Strategi Guru dalam Mengajar Sesuai Kompetensi Siswa

teaching 13 Sep 2021

Guru memiliki peran penting dalam pilar pendidikan untuk menciptakan generasi Indonesia yang cerdas dan berkarakter. Menjadi guru juga bukanlah hal yang muda, karena memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar.

Tugas guru bukan hanya memberikan dan menjelaskan materi pelajaran saja, tapi lebih dari itu, seperti mengurus administrasi sekolah, menyiapkan materi pembelajaran yang baik, menentukan metode pembelajaran yang tepat untuk siswa, memastikan siswa memahami materi pelajaran, melakukan evaluasi hingga mengenal karakter dan kompetensi siswa.

Menurut Uzer Usman (1992), seorang guru yang ideal memiliki tugas pokok yaitu mendidik, mengajar, dan melatih. Untuk menjalani tugas tersebut dengan baik, tentu guru harus memiliki kemampuan atau kompetensi dalam profesi keguruan. Setidaknya terdapat 3 kompetensi yang harus dimiliki guru, yaitu kompetensi personal, kompetensi sosial, serta kompetensi profesional.

Kompetensi personal merujuk pada kematangan pribadi yang dinilai dari sisi mental dan emosional yang harus terjaga. Kompetensi sosial yaitu kemampuan guru dalam membangun relasi dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, melakukan interaksi dengan siswa, memperlihatkan keluwesan dalam bergaul dengan siswa, rekan guru dan kepala sekolah. Sedangkan kompetensi profesional yaitu kemampuan guru dalam mengajar, menjelaskan mata pelajaran, dan menciptakan KBM yang efektif.

Melalui kompetensi tersebut, guru bisa melaksanakan tugasnya dengan baik, bisa lebih dekat dan akrab dengan siswa sehingga dapat mengenal karakter dan kompetensi siswa. Mengapa guru perlu mengenal kompetensi siswa? Karena siswa memiliki kemampuan dan kompetensi yang berbeda-beda, hal ini menjadi acuan bagi guru dalam menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif dan bisa diterima oleh seluruh siswa, agar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Cara Mengenal Kompetensi Siswa yang Berbeda-beda

Tugas guru semakin sulit karena harus mengenal karakter dan kompetensi siswa yang berbeda-beda, mengingat guru bukan hanya mengajar 1-2 anak saja, melainkan puluhan bahkan ratusan siswa. Guru harus bisa membentuk karakter siswa lebih baik dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, mampu berkomunikasi dan berkolaborasi serta mampu bersaing di abad 21.

Agar kegiatan belajar mengajar berjalan efektif, maka guru perlu menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan bisa diterima oleh seluruh siswa. Metode pembelajaran ini harus disesuaikan dengan karakteristik dan kompetensi siswa, namun sebelumnya, guru harus mengenalnya terlebih dahulu. Berikut ini merupakan beberapa cara yang bisa dilakukan guru untuk mengenal kompetensi siswa yang berbeda-beda, di antaranya yaitu:

1. Dekati Siswa

Kedekatan siswa dengan guru dapat membuat anak merasa nyaman belajar di kelas dan lebih menyenangkan. Hubungan kedekatan ini juga diperlukan untuk membantu siswa untuk lebih aktif di kelas, tidak takut mengajukan pertanyaan atau meminta bantuan kepada guru. Siswa juga jadi lebih percaya untuk meminta saran atau bantuan pada gurunya jika terjadi permasalahan yang mengganggu aktivitas belajar, seperti bullying.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan guru agar lebih dekat dengan siswa, misalnya menjadikan siswa sebagai teman, bergaul dengan siswa di dalam atau di luar kelas, selalu mengapresiasi tiap hal yang dilakukan siswa, meyakinkan siswa untuk tidak takut bertanya, dan lainnya. Jika guru dan siswa sudah dekat, maka guru dengan mudah memahami atau mengenal karakteristik dan kompetensi yang dimiliki siswa, sehingga guru bisa mendukung mereka dengan optimal.

2. Komunikasi dengan Seluruh Siswa

Sebagai guru, Anda tidak boleh pilih kasih dengan siswa. Pastikan Anda berkomunikasi dengan seluruh siswa dan saling sharing mengenai karakteristik satu sama lain. Misalnya, jika anda ingin mengetahui karakteristik dan kompetensi siswa A, Anda bisa bertanya pada temannya yang lebih tahu dan lebih kenal dengan siswa tersebut. Cara ini cocok dilakukan jika memang siswa tersebut sulit didekati secara personal.

