Tips Membatasi Screening Time untuk Anak-Anak

parenting 23 Jan 2023

Dengan perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin canggih, kini anak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menatap layar ponsel ketika telah selesai beraktivitas seharian. Pada kesempatan ini, Anda akan menemukan beberapa tips membatasi screening time untuk anak-anak agar dapat membantu orang tua di rumah.

Sebelum membahas tentang tips membatasi screening time, ada baiknya Anda tahu apa yang dimaksud dengan screen time. Screen time merupakan waktu yang dihabiskan seseorang di depan layar elektronik, seperti layar ponsel, tablet, maupun televisi.

Jika seseorang terlalu lama menghadap layar, akan ada efek negatif yang akan mereka dapatkan. Efek tersebut misalnya kondisi mata yang perih, kepala yang pusing, pegal-pegal dan lain sebagainya.

Pembatasan waktu untuk menghadap layar elektronik harus segera diterapkan orang tua kepada anak-anak. Di awal-awal usia anak-anak, mereka harus diberikan pembatasan waktu dalam menggunakan elektronik. Dalam hal ini, penting bagi orangtua untuk mengajak dan mengajari anak-anaknya untuk mengeksplorasi apa saja yang berada di lingkungan sekitarnya.

Beberapa hal yang harus dieksplorasi kepada anak-anak pada usia tersebut, yaitu berupa rangsangan suara, penglihatan, rasa, maupun tekstur.

Panduan Screen Time untuk Anak-Anak Berdasarkan Usia

Berikut adalah panduan pengaturan waktu screen time yang telah disesuaikan berdasarkan usia anak, yaitu antara lain:

1. Bayi dengan Usia 0–18 bulan

Bayi dengan rentang usia 0–18 bulan sama sekali tidak dianjurkan untuk mendapatkan screen time. Namun, screen time bisa dilakukan ketika mereka ingin melakukan video call dengan keluarganya. Pastikan waktu yang dipakai tidak terlalu lama.

Apabila bayi dengan rentang usia tersebut sudah dikenalkan dengan gadget dan bahkan sudah sebagai pengguna pasif, ada baiknya orang tua mendampingi anak serta tidak membiarkan mereka sendirian. Setidaknya, orang tua harus memastikan bahwa waktu yang dipakai anak hanya sebentar.

2. Anak dengan Usia 18–24 Bulan

Jika anak sudah berada di rentang usia 18–24 bulan, mereka sudah mulai diperbolehkan untuk menggunakan gadget atau mendapatkan screen time. Syaratnya, anak harus didampingi oleh orang tua ataupun pengasuhnya.

Selain mendampingi anak ketika mendapatkan screen time, orang tua ataupun pengasuh harus memberikan jarak yang bagus antara mata dengan gadget atau layar televisi. Pastikan jaraknya aman. Kemudian, pilihlah aplikasi atau tontonan yang bagus untuk perkembangan otak anak.

3. Anak dengan Usia 2–5 Tahun

Ketika usia anak-anak sudah berada di atas 2 tahun, mereka telah diperbolehkan untuk mendapatkan screen time. Ini dengan syarat waktu yang digunakan tidak lebih dari 1 jam. Dalam hal ini, orang tua harus bertindak tegas pada anak, karena anak-anak cenderung akan merengek ketika waktu bermainnya sudah habis dan menuntut waktu tambahan untuk mendapatkan screen time kembali.

Selain itu, jangan memberikan jatah tambahan screen time kepada anak ketika mereka telah berhasil mengerjakan sesuatu. Pasalnya, ini dapat membangun kebiasaan anak untuk meminta imbalan terhadap pekerjaan yang mereka kerjakan.

4. Anak dengan Usia 6 Tahun ke Atas

Saat ini, di usia 6 tahun ke atas anak-anak telah menghabiskan waktunya untuk bermain gadget. Oleh karena itu, orang tua harus berperan penting dalam memberikan batas waktu screen time kepada anak secara konsisten dan tegas. Selain itu, pastikan bahwa waktu screen time anak tidak mengganggu waktu belajar dan waktu mereka untuk tidur.

Tips Stimulasi Perkembangan Otak Anak
Pemberian stimulasi perkembangan otak anak harus dilakukan sesuai usia anak agar hal ini dapat mengoptimalkan kecerdasan pada anak.

Beberapa tips membatasi screening time untuk anak yang harus Anda ketahui, di antaranya adalah sebagai berikut.

