Tips Penting bagi Guru Pemula

edukasi 13 Mar 2021

Menjadi seorang guru adalah sebuah profesi yang mulia. Di beberapa daerah, profesi guru masih sangat diminati. Masyarakat pun memandang profesi guru sebagai profesi terhormat. Seorang guru mendedikasikan waktu dan tenaganya untuk mendidik anak-anak, yang diharapkan sebagai generasi penerus bangsa. Profesi guru, sekilas terdengar sederhana. Padahal, menjadi seorang guru tidak semudah kelihatannya.

Tidak hanya membutuhkan pendidikan formal, tetapi juga membutuhkan keahlian non-formal. Guru tidak hanya sekadar berdiri di depan kelas untuk menyampaikan materi pelajaran, tetapi lebih dari itu. Guru diharapkan bisa membimbing murid-muridnya menjadi seseorang yang memiliki kepribadian yang positif, penuh daya juang, dan peduli pada sesama.

Semuanya terdengar mudah dilakukan, tapi tidak bagi guru pemula yang masih minim jam terbang. Khususnya bagi seorang guru yang baru meniti karier di dunia pendidikan. Berdiri di depan kelas dengan anak-anak yang karakternya beragam, terkadang cukup menyulitkan. Rasa gugup menghadapi tingkah anak-anak yang tidak bisa ditebak, Belum lagi, jika ada siswa yang kritis dan menguji kesabaran. Lalu, bagaimana tip menghadapi anak-anak bagi guru pemula? Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan agar kegiatan mengajar berlangsung dengan baik bagi seorang guru pemula.

  1. Menguasai Materi

Sebelum mulai mengajar, pelajari materi yang akan disampaikan terlebih dahulu. Siapkan bahan praktik jika materi yang akan disampaikan agak berat dipahami secara materi. Misalnya, untuk pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Tidak ada salahnya jika menyiapkan alat peraga, agar anak-anak lebih mudah memahami materi yang akan disampaikan. Penguasaan materi yang baik juga akan membuat guru lebih percaya diri saat berdiri di depan murid-muridnya.

2. Mempelajari Karakter Anak Didik yang Akan Diajar

Ketika mendapat jadwal mengajar, pelajari terlebih dahulu karakter siswa di kelas yang bersangkutan. Apakah merupakan kelas rendah yang terdiri dari anak-anak kecil, yang cenderung manja, atau kelas yang lebih tinggi dengan anak-anak menjelang remaja? Keduanya memiliki karakter yang berbeda, sehingga memerlukan pendekatan yang berbeda juga.

3. Memperkenalkan Diri

Awali pertemuan pertama dengan memperkenalkan diri terlebih dahulu. Anak-anak akan menyukai sesi ini, di mana mereka dapat mengenal gurunya lebih dekat. Mulai dari nama guru, tempat tinggal guru, apakah memiliki hobi yang sama dengan anak-anak, atau menyukai makanan yang sama. Ini akan menciptakan chemistry antara murid dan guru, sehingga suasana belajar menjadi lebih menyenangkan.

4. Berpenampilan Rapi

Seorang guru wajib berpenampilan rapi dan bersih. Selain sebagai contoh bagi anak-anak, juga menjadi lebih nyaman saat mengajar, bukan? Penampilan yang rapi dan menarik juga menambah minat anak-anak untuk memperhatikan guru. Bahkan, ada murid yang menyukai penampilan gurunya dan menjadikannya sebagai idola.

5. Bersikap 'Santai' terhadap Murid

Di dalam kelas, guru akan menghadapi berbagai karakter anak-anak. Ada anak yang pendiam, baik, dan penurut. Akan tetapi, ada juga anak-anak yang super aktif, dan susah diarahkan. Guru harus bersikap sedikit ‘santai’ menghadapi anak-anak seperti ini. Jangan langsung mengibarkan ‘bendera perang’ pada mereka. Cobalah untuk berbicara dari hati ke hati. Mungkinkah anak-anak ini memiliki latar belakang tertentu, yang membuat mereka sering membuat ulah di dalam kelas. Anak- anak yang susah diatur sekalipun, selalu memiliki celah yang bisa disentuh dengan kasih sayang.

