Guru Mau Mengadakan P5, Wajib Tahu Bagaimana Cara Menyusun Rapor Proyek P5

edukasi 4 Agt 2023

Tahun 2024 menjadi momen pilihan besar untuk menetapkan Implementasi Kurikulum Merdeka secara keseluruhan di semua jenjang. Sebelumnya, pemerintah telah mempersiapkan guru maupun sekolah dengan berbagai program seperti sekolah penggerak, guru penggerak, dan sosialisasi. Kini, saatnya mewujudkan pembelajaran yang merdeka.

Dalam mewujudkan pembelajaran yang merdeka dan berkarakter, Kurikulum Merdeka melibatkan proses belajar berbasis proyek. Oleh karena itu, sebagai agenda tambahan, sekolah wajib melaksanakan kegiatan kokurikuler, yaitu Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Pentingnya Melaksanakan P5

Mengapa sekolah perlu melaksanakan Profil Pelajar Pancasila (P5)? Berikut ini adalah beberapa alasannya.

1.Mengembangkan Kompetensi dan Karakter Peserta Didik

P5 adalah seperangkat kompetensi dan karakter yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk menjadi warga negara yang baik serta sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Dengan melaksanakan P5, peserta didik dapat mengembangkan kompetensi dan karakter yang dibutuhkan untuk menjadi sukses dalam hidup, baik di bidang akademik maupun non-akademik.

2. Mempersiapkan Peserta Didik untuk Masa Depan

Memasuki era digital dan disrupsi, banyak perubahan dunia yang terjadi begitu cepat. Jika tidak bisa bertahan, kita akan dengan mudah tergantikan. Maka dari itu, peserta didik perlu dipersiapkan dengan baik.

Peserta didik perlu dibekali dengan kompetensi dan karakter yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan di masa depan. Melalui pelaksanaan P5 di sekolah, peserta didik dapat terfasilitasi untuk mengembangkan kompetensi dan karakter yang dibutuhkan agar sukses di masa depan.

3. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Positif

Ketika peserta didik memiliki kompetensi dan karakter yang baik, mereka akan lebih mudah dalam belajar. Mereka juga akan mudah termotivasi. Dengan melaksanakan P5, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif bagi peserta didik.

4. Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang dapat menghasilkan peserta didik yang kompeten dan berkarakter. Melalui pelaksanaan P5, diharapkan peserta didik dapat menggali permasalahan sekitar atau yang terjadi saat ini secara global. Mereka akan menjalani proses belajar secara lebih realistis, serta dihadapkan pada kondisi yang mendorong pemecahan masalah. Dengan begitu, kualitas pembelajaran dan pendidikan yang melibatkan keaktifan siswa akan berkembang.

Berikut adalah beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan untuk melaksanakan P5 di sekolah.

- Mengembangkan Pembelajaran yang Berpusat pada Peserta Didik

Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik ialah yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka. Dengan melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, guru dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan kompetensi dan karakter.

Kompetensi yang Harus Dimiliki Guru Penggerak
Kompetensi guru penggerak yang harus dimiliki yaitu mampu mengembangkan dirinya sendiri dan orang yang ada di sekitarnya, serta menjadi pioneer yang aktif dalam mengajak warga sekolah

- Menggunakan Metode Pembelajaran yang Inovatif

Metode pembelajaran yang inovatif dapat membantu peserta didik untuk belajar lebih aktif dan lebih bersemangat. Dengan menggunakan metode pembelajaran yang inovatif, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif bagi peserta didik.

- Memberikan Umpan Balik yang Konstruktif kepada Peserta Didik

Umpan balik yang konstruktif dapat membantu peserta didik untuk belajar dan berkembang. Dengan memberikan umpan balik yang konstruktif kepada peserta didik, kita dapat membantu mereka untuk mencapai potensi terbaik mereka.

- Menciptakan Lingkungan Belajar yang Aman dan Nyaman

Lingkungan belajar yang aman dan nyaman akan membuat peserta didik merasa nyaman untuk belajar. Dengan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman, kita dapat membantu peserta didik untuk belajar lebih efektif.

Dengan melaksanakan P5 di sekolah, guru dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan kompetensi dan karakter yang dibutuhkan agar menjadi sukses dalam hidup. Sama halnya dengan melaksanakan proses pembelajaran di kelas, guru juga membuatuhkan panduan untuk menjalankan P5 di sekolah. Guru memerlukan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau Modul Ajar untuk mengajar. Namun, untuk melaksanakan P5, guru menggunakan Modul P5 sebagai panduannya.

Modul P5


Sebagai panduan melaksanakan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada Kurikulum Merdeka, guru membutuhkan Modul P5. Isi dari Modul P5 berupa kegiatan-kegiatan proyek yang dapat dilakukan oleh peserta didik untuk mengembangkan kompetensi dan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.

Ada tiga elemen utama dalam menyusun Modul P5.

  • Elemen Mengalami (Experiencing). Elemen ini memuat kegiatan-kegiatan yang memungkinkan peserta didik untuk mengalami, merasakan, merespons, dan bereksperimen dengan aneka sumber, gagasan, dan cara kerja.
  • Elemen Merefleksikan (Reflecting). Elemen ini memuat kegiatan-kegiatan yang memungkinkan peserta didik untuk merefleksikan pengalaman mereka, menganalisis apa yang mereka pelajari, dan mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan mereka.
  • Elemen Berdampak (Impacting). Elemen ini memuat kegiatan-kegiatan yang memungkinkan peserta didik untuk menghasilkan karya atau tindakan yang berdampak positif bagi diri mereka sendiri, orang lain, dan lingkungan.

