Pusing Menghadapi Siswa yang Sulit Belajar? Begini Caranya
Tugas utama seorang guru adalah mengajar siswa-siswanya. Guru bertugas sebagai fasilitator pembelajaran di dalam kelas. Ketika menjalankan perannya, guru pasti berhadapan dengan karakteristik siswa yang beragam.
Ada siswa yang dengan mudah mengikuti pembelajaran dan ada yang mengalami kesulitan belajar. Siswa yang sulit belajar inilah yang terkadang membuat guru pusing. Guru pusing mencari cara agar bisa membantu siswa yang sulit belajar.
Siswa yang sulit belajar adalah sebuah kenyataan yang harus dihadapi oleh guru. Tentunya guru perlu segera mencari cara agar bisa menghadapi siswa yang sulit belajar. Artikel ini selanjutnya akan membahas tentang bagaimana cara guru dalam menghadapi siswa yang sulit belajar.
Gejala Siswa yang Sulit Belajar
Saat mengajar, tentu Anda bisa menjumpai berbagai karakteristik siswa. Ada siswa yang bersemangat setiap pelajaran berlangsung. Ada juga siswa yang terlihat ogah-ogahan. Ada juga yang malah sering membuat onar saat pelajaran berlangsung. Belum lagi ketika selesai ujian, guru akan pusing jika melihat banyak siswa yang punya nilai rendah saat ujian.
Apaila Anda bertemu siswa yang kurang mampu memahami pelajaran dan mendapat nilai jelek pada ujiannya, bisa jadi itu adalah gejala bahwa siswa tersebut mengalami kesulitan belajar. Siswa yang sulit belajar tidak akan mampu memahami materi pelajaran yang diberikan. Akibatnya, siswa tersebut tidak bisa mendapatkan nilai yang bagus.
Penyebab Siswa Sulit Belajar
Saat mengetahui ada siswa yang sulit belajar, yang harus guru lakukan adalah mencari tahu tentang apa yang menjadi penyebabnya. Dengan tahu apa sebabnya, tentu guru bisa menemukan solusi untuk menghadapi siswa yang sulit belajar.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan siswa sulit belajar. Faktor-faktor tersebut dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada di dalam diri siswa, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa.
Faktor internal yang menyebabkan siswa sulit belajar antara lain, gangguan kesehatan, gangguan pendengaran dan pengelihatan, sulit berkonsentrasi, kurangnya motivasi belajar dan lain sebagainya.
Sedangkan faktor eksternal yang bisa menjadi penyebab siswa sulit belajar adalah disorganisasi keluarga, banyaknya beban pelajaran, lingkungan belajar yang tidak kondusif, pengaruh teman sebaya, dan lain sebagainya.
Cara Menghadapi Siswa yang Sulit Belajar
Setelah mengetahui faktor penyebab siswa sulit belajar, kini saatnya guru mencari cara dalam menghadapi siswa yang sulit belajar. Berikut adalah beberapa cara yang bisa guru lakukan untuk menghadapi siswa yang sulit belajar.
1. Mengatur Tempat Duduk Siswa
Guru bisa mengatur tempat duduk siswa saat menghadapi siswa yang sulit belajar. Sebagai contohnya, siswa yang mengalami kesulitan melihat jarak jauh, bisa duduk di kursi paling depan. Guru juga bisa memisahkan siswa yang sering mengobrol untuk duduk berdekatan agar tidak mengganggu konsentrasi belajar.
2. Mengajak Siswa untuk Melakukan Pemeriksaan Kesehatan
Jika guru mengetahui bahwa penyebab siwa sulit belajar adalah gangguan kesehatan, guru perlu mengajak siswa tersbut untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Tentunya, guru perlu melibatkan orang tua dalam hal ini.
3. Variasikan Metode Pembelajaran
Guru dapat memvariasikan metode pembelajaran untuk membantu siswa yang sulit belajar. Metode belajar yang variatif tentu akan lebih menarik bagi siswa. Saat siswa sudah tertarik pada pembelajaran, siswa akan memperhatikan dengan baik, tidak akan mengalami kesulitan.
