Akankah Teknologi Pendidikan Jadi Mainstream Pasca Pandemi
Peran Teknologi Pendidikan dalam pembelajaran dewasa ini mulai menjadi elemen penting yang perlu menjadi perhatian. Hadirnya era industri 4.0 dan Internet of Things (IoT) diakui membawa pengaruh signifikan terhadap perubahan sistem dan budaya belajar. Apalagi dengan adanya wabah COVID-19 (Coronavirus Disease-19) yang sedang merebak saat ini mengharuskan para seluruh stakeholder pendidikan untuk menyesuaikan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah menjadi daring atau jarak jauh.
Guru, siswa, bahkan orang tua dituntut untuk bisa menggunakan dan mengoptimalkan berbagai layanan belajar, platform, dan tool pembelajaran online.
Tentu saja dengan kondisi seperti ini kabar baiknya proses penyesuaian dan adaptasi terhadap pembelajaran berbasis online akan cepat dimanfaatkan secara luas dan merata. Guru, Murid, dan Orangtua yang awalnya tidak familiar dengan platform layanan belajar online lambat laun akan semakin bisa dan terbiasa. Tentu saja ini adalah harapan para penggerak pendidikan di era modern saat ini, termasuk Mendikbud Nadiem Makarim.
Pasalnya Nadiem sejak awal memang sudah memiliki rencana konsep dan model pendidikan yang mengarah pada penguatan pemanfaatan TIK dan Teknologi Pendidikan. Program ‘Merdeka Belajar’ yang diusung beliau juga tidak terlepas dari peran sentral penggunaan Teknologi Pendidikan di dalamnya.
Nadiem mengatakan bahwa hikmah baik yang bisa dipetik setelah adanya wabah COVID-19 (Coronavirus Disease-19) ini adalah proses adaptasi inovasi dan teknologi dalam pembelajaran semakin cepat berjalan.
"Merebaknya pandemi covid-19 membuat kita semua kesulitan sehingga terpaksa kita perlu memulai pembelajaran melalui teknologi dengan cara unik dengan metode pembelajaran jarak jauh atau PJJ dalam sistem jaringan atau daring.Kendati terpaksa hal ini membuat roda inovasi menjadi lebih cepat. Saya akui pembelajaran online ini membuat kita sulit tetapi menjadikan kita lebih terbuka.Yakni para orang tua murid mencoba coba membuka aplikasi baru. Disini terjadi inovasi” (Pernyataan Nadiem Makarim di Kuliah Umum Webinar (5/5/2020), Dikutip dari Tulisan Syarief Oebaidillah di Mediaindonesia.com).
Nadiem juga menambahkan bahwa tidak hanya sekadar percepatan inovasi dan pemanfaatan online learning dalam pembelajaran yang bisa dipetik hikmah positifnya. Lebih dari itu beliau mengungkapkan bahwa dari adanya COVID-19 (Coronavirus Disease-19) ini memunculkan empati dan kesadaran antara orangtua dan guru bahwa kesuksesan pembelajaran anak tidak hanya dibebankan kepada guru tetapi juga harus ada usaha dan kontribusi dari orangtua. Begitupun sebaliknya dengan adanya pembelajaran daring dari rumah ini membuat para orangtua semakin sadar bahwa mendidik anak dalam belajar bukanlah perkara mudah, sehingga dari situ muncul empati dan refleksi dari masing-masing (guru dan orangtua) untuk berupaya secara kolaboratif mensukseskan pembelajaran anak-anaknya.
“Kondisi ini memberi kesempatan kepada kita mendapat pembelajaran dari COVID-19 serta memetik hikmah atas peristiwa yang terjadi untuk kita dapat keluar dari zona nyaman”
(Tandas Nadiem Makarim di Kuliah Umum Webinar (5/5/2020), Dikutip dari Tulisan Syarief Oebaidillah di Mediaindonesia.com).
Meskipun ada dampak positif disisi lain juga percepatan pemanfaatan Teknologi Pendidikan dalam pembelajaran juga membawa permasalahan baru. Persebaran pengetahuan dan sarana prasarana di Indonesia selama ini belum merata dan memadai di setiap wilayah.
Dengan pemerataan kebijakan seperti penghapusan ujian di kelas dan diganti menjadi penugasan online serta penerapan pembelajaran online berbasis video conference dan webinar tentu saja akan menjadi tantangan baru yang sulit bagi para guru, orangtua, dan murid yang berada di daerah pedesaan (pedalaman). Mereka harus bisa menyesuaikan diri dengan cepat sementara pengetahuan dan fasilitas yang tersedia belum tercukupi dan memadai.
