Strategi Belajar yang Membuat Blended Learning Menjadi Seru
Era globalisasi memaksa seluruh bangsa, mau tidak mau, untuk meningkatkan kualitas di berbagai bidang. Hal ini guna memenangkan ketatnya persaingan yang kini tidak hanya antar pulau saja, melainkan sudah antar negara bahkan antar benua. Peningkatan kualitas tidak hanya pada aset tak bergerak semata, melainkan terhadap sumber daya manusia. Seseorang yang memiliki kualitas dan kemampuan yang mumpuni, secara tidak langsung akan mampu bersaing dan bertahan di segala macam industri yang ada untuk bekerja.
Bicara tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia, tentu tak bisa lepas dari sebuah sistem yang bernama ‘pendidikan’. Negara dengan sistem pendidikan yang baik biasanya diikuti dengan kualitas sumber daya manusianya yang juga baik. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, kita perlu membenahi sistem pendidikannya.
Sejatinya, banyak hal yang menjadi permasalahan sekaligus tantangan dalam dunia pendidikan Indonesia. Sebagai contoh: lembaga pendidikan memiliki tantangan untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, siswa memiliki tantangan dalam mempelajari beberapa mata pelajaran yang dianggap sulit dan menjadi momok menakutkan, dan guru memiliki tantangan untuk merancang metode pembelajaran yang efektif di dalam kelas.
Oleh karena itu, kita memerlukan adanya inovasi dalam sistem pembelajaran untuk menjawab permasalahan yang ada. Terutama di masa sekarang dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat. Kita tidak mungkin hanya menggunakan cara lama atau metode konvensional dalam melaksanakan sebuah pembelajaran disaat negara lain mungkin sudah jauh melangkah. Ditambah dengan pandemi Covid-19 yang melumpuhkan berbagai sektor dengan pelaksanaan tatap muka sebagai kegiatan utamanya, termasuk kelas-kelas di sekolah.
Keberadaan teknologi membuat beberapa sektor yang tadinya sempat lumpuh kini mencoba bangkit. Dengan pemanfaatan komputer dan jaringan internet, sekolah-sekolah perlahan mulai mencari ritme pembelajaran yang mereka inginkan. Tujuannya yaitu agar siswa tetap memahami materi yang diberikan di tengah situasi darurat dan tidak memungkinkan dilakukannya pembelajaran tatap muka secara konvensional. Selain itu, kombinasi pengajaran dengan teknologi juga membantu siswa untuk belajar lebih mandiri dan mengembangkan pengetahuan secara luas tanpa batas.
Apa Itu Blended Learning?
Metode blended learning merupakan metode pembelajaran yang mengintegrasikan pembelajaran tradisional tatap muka dan pembelajaran berbasis komputer serta beragam pilihan komunikasi yang dapat digunakan oleh guru dan siswa. Bisa dikatakan, metode ini menggabungkan sistem online dan offline. Blended learning sangat fleksibel dilakukan karena pelaksanaannya tidak terbatas oleh waktu dan tempat untuk belajar. Metode ini tidak sepenuhnya menghilangkan pembelajaran tatap muka walaupun mengikutsertakan teknologi di dalamnya.
Biasanya, siswa akan diberikan media pembelajaran yang bisa dipelajari secara offline tetapi siswa juga dapat mengakses informasi melalui media online sebagai bahan pendukung dalam penerapan metode blended learning. Kedua akses materi offline dan online ini diharapkan semakin memperluas cakupan informasi yang dipelajari siswa untuk menumbuhkan jiwa kritis siswa. Jiwa kritis siswa akan memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang perlu digali jawabannya dari materi yang disampaikan guru.
Jika siswa sudah berhasil menemukan jawaban atas pertanyaan dari materi yang dipelajari, saat itulah guru berperan sebagai wadah diskusi dalam kegiatan tatap muka. Guru berperan sebagai fasilitator untuk meluruskan sudut pandang siswa atau memperbaiki miskonsepsi yang mungkin saja terjadi selama siswa mencoba menemukan jawaban tersebut. Dengan demikian, siswa dapat mengasosiasikan ilmu yang diperoleh untuk menyelesaikan permasalahan yang lebih kompleks hingga dapat mengkomunikasikannya kepada guru atau siswa lainnya.
Keunggulan Metode Blended Learning
Blended learning dianggap sebagai metode pembelajaran yang efektif karena mengombinasikan cara mengajar, cara penyampaian, dan gaya pembelajaran berbeda. Selain itu, pada metode ini juga terjadi komunikasi terbuka antara seluruh instrument pendidikan, mulai dari pihak sekolah, guru, siswa, dan orang tua siswa.
