Contoh Perilaku Bullying (Perundungan) yang Kerap Tak Disadari

edukasi 12 Feb 2023

Bullying atau perundungan masih menjadi ancaman bagi anak-anak Indonesia. Setiap tahunnya, angka kasus bullying makin bertambah. Berdasarkan data yang dihimpun oleh KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia), pada tahun ini tercatat ada 226 kasus bullying di sekolah dan 18 kasus cyber bullying. Kasus ini bertambah sebanyak 76 kasus dari tahun sebelumnya.

Tentunya hal ini tidak perlu terus dibiarkan. Perlu kerja sama dari berbagai pihak agar anak tidak menjadi korban sekaligus pelaku bullying. Anak-anak juga perlu dibekali informasi yang komprehensif tentang bullying. Mulai dari apa itu bullying, bagaimana jika menjadi korban bullying , hingga jenis-jenis bullying. Tulisan ini selanjutnya akan membahas contoh perilaku bullying yang kerap tak disadari.

Pengertian Bullying (Perundungan)

Bullying dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai menyakat yang berarti mengusik (supaya menjadi takut, menangis, dan sebagainya), merisak secara verbal. Sementara itu, menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), bullying atau perundungan merupakan tindakan penindasan atau merisak.

Bullying atau perundungan merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.

Jenis-Jenis Bullying (Perundungan)

Tindakan Bullying ada beberapa jenis. Dengan mengetahui jenis-jenis bullying akan memudahkan anak-anak untuk lebih waspada terhadap pelaku bullying di sekitarnya. Berikut adalah beberapa jenis bullying atau perundungan.

1. Bullying Fisik

Jenis bullying yang pertama adalah bullying fisik. Perundungan jenis ini seringkali akan mudah diketahui. Sebab, perundungan jenis ini meninggalkan bekas luka di tubuh korbannya. Bullying fisik adalah tindakan intimidasi yang bersifat fisik. Pada jenis bullying ini, pelaku berusaha mengontrol korban dengan kekuatan fisik yang dimilikinya.

Bullying fisik ini misalnya menendang, memukul, menampar, dan beragam tindakan yang melukai secara fisik. Perundungan fisik ini bisa berunjung pada tindakan kriminal. Korban bullying tak hanya terluka secara fisik, melainkan bisa menderita kecacatan bahkan nyawanya bisa melayang akibat kekerasan fisik secara ekstrem.

2. Bullying Verbal

Bullying verbal adalah perilaku perundungan yang dilakukan dengan kata-kata, pernyataan, julukan, ataupun panggilan yang menghina. Pelaku perundungan akan terus menerus melakukan penghinaan untuk meremehkan, merendahkan, dan melukai perasaan korbannya.

Meskipun tidak menyakiti secara fisik, jenis bullying ini bisa menimbulkan dampak yang serius bagi korban. Bahkan, dari beberapa hasil penelitian, bullying verbal memberikan dampak yang sangat buruk. Secara mental, korban akan terluka dalam dan tindakan ini akan meninggalkan perasaan traumatis yang bertahan lama. Bahkan akan memengarui kondisi psikis korban hingga depresi.

3. Bullying Seksual

Bullying seksual terjadi saat korban disentuh pada bagian-bagian pribadinya, ataupun dipanggil dengan panggilan yang tidak senonoh. Perundungan seksual tak hanya menjadi ancaman bagi anak perempuan saja, tak jarang anak lak-laki juga menjadi korban perundungan seskual.

4. Cyber Bullying

Di era digitalisasi seperti ini, tidak bisa dipungkiri bahwa anak-anak sudah aktif bermain media sosial. Beragam jenis media sosial yang bisa menambah pengetahuan dan relasi bagi anak, ternyata menjadi salah satu peluang besar anak menjadi korban perundungan.

Banyak anak menjadi korban perundungan di sosial media. Mulai dari diberi komentar negatif, disebarkan foto pribadinya tanpa izin, hingga dieksplotasi secara terus-menerus di media sosial. Tindakan perundungan ini disebut sebagai cyber bullying.

5.  Agresi Relasional

Jika ada anak yang terlihat menyendiri dalam lingkungannya, bisa dicurigai anak tersebut menjadi korban agresi relasional. Agresi relasional ini adalah tindakan perundungan di mana pelaku mengucilkan korbannya secara sosial.

Korban bullying menjadi tak punya teman. Dia tidak diterima dalam sebuah kelompok pertemanan. Tentu saja ini akan membuat korban sedih bahkan bisa menjadi depresi. Sebab, korban menjadi tidak diterima di lingkungan sosialnya.

6.  Prejudice Bullying

Jenis bullying yang terakhir adalah prejudice bullying. Perundungan jenis ini macam-macam bullying yang didasari pada prasangka pelakunya terhadap seseorang dari ras, agama, atau suku. Anak yang menjadi korban perundungan prasangka ini biasanya memiliki ciri sosial dan budaya yang berbeda dengan kelompok mayoritas di sekitarnya.