6. Berusaha untuk Mengenal Murid

Guru harus meluangkan waktu untuk mengenal murid-muridnya. Bukankah ada pepatah yang mengatakan ‘tak kenal maka tak sayang’? Nah, agar proses belajar dan mengajar berlangsung dengan baik, maka guru harus berusaha mengenal muridnya satu per satu. Jika memungkinkan, cobalah mengenal murid beserta orang tuanya, dan tempat tinggalnya. Hal ini juga memudahkan guru membicarakan hal-hal yang terkait program sekolah pada orang tua murid.

7. Selingi Dengan Humor

Saat menyampaikan pelajaran, sebaiknya guru menyelipkan humor sesekali. Hal ini akan mencairkan suasana, sehingga murid lebih relax saat mendengarkan penjelasan guru. Suasana yang santai tak jarang membuat murid lebih cepat mengerti terhadap materi yang dijelaskan. Humor juga bisa menghilangkan rasa grogi seorang guru pemula dalam menjelaskan materi pelajaran.

10 Kutipan Motivasi untuk Guru di Zaman Pandemi
Selama School from Home (SFH), Ada guru yang terkendala kondisi sinyal, gaptek, ada pula yang kesulitan mengatur siswa-siswinya .Untuk itulah kami ingin memotivasi para guru yang sedang berjuang di masa pandemi.

8. Mengadakan Ice Breaking

Sesekali mengadakan ice breaking saat jam pelajaran tidak ada salahnya. Dengan ice breaking, guru akan mencairkan suasana belajar yang mungkin terasa tegang dan monoton. Bisa dengan mengadakan permainan sederhana, tebak-tebakan, atau presentasi singkat yang dilakukan anak-anak. Berikan hadiah kecil-kecilan untuk mengapresiasi usaha mereka. Mereka akan merasa senang dan menyukai pelajaran yang disampaikan, dan akan menunggu jam pelajaran berikutnya dengan antusias.

9. Memberikan Contoh Soal Terkait Materi

Pemahaman masing-masing anak terhadap materi pelajaran tidaklah sama. Ada anak yang bisa dengan mudah memahami materi yang disampaikan. Akan tetapi, ada juga yang sedikit agak kesulitan memahaminya. Menghadapi hal ini, hendaknya guru memberikan contoh soal terkait dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Siswa akan lebih mengerti, jika langsung diberikan contoh soal. Khususnya untuk pelajaran yang membutuhkan hitung-hitungan menggunakan rumus tertentu. Contoh soal membuat siswa lebih terbuka pikirannya dalam menerima pelajaran. Berikan latihan soal yang cukup untuk membuat anak-anak memahami pelajaran dengan mudah.

7 Hal Penting yang Harus Disiapkan Saat Anak Masuk SD
Saat anak masuk SD, sebagai orang tua Anda harus mempersiapkannya dengan matang karena SD adalah dasar dari jenjang pendidikan yang memiliki efek cukup penting dalam masa depannya nanti.

10. Memberikan Pujian pada Siswa

Satu hal yang sering dilupakan kita adalah mengapresiasi usaha siswa. Berikan penghargaan atau pujian terhadap usaha kerja keras mereka dalam belajar. Jika mereka mencapai prestasi tertentu, ucapkan selamat dan berikan sesuatu sebagai tanda perhatian pada usaha mereka. Seandainya mereka belum berhasil pun, tetap berikan mereka semangat agar tidak menyerah dan tetap berusaha. Bukankah kegagalan itu adalah keberhasilan yang tertunda? Sebagai guru, kita harus mendorong siswa agar keberhasilan ini tidak tertunda terlalu lama.

Di antara tip di atas, semoga ada yang berhasil untuk Anda lakukan. Satu hal yang harus diingat, bahwa mengajar itu membutuhkan pengalaman dan jam terbang tersendiri. Setiap guru mempunyai cara tersendiri untuk merangkul anak muridnya. Tidak perlu merasa khawatir jika baru terjun sebagai seorang guru. Seiring berjalannya waktu, seorang guru pemula pasti akan menemukan trik dan strategi untuk menghadapi anak muridnya. Teruslah mengajar dari hati, sehingga bisa menyentuh hati anak-anak murid Anda. Sesungguhnya keikhlasan seorang guru mampu menyentuh hati muridnya.

Enni Kurniasih

"Penulis, blogger, pemerhati pendidikan dan parenting"

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.