Bagaimana Mengelola Pembelajaran Berdiferensiasi?

teaching 8 Mar 2022

Tahun 2020 lalu, Kurikulum Merdeka Belajar menjadi landasan pelaksanaan sistem pendidikan di Indonesia. Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim, merdeka belajar sangat cocok untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Terlebih di masa pandemi seperti ini.

Merdeka belajar bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang bebas dan merdeka bagi setiap siswa, untuk bisa belajar sesuai dengan potensinya masing-masing. Kurikulum merdeka belajar ini nantinya bisa membuat siswa menjadi pembelajar mandiri. Pada kurikulum merdeka belajar ini, guru tak hanya sebagai pelaksana kurikulum semata. Lebih dari itu, merdeka belajar membuat guru menjadi fasilitator yang membantu mengembangkan setiap potensi yang dimiliki oleh siswa-siswanya.

Salah satu model pembelajaran yang dianggap cocok untuk penerapan kurikulum merdeka belajar ini adalah pembelajaran terdiferensiasi. Artikel ini selanjutnya akan membahas tentang bagaimana mengelola pembelajaran terdiferensiasi.

Apa itu Pembelajaran Terdiferensiasi?

Sebenarnya, apa itu pembelajaran terdiferensiasi? Mengapa pembelajaran terdiferensiasi dianggap sangat cocok dengan kurikulum merdeka belajar ini?

Pembelajaran terdiferensiasi adalah sebuah metode pembelajaran yang memberikan banyak pilihan dalam prosesnya. Mulai dari materi hingga metode pembelajaran. Pembelajaran terdiferensiasi ini bisa mengakomodasi setiap kebutuhan para siswa. Bagaimana siswa yang memiliki keragaman potensi bisa tetap difasilitasi secara bersama-sama.

Pada metode pembelajaran terdiferensiasi ini, guru memberikan banyak keragaman dalam banyak hal. Mulai dari: (1) beragam sumber belajar, (2) beragam metode pembelajaran yang bisa membantu setiap siswa mengeksplorasi kurikulum, (3) beragam kegiatan belajar yang bisa menggali setiap ide dan potensi siswa, (4) beragam pilihan asesmen yang bisa membuat siswa menunjukkan beragam hasil belajarnya.

Ciri-ciri Pembelajaran Terdiferensiasi

Pembelajaran terdiferensiasi ini bukan berarti memberikan banyak tugas yang beragam. Ada beberapa ciri-ciri umum di mana sebuah pembelajaran bisa dikatakan sebagai pembelajaran terdiferensiasi, yaitu:

1. Fokus pada konsep dan prinsip pokok

Pada ciri yang pertama ini, setiap siswa diberikan kebebasan dalam mengeksplorasi konsep dan prinsip pokok pembelajaran sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing. Hal ini pada akhirnya akan membuat siswa memiliki konsep yang utuh sesuai dengan pemahamannya dalam mengikuti setiap proses pembelajaran. Dengan begitu, guru bisa semakin terdorong untuk memberikan sumber belajar yang beragam.

2. Evaluasi kesiapan dan perkembangan belajar siswa diakomodasi oleh kurikulum

Evaluasi kesiapan dan perkembangan belajar siswa diakomodasi dengan memberikan beragam asesmen sesuai dengan kebutuhan siswa. Evaluasi guru juga dilakukan dengan melihat kondisi masing-masing siswanya. Bila memang masih ada siswa yang ketinggalan pelajaran, guru tidak segan untuk memberikan bimbingan tambahan. Di satu sisi, guru juga memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk mengeksplorasi lebih dalam agar memperoleh pengalaman belajar yang lebih menantang, bagi siswa yang memang sudah memahami pelajaran.

3. Pengelompokkan siswa secara fleksibel

Dalam pelaksanaan pembelajaran terdiferensiasi, guru mengelompokkan siswa secara fleksibel. Artinya, guru merancang pembelajaran dengan mengelompokkan siswa sesuai dengan tingkat kesiapan belajar siswa, minat belajar, gaya belajar hingga kombinasi diantara ketiganya. Bisa juga guru melakukan pembelajaran klasik dan linear agar bisa menggali setiap ide baru dalam proses belajar dan mengajar di kelas.

4. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran

Pada pembelajaran terdiferensiasi ini, siswa terlibat aktif dalam proses belajar. siswa tidak hanya pasif menunggu apa yang guru berikan. Melainkan ikut aktif dalam mencari sumber belajarnya sendiri.

Pembelajaran banyak berlangsung dengan cara diskusi dibandingkan ceramah. Diskusi-diskusi inilah yang nantinya bisa memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk menyampaikan gagasannya saat proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian, maka guru bisa melihat bahwa siswanya memiliki potensi masing-masing.