Korban perundungan prasangka tak hanya diolok-olok dengan ciri sosial dan budaya yang melekat padanya, namun juga dikucilkan secara sosial.

Karakter Anak-anak yang Harus Dipertahankan sampai Dewasa
Orang tua memiliki peran penting untuk mendidik anak, agar menjadi manusia berkarakter, lebih baik dan bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan.

Contoh Perilaku Bullying yang Kerap Tak Disadari

Selain jenis-jenis bullying di atas, ada juga beberapa contoh perilaku perundungan yang kerap tidak disadari. Berikut adalah beberapa contoh perilaku bullying yang kerap tak disadari.

1. Sering Mengkritik di Depan Umum

Tidak ada yang salah dengan sebuah kritik. Bentuk kritik yang membangun justru sangat membantu kita dalam memperbaiki diri dengan baik. Namun, apabila kritik disampaikan dengan cara yang tidak baik dan di depan umum, tentu saja hal itu adalah tindakan yang mempermalukan.

Jika sering dikritik di depan umum, bisa jadi Anda menjadi korban perundungan.

2. Mengomentari Penampilan Fisik Orang Lain

Pernahkah bertemu dengan orang yang sering mengomentari penampilan fisik orang lain? Baginya, ada saja hal negatif dalam penampilan orang lain. Ini adalah tanda bahwa orang tersebut sedang melakukan tindakan perundungan.

3. Menghakimi Orang Lain Secara Berlebihan

Jika ada orang yang berbuat salah, beri tahu apa kesalahan dan konsekuensi yang harus ditanggungnya. Tak perlu menghakiminya secara berlebihan. Jika ada orang lain yang berbuat salah, dan ada yang menghakiminya secara berlebihan, bisa jadi orang tersebut sedang melakukan tindakan perundungan.

4. Sering Membanding-Bandingkan Orang Lain

Tidak ada satu pun orang yang senang dibanding-bandingkan dengan orang lain. Jika Anda sering dibanding-bandingkan dengan orang lain, artinya Anda sedang dirundung. Perilaku sering membanding-bandingkan orang lain adalah salah satu contoh perilaku bullying yang kerap tak disadari. Misalkan Anda adalah seorang dengan postur tubuh pendek, sedangkan yang lainnya memiliki postur tubuh tinggi.

5. Mengucilkan Orang Lain Tanpa Alasan yang Jelas

Mengucilkan orang lain tanpa alasan yang jelas juga termasuk contoh perilaku bullying yang kerap tak disadari seseorang. Perilaku ini sama seperti agresi relasional.

6. Mengabaikan Orang Lain dengan Sengaja

Perasaan sedih pasti dirasakan oleh orang yang diabaikan dengan sengaja oleh orang lain. Tidakan mengabaikan orang lain dengan sengaja, bisa disebut sebagai perundungan juga.

7. Menyebarkan Rumor Negatif terhadap Seseorang

Menyebarkan rumor negatif tentang orang lain, tentu bukanlah hal yang bijak. Tindakan ini tentu merugikan orang yang menjadi korban dari rumor yang negatif tersebut. Hal ini merupakan contoh perilaku bullying yang kerap tak disadari. Misalkan, orang tua si A memiliki harta kekayaan yang didapatkan dari hasil korupsi namun tidak ada bukti yang jelas.

8. Bertindak Manipulatif

Pernahkah Anda melihat orang yang bertindak manipulatif hingga membuat orang lain seperti berbuat kesalahan? Tindakan ini juga termasuk perundungan yang seringkali tidak disadari. Beberapa contoh tindakan manipulatif adalah membuat lelucon yang menyinggung hingga melakukan gaslighting.

9. Menyindir Secara Terang-Terangan

Orang yang suka menyindir orang lain secara terang-terangan, bisa dibilang sedang melakukan perundungan. Sindirannya sengaja membuat orang lain malu dan sakit hati. Korban tentu akan sedih bahkan terkadang bisa menimbulkan efek traumatis tersendiri dalam jangka waktu yang lama.

Bagaimana Mengimplementasikan Pendidikan Etika?
Pendidikan tidak hanya mengacu pada kecerdasan pikiran, namun juga pada budi pekerti

Apapun jenisnya, perilaku bullying tentu tidak bisa dimaafkan. Pastikan memahami jenis-jenis bullying agar tak jadi korban berikutnya. Demikian artikel tentang contoh perilaku bullying yang kerap tak disadari. Semoga artikel ini membantu Anda memahami contoh perilaku bullying yang kerap tak disadari sekaligus langkah pencegahan terhadap pelaku bullying di sekitarmu.

Dian Kusumawardani

"Pengajar di BKB Nurul Fikri dan Konselor Menyusui"

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.