Penyusunan Modul P5 perlu mempertimbangkan karakteristik peserta didik dan konteks pembelajaran di Indonesia. Sisi lainnya, Modul P5 harus dirancang dengan tepat sehingga dapat digunakan oleh guru dan peserta didik secara mandiri.

Untuk memudahkan guru dalam memperoleh gambaran melaksanakan P5, pemerintah juga menyediakan aksesnya secara daring melalui platform Merdeka Belajar. Modul P5 juga dapat diunduh dalam bentuk PDF.

Banyak kegiatan pembelajaran secara inovatif yang dapat dilakukan dalam P5. Pelaksanaan P5 di sekolah bisa disesuaikan berdasarkan tema yang dipilih. Tema yang bisa ditentukan untuk P5 ialah sebagai berikut.

1) Gaya Hidup Berkelanjutan

2) Kearifan Lokal

3) Bhinneka Tunggal Ika

4) Bangunlah Jiwa dan Raganya

5) Rekayasa dan Teknologi

6) Kewirausahaan

7) Suara Demokrasi

8) Kebekerjaan (untuk jenjang SMK)

Ada beberapa contoh kegiatan proyek yang bisa direncanakan dalam Modul P5 sebagai berikut:

Tema: Bangunlah Jiwa dan Raganya

  • Membuat poster infografis tentang pentingnya kebersihan
  • Membuat kegiatan bersih-bersih bersama masyarakat
  • Mengadakan lomba kesehatan kelas dengan menyajikan makanan bergizi seimbang

Tema: Kearifan Lokal

  • Mengadakan festival budaya sekolah
  • Mengadakan pertunjukan seni dan budaya
  • Menulis cerita rakyat dan membuat filmnya
  • Membuat kerajinan tangan khas daerah

Tema: Kewirausahaan

  • Membuat dan menjual produk kerajinan tangan
  • Mengadakan bazar sekolah atau pasar rakyat
  • Mengadakan pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat

Tema: Gaya Hidup Berkelanjutan

  • Mengadakan reboisasi untuk mencegah banjir
  • Mengadakan kegiatan pemilahan dan daur ulang sampah
  • Mengadakan kampanye lingkungan hidup

Tema: Rekayasa dan Teknologi

  • Membuat robot sederhana
  • Membuat alat sederhana untuk membantu pekerjaan rumah
  • Membuat karya seni dengan menggunakan teknologi
  • Membuat aplikasi, website, game, atau video tutorial

Tema: Bhinneka Tunggal Ika

  • Membuat poster infografis tentang anti bullying
  • Membuat dialog lintas agama

Cara Menyusun Modul P5

Dalam menyusun Modul P5 ada beberapa tips yang dapat digunakan.

  • Libatkan peserta didik.
  • Gunakan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti, dan positif.
  • Gunakan modul P5 terstruktur.
  • Gunakan gambar, grafik, dan video.
  • Berikan contoh-contoh kasus yang relevan.

Selanjutnya untuk menyusun Modul P5 guru dapat menjalankan strategi atau cara sebagai berikut.

1. Memilih Topik yang Menarik dan Sesuai dengan Minat Peserta Didik

Topik yang menarik akan membuat peserta didik lebih bersemangat untuk mengikuti proyek. Topik yang sesuai dengan minat peserta didik akan membuat mereka lebih mudah untuk memahami materi dan mencapai tujuan proyek.

2. Menentukan Tujuan Proyek yang Jelas dan Spesifik

Tujuan proyek harus jelas agar peserta didik dapat memahami apa yang harus mereka capai. Tujuan proyek juga harus khusus atau spesifik. Selain itu, tujuan perlu relevan dengan Profil Pelajar Pancasila.

3. Menyusun Rencana Proyek yang Komprehensif

Rencana proyek harus mencakup semua hal yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek, mulai dari identifikasi masalah, penentuan solusi, hingga evaluasi hasil.

4. Menentukan Sumber Daya yang Dibutuhkan untuk Melaksanakan Proyek

Sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek dapat berupa materi, alat, waktu, dan orang.

Panduan Menyusun Program Kerja Tahunan Kepala Sekolah
Program kerja dibuat untuk meningkatkan mutu pendidikan, untuk tercapainya tujuan membentuk sumber daya manusia yang berkualitas

5. Mengembangkan Asesmen yang Sesuai dengan Tujuan Proyek

Asesmen harus dapat mengukur apakah peserta didik telah mencapai tujuan proyek. Asesmen dapat berupa tugas, kuis, atau presentasi.

6. Melaksanakan Proyek Sesuai dengan Rencana

Guru harus memastikan bahwa proyek dilaksanakan sesuai dengan rencana. Guru juga harus memberikan bimbingan dan dukungan kepada peserta didik selama pelaksanaan proyek.

7. Mengevaluasi Hasil Proyek

Guru harus mengevaluasi hasil proyek untuk mengetahui apakah peserta didik telah mencapai tujuan proyek. Evaluasi dapat dilakukan dengan melihat hasil tugas, kuis, atau presentasi yang dilakukan oleh peserta didik.

Insani Miftahul Janah

Trying. Learning. Then Doing.

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.