Lebih dari itu, blended learning memiliki keunggulan yang tidak hanya sebatas kombinasi pembelajaran efektif saja, melainkan juga unggul dalam proses interaksi sosialnya. Dengan blended learning, interaksi antara guru dan siswa menjadi lebih hidup daripada kelas konvensional biasa. Metode pembelajaran ini pun memudahkan seluruh instrumen-nya dalam pelaksanaannya karena tak terbatas ruang, waktu, dan tempat karena bisa dilakukan dengan dua opsi yaitu online ataupun tatap muka langsung. Blended learning membuat guru menjadi lebih leluasa dalam merancang media pembelajaran yang tepat untuk siswa dengan menerapkan teknologi yang ada.
Pada intinya, metode blended learning sangat efektif untuk menambah efisiensi pada proses belajar mengajar di kelas; mulai dari cara penyampaian guru, menghidupkan diskusi, dan meng-explore informasi lebih luas lagi di luar ruang kelas.
Strategi Belajar agar Blended Learning Menjadi Lebih Seru
Setiap metode pembelajaran perlu dirancang sedemikian rupa agar pelaksanaannya menjadi lebih seru dan tidak membosankan. Begitu pula dengan blended learning. Ada berbagai macam model blended learning yang telah dikembangkan dan bisa diterapkan sebagai strategi belajar di kelas. Hal ini bisa menjadi inspirasi mengajar untuk para guru. Apa saja ya kira-kira? Mari simak tulisan berikut.
1. Pembelajaran berbasis proyek
Pembelajaran berbasis proyek merupakan strategi di mana siswa menggunakan pembelajaran blended learning dan berkolaborasi untuk merancang, mengulang, dan menyelesaikan proyek-proyek yang diberikan guru. Sebagai contoh, guru dapat memberikan proyek fisika mengenai Gaya dan Pesawat Sederhana. Siswa kemudian membuat replika yang diinginkan bersama rekan-rekannya berdasarkan sumber informasi terpercaya di internet lalu menunjukkannya dalam kelas offline maupun online.
2. 3A1T (3 Activities in 1 Time)
Strategi yang kedua yaitu menggabungkan tiga kegiatan dalam satu jam tatap muka. Sebagai contoh, satu jam tatap muka memiliki waktu 90 menit, itu artinya guru bisa mengatur tiga kegiatan dalam waktu yang ada. Satu kegiatan memiliki estimasi penyelesaian 30 menit atau menyesuaikan antar kegiatan. Misalnya, dalam pelajaran olahraga guru tidak hanya mengandalkan pengajaran di kelas, mengerjakan tugas di e-learning, maupun praktek olahraga di lapangan. Guru dapat mengombinasikan ketiganya dalam satu jam pelajaran agar siswa tidak bosan mengikuti kelas.
3. Study Tour
Strategi ketiga ini sepertinya sudah dikenal luas oleh banyak orang. Ya, study tour bisa menjadi salah satu strategi pembelajaran agar blended learning menjadi lebih seru dan menyenangkan. Guru dapat mengajak siswa untuk mengunjungi suatu tempat yang memiliki korelasi dengan materi pembelajaran. Siswa bisa diarahkan untuk membuat rangkuman tentang tempat tersebut lalu menyampaikan hasil observasinya dalam sebuah presentasi kelas. Siswa dapat mengkombinasikan informasi yang didapat melalui hasil observasi dengan kebenarannya berdasarkan jurnal ilmiah dari sumber website bersertifikasi. Penyampaian informasi tersebut nantinya akan menjadi gerbang diskusi bagi guru dan siswa-siswa lain.
Poin penting dalam penerapan strategi blended learning yaitu siswa diberikan media pembelajaran yang dapat dipelajari secara offline sebagai bahan utama dan materi online sebagai pendukungnya. Hal ini bertujuan agar siswa terlatih untuk melakukan telisik lebih dalam terkait materi pelajaran dan tidak segan membuka diskusi kepada guru dalam kegiatan tatap muka berdasarkan informasi yang didapat sebelumnya. Dan seperti yang sudah dijelaskan, guru adalah fasilitator yang membantu siswa dalam mengembangkan rasa hausnya akan pengetahuan.
Demikian artikel mengenai mengenal berbagai strategi belajar yang membuat blended learning menjadi seru. Ikuti blog.kejarcita.id untuk mendapatkan kumpulan artikel seputar pendidikan jarak jauh, usaha sosial dan inovasi teknologi.