Upaya Guru dalam Memperbaiki dan Meningkatkan Kemampuan Siswa
Dalam kegiatan belajar mengajar tidak selalu berjalan lancar, ada saja permasalahan atau kesulitan yang ditemui, mulai dari karena kondisi lingkungan sekolah yang kurang optimal, model pembelajaran tidak menarik, kemampuan siswa yang menurun, dan lainnya. Keadaan tersebut seringkali menjadi masalah umum yang terjadi dalam proses belajar mengajar, khususnya dalam prinsip belajar tuntas.
Kemampuan siswa yang menurun seringkali menjadi permasalahan yang cukup sulit bagi guru, di mana mereka berupaya lebih keras untuk meningkatkan kemampuan siswa guna mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan. Apakah Anda juga mengalaminya?
Pasalnya di kalangan pendidik sendiri belum ada pengertian baku mengenai kesulitan belajar ini, biasanya para guru akan memprediksi beberapa peserta didik yang dianggap memiliki prestasi belajar rendah dan mengalami kesulitan atau gangguan belajar. Beberapa kesulitan yang dialami siswa mulai dari kesulitan memahami materi, menyerap penjelasan dari guru, kesulitan berdiskusi atau berkolaborasi dengan teman sebayanya, kesulitan memecahkan masalah, dan lainnya.
Memang, pada prinsipnya setiap siswa berhak mendapatkan prestasi belajar yang memuaskan. Meski begitu, ini tak sama dalam pencapaiannya, mengingat setiap peserta didik memiliki perbedaan kemampuan intelektual (IQ), perbedaan latar belakang keluarga, kebiasaan, kemampuan fisik hingga pendekatan belajar yang dilakukan. Dari perbedaan individu tersebutlah yang membuat tingkah laku belajar setiap anak berbeda.
Kesulitan Belajar Membuat Kemampuan Siswa Menurun
Kesulitan belajar merupakan kondisi dimana siswa tidak bisa belajar dengan nyaman sebagaimana mestinya, baik dalam menerima atau menyerap pengalaman. Dengan kata lain, kesulitan belajar merupakan peristiwa yang menunjukkan kesulitan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran, menguasai materi pembelajaran yang disampaikan guru, menyerap ilmu secara tuntas.
Tentu ada hal lain juga yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar, baik berasal dari luar atau lingkungan maupun dari dalam diri siswa. Semua penyebab yang menyebabkan kesulitan belajar ini harus segera diketahui dan diatasi dengan baik agar aktivitas belajar di sekolah berjalan lancar dan bisa mencapai keberhasilan proses belajar bagi setiap siswa.
Kesulitan belajar yang tidak disadari dan terus dibiarkan membuat kemampuan siswa menurun. Ini bukan hanya menjadi masalah bagi siswa, tetapi masalah bagi guru atau tenaga pendidik juga, karena keberhasilan guru adalah keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan baik.
3 Langkah Memperbaiki Kemampuan Siswa
Ternyata selama pembelajaran secara online, tak sedikit siswa Indonesia yang mengalami penurunan kemampuan dan motivasi belajar. Hal ini disebabkan karena banyak kesulitan belajar yang mereka alami, mulai dari kuota internet tidak memadai, jaringan tidak stabil, perangkat tidak bisa dikondisikan dengan baik, kurangnya interaksi sosial dan lainnya.
Ini menjadi PR tersendiri bagi para guru saat ini untuk memperbaiki minat belajar siswa dan meningkatkan kemampuan mereka, agar ketika pembelajaran dilakukan secara langsung, siswa siap menerima materi yang disampaikan guru. Setidaknya ada 3 langkah mudah yang bisa dilakukan guru untuk memperbaiki kemampuan siswa, di antaranya yaitu:
1. Mengukur Kembali Kemampuan Siswa
Saat pembelajaran tatap muka kembali dilaksanakan, alangkah baiknya jika Anda mengukur kembali kemampuan siswa-siswi Anda di sekolah. Anda bisa melakukan asesmen diagnostik atau pemetaan kemampuan belajar siswa.