4. Mengadakan Remedial
Siswa yang sulit belajar, tentu akan tertinggal nilainya. Sering kali mereka mendapat nilai di bawah standar yang telah ditetapkan. Maka, guru bisa membantu siswa tersebut dengan mengadakan remedial agar siswa bisa memperbaiki nilainya.
5. Penggunaan Media Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran juga bisa menjadi cara guru dalam menghadapi siswa yang sulit belajar. Guru bisa menggunakan media pembelajaran yang menarik dan interaktif. Dengan begitu, siswa akan lebih tertarik belajar. Saat siswa sudah tertarik, siswa akan lebih mudah belajar. Siswa tidak akan mengalami kesulitan belajar.
6. Menciptakan Suasana Belajar yang Menyenangkan
Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Suasana belajar yang menyenangkan bisa membuat siswa antusias. Antusiasme ini penting. Alasannya, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran. Anda bisa menciptakan suasana belajar dengan melemparkan humor di sela-sela proses pembelajaran. Bisa juga dengan melakukan ice breaking di tengah-tengah proses pembelajaran.
7. Mendorong Motivasi Internal
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, salah satu faktor penyebab siswa sulit belajar adalah kurangnya motivasi internal. Saat siswa tidak termotivasi belajar, dia akan mengabaikan proses pembelajaran. Pengabaian inilah yang nantinya membuat siswa sulit belajar. Jadi, sangat penting bagi guru untuk mendorong motivasi internal. Hendaknya guru bisa membuat siswa punya motivasi yang tinggi dalam proses pembelajaran.
8. Melibatkan Siswa dalam Pembelajaran
Ketika proses pembelajaran, jangan menggunakan metode ceramah. Gunakan metode diskusi. Libatkan siswa dalam pembelajaran, misalnya meminta siswa mengelurakan opininya atas materi pelajaran yang telah dipelajari. Dengan melibatkan siswa dalam pembelajaran, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.
9. Membentuk Kelompok Belajar
Guru juga bisa mengajak siswa membentuk kelompok belajar. Kelompok belajar ini yang nantinya membantu anggota yang sulit belajar agar lebih mudah memahami pelajaran. Kelompok belajar yang dibentuk bisa terdiri dari siswa yang mudah memahami pelajaran dan yang sulit agar mereka bisa saling mengajari.
10. Membuat Mind Mapping
Guru bisa mengajak siswa untuk membuat mind mapping atas materi yang telah diajarkan. Penggunaan mind mapping ini bisa meringkas metari pelajaran dengan baik. Dengan begitu, siswa akan lebihh mudah dalam belajar. Selain itu, mind mapping sangat berguna agar makin banyak siswa yang mampu memahami pelajaran
11. Metode Respirokal
Guru bisa menggunakan metode respirokal dalam menghadapi siswa yang sulit belajar. Metode respirokal ini adalah metode dimana guru dan siswa bisa saling berdialog secara terbuka.
Guru bisa bertanya pada siswa, apa saja kesulitan yang dialami, sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang sudah diberikan. Metode respirokal ini tak hanya membantu guru dalam menghadapi siswa yang sulit belajar saja, tetapi juga bisa meningkatkan kedekatan antara guru dan siswa.
12. Kerja Sama dengan Orang tua
Cara terakhir yang bisa dilakukan guru dalam menghadapi siswa yang sulit belajar adalah dengan melakukan kerja sama. Guru bisa meminta kerja sama orang tua untuk mengatasi siswa yang sulit belajar.
Bagaimanapun, orang tua dan guru punya tanggung jawab besar agar anak tidak mengalami kesulitan belajar. Terlebih lagi jika faktor penyebab siswa sulit belajar adalah faktor eksternal. Jalinlah kerja sama yang baik dengan orang tua untuk bisa menghadapi siswa yang sulit belajar.
Demikian artikel tentang bagaimana cara menghadapi siswa yang sulit belajar. Semoga artikel ini bisa membantu Anda dalam menghadapi siswa yang sulit belajar.