Capaian Pembelajaran Matematika Fase B

capaian pembelajaran 22 Sep 2023

Capaian Pembelajaran Matematika Fase B

A. Rasional Mata Pelajaran Matematika

Matematika adalah ilmu yang dapat memajukan daya pikir manusia. Dengan belajar Matematika, kemampuan berpikir seseorang akan diasah dan dilatih untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan kritis, kreatif, dan logis. Kemampuan ini tidak hanya sekadar bisa digunakan dalam kegiatan belajar saja, tetapi juga bisa diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari.

Matematika dapat melatih peserta didik untuk berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif. Matematika tidak hanya diterapkan di dalam proses kegiatan belajar saja, tetapi juga di dalam kehidupan, seperti dalam memperoleh dan mengelola informasi yang didapatkan untuk bertahan hidup. Seseorang yang yang menerapkan ilmu Matematika dengan baik dapat mengelola informasi tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi hidupnya. Kemampuan ini dapat memicu manusia untuk berubah, berkembang, dan memiliki sikap yang kompetitif.

Dengan adanya pembelajaran Matematika, peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, terutama dalam berlogika. Tidak hanya itu saja, Matematika juga dapat membentuk alur berpikir peserta didik agar lebih kritis dan realistis. Matematika juga dapat meningkatkan kreativitas peserta didik dalam berpikir dan melatih kemandirian peserta didik, terutama dalam menyelesaikan suatu masalah.

B. Tujuan Mata Pelajaran Matematika

Pembelajaran Matematika dimuat agar peserta didik dapat:

  1. Memahami fakta, konsep, prinsip, operasi dan relasi matematis, serta mampu mengaplikasikannya secara efisien dan tepat;
  2. Mempelajari pola dan melakukan manipulasi matematis untuk menyusun bukti atau menjelaskan suatu pernyataan matematika;
  3. Menyelesaikan suatu permasalahan, merancang model matematika, atau merancang solusi matematis;
  4. Mengomunikasikan model matematika dengan menggunakan simbol, tabel, diagram, atau media pembelajaran untuk menjelaskan suatu kondisi atau masalah, dan mampu menyajikan informasi tersebut ke dalam model matematika;
  5. Mengaitkan materi pembelajaran ke dalam kehidupan sehari-hari; dan
  6. Memiliki kemampuan berpikir yang kreatif, sikap mandiri, tekun, serta percaya diri dalam menyelesaikan suatu masalah.
Contoh Modul Ajar Matematika SMP Kurikulum Merdeka
guru perlu menyesuaikan modul ajar dengan tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

C. Karakteristik Mata Pelajaran Matematika

Pembelajaran Matematika diorganisasikan ke dalam lima elemen konten dan lima elemen proses berikut.

  1. Elemen konten dalam Matematika, yaitu peserta didik dapat memahami suatu fakta, konsep, prinsip, operasi dan relasi matematis yang bersifat formal-universal.
  2. Elemen proses dalam Matematika, yaitu peserta didik memahami Matematika sebagai alat konseptual yang berguna untuk mengontruksi dan merekonstruksi kegiatan yang membentuk alur berpikir yang dapat mengembangkan kecakapan peserta didik dalam berpikir. Berikut merupakan bagian dari elemen proses.
  • Penalaran dan Pembuktian Matematis

Peserta didik dapat menggunakan pola hubungan dalam menganalisis suatu masalah untuk menyusun dan menyelidiki suatu praduga. Pada kesempatan ini, peserta didik harus mampu membuat pembuktian yang matematis dengan menggunakan proses pembuktian kebenaran suatu prinsip, rumus, atau teorema tertentu.

  • Pemecahan Masalah Matematis

Peserta didik mampu menyelesaikan suatu permasalahan dengan menggunakan strategi matematika yang efektif. Proses penyelesaian masalah yang digunakan juga mencakup konstruksi dan rekonstruksi pemahaman matematika melalui kegiatan pemecahan masalah.

  • Komunikasi

Peserta didik mampu membentuk alur berpikir yang sistematis. Pada kesempatan ini, peserta didik akan dilatih untuk menggunakan bahasa matematika yang tepat. Kemampuan berkomunikasi mencakup proses analisis dan evaluasi suatu pemikiran yang matematis.

  • Representasi Matematis

Peserta didik dapat menggunakan simbol, tabel, dan diagram untuk mengomunikasikan suatu model matematika. Pada kesempatan ini, peserta didik harus mampu mengubah bentuk representasi ke dalam bentuk representasi yang lainnya, serta memilih representasi yang paling sesuai untuk menyelesaikan suatu masalah.

