Tantangan Sekolah Inklusi dan Solusinya
Setiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk menempuh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat serta bakat yang dimilikinya tanpa memandang suku, etnis, status sosial, ekonomi, agama, gender, dan perbedaan lainnya. Namun, pada kenyataannya masih banyak warga negara Indonesia yang tidak memperoleh haknya dalam menempuh pendidikan yang baik.
Ada banyak faktor yang menyebabkan tidak semua warga atau masyarakat Indonesia mendapatkan pendidikan, beberapa faktor tersebut diantaranya yaitu faktor ekonomi, geografis, tuntutan pekerjaan, budaya, konflik, bencana, bias gender, disabilitasM dan lainnya.
Mungkin Anda sering kali mendengar atau melihat masih banyak orang tua yang mempunyai anak berkebutuhan khusus (ABK) bingung menyekolahkan anaknya di sekolah mana, apakah sekolah umum atau sekolah luar biasa (SLB). Ya, sekolah luar biasa atau SLB merupakan sekolah yang memang dirancang untuk anak-anak memiliki kebutuhan khusus.
Sayangnya, sekolah luar biasa jarang ditemukan di beberapa daerah, sehingga sulit bagi orang tua untuk mendapatkan sekolah yang tepat untuk anaknya. Meski begitu, SLB bukanlah satu-satunya pilihan bagi anak berkebutuhan khusus, karena anak berkebutuhan khusus juga bisa menerima pendidikan yang sama di sekolah inklusi.
Program sekolah inklusi dicanangkan oleh pemerintah agar anak-anak berkebutuhan khusus juga bisa mendapatkan hak menempuh pendidikan. Hal ini sudah diatur dalam undang-undang, salah satu peraturan mengenai penyelenggaraan sekolah inklusi di Indonesia terdapat pada Permendikbud nomor 70 tahun 2009 mengenai pendidikan inklusi bagi peserta didik yang mempunyai kelainan atau mempunyai potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
Anak berkebutuhan khusus atau disabilitas merupakan anak yang mempunyai ketidakmampuan untuk melaksanakan fungsi tertentu karena adanya 'ketundaan' dalam dirinya yang menghambat perkembangan.
Dalam pasal 5 ayat 1 undang-undang nomor 20 tahun 2003, oleh Permendikbud nomor 70 tahun 2009 mengenai pendidikan inklusif bagi peserta didik di mana terdapat instruksi bahwa anak berkebutuhan khusus memiliki kelainan fisik, mental, emosional, intelektual serta sosial yang harus mendapatkan pendidikan khusus atau pelayanan pendidikan yang khusus.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sekolah inklusi, manfaat, tantangan yang harus dihadapi dan solusinya, simak ulasannya dalam artikel berikut ini.
Mengenal Sekolah Inklusi dan Manfaatkan
Sekolah inklusi merupakan sekolah pada umumnya yang juga menerima anak-anak berkebutuhan khusus. Dengan kata lain, sekolah inklusi merupakan tempat anak-anak berkebutuhan khusus belajar atau mendapatkan pendidikan bersama anak-anak reguler lainnya. Meski begitu, anak berkebutuhan khusus akan tetap didampingi oleh guru pendamping selama kegiatan belajar mengajar.
Pada sekolah inklusi, sistem pembelajaran, pengajaran, sarana dan prasarana, kurikulum serta penilaian akan mengakomodasi sesuai kebutuhan anak penyandang disabilitas. Dengan begitu, mereka akan tetap merasakan pendidikan yang sesuai, bisa beradaptasi serta menerima pembelajaran sebaik mungkin.
Baik sekolah inklusi maupun sekolah luar biasa sama-sama memberikan tujuan yang terbaik yaitu agar anak berkebutuhan khusus bisa mendapatkan pendidikan. Adapun berikut ini merupakan beberapa manfaat yang dirasakan anak berkebutuhan khusus ketika sekolah di sekolah inklusi, yaitu:
- Bisa merasakan pendidikan yang sama dengan siswa reguler lainnya di kelas.
- Tetap bisa merasakan fasilitas untuk belajar serta mengembangkan diri tanpa melihat keterbatasannya.
- Bisa bermain dengan siswa reguler lainnya yang mendorong anak untuk lebih percaya diri.
