7 Masalah yang Dihadapi Siswa di Sekolah dan Cara Mengatasinya
Di sekolah, siswa sering kali dihadapkan pada berbagai masalah seperti kesulitan dalam belajar yang berdampak langsung pada emosi dan produktivitas mereka. Biasanya, keseimbangan emosi yang menjadi bagian dari proses pertumbuhan mereka sebagai remaja ditambah lagi dengan aktivitas sekolah yang begitu sibuk menjadi gejala utama kehidupan mereka terasa lebih sulit dibanding sebelumnya. Hal ini tentunya berdampak pada kesehatan fisik maupun psikis siswa.
Lebih lanjut, kadang kala siswa tak selalu terbuka terhadap permasalahan yang dihadapi di sekolah, padahal jika tidak ditemukan solusinya maka hal tersebut dapat berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran mereka, terutama kondisi psikis mereka secara langsung.
Banyaknya gangguan dan kurangnya motivasi pribadi turut menghambat proses pembelajaran siswa di sekolah. Hal tersebut disertai dengan tuntutan berprestasi secara berlebihan oleh orang tua atau memperoleh hasil yang baik pada siswa di sekolah. Oleh sebab itu, hal tersebut menjadi tantangan dan bagian dari proses belajar yang perlu diselesaikan dengan cara yang benar. Dengan demikian, perlunya mengetahui cara mengatasi masalah yang dihadapi siswa di sekolah untuk membantu mereka mengendalikan hal-hal negatif secara efektif.
Berikut 7 masalah yang umumnya dihadapi siswa di Sekolah dan cara mengatasinya.
1. Kurang Motivasi
Salah satu masalah yang paling sering dialami siswa adalah kurangnya motivasi diri. Motivasi siswa yang rendah ini dapat menyebabkan sulitnya untuk memperoleh hasil belajar maksimal karena tidak adanya dorongan internal untuk mencapai hal tersebut. Kurangnya motivasi bisa terjadi untuk mata pelajaran tertentu atau seluruh mata pelajaran yang disebabkan beragam faktor sehingga perlu dicari tahu penyebab yang melatarbelakanginya.
Beberapa penyebab umum kurangnya motivasi siswa, yaitu karena lelah dan stres, adanya kegiatan lain yang lebih menarik perhatian, merasa bosan, tidak menyukai guru mata pelajaran tertentu, kondisi kesehatan yang tidak baik, kurang tidur dan selalu mengkhawatirkan kegagalan, hingga beban belajar di luar batas kemampuan siswa. Jika telah menemukan salah satu masalah di atas maka tindakan selanjutnya adalah mengambil langkah spesifik untuk mengatasi kemungkinan penyebab rendahnya motivasi diri seorang siswa.
Motivasi diri dapat diketahui, salah satunya dengan mencari tahu hal yang dapat memotivasi diri, seperti:
1) Kepuasan saat menyelesaikan tugas
2) Menerima komentar yang baik dari guru
3) Dianggap sukses oleh rekan atau orang tua
4) Memperoleh hadiah/reward setelah belajar
5) Mendapat nilai terbaik
Apabila seseorang telah mengetahui faktor penyebab rendahnya motivasi sekaligus hal yang dapat membuat mereka termotivasi maka mengatasi permasalahan jadi lebih mudah.
Di sisi lain, motivasi diri dapat ditingkatkan dengan menyimpan beberapa kutipan motivasi di meja belajar dari berbagai tokoh agar dapat menginspirasi diri untuk terus maju. Selain itu, memotivasi diri juga dapat dilakukan dengan makan makanan manis dalam porsi yang tepat juga berguna untuk memperbaiki mood, menambah sumber energi agar tidak lesu, dan meningkatkan kemampuan berpikir secara kritis dan logis.
Lebih lanjut, menghargai diri sendiri, memahami gaya belajar dan mengomunikasikan kesulitan yang dialami juga bisa menjadi solusi untuk mengatasi kurangnya motivasi. Peran orang tua dan guru juga berperan penting dalam memberikan motivasi terhadap siswa mengenai kesuksesan atau kegagalan yang pernah mereka alami.
2. Banyak Gangguan
Pengaruh eksternal tak jarang membuat siswa merasa terganggu fokusnya dalam belajar. Misalnya, peran media sosial, televisi, teman, hingga game memiliki peranan dalam mengurangi fokus belajar siswa. Oleh karena itu, diperlukan langkah efektif untuk mengatasi gangguan ini seperti menciptakan lingkungan yang tepat untuk belajar maupun mengurangi ketergantungan penggunaan media sosial secara berlebihan (screen time)
Agar dapat meminimalisasi distraksi dari luar, dapat melakukan hal berupa menjauhkan diri sementara waktu dari gangguan telepon, internet, serta membatasi sosialisasi di dunia maya atau mempertimbangkan untuk menghapus aplikasi yang dapat menghabiskan waktu. Sebisa mungkin, pergunakan internet untuk mendukung pembelajaran bukan menjadi gangguan dalam belajar. Apabila tidak bisa melakukan hal tersebut maka cobalah untuk mencari tempat belajar yang lebih tenang atau damai seperti perpustakaan maupun taman.