  • Koneksi Matematis

Peserta didik mampu mengaitkan antar materi pembelajaran Matematika pada bidang pembelajaran yang lain. Sebagai contohnya, antarlintas bidang ilmu, lintas bidang kajian, dan lintas kehidupan.

Elemen

Deskripsi

Bilangan

Bidang kajian Bilangan membahas tentang angka sebagai simbol bilangan, konsep bilangan, operasi hitung bilangan, dan relasi antara berbagai operasi hitung bilangan dalam subelemen representasi visual, sifat urutan, dan operasi 

Aljabar

Bidang kajian Aljabar membahas tentang aljabar nonformal[1] dalam bentuk simbol gambar sampai dengan aljabar formal dalam bentuk simbol huruf yang mewakili bilangan tertentu dalam subelemen persamaan dan pertidaksamaan, relasi dan pola bilangan, serta rasio dan proporsi. 

Pengukuran

Bidang kajian Pengukuran membahas tentang besaran-besaran pengukuran, cara mengukur besaran tertentu, dan membuktikan prinsip atau teorema terkait besaran tertentu dalam subelemen pengukuran besaran geometris dan non-geometris. 

Geometri

Bidang kajian Geometri membahas tentang berbagai bentuk bangun datar dan bangun ruang baik dalam kajian Euclides maupun Non-Euclides serta ciri - cirinya dalam subelemen geometri datar dan geometri ruang

Analisis Data dan Peluang

Bidang kajian Analisis Data dan Peluang membahas tentang pengertian data, jenis-jenis data, pengolahan data dalam berbagai bentuk representasi, dan analisis data kuantitatif terkait pemusatan dan penyebaran data serta peluang munculnya suatu data atau kejadian tertentu dalam subelemen data dan representasinya, serta ketidakpastian dan peluang. 

Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD/MI/Program Paket A)

Di akhir Fase B, peserta didik mampu memahami bilangan cacah sampai bilangan 10.000. Selain itu, peserta didik jugamampu melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000, melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan cacah, serta mampu menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat Matematika.

Pada Fase B ini peserta didik juga telah mampu mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau suatu objek sederhana dan pola bilangan yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan  cacah sampai 100. Selain itu, peserta didik juga dapat menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan kelipatan dan faktor bilangan, masalah yang berkaitan dengan uang yang menggunakan satuan ribuan. Peserta didik juga mampu membandingkan dan mengurutkan bilangan pecahan serta mengenali apa itu pecahan senilai.

Di Fase B ini peserta didik juga mampu memahami bilangan desimal dan menghubungkannya dengan pecahan desimal dan perseratusan dengan persen. Peserta didik dapat mengukur panjang dan berat suatu benda dengan menggunakan satuan baku, serta menentukan hubungan antar-satuan baku panjang. Selain itu, peserta didik juga dapat mengukur luas dan volume suatu bidang denganmenggunakan satuan tidak baku dan satuan baku.

Capaian Pembelajaran Matematika Fase A
Matematika dipandang sebagai alat konseptual untuk mengontruksi dan merekonstruksi materi pelajaran, baik dalam mengasah dan melatih kemampuan berpikir yang digunakan dalam memecahkan masalah

Peserta didik mampu mendeskripsikan apa saja ciri-ciri dari berbagai bentuk bangun datar dan menyusunnya serta mengurai berbagai bangun datar dengan satu cara atau lebih. Selain itu, peserta didik juga mampu mengurutkan, membandingkan, menyajikan, menganalisis, dan menginterpretasi suatu data ke dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram batang.

Elemen

Capaian Pembelajaran

Aljabar

Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100 (contoh: 10 + … = 19, 19 - … = 10 ) Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau obyek sederhana dan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100.

Pengukuran

Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku. Mereka dapat menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah. 

Geometri

Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segibanyak). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan. 

Analisis Data dan Peluang

Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan).

Bilangan

Pada akhir fase B, peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai satuan.peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000. Mereka dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai 100 menggunakan benda-benda konkret, gambar dan simbol matematika. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan kelipatan dan faktor.

Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan antar-pecahan dengan pembilang satu (misalnya, 1/2, 1/3, 1/4 ) dan antar-pecahan dengan penyebut yang sama (misalnya, 2/8 , 4/8, 7/8). Mereka dapat mengenali pecahan senilai menggunakan gambar dan simbol matematika.

Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan desimal. Mereka dapat menyatakan pecahan desimal persepuluhan dan perseratusan, serta menghubungkan pecahan desimal perseratusan dengan konsep persen.

Itulah contoh dari Capaian Pembelajaran Matematika Fase B. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai beberapa contoh Capaian Pembelajaran lainnya, Anda dapat mengunjungi website Kejarcita.id. Semoga bermanfaat!

Agnes Meilina

content writer - content creator - reviewer books

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.