Mengapa Perlu Menerapkan Pembelajaran Terdiferensiasi?

Mengapa pembelajaran terdiferensiasi ini perlu dilakukan? Apa pentingnya menerapkan pembelajaran terdiferensiasi ini?

Pertama, pembelajaran terdiferensiasi ini penting untuk diterapkan sebab guru menyadari bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan belajar yang berbeda. Adanya pembelajaran terdiferensiasi menjadi solusi yang masuk akal untuk bisa memfasilitasi kebutuhan belajar setiap siswa yang beragam ini.

Kedua, pembelajaran terdiferensiasi ini menjadi metode belajar yang menghargai setiap keunikan siswa. Guru pasti paham, bahwa setiap siswa itu unik. Mereka punya potensinya masing-masing. Bila setiap potensi siswa bisa dikembangkan, maka siswa pun akan mencapai prestasinya masing-masing. Siswa bisa berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Ketiga, pembelajaran terdiferensiasi ini bisa membuat siswa mengetahui beragam sumber belajar dan metode belajar yang sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing. Dengan begitu, proses pembelajaran akan semakin menarik karena banyaknya keragaman tersebut.

Keempat, pembelajaran terdiferensiasi sesuai dengan kurikulum merdeka belajar yang saat ini menjadi landasan dalam pelaksanaan sistem pendidikan di Indonesia. Melalui pembelajaran terdiferensiasi ini, siswa akan memiliki kebebasan dan kemerdekaan dalam proses belajar. siswa bisa belajar sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing.

Kelima, pembelajaran terdiferensiasi ini sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan. Bahwa pada kenyataannya, setiap siswa itu berbeda. Mereka punya potensinya masing-masing. Tentunya hal ini hanya bisa difasilitasi dengan baik melalui penerapan pembelajaran terdiferensiasi ini.

Bagaimana Caranya Mengelola Pembelajaran Terdiferensiasi?

Dengan beberapa alasan penting yang sudah dijelaskan di atas, tentunya sangat penting bagi guru untuk menerapkan pembelajaran terdiferensiasi ini. Lalu, bagaimana cara mengelola pembelajaran terdiferensiasi ini?

Peran Guru Menumbuhkan Kemandirian Siswa saat Belajar di Kelas
Kemandirian adalah suatu hal atau keadaan yang bisa berdiri sendiri tanpa bergantung dengan orang lain.

1. Paham akan konsep pembelajaran terdiferensiasi

Langkah pertama dalam mengelola pembelajaran terdiferensiasi ini adalah guru harus memahami dengan baik konsep dari pembelajaran terdiferensiasi itu. Dengan paham konsepnya, maka akan mudah bagi guru untuk mempraktikkan pembelajaran terdiferensiasi.

2. Mengetahui karakteristik siswa

Langkah kedua yang harus dilakukan oleh guru adalah mengetahui karakteristik siswanya. Guru perlu mencari tahu apa minat belajar, kemampuan belajar, dan gaya belajar dari setiap siswanya. Ini menjadi data acuan bagi guru untuk melakukan pembelajaran terdiferensiasi.

3. Membuat materi belajar yang beragam

Mengelola pembelajaran terdiferensiasi bisa dilakukan dengan cara membuat materi belajar yang beragam. Materi belajar yang beragam bisa membuat guru memfasilitasi setiap minat belajar siswa-siswanya.

4. Melakukan model pembelajaran yang beragam

Pada pembelajaran yang terdiferensiasi, guru melakukan model pembelajaran yang beragam. Dengan begitu, setiap siswa bisa belajar sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing.

Penguatan Bahasa untuk Literasi Awal
Literasi adalah kemampuan yang dimiliki oleh individu dalam berkomunikasi, melalui menulis, membaca, menyimak dan berbicara.

5. Mengutamakan diskusi saat proses pembelajaran

Pembelajaran terdiferensiasi lebih mengutamakan metode diskusi dibandingkan ceramah. Metode diskusi bisa memancing keaktifan setiap siswa.

6. Membuat asesmen yang beragam

Guru juga perlu membuat asesmen yang beragam untuk mengetahui sejauh mana penerimaan siswa terhadap proses pembelajaran yang sudah berlangsung. Asesmen yang beragam ini bisa menangkap setiap pemahaman siswa.

7. Melibatkan siswa dalam proses pembelajaran

Pembelajaran terdiferensiasi kuncinya adalah pelibatan siswa dalam proses pembelajaran. siswa bisa terlibat aktif, tidak hanya sebagai objek belajar semata.

Demikian artikel tentang bagaimana cara mengelola pembelajaran terdiferensiasi. Semoga artikel ini bisa membantu Anda dalam mengelola pembelajaran terdiferensiasi.

Dian Kusumawardani

"Pengajar di BKB Nurul Fikri dan Konselor Menyusui"

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.