Bentuk Pembelajaran yang Kreatif Untuk Siswa Zaman Now
Mendidik siswa di masa lalu dan masa sekarang tentu berbeda, karena mengikuti perkembangan zaman dan teknologi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi guru dalam mengajar siswa yang kini sebagian besar merupakan generasi milenial.
Generasi milenial sendiri merupakan generasi yang lahir antara tahun 1980 hingga tahun 2000. Meskipun beberapa siswa milenial telah putus sekolah dan memasuki universitas, namun sebagian besar dari mereka juga masih berada dalam lingkup sekolahan bersama dengan Gen Z.
Intinya, mendidik siswa zaman now bukanlah hal yang mudah, apalagi saat ini banyak siswa yang menghabiskan waktunya untuk membaca media digital, elektronik, broadcast dan berita. Banyak siswa yang sudah pintar memanfaatkan penggunaan internet untuk publikasi konten atau mendapatkan materi pelajaran yang lebih luas.
Orang-orang saat ini juga mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, kebanyakan dari mereka tidak mau terikat dengan jadwal tambahan, suka memegang kendali, tidak terlalu suka berada di ruang kelas dan hanya mendengarkan saja, dan ingin lebih aktif.
Sebagai guru tentunya Anda harus lebih kreatif lagi dalam menciptakan suasana belajar yang seru dan menyenangkan serta bisa diterima oleh siswa di kelas. Hal tersebutlah yang menyebabkan guru sebaiknya tidak boleh berhenti belajar agar tidak ketinggalan zaman dengan siswa zaman now. Guru juga perlu meningkatkan keterampilan memanfaatkan teknologi untuk mengerjakan tugas dan meningkatkan produktivitas.
Bentuk Pembelajaran yang Kreatif Untuk Siswa Milenial dan Gen Z
Ada berbagai bentuk metode atau model pembelajaran yang bisa digunakan guru untuk meningkatkan semangat belajar siswa. Adapun berikut ini merupakan beberapa bentuk pembelajaran yang kreatif untuk siswa milenial yang bisa digunakan, yaitu:
1. Gunakan Alat peraga
Model pembelajaran melalui alat peraga bisa jadi pilihan menarik untuk pembelajaran siswa milenial. Metode ini bisa para tenaga pengajar gunakan untuk mata pelajaran yang biasanya kurang digemari dan terkadang ditakuti oleh anak, seperti Matematika. Seringkali pelajaran Matematika ditakuti siswa karena angka-angka memang sedikit sulit dipahami, tidak seperti pelajaran-pelajaran teori lainnya.
Untuk mengatasinya, guru bisa menggunakan alat peraga dalam mengajar. Contohnya dalam pelajaran Matematika bisa dengan menggunakan motor untuk jadi alat peraga. Motor nantinya dimasukkan ke kelas sebagai contoh untuk belajar mengenai materi tabung dan lingkaran. Yakinlah setelah diubah metode pembelajarannya, siswa akan jadi lebih berani di mata pelajaran hitung-hitungan.
2. Tebak Kata
Metode lain yang bisa guru gunakan untuk belajar di kelas adalah dengan melakukan permainan tebak kata. Permainan ini sangat menyenangkan untuk dimainkan siswa beramai-ramai. Sesuai namanya, di sini siswa akan ada dalam permainan tebak-tebakan yang berisi beberapa pertanyaan dan petunjuk dari materi yang sudah dipelajari saat KBM.
Pertama-tama, siapkan kertas kecil yang yang sudah ditulis petunjuk-petunjuk. Jangan lupa juga sertakan jawaban dari pertanyaan di bagian bawah kertas. Setelah itu buat siswa berpasang-pasangan atau dalam kelompok untuk ada yang memberi dan menjawab pertanyaan. Nantinya, yang bisa menjawab akan mendapat poin.
3. Role Playing
Salah satu model pembelajaran yang banyak diminati adalah role playing. Dalam memasukkan permainan dalam pembelajaran, siswa bisa lebih bersemangat dan tertarik untuk tanpa merasa tertekan mengikuti proses pembelajaran dengan materi yang akan dipelajari.