Tentu saja ini harus menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah terkhusus Kemendikbud untuk segera mencari solusi terkait permasalahan ini, mengingat sebagian besar wilayah Indonesia masih belum terjangkau akses internet yang lancar dan teknologi pendukung yang memadai.
Terpenting adalah dari SDM itu sendiri juga harus siap dan mampu beradaptasi dengan budaya belajar baru yang serba online dan digital ini. jadi mindset kemandirian untuk selalu belajar dan meningkatkan kompetensi dari pelaku pendidikan terkhusus para guru merupakan hal yang perlu terus ditanamkan dalam setiap diri para pendidik. Bahwa tanggung jawab dalam peningkatan kualitas pendidikan dan adaptasi terhadap budaya pembelajaran baru tidak hanya tanggung jawab salah satu pihak tetapi adalah tugas kita bersama.
Kompetensi Apa yang Harus Dimiliki Guru Era Digital?
Teknologi Pendidikan pada awal mulanya dipandang sebagai sebuah media. Gagasan ini dikenalkan oleh James Finn pada tahun (1915-1969) yang mengusulkan bidang komunikasi Audio Visual menjadi teknologi pembelajaran. Definisi Teknologi pendidikan (1960-1963) diartikan sebagai suatu cara untuk melihat masalah pendidikan dan menguji kemungkinan-kemungkinan solusi dari permasalahan dalam dunia pendidikan. Teknologi Pendidikan juga diartikan sebagai pemanfaatan tiap metode dan media komunikasi secara efektif untuk membantu pengembangan potensi belajar (orang yang belajar secara maksimal).( Barbara,1994).
Adapun Definisi Teknologi Pendidikan terbaru menurut AECT (2004), merupakan studi dan etika praktek untuk memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja melalui penciptaan, penggunaan, dan pengaturan proses dan sumber daya teknologi.
Dari definisi tersebut dapat kita artikan bahwa Teknologi Pendidikan bukan semata berkaitan dengan media dan sumber belajar melainkan juga berkaitan dengan etika praktek dan peningkatan kinerja. Sehingga poin penting di sini adalah tidak hanya peran teknologi saja yang penting melainkan juga Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di dalam proses pembelajaran tersebut. Dalam hal ini adalah para guru dan seluruh stakeholder Pendidikan.
Tentu saja kedepannya online learning yang merupakan bagian dari Teknologi Pendidikan akan semakin intens dan mainstream digunakan pada seluruh aktivitas pembelajaran. Hal ini karena kita sudah berada di era digital dan big data, dimana semua aktivitas akan banyak berhubungan dengan teknologi dan internet, termasuk dalam proses pembelajaran. Apalagi ketika sedang terjadi bencana atau pandemi seperti yang terjadi beberapa waktu ini, maka penggunaan teknologi pembelajaran seperti online learning dan tool pembelajaran digital sangat diperlukan untuk kelangsungan proses pembelajaran.
Sehingga seluruh pelaku pendidikan termasuk para guru juga perlu menyiapkan pengetahuan dan keterampilan yang memadai agar mampu menggunakan dan mengelola pembelajaran online dan sumber lainnya di internet dengan efektif dan efisien.
Adapun setidaknya ada empat (4) kompetensi yang harus dimiliki dan disiapkan oleh seorang guru di era digital saat ini:
Keterampilan Berpikir Kritis & Memecahkan Masalah
Dalam konteks ini, guru harus bisa terus memproses dan mengelaborasi informasi dan pengetahuan yang diperolehnya secara faktual untuk memecahkan masalah pembelajaran dengan menerapkan berbagai macam alternatif solusi yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik murid.
Misalnya ada murid yang suka bermain game dan cenderung tidak tertarik belajar menggunakan buku dan ceramah. Maka guru bisa menawarkan alternatif pembelajaran dengan menyediakan materi pelajaran dan kuis berbasis game interaktif dengan memanfaatkan gadget. Jadi guru harus bisa terus berpikir kritis dan mengetahui solusi-solusi yang paling ideal dalam memecahkan masalah pembelajaran untuk muridnya.
