Tips Menjaga Karakter Anak Di Masa PJJ
Pembelajaran jarak jauh (PJJ) merupakan solusi yang diberikan pemerintah untuk meminimalisasi penyebaran virus Corona di Indonesia. Pandemi Covid-19 saat ini menjadi pusat perhatian pemerintah dan seluruh masyarakat yang ada di dunia. Penyebarannya yang begitu cepat dan bahayanya virus tersebut dalam membunuh setiap orang. Oleh karena itu pemerintah dan sekolah menerapkan pembelajaran jarak jauh kepada setiap siswa dan mahasiswa. Namun, program ini berpengaruh kepada kepribadian anak yang cenderung menjadi lebih individualis. Mengapa pembelajaran jarak jauh (PJJ) dapat membentuk karakter anak yang individualis?
Kemajuan teknologi dan informasi di zaman sekarang membuat program pembelajaran jarak jauh (PJJ) menjadi lebih mudah. Pihak sekolah menggunakan aplikasi berbasis internet seperti Zoom, Google Meet, dan WhatsApp untuk memberikan pembelajaran kepada setiap siswa dan mahasiswa. Lantas bagian mana yang bisa membuat karakter anak menjadi individualis? Bukankah dengan menggunakan aplikasi berbasis internet sudah seharusnya siswa mendapatkan wawasan baru dan bisa mengikuti perkembangan teknologi zaman sekarang?
Perkembangan teknologi yang berkembang di setiap tahunnya memberikan dampak negatif maupun positif kepada setiap masing-masing individunya. Kita tidak bisa memungkiri bahwa dengan adanya perkembangan teknologi, segala kebutuhan dan keperluan kita di setiap harinya menjadi lebih mudah dan praktis. Namun, tidak semua orang bisa menggunakan teknologi dengan cara yang benar dan baik. Tidak jarang kebanyakan anak mendapatkan dampak yang negatif dikarenakan sudah kecanduan dengan internet dan perkembangan teknologi.
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan sifat individualis?
Sifat individualis adalah sifat yang selalu mengutamakan dirinya sendiri dan tidak memedulikan pendapat dan kehadiran orang lain. Seseorang yang memiliki sifat individualis cenderung juga memiliki sifat egois. Apabila sifat individualis ini dimiliki seorang anak dan tidak diatasi dengan cepat, mereka akan tumbuh tanpa memiliki rasa empati dan simpati di dalam kepribadiannya dan akhirnya tidak memiliki rasa solidaritas terhadap sesama teman dan keluarganya sendiri.
Salah satu faktor yang menyebabkan munculnya sifat individualis pada anak yaitu disebabkan oleh perkembangan teknologi yang saat ini semakin berkembang pesat. Banyak sekali alat elektronik seperti ponsel, laptop, video game dan lain sebagainya yang bisa menarik perhatian anak-anak pada zaman sekarang. Perkembangan teknologi membuat semua orang lebih mudah untuk mendapatkan informasi dan mendapatkan sesuatu tanpa harus keluar rumah. Hal inilah yang bisa menjadi pemicu munculnya sifat individualis pada anak.
Selain itu, saat ini pandemi Covid-19 membuat semua anak didik untuk belajar dari rumah. Program pembelajaran jarak jauh ini menggunakan aplikasi berbasis internet. Dengan menggunakan aplikasi berbasis internet ini, anak akan terfokus pada ponsel atau laptop saja tanpa melakukan interaksi dengan orang lain, tidak seperti saat melakukan pembelajaran di kelas. Sehingga bisa dikatakan bahwa pembelajaran jarak jauh (PJJ) dapat membentuk karakter anak yang individualis.
Sifat individualis bukan hanya memiliki sisi negatifnya saja, tetapi juga memiliki sifat positif yang bisa Anda terapkan kepada anak Anda. Sisi negatif yang dimiliki seseorang yang memiliki sifat individualis yaitu orang tersebut cenderung tidak pandai dalam berinteraksi dengan orang lain dan ruang lingkup pertemanannya sempit, selain itu mereka cenderung terlalu mementingkan diri sendiri dan tidak bisa diajak bekerja sama. Sisi positif yang bisa diambil yaitu bagaimana mereka mengajari kita untuk menjadi pribadi yang lebih mandiri dan percaya diri dengan apa yang dilakukan.
