Rahasia Pentingnya Pembelajaran Sosial Emosional Menurut CASEL

pendidikan 11 Agt 2025

Saat ini kesuksesan siswa tidak hanya diukur dari prestasi akademiknya saja, banyak sekolah yang mulai menyadari bahwa keberhasilan siswa sangat bergantung pada kemampuannya dalam mengelola emosi, berempati, bekerja sama, dan mengambil keputusan yang bijak. Hal inilah yang membuat pembelajaran sosial emosional (Social and Emotional Learning / SEL) semakin dilirik dan diintegrasikan ke dalam kurikulum pembelajaran.

Penelitian menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan pendidikan SEL secara konsisten memiliki prestasi akademik 11% lebih tinggi, perilaku di kelas yang lebih positif, serta tingkat stres dan kecemasan yang dimilikinya lebih rendah. Artinya, SEL bukan sekadar membentuk siswa pintar saja, tetapi juga mendidik anak untuk tanggung secara mental dan sosial.

Salah satu lembaga yang menjadi pionir dalam pengembangan kerangka SEL adalah CASEL (Collaborative for Academis, Social, and Emotional Learning). CASEL berperan besar dalam merumuskan lima kompetensi inti SEL yang saat ini telah diadopsi oleh berbagai negara, termasuk Indonesia, yang digunakan sebagai panduan untuk membentuk generasi yang cerdas sekaligus berkarakter.

Apa Itu Pembelajaran Sosial Emosional (SEL)?

Menurut CASEL (Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning), Pembelajaran Sosial Emosional (SEL) adalah proses individu memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan, serta sikap yang positif untuk:

  • Memahami dan mengelola emosi,
  • Menetapkan dan mencapai tujuan positif,
  • Merasakan dan menunjukkan empati,
  • Membangun serta mempertahankan hubungan yang sehat, dan
  • Membuat keputusan yang bertanggung jawab.

Pembelajaran Sosial Emosional (SEL) bukan hanya sekadar mengajarkan siswa mengenai soft skill saja, tetapi juga mendidik perkembangan manusia, seperti bagaimana seseorang mengenali dirinya, memahami orang lain, dan berperilaku sesuai nilai-nilai positif. Dengan memiliki keterampilan ini, siswa dapat melatih kemampuannya dalam bersosialisasi, menghadapi tantangan hidup, dan cara mereka dalam belajar.

5 Cara Membangun Ruang Belajar yang Aman dan Inklusif untuk Siswa
Ruang belajar yang aman adalah tempat di mana siswa belajar dengan nyaman, tenang, dan tidak ada perasaan takut

Berbeda dengan pembelajaran akademik biasa yang berfokus pada ilmu pengetahuan, SEL lebih mengutamakan pembentukan karakter, kecerdasan emosi, dan kemampuan sosial siswa. Jika dalam penerapannya pembelajaran akademik berfungsi untuk mengisi otak siswa, maka SEL berfokus dalam mengasah hati dan sikap siswa. Dengan begitu keduanya saling melengkapi untuk membentuk pribadi yang utuh, dan siap menjadi pribadi yang sukses di sekolah maupun kehidupan nyata.

Mengapa Pembelajaran Sosial Emosional (SEL) Penting?

sumber: kejarcita.id

Menurut CASEL, SEL dapat membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan yang tidak diajarkan secara langsung dalam pelajaran akademik, tetapi sangat menentukan bagaimana cara siswa dalam berpikir, bersikap, dan berinteraksi. Adapun beberapa alasan utama mengapa SEL penting untuk diterapkan, yaitu:

1. Meningkatkan Prestasi Akademik

Riset yang dilakukan CASEL menunjukkan bahwa siswa yang mengikuti program SEL secara konsistem akan mengalami peningkatan rata-rata 11% dalam hasil akademiknya. Hal ini dapat terjadi karena siswa mampu mengelola stres, berfokus pada tujuan, dan memiliki motivasi dalam belajar sehingga kegiatan belajar dapat berjalan lebih efektif.

2. Mengembangkan Keterampilan Hidup

SEL dapat melatih kemampuan siswa dalam berkomunikasi, kerja sama tim, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah. Keterampilan ini sangat diperlukan di dunia kerja dan kehidupan sosial.

3. Meningkatkan Kesehatan Mental

Dalam penerapannya, SEL dapat menjadi pondasi penting dalam menjaga kesehatan mental anak sejak dini. Hal ini dikarenakan siswa belajar mengenai cara memahami emosi dan bagaimana mengelolanya, sehingga siswa memiliki tingkat kecemasa, stres, dan depresi yang lebih rendah.

