7 Cara mengendalikan Emosi di Depan Anak dengan Cara yang Baik
Aktivitas sehari-hari yang padat, tak jarang membuat kita lelah. Bekerja di kantor, mengurus rumah, ataupun mengurus bisnis, semua sama sibuknya. Pekerjaan yang tidak ada habis-habisnya, dituntut harus cepat selesai dengan hasil sempurna, tanpa ada kesalahan sedikitpun. Mengurus orderan klien, menanggapi komplain pelanggan, atau mengurus pemesanan barang itu semua membutuhkan energi yang tidak sedikit. Akan tetapi, dalam kenyataannya, ada saja kejadian yang di luar perkiraan, yaitu kesalahan teknis, human error, dan hal-hal lain yang di luar kendali kita.
Selain itu, kondisi di perjalanan menuju tempat kerja terkadang juga banyak halangannya. Jalanan yang macet, kendaraan umum yang penuh sesak, hingga hal-hal lain yang sangat menguras emosi akibat ulah oknum pengendara yang tiak taat peraturan, terutama di kota-kota besar di Indonesia.
Saat kita mengalami hari yang buruk, ada kalanya emosi kita mudah terpancing oleh beberapa sebab. Mood seseorang menjadi tidak baik, mudah terpancing amarah, tak ubahnya seperti kompor yang mau meledak.
Sebaiknya, kondisi semacam itu harus diredakan dahulu emosi tersebut, sebelum pulang ke rumah dan berjumpa dengan anak-anak. Kita bisa mampir ke kafe favorit sekadar untuk menikmati segelas ice lemon tea yang segar, atau membakar lemak di tempat kebugaran selama beberapa menit. Baru kemudian, pulang ke rumah dan menjumpai anak-anak dengan kondisi full charged. Jangan sampai Anda meluapkan emosi di depan anak-anak sebagai tempat pelampiasan.
Saat di ruma, seringkali orang tua dihadapkan dengan beragam bentuk perilaku mereka. Ada-ada saja tingkah mereka yang takjub dan mengundang tawa. Akan tetapi, sesekali, tingkah mereka juga bisa membuat sakit kepala. Rumah yang hanya bisa rapi dalam hitungan menit, suara jeritan si sulung dan adiknya, atau suara barang kesayangan yang pecah berantakan menjadi satu.
Semua kegaduhan ini membuat emosi naik ke ubun-ubun. Akan tetapi, kita tidak boleh meluapkan emosi pada anak-anak ini. Lalu, bagaimana cara mengendalikan emosi di depan anak-anak? Beberapa tips berikut ini bisa dicoba saat orang tua membutuhkan cara untuk mengendalikan emosi, khususnya saat berada di depan anak-anak. Berikut penjelasannya.
1. Menarik Napas Dalam
Cara berikutnya untuk mengendalikan emosi adalah dengan menarik napas panjang. Terkadang saat menahan marah, kita merasa sesak di dada, napas pun menjadi tersengal-sengal. Oleh karena itu, banyak kejadian orang terkena serangan jantung saat marah.
Mengendalikan emosi sangat penting bagi kita yang mempunyai riwayat sakit jantung maupun tekanan darah tinggi. Tidak hanya demi kebaikan bagi anak-anak, tapi juga demi kesehatan dan keselamatan kita sendiri.
2. Menghindar Sementara
Sebaiknya, jangan mendekati anak-anak saat mood kita sedang tidak dalam kondisi baik. Jangan sampai emosi yang dipendam, meledak di depan anak-anak. Katakan pada mereka bahwa suasana hati kita sedang tidak baik, atau kita sedang membutuhkan waktu untuk sendiri. Ini lebih baik untuk kebaikan bersama, biar mereka tidak salah mengerti dengan ketidakhadiran kita untuk sementara waktu.
Cara ini agak sulit dilakukan bagi Ibu yang seharian di rumah. Solusinya bisa meminta bantuan Ayah atau anggota keluarga yang lain, untuk menjaga anak-anak sementara waktu. Hal ini tentunya dapat meredakan tingkat kelelahan maupun stres ibu yang sudah mengurus anak dan rumah seharian.
3. Katakan dengan Jujur
Anak-anak yang masih mengeyam pendidikan usia dini sekalipun akan mengerti jika orang tuanya sedang mengalami hari yang buruk. Khususnya bagi anak-anak yang memiliki perasaan yang peka. Mereka akan melihat perubahan ekspresi secara spontan saat orang tua berbicara pada mereka.