Oleh karena itu peran Anda sebagai orang tua sangat penting dalam program pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini. Bukan hanya ketika berlangsungnya pembelajaran jarak jauh saja, tetapi juga dalam berkembangnya kepribadian anak. Beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi dan mencegah munculnya sifat individualis pada anak, yaitu sebagai berikut.
1. Sertakan Diri Anda Ketika Anak Sedang Belajar
Hal pertama yang dapat Anda lakukan yaitu dengan memantau anak Anda ketika sedang mengikuti kelas pembelajaran jarak jauh atau belajar online. Dengan kehadiran Anda saat anak sedang melakukan kegiatan pembelajaran, anak tidak akan merasa sendiri dan lakukanlah beberapa interaksi yang dapat memancing anak aktif dalam belajar. Misalnya seperti saat mereka sedang membahas soal yang diberikan guru. Anda bisa bertanya mengenai soal tersebut yang berguna untuk melihat apakah anak Anda benar-benar memahami pembelajarannya atau tidak. Selain itu dengan menemani anak Anda ketika sedang belajar, Anda dapat mencegah anak untuk malas-malasan ketika sedang belajar dan juga dapat membuat anak menjadi lebih fokus saat belajar.
2. Lakukanlah Gotong Royong di Setiap Akhir Pekan
Selain itu, Anda juga dapat mengajak anak Anda untuk melakukan kegiatan gotong royong. Untuk saat ini, lakukanlah gotong royong untuk membersihkan rumah di setiap akhir pekan. Anda bisa berkebun dan menata kembali perabotan-perabotan di rumah. Dengan melakukan kegiatan gotong royong di rumah, Anda dan keluarga Anda dapat menumbuhkan rasa kekeluargaan sembari menghabiskan waktu bersama setelah disibukkan dengan berbagai macam kegiatan di hari biasanya. Cara ini juga sangat berguna untuk Anda dan keluarga Anda untuk mengatasi rasa bosan ketika tidak boleh liburan dan jalan-jalan santai di akhir pekan karena adanya pandemi Covid-19 saat ini.
3. Menghabiskan Waktu dengan Keluarga
Hal lain yang dapat Anda lakukan yaitu dengan membuat waktu untuk keluarga supaya bisa bersantai bersama. Ketika sedang menghabiskan waktu dengan keluarga, Anda bisa memberikan nasihat kepada anak-anak Anda betapa pentingnya keluarga dan bagaimana kita harus memikirkan kepentingan orang lain juga selain diri kita sendiri. Dalam hal ini Anda juga bisa menceritakan tentang beberapa pengalaman Anda ketika di usia mereka, ceritakanlah pengalaman yang bisa meningkatkan motivasi mereka dalam belajar dan melakukan kebaikan kepada orang lain.
4. Bermain Games dengan Keluarga
Kebanyakan anak-anak sangat menyukai games dan mereka akan menggunakan seluruh kemampuan mereka untuk bisa memenangkan games tersebut. Cara ini bisa membantu anak Anda untuk menumbuhkan rasa solidaritas di dalam dirinya dan kepedulian terhadap rekan satu timnya. Tidak jarang anak-anak akan menjadi lebih dekat ketika selesai bermain dan di saat itulah mereka mulai membuka diri perlahan-lahan.
5. Sharing Antar Anak dan Orang Tua
Luangkan waktu Anda untuk berbicara dari hati ke hati dengan anak Anda. Anda bisa menjelaskan bahwa kita sebagai manusia tidak bisa hidup seorang diri. Anda juga bisa menjelaskan betapa pentingnya untuk bisa memahami orang lain dan menolongnya ketika mereka sedang membutuhkan pertolongan kita. Namun, Anda juga perlu menegaskan bahwa kita harus memilah dan memilih mana yang baik dan bisa kita lakukan. Anda juga bisa menjelaskan betapa pentingnya hidup mandiri, tetapi kita adalah makhluk sosial yang terkadang juga membutuhkan orang lain. Oleh karena itu, Anda menjelaskan bahwa mereka harus memiliki rasa empati, simpati dan juga solidaritas dengan teman.
Hal yang paling penting untuk Anda lakukan yaitu kehadiran Anda untuk anak Anda sendiri. Dengan kehadiran Anda di setiap anak Anda belajar, mengalami permasalahan dan ketika mengambil keputusan, dapat membuat anak Anda menjadi lebih percaya diri dan terhindar dari karakter anak yang individualis.