Tips Membatasi Screening Time

1. Membatasi Penggunaan Ponsel

Hal pertama yang dapat dilakukan untuk membatasi screening time anak, yaitu dengan menentukan waktu penggunaan ponsel per harinya. Pembatasan dalam menatap layar gadget sangat penting bagi anak. Jika tidak dibatasi dengan bijak, penggunaan gadget yang berlebihan di usia dini dapat memicu gangguan mental, fisik, dan emosi anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menetapkan jadwal penggunaan ponsel bagi anak di setiap harinya.

2. Menghilangkan Ponsel dari Pandangan Anak

Kerap kali anak merasa tertekan dan ingin memberontak dengan peraturan yang diberikan orang tua, terutama dalam pembatasan penggunaan ponsel di rumah. Pada umumnya, anak-anak akan merasa kesulitan dalam mengontrol diri untuk tidak bermain gadget. Terlebih lagi, saat ini anak-anak kerap kali memamerkan games yang sedang mereka mainkan, bermain sosial media, video yang mereka tonton, dan lain sebagainya.

Untuk mengatasi permasalahan ini, Anda dapat membatasi jarak gadget dan anak di rumah ketika waktu belajar sedang berlangsung. Anda dapat membunyikan gadget dari pandangan mereka, misalnya seperti menyimpannya di dalam lemari atau di atas lemari yang tidak bisa dijangkau anak. Selain dapat membatasi screening time anak, hal ini juga dapat membantu anak untuk bisa fokus dengan kegiatan belajarnya.

3. Mengajak Anak untuk Melakukan Kegiatan atau Aktivitas Fisik

Tip lainnya yang dapat dilakukan orang tua adalah dengan mengajak anak untuk melakukan kegiatan atau aktivitas di rumah maupun di luar rumah. Aktivitas ini akan sangat membantu anak untuk menjaga kestabilan dirinya ketika Anda melakukan pembatasan penggunaan gadget.

Anda bisa mengajak mereka untuk bermain di taman, berolahraga, bercocok tanam, dan lain sebagainya. Selain dapat mengalihkan perhatian anak pada gadget, aktivitas ini juga dapat membantu anak dalam meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuhnya.

Tidak hanya itu saja, aktivitas ini juga dapat menguatkan ikatan tali persaudaraan di rumah dan kekompakan setiap anggota keluarga.

4. Melakukan Kegiatan yang Produktif

Melakukan kegiatan yang produktif di waktu luang dapat meningkatkan keterampilan anak dibandingkan dengan menghabiskan waktu luang dengan bermain ponsel.

Dalam hal ini, Anda dapat mengajak anak-anak Anda untuk melakukan kegiatan yang produktif ketika waktu belajarnya sudah selesai, misalnya seperti melakukan hobi atau melakukan kegiatan yang mana dapat mengembangkan bakat anak. Cara ini dapat membantu Anda dalam membatasi screening time untuk anak.

Tips Mengajarkan Siswa Pentingnya Keseimbangan Kemampuan Akademik dan Skill
Untuk menyeimbangkan kemampuan akademik dan skill siswa, maka diperlukan keseimbangan antara teori dan praktik di sekolah.

5. Mengatur Jadwal Anak

Jika anak tidak mampu mengatur jadwal dengan baik, mereka akan merasa kesulitan dalam menjalani rutinitas dan cenderung mudah lelah. Hal itu dapat menurunkan semangat mereka dalam belajar. Apabila semangat belajar anak menurun, mereka cenderung tidak fokus belajar dan memilih menghabiskan waktunya untuk bermain ponsel.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk membantu anak-anak mereka dalam mengatur jadwalnya. Sebagai orang tua, Anda bisa mengatur jadwal belajar anak, kursus, dan waktu istirahat yang tepat untuk mereka.

Dalam hal ini, orang tua harus benar-benar memahami batas kemampuan anak. Degan begitu, anak tetap merasa bahagia dan tidak tertekan ketika menjalani rutinitas yang telah Anda rancang dengan baik.

Nah, itulah penjelasan mengenai screening time dan beberapa tips membatasi screening time untuk anak yang dapat Anda terapkan di rumah. Hal penting lain yang perlu dilakukan orang tua ketika ingin membatasi screening time anak, yaitu dengan memberikan asupan vitamin. Pasalnya, ketika anak-anak merasa kecanduan dalam bermain gadget, kesehatan anak akan terganggu sehingga penting bagi orangtua untuk memberikan asupan vitamin.

Agnes Meilina

content writer - content creator - reviewer books

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.