Sebagai orang tua, sampaikan bahasa yang sederhana bahwa kita sedang tidak bisa main dengan mereka. Misalnya dengan mengatakan kalau Ayah atau Ibu-nya sedang tidak enak badan dan butuh istirahat sebentar. Berikan pengertian bahwa kita membutuhkan waktu beberapa menit, sebelum kembali bersama mereka. Sebaiknya Anda jangan berbohong pada anak-anak untuk alasan apapun. Jika tidak mungkin menceritakan seluruhnya secara detail, cukup katakan kalau kita mempunyai pekerjaan yang belum selesai.
4. Duduk
Ada pepatah yang mengatakan "Jika kamu marah dalam keadaan berdiri maka duduklah, jika kamu marah dalam keadaan duduk maka berbaringlah". Nah, cara mengendalikan emosi lainnya yang bisa dicoba adalah dengan mengubah posisi tubuh kita. Misalnya, jika kita berada dalam posisi berdiri, segera ambil kursi atau bangku untuk duduk. Posisi duduk membuat saraf kita menjadi lebih tenang, dan emosi menjadi lebih terkendali.
5. Mencuci Muka
Saat menahan emosi, suhu tubuh akan mulai meningkat, sehingga kita merasa gerah dan berkeringat. Solusinya adalah membersihkan diri dengan mandi. Mengguyur seluruh badan dengan air dingin dari ujung kepala hingga ke ujung kaki. Dijamin efek segarnya akan terasa di seluruh tubuh.
Jika waktu dan tempatnya tidak memungkinkan, cobalah untuk mencuci muka. Air dingin yang membasahi wajah, akan menimbulkan efek menenangkan bagi otot-otot saraf di wajah. Dengan demikian, kita bisa mengendalikan emosi di depan anak-anak dengan baik.
6. Olahraga Ringan
Melakukan olahraga ringan juga bisa menenangkan saraf kita agar menjadi rileks. Ketika kita menahan emosi, otot-otot terasa tegang, sehingga membuat kepala terasa pusing dan badan menjadi pegal-pegal. Tak jarang, menahan emosi membuat sendi-sendi kita menjadi nyeri. Bahkan, 80% penyakit disebabkan oleh sampah emosi yang ada dalam diri kita.
Oleh karena itu, segera lakukan peregangan ringan agar tubuh menjadi rileks. Lebih baik lagi jika dilakukan secara rutin setiap hari, agar emosi menjadi terkendali. Jika mempunyai alat olahraga di rumah, lakukan latihan selama kurang 10 atau 20 menit, untuk mengendalikan emosi di depan anak-anak. Setelah energi terkuras, pikiran akan menjadi lebih tenang agar dapat berinteraksi kembali dengan anak-anak dengan perasaan senang dan bahagia.
7. Minum Air Putih
Setiap hari kita harus mencukupi kebutuhan minum sebanyak 8 gelas. Jika asupan air minum ini kurang, akan mengakibatkan kita mengalami dehidrasi dan kehilangan konsentrasi. Hal ini membuat kita sulit mengendalikan emosi, sedangkan kita membutuhkan konsentrasi untuk mengendalikan emosi di depan anak-anak. Oleh karena itu, ketika emosi melanda, segeralah meneguk segelas air putih. Dinginnya air yang mengalir di tenggorokan, akan menenangkan amarah kita.
Sebaiknya selalu sediakan air putih yang cukup dalam botol atau tumbler di dalam tas, di mobil, dan di tempat manapun yang mudah dijangkau. So, jika mengalami hal-hal yang kurang menyenangkan di jalan, segera minum seteguk atau dua teguk air untuk membuat saraf rileks. Apalagi jika kita bepergian bersama anak-anak. Jangan sampai kelepasan emosi di depan mereka yang dapat mengakibatkan mereka takut dan trauma.
Orang tua yang paling sabar sekalipun, memerlukan waktu untuk mengelola emosinya, agar tidak kelepasan di depan anak-anak. Ini dikarenakan anak-anak adalah seorang peniru ulung. Mereka akan melakukan hal yang persis sama dilakukan oleh orang tuanya. Oleh karena itu, jangan sampai mereka melihat orang tua meluapkan emosi dengan cara yang tidak baik.
Kita tentu tidak ingin anak-anak menjadi trauma karena melihat luapan emosi orang tuanya, bukan? Apalagi jika mereka sampai menirunya. Sangat penting sekali bagi orang tua untuk mengendalikan emosi di depan anak-anak. Setelah emosi terkendali, saatnya kembali bercengkarama dengan mereka.