Asesmen ini bisa Anda lakukan dengan cara memberikan soal yang terstruktur dan sesuai kompetensi siswa, untuk mengukur pemahaman mereka terhadap materi yang sudah dipelajari sebelumnya. Hasilnya bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pengajaran selanjutnya. Anda juga bisa melakukan pendampingan lebih pada siswa yang membutuhkan atau kurang memahami materi tersebut.
2. Pelaksanaan Pembelajaran
Saat kegiatan belajar mengajar, Anda bisa mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan mereka. Kemampuan siswa bisa Anda ketahui melalui hasil penilaian assessment atau latihan soal yang sudah Anda berikan sebelumnya.
Pengelompokan ini bukan berarti membeda-bedakan siswa antara siswa pintar dan kurang pintar, tetapi bisa dijadikan sebagai indikator keberhasilan guru selama mengajar, apakah masih banyak siswa yang masih belum paham atau sudah paham semua. Sehingga guru bisa menciptakan strategi pembelajaran yang tepat sesuai dengan kemampuan siswa di setiap kelompoknya. Ini bertujuan untuk memperbaiki kemampuan siswa dan menciptakan pembelajaran yang lebih efektif bagi seluruh siswa kedepannya.
Bagi kelompok siswa yang memiliki kemampuan akademik yang baik dan mendapatkan nilai assessment di atas rata-rata, guru bisa memberikan pengajaran normal sebagaimana mestinya. Hal ini dikarenakan siswa tersebut berarti memiliki pemahaman dan penyerapan materi yang baik.
Sebaliknya, bagi siswa yang memiliki kemampuan akademik kurang dan mendapatkan nilai atau hasil asesmen di bawah rata-rata, guru harus memberikan perhatian khusus kepada mereka. Artinya, guru bisa menjelaskan kembali materi yang sudah pernah disampaikan namun belum dipahami dengan baik oleh siswa tersebut untuk mengejar ketertinggalan.
Hal tersebut memang cukup sulit bagi guru, karena artinya Anda harus mengejar lebih ekstra. Namun tak ada salahnya untuk dicoba guna meningkatkan kemampuan siswa-siswi Anda di kelas, membantu mereka mencapai tujuan pembelajaran dengan baik serta agar siswa bisa siap menerima materi baru.
3. Pantau Perkembangan Siswa
Setelah mengelompokkan siswa dan mengajar sesuai kebutuhan mereka, maka langkah selanjutnya yaitu dengan memantau perkembangan pembelajaran siswa. Pemantauan ini ditujukan untuk mengetahui apakah sudah ada peningkatan dalam diri siswa atau masih merasa kesulitan. Sehingga Anda bisa menilai apakah kegiatan pembelajaran yang dilakukan sudah berjalan baik atau belum, apa saja yang masih kurang dan harus diperbaiki di kedepannya.
Untuk memantau kemampuan siswa, Anda bisa melakukan asesmen dan evaluasi secara berkala. Jika hasilnya cukup baik dan terdapat kemajuan pada siswa, maka siswa tersebut bisa lanjut mempelajari materi baru atau pindah ke kelompok belajar yang lebih tinggi. Begitupun sebaliknya, jika siswa masih belum ada kemajuan signifikan, maka harus belajar lebih keras lagi.
Selanjutnya, guru juga harus memantau pemulihan siswa terhadap pembelajaran keterampilan dasar ketika kembali sekolah tatap muka. Keterampilan dasar yang dimaksud seperti keterampilan literasi dan numerasi, serta materi lainnya yang belum dikuasai siswa. Dengan memiliki keterampilan dasar yang baik, siswa akan mudah menyerap materi selanjutnya.
Itulah beberapa hal mengenai kesulitan belajar dan kemampuan siswa yang menurun serta upaya yang bisa dilakukan guru untuk memperbaikinya yang bisa Anda ketahui. Dengan begitu, Anda bisa menciptakan pembelajaran yang efektif dan lebih bermakna serta meningkatkan prestasi belajar siswa. Semoga informasi ini bermanfaat. Ikuti terus blog.kejarcita.id untuk mendapatkan informasi seputar pendidikan dan pembelajaran menarik lainnya.