7 Hal yang Akan Berubah Ketika Buah Hati Masuk SMP

parenting 12 Apr 2022

Semua orang tua pasti bahagia ketika anaknya berhasil menyelesaikan jenjang pendidikan di sekolah. Mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/K), hingga bangku perkuliahan. Apalagi jika sang anak baru saja lulus dari tingkat pendidikan dasar yaitu SD. Sebuah kelulusan menjadi hal yang baru pertama kali ia rasakan. Dan setelahnya, ia harus mempersiapkan diri untuk ke jenjang pendidikan berikutnya yaitu SMP.

Ini Cara yang Tepat Mendidik Anak Usia Pra-Remaja. Orang Tua Wajib Tahu
Tahap pra-remaja biasanya berakhir dengan terjadinya pubertas pada anak-anak, tetapi juga bisa didefinisikan sebagai anak baru remaja. Pada tahap ini, biasanya anak-anak lebih sering mengalami kegelisahan dengan perubahan yang dialaminya.

Tak hanya anak yang harus mempersiapkan diri untuk menyambut jenjang pendidikan berikutnya, tetapi orang tua juga ikut menemani anaknya dalam setiap prosesnya. Perlu diketahui, anak yang baru lulus dari jenjang pendidikan SD merupakan anak-anak yang baru saja akan menapaki sebuah babak baru kehidupan. Mengapa demikian? Hal ini karena anak akan memasuki dunia remaja yang penuh akan keingintahuan. Oleh karena itu, orang tua perlu mengarahkan anaknya selama masa transisi tersebut.

1. Anak akan mengalami perubahan fisik

Hal yang paling mudah dilihat orang tua ketika si buah hati memasuki jenjang pendidikan SMP yaitu fisiknya. Baik wajah, postur tubuh, maupun suaranya, anak akan mengalami perubahan pada fisiknya di masa SMP akibat peralihan masa dari anak-anak menjadi remaja. Perubahan fisik kemudian terjadi pada tingkat yang berbeda bagi masing-masing anak.

2. Anak memiliki ketidakstabilan emosi

Salah satu ciri khas dari remaja adalah memiliki ketidakstabilan emosi. Hal ini dikarenakan anak remaja di tingkat SMP masih memiliki kondisi kejiwaan emosi yang masih labil. Di zaman sekarang, banyak sekali persoalan yang dihadapi anak-anak remaja atas dasar ego semata. Mereka masih belum siap untuk menerima situasi yang terjadi pada dirinya sendiri. Permasalahan tersebut dapat terjadi di berbagai lingkungan di sekitarnya, mulai dari rumah, sekolah, maupun lain sebagainya.

Emosi yang tidak menentu membuat diri mereka terombang-ambing dalam menghadapi masalah kecil ataupun besar. Jika sang anak dibiarkan terus-menerus mengikuti egonya sendiri maka hal tersebut juga dapat merugikan dirinya. Dampak negatif yang paling parah yaitu bisa merusak masa depannya jika anak terjerumus ke hal-hal negatif.

Oleh karena itu, orang tua wajib melakukan pendampingan kepada anak. Orang tua harus memberikan dukungan moril bagi sang anak agar tidak terbawa arus pergaulan bebas. Mari mulai meluangkan waktu sejenak untuk anak-anak yang mulai beranjak remaja dengan memberikan mereka perhatian dan kasih sayang sepenuhnya.

3. Anak mulai terlatih untuk mengambil keputusan

Ketika anak beranjak remaja, mereka mulai dihadapkan pada permasalahan hidup yang bermacam rupa. Terkadang dibutuhkan pengambilan keputusan yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Saat itulah anak yang beranjak remaja mulai terlatih untuk mengambil sebuah keputusan sebagai jalan keluar dari permasalahan yang ada. Terutama masa SMP di mana para remaja masih sangat labil, bingung, atau takut membuat keputusan. Jika sang anak mulai terbiasa maka ia tidak akan kesulitan untuk mengambil keputusan ketika dewasa.

4. Anak menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab

Ketika kita duduk di bangku SD, kita masih sangat membutuhkan bimbingan orang tua untuk setiap langkah yang kita jalankan. Hal tersebut tidak berlaku lagi untuk anak SMP. Pada masa ini, anak-anak mulai menjalani kehidupan menurut pilihannya sendiri. Ia akan memakan makanan yang ia sukai, mengenakan baju yang ia pakai, atau mungkin berangkat dan pulang sekolah menggunakan kendaraan umum sehingga tidak perlu diantar-jemput lagi.

Hal-hal seperti ini akan melatih anak untuk menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab. Orang tua perlu menekankan kepada anak bahwa segala hal yang dipilih oleh mereka adalah hal yang harus mereka pertanggungjawabkan sendiri. Saat orang tua sudah memberi kepercayaan, kita perlu mengingatkan anak bahwa kepercayaan yang sudah diberikan jangan disia-siakan dan harus digunakan sebaik-baiknya.

5. Anak mulai memikirkan nasibnya di masa depan

Percaya atau tidak, anak mulai memikirkan nasibnya di masa depan ketika duduk di bangku SMP. Ia mulai berandai-andai menjalani sebuah profesi yang ingin ia geluti. Di momen inilah orang tua perlu menunjukkan kepedulian terhadap impian anaknya. Orang tua dapat memberikan arahan kepada anaknya dan mendukung jalannya dalam meraih profesi impian.