Keterampilan Komunikasi & Kolaborasi
Di era digital saat ini setiap orang dituntut harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, termasuk bagi seorang pendidik. Para guru harus memiliki kecakapan dalam komunikasi karena akan senantiasa berhubungan dengan orang lain. Misalnya saat program ‘Merdeka Belajar’ diterapkan setiap guru harus bisa berkolaborasi dengan para stakeholder pendidikan lain.
Misalnya ketika ingin mengikuti pelatihan dan workshop tentang pembelajaran, maka guru harus bisa berbaur dan berkolaborasi dengan para rekan pendidik lainnya di dalam forum agar ilmu dan pengalaman yang diperolehnya lebih mendalam dan bermakna. Contoh lain ketika seorang guru akan membuat kelas online berbasis video conference (webinar) maka guru harus memiliki metode khusus ketika berbicara di depan kamera, sehingga informasi atau materi yang disampaikan bisa dicerna oleh murid di tempat mereka masing-masing.
Kemampuan Berpikir Kreatif & Inovatif
Dengan begitu banyaknya informasi dan materi yang tersebar di internet saat ini tentu saja sangat memudahkan para guru untuk mencari dan mengembangkan bahan ajar dan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik murid. Untuk mengumpulkan dan kemudian menyusun Kembali berbagai informasi dan setelah itu disajikan untuk proses pembelajaran tentu saja membutuhkan keterampilan dan kreatifitas yang memadai dari seorang guru.
Guru harus familiar dengan beragam tool dan media pembelajaran digital yang populer saat ini sehingga bisa memanfaatkan dan mengoptimalkan berbagai macam tool seperti GoogleClasroom, GoogleMeet, Email, Whatsapp, kejarcita.id dan lainnya dalam kegiatan pembelajaran. Bagi seorang guru dengan berpikir kreatif dan inovatif tentu akan menghasilkan proses pembelajaran yang lebih menyenangkan dan bisa membuat para murid menjadi betah dan nyaman, karena kegiatan pembelajaran tidak monoton dan membosankan.
Melek Literasi Teknologi & Informasi
Guru yang merdeka harus senantiasa memperbanyak pengetahuan dan keterampilannya terutama yang berkaitan dengan teknologi dan informasi digital. Sehingga dengan banyak membaca artikel dan menonton berbagai konten kreatif, inovatif dan mengedukasi di internet diharapkan bisa membantu guru meningkatkan kualitas pembelajaran dan memecahkan masalah belajar di era digital saat ini.
Literasi di media sosial dan media digital harus bisa menjadi habit yang terus dilakukan sepanjang waktu bagi setiap guru. Sehingga guru-guru di era digital saat ini bisa terus beradaptasi dan mengetahui informasi terbaru dan akan terus bisa berinovasi mengembangkan metode, strategi, dan media pembelajaran yang kreatif dan menarik.
Setiap peristiwa pasti memiliki hikmah dibaliknya, termasuk dari Pandemi COVID-19 (Coronavirus Disease-19). Pada bidang pendidikan dan pembelajaran dari adanya Pandemi ini transformasi pendidikan dari konvensional ke digital semakin cepat diterapkan dalam setiap proses pembelajaran dan jenjang pendidikan.
Tren Teknologi Pendidikan juga terasa semakin mainstream setelah banyaknya layanan dan platform pembelajaran online yang bermunculan menawarkan berbagai macam paket pembelajaran yang menarik dan kreatif sesuai kebutuhan pembelajaran. Tingginya pertumbuhan Layanan yang bergerak di bidang Teknologi Pendidikan akhir-akhir ini dikarenakan banyak kebutuhan dari sekolah dan dunia pendidikan akan layanan belajar daring.
Salah satu platform Teknologi Pendidikan yang fokus pada penyediaan soal latihan dan ringkasan materi SD-SMA adalah kejarcita.id. Dengan adanya platform pembelajaran online seperti kejarcita.id, proses pembelajaran di rumah semakin mudah dan menyenangkan karena materi dan kuis bisa langsung digunakan.
Harapannya transformasi pembelajaran ini bisa terus berjalan seiring dengan proses adaptasi para guru, murid, dan orangtua dalam mengadopsi model pembelajaran jarak jauh ini. Terpenting yang harus diingat adalah teknologi hanya sebagai alat, sementara kesuksesan pembelajaran tetap ditentukan oleh guru dan siswa itu sendiri. Jadi manfaatkan teknologi yang ada saat ini sebagai perantara untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih efektif, efisien, dan inovatif.