- Mempunyai kesempatan besar untuk bisa belajar serta menjalin persahabatan dengan teman sebayanya.
- Anak-anak berkebutuhan khusus mempunyai hak yang sama tanpa melihat keterbatasannya, serta melatih dan mendidik siswa untuk menghormati, menghargai serta menerima satu sama lain dengan empati. Tentunya ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi setiap siswa untuk bisa menerima perbedaan.
- Anak berkebutuhan khusus bisa berkembang dengan baik bersama lingkungan sekitarnya.
Tantangan Sekolah Inklusi
Meski memiliki beragam manfaat, namun pada kenyataannya pendidikan atau sekolah inklusi Indonesia masih mengalami kendala yang menghambat proses belajar dalam sekolah inklusi. Lantas apa saja tantangan bagi sekolah inklusi Indonesia?
1. Pemahaman Tentang Pendidikan Inklusif
Tak sedikit masyarakat yang masih belum memahami peran dan dan kehadiran pendidikan inklusif sehingga mereka tidak bisa mengambil sikap yang tepat. Tentu ini menjadi hambatan, karena alih-alih mendapatkan dukungan masyarakat, justru masyarakat sendiri tidak mengetahui hal ini.
2. Keterbatasan Pengetahuan serta Keterampilan Guru
Seperti yang diketahui bahwa sekolah inklusi memang bukan dikhususkan untuk anak-anak disabilitas, sehingga keterbatasan pengetahuan serta keterampilan guru akan kebutuhan anak-anak disabilitas membuat mereka kesulitan untuk memberikan layanan terbaik kepada anak disabilitas.
Lagi-lagi guru harus bisa belajar dan berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik. Meskipun tidak mudah dan membutuhkan tenaga lebih, namun jika dilakukan dengan baik maka hasilnya bisa optimal. Guru harus lebih sabar dalam menyampaikan materi, menciptakan kelas yang kondusif, serta memastikan setiap siswa mendapat perhatian yang sama.
3. Sarana dan Prasarana Sekolah yang Belum Lengkap
Salah satu hal yang menghambat proses pembelajaran di sekolah inklusi bagi anak-anak berkebutuhan khusus selanjutnya yaitu karena sarana dan prasarana sekolah yang belum lengkap dan belum sepenuhnya fleksibel bagi anak disabilitas. Kekurangan sarana dan prasarana sekolah membuat anak-anak berkebutuhan khusus merasa kesulitan dalam menerima materi pelajaran. Oleh sebab itu, sekolah harus memastikan bahwa sarana dan prasarana terpenuhi
Berdasarkan kondisi ini maka dibutuhkan upaya yang sistematik untuk membudayakan pendidikan inklusif dengan harapan pendidikan inklusif bisa berjalan lebih baik.
Upaya Menghadapi Tantangan Sekolah Inklusi
Untuk mewujudkan pendidikan inklusi yang baik maka diperlukan upaya dalam menjawab tantangan sekolah inklusi. Pasalnya, anak berkebutuhan khusus juga mempunyai Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa (CIBI). Diperlukan pelayanan khusus seperti menyelenggarakan program percepatan atau akselerasi, dan pengayaan atau enrichment.
Untuk menghadapi tantangan sekolah inklusi, maka semua pihak harus bekerjasama, bukan hanya sosialisasi semata, tetapi juga dibutuhkan komitmen dan upaya nyata. Jangan sampai "pendidikan untuk semua" atau "education for all" hanya semboyan belaka.
Sekolah inklusi harus diperhatikan dan didukung oleh seluruh pihak jika tidak mau dipandang sebelah mata dari isu-isu pendidikan yang ada. Pihak pemangku kepentingan Jangan hanya tertarik pada sekolah "normal" dibandingkan sekolah inklusi. Peran pemerintah, masyarakat, sekolah dan guru sangat dibutuhkan agar anak berkebutuhan khusus bisa mendapatkan pendidikan yang sama.
Itulah beberapa hal mengenai sekolah inklusi, tantangan beserta solusinya yang bisa Anda ketahui. Sudah sepatutnya kita sebagai guru untuk memberikan pelayanan terbaik kepada setiap siswa agar bisa menerima materi atau pembelajaran dengan baik.