Tips Guru dalam Melaksanakan Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum baru yang rencananya akan menjadi kurikulum nasional pada tahun 2024. Kurikulum Merdeka yang dicanangkan oleh Kemendikbud Nadiem Makarim adalah wujud kemerdekaan belajar mengajar. Kurikulum ini dibuat agar siswa Indonesia bisa belajar dengan baik dan "merdeka" untuk mendalami minat dan bakatnya masing-masing. Siswa diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi pengetahuannya dan interaktif melalui kegiatan proyek.
Selain itu, Kurikulum Merdeka juga memberikan "kemerdekaan" bagi guru dalam mengajar. Melalui kurikulum ini, guru bisa menentukan cara mengajar yang tepat dan membuat materi esensial sesuai dengan yang ingin dicapai.
Tips Guru dalam Melaksanakan Kurikulum Merdeka
Guru sebaiknya adaptif dengan perubahan. Dengan demikian, guru dapat melaksanakan Kurikulum Merdeka dengan optimal. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa dilakukan guru untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka.
1. Lebih Fokus ke Materi Esensial dan Pengembangan Kompetensi Siswa
Kurikulum Merdeka lebih mementingkan kualitas dibandingkan kuantitas. Kurikulum ini berfokus terhadap materi esensial, yaitu literasi dan numerasi. Oleh karena itu, guru hanya perlu menyiapkan materi esensial yang berhubungan dengan kompetensi siswa. Para guru dibebaskan dalam memilih materi yang akan difokuskan, asalkan tetap memenuhi kriteria Kurikulum Merdeka.
2. Guru Memahami Siswanya
Dalam melaksanakan Kurikulum Merdeka, guru harus memahami para siswanya. Guru perlu memahami karakter dan potensi yang dimiliki siswa agar lebih mudah memilih materi esensial yang akan disampaikan pada siswa. Dengan begitu, guru dapat menumbuhkan semangat belajar pada siswa.
Poin utama dalam Kurikulum Merdeka adalah kebebasan berpikir, kebebasan memilih materi, dan kebebasan dalam mengeksplorasi kompetensi maupun potensi yang dimiliki siswa seluas-luasnya. Oleh sebab itu, guru harus mampu memahami siswa dengan baik agar tidak terjadi kesalahan dalam pemilihan materi maupun pemahaman terhadap siswa.
3. Guru Harus Memiliki Peta Kemampuan Siswanya
Dalam melaksanakan Kurikulum Merdeka, guru harus mengetahui atau memiliki peta kemampuan siswanya, mengapa demikian? Alasannya, peta ini dapat mempermudah guru dalam mengetahui potensi, kompetensi, dan kemampuan siswa sekaligus mengelompokkannya dengan tepat. Guru juga bisa memetakan kebutuhan siswa dan potensi apa yang dapat digali oleh guru agar siswanya dapat maju.
Peta kemampuan siswa juga akan sangat membantu guru dalam pemilihan materi, agar siswa bebas bereksplorasi seluas-luasnya dan bisa menciptakan sistem belajar yang tepat.
4. Orientasi yang Holistik
Dalam Kurikulum Merdeka, guru bukan hanya harus mampu menumbuhkan pengetahuan siswa, tetapi juga dalam hal praktik. Maksudnya, siswa harus mampu berkembang dalam praktik nyata. Hal ini akan membuat siswa bebas bereksplorasi seluas-luasnya dalam melaksanakan pembelajaran. Siswa harus mampu berkembang secara utuh dalam pengetahuan yang akan dikembangkan untuk menumbuhkan potensi dirinya tanpa batasan materi ataupun batasan kurikulum yang harus mendapatkan nilai sesuai KKM atau standar dari guru.
Dalam Kurikulum Merdeka, siswa dituntut untuk melakukan kerja nyata atau mampu mengkolaborasikan materi dengan praktik. Dalam hal ini, siswa akan dituntut memahami pengetahuan yang akan digabungkan dalam proyek. Guru harus menempatkan siswa sesuai kemampuan dan kompetensi yang dimiliki siswa tersebut untuk mencapai hasil yang diharapkan di akhir pembelajaran.
Selain itu, guru dituntut untuk mampu memandu siswa dalam membuat karya yang kolaboratif dan mampu mengangkat isu yang ada di sekitarnya. Dengan begitu, siswa tidak akan merasa bosan dalam pembelajaran.
5. Guru Harus Mampu Menumbuhkan Karakter Pelajar Pancasila
Guru harus mampu menumbuhkan karakter Pelajar pancasila. Pasalnya, Kurikulum Merdeka ini berintregasi untuk mewujudkan karakter Pelajar Pancasila yang berkarakter mandiri dengan pengetahuan yang luas dan merdeka. Pelajar Pancasila ini juga kerap diartikan sebagai pemuda yang bebas memilih minat, bakat, dan kemampuan yang dimiliki sehingga mampu bertumbuh dan berkembang sesuai dengan Pancasila.
Guru harus mampu menumbuhkan karakter siswa yang merdeka, mampu berkarya dan berkolaborasi dalam berbagai hal, serta membentuk karakter siswa yang bebas, sesuai dengan kurikulum yang merdeka.
Agar tercapai Kurikulum Merdeka yang berhasil, guru akan memetakan siswa sesuai minat dan bakat yang dia miliki, potensi yang mungkin dikembangkan, dan pengembangan bakat yang dia miliki sesuai dengan Kurikulum Merdeka.
Selain itu, dalam Kurikulum Merdeka, guru harus mampu menumbuhkan karakter siswa yang kritis, gemar bergotong royong, bermusyawarah, adil dan mampu mengemukakan pendapat di depan umum, menjadi pelajar yang mandiri, serta kreatif dan inovatif. Penumbuhan karakter Pelajar Pancasila ini mementingkan disesuaikan dengan minat dan bakat yang dimiliki siswanya. Karakter tersebut dapat dibentuk melalui kerja kelompok, pembentukan kelompok kecil dalam kelas. Hal tersebut dilakukan hingga tercapainya Kurikulum Merdeka yang diharapkan.
Itulah beberapa tips guru dalam melaksanakan Kurikulum Merdeka yang bisa Anda ketahui. Keberhasilan pengimplementasian Kurikulum Merdeka ini dipengaruhi oleh kesiapan dan kompetensi guru. Untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar, guru memerlukan pelatihan yang sesuai. Pelatihan kompetensi guru saat ini dapat diakses di mana saja, misalnya di Kejarcita.
Kejarcita.id merupakan lembaga atau perusahaan yang bergerak di bidang pendidikan yang menyediakan platform pembelajaran dan pelatihan atau pendampingan untuk guru dan sekolah. Visi kejarcita.id adalah kesempatan pendidikan yang merata untuk semua anak Indonesia.
Pelatihan dan support system kejarcita.id memang sudah di desain sesuai dengan kebutuhan kerja guru, mulai dari merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran di kelas. Pelatihan gurucita juga menjadi solusi dalam meningkatkan kapasitas guru Indonesia yang sesuai dengan misi Merdeka Belajar. Untuk mengetahui kejarcita, Anda bisa mengunjungi platform kejarcita.id.