebih baik.
Beberapa Hal yang Boleh Dilakukan Sekolah
Berikut beberapa hal yang boleh dilakukan sekolah saat blended learning, yaitu:
Menentukan Media Belajar Siswa
Dalam menerapkan blended learning, sekolah harus menentukan media belajar yang tepat untuk digunakan selama proses kegiatan belajar. Media belajar yang dimaksud di sini yaitu aplikasi digital yang digunakan untuk online learning. Adapun aplikasi digital yang digunakan sekolah untuk pembelajaran online yaitu seperti Zoom, Google Classroom, kejarcita.id, dan lain sebagainya. Dalam hal ini, Anda akan meng-upload materi pembelajaran yang akan dijelaskan dalam pembelajaran tatap muka. Dengan begitu, proses belajar akan jauh lebih baik.
Memberikan Fasilitas pada Guru dan Siswa untuk Mengikuti Webinar/Bimbingan
Selanjutnya yaitu pihak sekolah ada baiknya untuk memberikan fasilitas kepada guru dan siswa untuk mengikuti beberapa program webinar yang membahas tentang blended learning. Selain itu, pihak sekolah juga ada baiknya untuk memberikan bimbingan mengenai penerapan blended learning kepada siswa sebelum diterapkan kepada siswa. Bimbingan tersebut bisa berupa seminar yang dilakukan secara online ataupun lewat live meeting. Dengan begitu, siswa bisa mempersiapkan diri secara maksimal.
Menyiapkan Fasilitas yang Terbaik Selama Blended Learning Diterapkan
Selain itu, pihak sekolah juga harus menyiapkan beberapa fasilitas yang terbaik jika blended learning diterapkan dalam proses belajar siswa. Hal ini dikarenakan saat ini keadaan masih belum baik-baik saja, masih terserang pandemi Covid-19 yang mana pihak sekolah harus memastikan keamanan siswa dan para guru yang mengajar.
Beberapa Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Blended Learning
Ketika sekolah memutuskan untuk menerapkan blended learning sebagai langkah yang bijak dalam mengatasi permasalahan di sekolah, maka sekolah harus memastikan bahwa;
- Siswa tidak dipaksakan untuk mengikuti proses kegiatan belajar jika keadaan tubuh tidak maksimal (kurang sehat). Di tengah pandemi seperti saat ini, kesehatan siswa adalah hal terpenting yang harus dijaga dan diperhatikan sekolah.
- Guru tidak melakukan proses kegiatan belajar secara full atau waktu yang dipakai untuk mengajar terbatas (sudah sesuai dengan kebijakan sekolah).
Dengan adanya penerapan blended learning dalam proses kegiatan belajar siswa, sangat diharapkan dapat mempermudah siswa dalam mengikuti pembelajaran. Walaupun begitu, metode blended learning juga memiliki kelebihan dan kelemahan dalam penerapannya. Kelebihan dari metode blended learning yaitu siswa bisa berinteraksi secara langsung dengan guru, sehingga ketika siswa mengalami kesulitan dalam proses belajar, mereka bisa secara langsung menemukan solusinya.
Sedangkan kelemahan dari metode blended learning yaitu waktu yang dimiliki siswa untuk belajar tidak fleksibel. Siswa harus belajar dengan batas waktu tertentu, sehingga siswa membutuhkan beberapa sarana dan prasarana yang dapat membantu siswa jika belum memahami materi pembelajaran secara baik.