3. Komunikasi dengan Orangtua Siswa

Selain berkomunikasi dengan seluruh siswa, guru juga bisa berkomunikasi dengan orangtua siswa untuk mengetahui karakteristik dan kompetensi anak. Komunikasi ini juga diperlukan agar guru mengetahui perkembangan belajar siswa di rumah.

4. Komunikasi dengan Sesama Guru

Guru juga perlu berkomunikasi dengan rekan guru lainnya, khususnya yang mengajar siswa yang sama. Anda dapat bertanya pada rekan Anda bagaimana perkembangan belajar dan sikap siswa A selama di kelas, lalu bandingkan dengan sikapnya selama di kelas Anda. Anda dan guru-guru lainnya juga bisa berdiskusi untuk menemukan metode belajar yang tepat untuk mengembangkan potensi siswa.

5. Perhatikan Sikap Siswa saat di Kelas

Langkah selanjutnya untuk mengenal kompetensi siswa yaitu dengan memerhatikan sikap mereka selama pembelajaran di kelas. Anda harus memerhatikannya setiap hari dan menganalisis apakah ada perubahan baik dalam diri siswa selama mengikuti pembelajaran di kelas atau perlu melakukan evaluasi.

7 Cara Membiasakan Siswa Agar Memiliki Karakter Pelajar Pancasila
Pelajar pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai Pancasila.

Tips Mengajar sesuai Kompetensi Siswa

Setelah mengetahui masing-masing karakter dan kompetensi setiap siswa yang Anda ajarkan, maka tugas selanjutnya yaitu dengan menemukan strategi mengajar sesuai kompetensi siswa. Berikut beberapa tips yang bisa Anda coba, yaitu:

1. Menggunakan Metode Belajar yang Bervariasi

Agar anak tidak bosan selama mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas, Anda bisa menggunakan metode belajar yang bervariasi. Pasalnya, ada banyak metode belajar yang bisa anda terapkan, mulai dari metode diskusi, eksperimen, projects based learning, dan lainnya.

2. Memberi Tugas dan Mengulangi Pelajaran

Tidak semua siswa memiliki kemampuan untuk cepat menerimanya menerima materi pelajaran, ada beberapa siswa yang memang sedikit lambat dalam mencerna informasi. Agar tidak ada siswa yang ketinggalan pelajaran, Anda bisa memberinya tugas dan mengulangi materi pembahasan hingga semua siswa benar-benar paham.

3. Tidak Membebani Siswa

Meski memberi tugas kepada siswa diperlukan untuk mengukur kemampuan mereka, namun alangkah baiknya Anda tidak membebani siswa dengan memberi tugas yang sulit dan banyak. Pasalnya, jika berlebihan tugas juga tidak baik, karena siswa akan merasa tertekan, stres, dan keberatan mengikuti kegiatan pembelajaran, sehingga mereka sulit mengerti materi pelajaran.

4. Perhatikan Siswa dengan Optimal

Sebagai guru, Anda perlu memperhatikan siswa dengan optimal dan melihat perkembangan belajar mereka. Pastikan kompetensi atau kemampuan siswa menjadi lebih baik.

5. Pembelajaran yang Menyenangkan

Agar siswa tidak merasa terbebani dan bisa menerima materi pelajaran dengan baik, guru perlu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Anda bisa menggunakan metode game based learning atau belajar sambil bermain.

Berikut 7 Manfaat Penilaian Berbasis Portofolio Bagi Murid
Penilaian berbasis portofolio adalah kumpulan hasil kerja siswa untuk menunjukkan bukti tentang kompetensi yang telah diikuti, pemahaman serta pencapaian siswa dalam suatu mata pelajaran tertentu.

Itulah beberapa hal yang bisa Anda ketahui mengenai cara mengenali kompetensi siswa yang berbeda-beda beserta tips mengajarnya yang bisa Anda lakukan. Dengan begitu, harapan guru bisa menumbuhkan dan meningkatkan kompetensi siswa yang sesuai dengan abad 21 yang disebut dengan 4C, yaitu Critical thinking and problem solving (berpikir kritis dan menyelesaikan masalah), Communication skills (kemampuan berkomunikasi), Creativity (kreativitas), serta Ability to work Collaboratively (kemampuan untuk bekerja sama).

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.