Yang bisa dilakukan dalam kegiatan ini adalah untuk menentukan skenarionya terlebih dahulu. Setelah itu nanti bentuk satu kelompok setidaknya 5 orang dan beri penjelasan soal kompetensi yang akan dicapai kepada seluruh kelompok.
Setiap kelompok memeragakan skenario yang telah ditentukan oleh guru. Selanjutnya, nanti mereka akan membahas hal yang sudah mereka perankan. Terakhir, masing-masing kelompok akan menyampaikan kesimpulan yang sudah mereka buat.
4. Dragon Ball
Metode pembelajaran dragon ball merupakan model pembelajaran yang juga menyenangkan dan disukai siswa. Para siswa akan dengan semangat untuk saling membuat pertanyaan untuk teman-temannya saat mereka belajar bersama.
Cara bermainnya harus dengan mempelajari materi pelajaran terlebih dahulu. Setelah itu, bentuk kelompok-kelompok dan panggil ajak para ketua kelompok untuk menjelaskan tentang materi yang sudah disampaikan. Selanjutnya mereka harus menjelaskan kembali materi tersebut kepada teman kelompoknya.
Setiap siswa nantinya harus menuliskan satu pertanyaan apa saja di satu lembar kertas yang berisi materi yang dijelaskan oleh ketua kelompok. Lalu kertas tersebut dibuat seperti bola dan selama kurang lebih 15 menit dilempar secara acak dari siswa ke siswa yang lain.
Setelah siswa sudah mendapat satu bola/satu pertanyaan, beri kesempatan kepada setiap siswa untuk menjawab pertanyaan di dalam kertas secara bergantian. Setelah semua siswa sudah menjawab, guru dan siswa harus melakukan evaluasi terhadap materi.
5. Talking Stick
Talking stick atau tongkat berbicara adalah permainan yang bisa jadi metode pembelajaran untuk siswa. Bisa dibilang metode ini adalah salah satu metode pembelajaran kreatif dan efisien. Siswa akan lebih banyak belajar untuk mempersiapkan diri supaya saat dirinya ditunjuk, mereka bisa menjawab.
Siswa akan jadi lebih tertantang dengan metode ini. Metode ini juga sangat menyenangkan karena bisa sambal santai dan tertawa-tawa bersama teman-teman lain.
Cara memainkannya tentu harus disiapkan satu tongkat dan pelajari materi terlebih dahulu untuk siswa membaca dan mempelajari materi. Beri mereka beberapa menit sebelum memulai permainan. Yang bisa dilakukan dengan tongkat adalah tongkat diputar ke para siswa dengan menggunakan musik. Saat musik dimatikan, siswa terakhir yang memegang tongkat akan diberi pertanyaan sesuai dengan materi yang telah dipelajari.
6. Storytelling
Model pembelajaran kreatif yang bisa membuat informasi menjadi menarik di kelas adalah dengan storytelling atau bercerita. Guru bisa membuat penyampaian materi dengan melalui dongeng atau siswa sendiri bercerita di depan kelas.
Kegiatan ini akan membuat siswa lebih nyaman saat belajar, mereka jadi lebih meningkatkan perhatian karena disampaikan secara tidak kaku. Storytelling juga akan memperkuat memori jangka panjang siswa. Mereka akan memproses informasi atau pelajaran yang disampaikan dengan lebih mudah diingat oleh para siswa.
7. Facilitator and Explaining
Debat dan brainstorming bisa dilakukan guru dengan mengelompokkan siswa. Salah satu pihak akan berperan sebagai fasilitator dan menjelaskan materi, dan yang lainnya akan bertugas untuk mendengarkan.
Siswa jadi diberi kesempatan untuk menjelaskan materi kepada siswa lainnya. Dengan ini, maka akan tercipta diskusi di kelas dan muncul ide-ide kreatif. Pelajaran lebih mudah diterima dan semua pihak akan sama-sama mengerti dan saling mendengarkan.
Itulah beberapa bentuk atau model pembelajaran kreatif yang bisa dilakukan untuk siswa zaman now. Semoga bermanfaat!