7 Cara Cerdas Memanfaatkan Teknologi di Kelas

teknologi 16 Jun 2025

Di era saat ini yang semakin canggih, teknologi sudah menjadi bagian penting yang paling dicari di kehidupan sehari-hari, termasuk dalam dunia pendidikan. Bisa dibilang, saat ini manusia sudah terbiasa menggunakan ponsel, internet, dan berbagai aplikasi sejak usia dini. Oleh karena itu, sudah saatnya proses kegiatan mengajar di kelas harus turut menyesuaikan perkembangan dunia digital ini.

Teknologi di kelas bukan hanya sekadar menggunakan proyektor atau Wi-Fi saja, tetapi lebih dari itu, yaitu tentang bagaimana guru bisa memanfaatkan teknologi dalam membuat kegiatan pembelajaran agar lebih menarik, interaktif, dan sesuai dengan kebutuhan zaman. Namun, bukan berarti guru harus ahli dalam IT, tetapi cukup tahu bagaimana menggunakan alat dan aplikais sederhana secara cerdas.

Melalui artikel ini, kita akan membahas tentang 7 cara cerdas memanfaatkan teknologi di kelas. Tips-tips yang diberikan dapat langsung diterapkan di kelas, karena tidak membutuhkan alat atau teknologi yang rumit, serta cocok untuk digunakan oleh setiap siswa di berbagai jenjang pendidikan. Tujuannya yaitu agar guru dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, efektif, dan sesuai dengan dunia belajar siswa di masa kini.

7 Cara Cerdas Memanfaatkan Teknologi di Kelas

1. Menggunakan Platform Pembelajaran Digital (LMS)

Langkah pertama yang dapat dilakukan guru yaitu menggunakan platform pembelajaran digital di kelas. Adapun platform pembelajaran digital yang dapat digunakan yaitu seperti Google Classroom, Edmodo, atau Moodle.

Dengan menggunakan LMS, proses kegiatan belajar dapat dilakukan dalam satu tempat. Melalui platform ini, guru dapat dibantu dalam mengelola kelas secara online, seperti membagikan materi pembelajaran, memberi tugas, menilai hasil kerja siswa, dan memberi komentar atau umpan balik kepada siswa.

sumber: kejarcita.id

Melalui pembelajaran ini, guru tidak perlu lagi mencetak kertas tugas atau membagikan materi pembelajaran lewat grup chat yang mudah tercecer. Semua dokumen akan tersimpan rapi dan bisa diakses siswa kapan dan di mana saja, sehingga siswa bisa mengakses setelah jam pelajaran selesai.

Contoh Penerapan:

Pada kesempatan ini guru akan membuat kelas di Google Classroom, kemudian mengunggah bahan ajar dan video pembelajaran di platform tersebut. Setelah itu, siswa dapat mengakses materi dari rumah dan mengerjakan tugas yang diberikan secara online. Semua nilai dan komentar yang diberikan guru akan tersimpan secara otomatis, sehingga mudah dilacak.

Manfaat:

  • Memudahkan guru dalam melakukan manajemen kelas dan mengarsipkan kegiatan pembelajaran
  • Membiasakan siswa dengan menggunakan sistem digital yang telah umum digunakan di perguruan tinggi
  • Meningkatkan keterlibatan siswa, terutama dalam melakukan pembelajaran jarak jauh
5 Contoh Media Pembelajaran Berbasis Digital
e-Learning sendiri merupakan contoh media pembelajaran digital dengan penerapan multimedia interaktif.

2. Integrasikan Video Edukasi Interaktif

Dengan menggunakan video pembelajaran, guru dapat menjelaskan materi yang sulit dengan cara yang lebih mudah dipahami. Gaya pembelajaran ini cocok digunakan untuk siswa yang memiliki gaya belajar visual. Pada kesempatan ini, guru dapat menggunakan video pembelajaran yang ada di YouTube, seperti video pembelajaran yang ada di YouTube kejarcita.

Mengapa video pembelajaran dapat membantu siswa dalam memahami materi? Karena dengan video siswa dapat melihat secara langsung bagaimana bentuk materi yang dijelas. Misalnya, saat belajar tentang fotosintesis, siswa dapat menonton animasi bagaimana tumbuhan dapat menghasilkan tanaman. Metode belajar ini tentunya jadi lebih menarik diterapkan, daripada sekadar membaca materi dari buku pelajaran saja.

Contoh Penerapan:

Guru menggunakan video pembelajaran dengan durasi waktu selama 5 - 10 menit dalam menjelaskan materi proses gunung meletus, kemudian guru melanjutkan kegiatan belajar dengan proses diskusi guna memperdalam pemahaman siswa.

Manfaat:

  • Membantu siswa memahami topik pelajaran yang abstrak
  • Materi di dalam video dapat ditonton ulang, kapan saja, sesuai dengan kecepatan belajar siswa
  • Membuat kegiatan pembelajaran jauh lebih menyenangkan dan tidak monoton

3. Memanfaatkan Aplikasi Evaluasi Interaktif

Adapun aplikasi evaluasi interaktif yang dapat digunakan guru yaitu kejarcita, Kahoot! dan Quizizz untuk membuat kuis yang seru dan kompetitif. Dengan menggunakan tampilan yang menarik dan adanya sistem poin seperti yang ada di dalam game, siswa akan merasa lebih antusias saat mengerjakan soal.

Pada kesempatan ini, guru dapat melihat hasil kuis siswa secara langsung, mengetahui siapa yang sudah memahami materi dan siapa yang masih membutuhkan bimbingan tambahan. Selain itu, melalui pembelajaran ini siswa merasa lebih santai karena dapat bermain sambil belajar, sehingga mereka tidak tertekan saat evaluasi sedang berlangsung.