3. Sulit Konsentrasi
Konsentrasi atau fokus menjadi masalah yang tak bisa dianggap remeh. Kehilangan fokus dan penurunan produktivitas meski telah menghilangkan jenis gangguannya dapat menjadi hal umum yang dialami setiap orang, termasuk siswa.
Berikut cara mengatasi kesulitan konsentrasi.
1) Menjernihkan Pikiran
Salah satu gejala kurangnya konsentrasi bisa terjadi karena seringnya menunda sesuatu (prokrastinasi) atau adanya masalah lain yang menganggu. Oleh karena itu sebelum memulai belajar, perlunya menjernihkan pikiran dari berbagai gangguan. Salah satu langkah sederhana untuk mengatasi kesulitan berkonsentasi, yaitu dengan menuliskan permasalahan kita di atas kertas, mengomunikasikan masalah yang dialami dengan teman, maupun berolahraga ringan secara teratur. Apabila masalah yang dialami sifatnya lebih kompleks maka temui psikolog untuk mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi.
2) Tetapkan Tujuan yang Ingin Dicapai
Selain itu alasan kurangnya konsentrasi juga terjadi karena tugas atau beban belajar yang diterima terlalu berat hingga tidak tahu dari mana untuk memulainya. Cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memecah tugas-tugas atau pekerjaan menjadi lebih kecil agar lebih mudah dikelola dan mencapai tujuan yang diharapkan.
3) Menemukan Gaya Belajar yang Tepat
Gaya belajar setiap siswa berbeda-beda, sehingga siswa sangat dianjurkan untuk mengetahui dan menemukan gaya belajar yang tepat. Hal ini karena setiap orang memiliki cara belajar yang berbeda ada yang lebih suka sendiri atau bersama-sama dengan teman. Cobalah bereksperimen dengan beberapa gaya belajar tersebut dan temukan mana yang lebih dinikmati dan membuat lebih fokus. |Penerapan Kurikulum Merdeka saat ini juga memberikan kebebasan bagi siswa untuk memilih gaya belajarnya.
4) Tidak Terlalu Memaksakan Diri
Selanjutnya, kesulitan berkonsentrasi juga disebabkan karena belajar yang terlalu keras sehingga mengabaikan waktu istirahat yang dapat memengaruhi kesehatan fisik dan psikis. Cobalah untuk memberi diri waktu istirahat yang cukup agar mampu berkonsentrasi lebih baik lagi. Hal ini juga diikuti dengan olahraga dan mengonsumsi makanan dan minuman bergizi.
4. Sulit Mengingat
Masalah umum di antara siswa dalam fokus adalah sulitnya mengingat suatu mata pelajaran. Untuk mengatasi kesulitan dalam mengingat materi yang diajarkan oleh guru, siswa dapat membuat poin-poin materi secara garis besar, memvisualisasikan materi melalui gambar, atau menggunakan akronim atau singkatan untuk mengingat rumus-rumus tertentu. Selain itu siswa juga dapat menggunakan beberapa permainan sebagai alat bantu untuk mengasah daya ingat seperti puzzle, catur, teka teki silang, dan lainnya.
5. Tidak Menikmati Mata Pelajaran Tertentu
Siswa sering kali menyukai mata pelajaran tertentu entah karena tidak mahir di dalamnya, merasa bosan, atau merasa mata pelajaran tersebut tidak berguna bagi mereka atau bahkan tidak menyukai guru yang mengajarkannya.
Cara mengatasi masalah ini, yaitu mengubah pola pikir siswa dengan memberikan gambaran lebih luas tentang pentingnya mata pelajaran tersebut di masa mendatang. Guru harus membantu siswa agar terinspirasi mengapa mereka perlu mempelajari mata pelajaran tersebut meski dianggap tidak relevan dengan tujuan karir mereka ke depan. Selain itu, menumbuhkan kepercayaan diri siswa terhadap mata pelajaran yang dianggapnya sulit dan tidak menyenangkan itu juga menjadi suatu hal penting untuk dilakukan.
6. Kekurangan Sumber Daya Belajar yang Tepat
Masalah ini mungkin tergolong sederhana namun umum dihadapi siswa di sekolah. Untuk mencapai tingkat akademik yang baik sangat berhubungan dengan akses siswa pada suatu materi pembelajaran yang tepat baik buku maupun guru yang kompeten di bdaingnya. Cara mengatasi masalah ini dengan cara mengomunikasikan kesulitan kepada guru atau meminta bantuan pada orang tua. Penggunaan teknologi juga dapat dilakukan dengan menyesuaikan gaya belajar antara guru dan siswa.
7. Manajemen Waktu
Salah satu masalah yang paling umum dihadapi siswa di sekolah, yaitu kurangnya manajemen waktu sehingga belajar menjadi tidak efektif dan mereka akan merasa terbebani. Cara mengatasi masalaah ini yaitu dengan membuat daftar pekerjaan, menyelesaikan pekerjaan dan tidak menundanya, serta menjadwalkan tugas sesuai skala prioritas. Hal tersebut tentunya dapat menghemat penggunaan waktu dan energi agar tidak terbuang sia-sia.
Demikianlah, 7 masalah yang umumnya dihadapi siswa di sekolah dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat bagi Anda untuk membantu siswa dalam mengatasi permasalahan umum dalam pembelajaran di sekolah.