6. Anak menjadi sosok yang ingin tahu banyak hal

Remaja memiliki keingintahuan yang sangat tinggi akan suatu hal. Ia akan melakukan berbagai cara agar rasa ingin tahunya bisa terbayarkan. Jika keingintahuannya mengarah ke perilaku positif, tentunya hal tersebut dapat membahagiakan orang tua. Tetapi, bagaimana jika ia penasaran dengan sesuatu yang menjurus ke arah negatif?

Di sinilah peran orang tua sebagai pengontrol anak. Pengontrol anak yang dimaksud bukanlah mengenai anak yang harus patuh terhadap segala sesuatu yang dikatakan atau diperintahkan orang tua, tetapi pengontrol agar anak tidak kebablasan dalam pergaulan yang digelutinya. Orang tua perlu melakukan pendekatan kepada anak yang beranjak remaja agar tidak kecolongan saat anaknya melakukan perilaku negatif.

7. Anak akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan temannya

Anak-anak SMP memiliki kecenderungan untuk bergantung pada teman-temannya dalam meningkatkan harga diri. Di masa ini, anak sudah mulai mengenal yang dinamakan dengan gengsi. Mereka mulai menolak orang tua untuk hadir dalam lingkaran pergaulan mereka dengan teman-teman sebayanya. Perlahan, mereka mulai melepaskan diri dari keluarga dan mulai mencoba berdiri dengan kaki mereka sendiri.

Orang tua wajib hukumnya untuk mengarahkan anak ke jalan yang benar agar mereka tidak tersesat dan hilang arah. Tetapi orang tua juga tidak boleh mengekang dan mengatur kepada siapa mereka layak berteman di sekolahnya. Biarkan anak untuk bereksplorasi dan tetap pantau keseharian mereka.

Orang Tua Jangan Menerapkan Ambisi Pribadi Pada Anak
Apabila dipandang berdasarkan definisi, ambisi memiliki arti yang sangat bagus dan berkemauan besar dalam mencapai sesuatu. Namun, dalam kehidupan sehari-hari si ‘Ambisi’ ini memiliki aura negatif yang dapat menghancurkan pribadi seseorang bahkan anak remaja yang belum dewasa pemikirannya.

Hal-hal yang Harus Dipersiapkan untuk Masuk SMP

Sebelumnya kita sudah bahas mengenai 7 hal yang akan berubah ketika buah hati masuk SMP. Nah, orang tua juga wajib tahu nih tentang hal-hal yang harus dipersiapkan ketika anak-anaknya masuk SMP.

Kira-kira, apa saja ya hal-hal yang harus dipersiapkan untuk masuk SMP? Kejarcita.id telah merancangnya ke dalam video interaktif yang dapat kalian saksikan dengan meng-klik link ini.

Sebelum menonton, yuk kita simak rangkumannya di bawah ini.

1. Persiapan sebelum masuk sekolah

Hal pertama yang harus dipersiapkan siswa ketika masuk SMP untuk pertama kalinya yaitu menyiapkan berbagai keperluan sekolah, seperti seragam, buku pelajaran, dan alat tulis. Selain itu, siswa juga sangat disarankan untuk mencari informasi terlebih dahulu mengenai sekolah yang akan kamu tempati selama 3 tahun. Orang tua dapat mengajak anak untuk berkeliling dan mengenali ruang-ruang yang ada di sekolah baru.

2. Berkenalan dengan teman-teman dan guru-guru di sekolah

Hal kedua yang harus siswa lakukan ketika hari pertama masuk SMP yaitu berkenalan dengan teman-teman dan guru-guru di sekolah baru. Dengan berkenalan di hari pertama sekolah, siswa tidak akan merasa sendirian saat memasuki lingkungan baru. Orang tua dapat meyakinkan anak untuk tetap percaya diri dan tidak takut membuka diri kepada lingkungan baru.

3. Belajar materi SMP sebelum kelas dimulai

Selain terbayang-bayang dengan lingkungan baru yang sangat asing untuk siswa, hari pertama masuk SMP juga membuat hati mereka berdebar-debar karena mereka takut tidak dapat memahami pelajaran yang disampaikan guru. Guna mengantisipasi hal tersebut, siswa dapat belajar materi SMP terlebih dahulu sebelum kelas dimulai. Materi SMP memang lebih rumit dibandingkan materi SD, tetapi beberapa di antaranya memiliki kemiripan dengan materi SD di awal-awal kelas. Yang penting harus belajar dengan giat.

4. Cari informasi mengenai kegiatan di sekolah

Tak hanya menimba ilmu, siswa juga bisa mengikuti kegiatan di luar belajar di sekolah barunya. Sekolah menengah memiliki berbagai macam kegiatan ekskul maupun organisasi yang sangat menarik untuk diikuti. Siswa dapat mencari informasi tersebut melalui kakak kelas maupun guru di sekolah. Dengan mengikuti aktivitas di sekolah, masa SMP siswa akan lebih menyenangkan dan berkesan.

Demikian artikel mengenai 7 hal yang akan berubah ketika buah hati masuk SMP. Ikuti blog.kejarcita.id untuk mendapatkan kumpulan artikel seputar pendidikan jarak jauh, usaha sosial dan inovasi teknologi.

Anisa Cahyani

"Perempuan yang gemar merangkai kata menjadi tulisan dan juga pemburu matahari terbenam."

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.