4. Membangun Karakter dan Empati

SEL mengajarkan tentang pentingnya menghargai perbedaan, memahami perspektif orang lain, dan membangun hubungan yang sehat. Kemampuan ini dapat membentuk siswa menjadi pribadi yang peduli dan bertanggung jawab.

5. Mempersiapkan Generasi Masa Depan

Dunia semakin berkembang dan terus berubah. Hal ini menuntut kita untuk mempersiapkan generasi muda yang memiliki ketahanan mental, fleksibilitas, dan keterampilan sosial yang mumpuni. Dengan pembelajaran sosial emosional (SEL) siswa dapat membekali mereka untuk mampu menghadapi perubahan dengan sikap yang positif.

Pembelajaran Sosial Emosional Menurut CASEL

CASEL memandang SEL sebagai proses yang dapat membantu individu dalam memperileh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif yang dibutuhkan dalam memahami emosi, membangun hubungan yang sehat, serta membuat keputusan yang bertanggung jawab.

CASEL merumuskan lima kompetensi inti SEL yang saling berkaitan dan harus ditanamkan sejak dini, yaitu:

1. Kesadaran Diri (Self-Awareness)

sumber: kejarcita.id

Kemampuan dalam mengenali emos, nilai, kekuatan, dan kelemahan diri sendiri dengan akurat, serta menumbuhkan rasa percaya diri yang sehat.

2. Pengelolaan Diri (Self-Management)

Keterampilan dalam mengatur emosi, mengelola stres, mengendalikan impuls, dan menetapkan tujuan yang realistis.

3. Kesadaran Sosial (Social Awareness)

Kemampuan dalam memahami perspektif orang lain, menghargai perbedaan, dan menunjukkan sikap empati.

4. Keterampilan Berelasi (Relationship Skills)

Kecakapan dalam membangun, memelihara, dan memperbaiki hubungan yang sehat, termasuk keterampilan komunikasi dan kerja sama.

5. Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab (Responsible Decision-Making)

Kemampuan dalam membuat pilihan yang etis, mempertimbangkan dampak bagi diri sendiri maupun orang lain, serta menyelesaikan masalah secara efektif.

Berdasarkan lima kompetensi inti SEL ini, CASEL menekankan bahwa pendidikan bukan hanya sekadar mengajarkan mata pelajaran saja kepada siswa, tetapi juga turut membentuk pribadi yang siap menghadapi tantangan hidup dengan hati dan pikiran yang seimbang.

CASEL dalam Pembelajaran Sosial Emosional

Dalam konteks Pembelajaran Sosial Emosional, CASEL berperan sebagai:

1. Perumus Kerangka Kerja SEL

CASEL mengembangkan framework yang berisi lima kompetensi inti SEL (kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab). Kerangka ini menjadi panduan praktis untuk mengintegrasikan SEL dalam kurikulum dan budaya sekolah.

2. Sumber Penelitian dan Bukti Ilmiah

CASEL menyediakan riset dan data empiris yang membuktikan dampak positif SEL terhadap prestasi akademik, kesehatan mental, dan hubungan sosial siswa.

3. Pendorong Implementasi di Sekolah

Pada kesempatan ini CASEL berkolaborasi dengan sekolah untuk menjadikan SEL sebagai bagian dari sistem pendidikan yang terencana, bukan hanya sekadar program tambahan yang bisa digantikan begitu saja kelak.

4. Jembatan Kolaborasi

CASEL bekerja sama dengan guru, orang tua, pemerintah, dan komunitas untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung perkembangan emosi dan sosial anak.

Dengan kerangka dan panduan dari CASEL, SEL menjadi pendekatan holistik yang tidak hanya membentuk siswa yang cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki empati, tanggung jawab sosial, dan kemampuan menghadapi tantangan hidup.

Mengenal Kecerdasan Majemuk: Temukan Cara Unik Anak untuk Belajar dan Bersinar
Kecerdasan majemuk (multiple intelligences) adalah teori yang dikembangkan oleh Howard Gardner di awal tahun 1980-an

Demikianlah penjelasan mengenai pembelajaran sosial emosional. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sosial emosional (SEL) bukan hanya sekadar tren pendidikan saja, tetapi juga dijadikan sebagai fondasi penting untuk membentuk generasi yang cerdas, berkarakter, dan siap dalam menghadapi tantangan di masa depan kelak.

Dengan menggunakan kerangka kerja yang jelas dari CASEL, sekolah dan orang tua memiliki panduan untuk menumbuhkan keterampilan hidup yang akan bermanfaat bagi siswa seumur hidupnya. Saat ini kita harus saling bekerja sama untuk menjadikan pendidikan hati dan pikiran berjalan beriringan untuk membentuk masa depan yang lebih baik lagi.

Agnes Meilina

content writer - content creator - reviewer books

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.