Contoh Penerapan:

Ketika kegiatan belajar telah selesai berlangsung, guru dapat memberikan kuis dari aplikasi yang berisikan 10 soal pilihan berganda. Siswa menjawab soal dari ponselnya masing-masing, dan hasil akan langsung muncul dalam bentuk skor dan peringkat.

Manfaat:

  • Meningkatkan partisipasi siswa dalam belajar
  • Memberikan umpan balik yang cepat kepada guru
  • Membuat evaluasi jadi lebih menyenangkan

4. Menggunakan Presentasi Digital dan Alat Visualisasi

Presentasi digital yang dapat digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran adalah PowerPoint, Prezi dan Canva, yang dapat membantu guru untuk menampilkan materi secara visual dan menarik. Dengan adanya gambar, animasi, dan warna yang disesuaikan, siswa akan lebih fokus dan mudah memahami isi pelajaran dengan baik.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa tidak semua siswa dapat memahami teks-teks yang dimuat panjang. Dengan menggunakan alat visualisasi, konsep pembelajaran yang kompleks dapat dibagi menjadi beberapa potongan sederhana dan dibuat menarik secara visual.

Contoh Penerapan:

Ketika menjelaskan materi tentang sistem tata surya, guru dapat menggunakan Prezi dengan animasi orbit planet yang bergerak. Dengan begitu, siswa dapat lebih mudah memahami bagaimana susunan dan gerakan planet.

Manfaat:

  • Membantu siswa memahami topik secara visual
  • Membuat kelas pembelajaran jadi lebih hidup dan tidak monoton
  • Bisa digunakan berulang kali dan dibagikan kepada siswa

5. Menciptakan Kolaborasi Alat Digital

sumber: kejarcita.id

Salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap siswa saat ini adalah kolaborasi. Teknologi dapat memfasilitasi kerja sama antar siswa dalam kegiatan belajar, terutama ketika pembelajaran telah selesai berlangsung. Adapun alat digital yang dapat membantu keterampilan kolaborasi ini yaitu Google Docs, Padlet, atupun Jamboard.

Pada kesempatan ini siswa dapat bekerja sama dalam satu dokumen secara bersamaan, menuliskan ide-ide yang mereke miliki dalam satu dokumen, membagi tugas, dan memberikan komentar. Tentunya hal ini akan sangat membantu siswa, apalagi ketika mereka sedang belajar dari rumah atau sedang melakukan proyek kelompok.

Contoh Penerapan:

Siswa diberikan tugas kelompok untuk membuat laporan tentang perubahan iklim. Mereka dapat menggunakan Google Docs untuk menulis dan Google Slides untuk presentasi, tanpa harus bertemu secara langsung.

Manfaat:

  • Melatih kerja sama siswa di dalam tim dan melakukan komunikais digital
  • Tugas dapat dikerjakan secara praktis, efisien, dan bisa dilakukan dari jarak jauh
  • Memudahkan guru untuk memantau kontribusi setiap siswa

6. Menyediakan Sumber Belajar Online Tambahan

Pada kesempatan ini guru dapat membagikan link ke sumber belajar online, seperti e-book, artikel edukatif, video pembelajaran, atau platform belajar mandiri. Hal ini dapat mendorong siswa untuk belajar secara mandiri dan memperluas pengetahuan dan wawasan yang mereka miliki di luar buku pelajaran.

Contoh Penerapan:

Setelah membahas mengenai topik "Globalisasi", guru dapat membagikan artikel dan video pembelajaran yang menjelaskan tentang dampak globalisasi di bidang ekonomi dan budaya. Siswa diminta untuk membuat rangkuman dari sumber-sumber tersebut.

Manfaat:

  • Meningkatkan rasa ingin tahu siswa
  • Mengembangkan kebiasaan belajar seumur hidup
  • Menyesuaikan kegiatan belajar dengan kecepatan masing-masing siswa

7. Menerapkan Teknologi untuk Diferensiasi Pembelajaran

Tidak semua siswa memiliki cara belajar yang sama. Oleh karena itu, guru dapat menggunakan teknologi sebagai media untuk memberikan materi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar masing-masing siswa. Misalnya, siswa yang suka belajar lewat video dapat diberikan akses ke kanal YouTube, sedangkan siswa yang lebih gemar membaca akan diberikan artikel atau e-book.

Contoh Penerapan:

Guru memberi tiga pilihan tugas: membuat infografis, menulis esai, atau membuat vlog. Siswa bisa memilih sesuai minat dan kekuatannya.

Model Penguatan Literasi Digital Melalui Pemanfaatan E-learning
Literasi digital sangat penting dalam kurikulum merdeka, karena siswa bebas mencari sumber belajarnya. Jika siswa tidak memiliki kemampuan literasi digital yang baik, maka siswa bisa salah memilih sumber belajar.

Manfaat:

  • Memberi ruang bagi siswa untuk berkembang sesuai gaya belajarnya
  • Meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri
  • Membantu semua siswa mencapai hasil belajar terbaiknya

Itulah 7 cara cerdas memanfaatkan teknologi di kelas. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa teknologi bukanlah sesuatu yang baru ataupun menakutkan. Justru sebaliknya, jika digunakan dengan baik teknologi dapat digunakan sebagai alat bantu yang bermanfaat. Hal terpenting yang harus diketahui guru adalah bagaimana bisa memilih dan memanfaatkan teknologi yang cerdas, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Semoga bermanfaat!

Agnes Meilina

content writer - content creator - reviewer books

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.