Pentingnya Mengajarkan Pendidikan Anti Korupsi Kepada Siswa

edukasi 15 Mar 2024

Proses pendidikan tidak hanya bertujuan membuat siswa memiliki kemampuan akademik semata. Tujuan pendidikan juga membentuk karakter siswa. Agar siswa memiliki karakter manusia unggul.

Salah satu karakter yang hendak dibentuk dalam proses pendidikan adalah karakter anti korupsi. Melalui proses pendidikan, diharapkan menghasilkan generasi penerus bangsa yang anti korupsi.

Oleh karena itu, sangat penting mengajarkan pendidikan anti korupsi kepada siswa. Pada artikel berikut akan dijelaskan secara lengkap, mengapa pendidikan anti korupsi penting diajarkan kepada siswa. Selain itu juga akan dibahas bagaimana cara menerapkan pendidikan anti korupsi di sekolah.

Indonesia dan Korupsi

sumber: https://www.pexels.com/

Sebelum membahas bagaimana korupsi yang ada di Indonesia, ada baiknya kita tahu definisi korupsi terlebih dahulu. Adapun istilah korupsi dalam bahasa Inggris yaitu corruption dan corrupt, sedangkan dalam bahasa Perancis korupsi disebut sebagai corruption, dan dalam bahasa Belanda disebut sebagai corruptie.

Henry Campbell Black dalam bukunya yang berjudul Black's Law Dictionary dijelaskan bahwa korupsi merupakan perbuatan yang dilakukan dengan tujuan memberikan beberapa keuntungan yang bertentangan dengan tugas dan hak orang lain.

Perbuatan seorang pejabat atau seseorang pemegang kepercayaan yang dilakukan bertentangan dengan hukum, dan secara keliru telah menggunakan kekuasaannya untuk mendapatkan keuntungan untuk dirinya sendiri atau dilakukan untuk orang lain, serta bertentangan dengan tugas dan hak orang lain disebut sebagai tindakan korupsi.

Korupsi di Indonesia bahkan sudah dikenal sejak zaman kolonial dulu. Para pejabat menggunakan kekuasaannya untuk mengorupsi upeti yang dibayar oleh rakyat. Bahkan pada zaman cultur stelsel dulu, para pejabat menyalahgunakan kekuasaannya untuk memperoleh hadiah dari pemerintah Belanda yang disebut dengan cultur procenten.

7 Tips Mengetahui Setiap Karakteristik Siswa di Kelas
Setiap siswa pasti memiliki karakteristiknya masing-masing, hal ini menjadi tantangan guru untuk mengenal karakter siswa.

Bagaimana dengan kondisi sekarang ini? Nampaknya perilaku korupsi masih kental di kalangan pejabat Indonesia. Berdasarkan indeks korupsi yang dikeluarkan oleh Transparency International Indonesia (TII) yang mengungkapkan bahwa Indeks Persepsi Korupsi (IPK) di Indonesia tahun 2023 berada di skor 34. Pada tahun 2023 Indonesia berada di peringkat 115 dari 180 negara yang dilibatkan.

Tentunya kondisi ini harus segera diperbaiki. Jangan sampai korupsi semakin mengakar kuat. Korupsi tak hanya merugikan negara. Tetapi juga mempertajam kemiskinan dan menghambat pembangunan.

Oleh karena itu, semangat anti korupsi harus diajarkan sedini mungkin. Ini yang membuat mengapa sangat penting mengajarkan pendidikan anti korupsi kepada siswa.

Pentingnya Pendidikan Anti Korupsi

sumber: https://www.pexels.com/

Pendidikan anti korupsi adalah upaya atau tindakan preventif yang dilakukan untuk para generasi muda melalui 3 jalur, yaitu :

  1. Pendidikan di sekolah yang disebut sebagai pendidikan formal
  2. Pendidikan di lingkungan keluarga yang disebut dengan pendidikan informal
  3. Pendidikan di masyarakat yang disebut dengan pendidikan non-formal

Dalam penerapannya, pendidikan anti korupsi ini harus mengintegrasikan domain pengetahuan (kemampuan kognitif), sikap serta perilaku (afeksi), dan keterampilan (psikomotorik). Nilai-nilai yang diambil dalam pendidikan anti korupsi ini harus ditanamkan, dihayati, serta diamalkan oleh setiap masyarakat di Indonesia sejak sedini mungkin hingga mereka duduk di bangku perguruan tinggi.

Bahkan bisa dikatakan bahwa pendidikan anti korupsi ini bisa menjadi long life education, yang berarti nilai-nilai pada pendidikan anti korupsi ini akan menjadi napas di setiap waktu, semasa mereka masih hidup.

Pada dasarnya, pendidikan anti korupsi adalah proses pendidikan yang bertujuan menumbuhkan nilai-nilai kejujuran dan anti korupsi semenjak dini. Pendidikan anti korupsi ini bisa dilakukan di mana saja. Di lingkungan sekolah, keluarga bahkan masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan anti korupsi tidak hanya menjadi tanggung jawab guru saja, tetapi juga tanggung jawab semua pihak, baik itu keluarga maupun masyarakat sekitar.

Ada dua tujuan yang hendak dicapai dalam melaksankan pendidikan anti korupsi di Indonesia, yaitu :

  1. Memberikan pemahawan kepada siswa tentang apa itu korupsi. Apa saja bentuk-bentuk korupsi dan bagaimana dampaknya. Juga memberi tahu sanksi apa saja yang akan diderit bila melakukan korupsi. Dengan begitu, akan timbul pengetahuan dan kesadaran untuk menghindari perilaku korupsi.
  2. Membentuk generasi penerus bangsa yang anti korupsi. Dengan begitu di masa depan nanti, Indonesia bisa menjadi negara yang bebas korupsi.

Penerapan Pendidikan Anti Korupsi di Sekolah

Lalu bagaimanakah bentuk penerapan pendidikan anti korupsi di sekolah? Apa yang bisa dilakukan oleh guru untuk menanamkan nilai-nilai anti korupsi di sekolah?

Pada dasarnya pendidikan anti korupsi bisa dilakukan ke dalam beberapa cara. Pertama, pendidikan anti korupsi bisa diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang terkait, misalnya saat belajar PPKN atau kewarganegaraan.

Kedua, pendidikan anti korupsi bisa dilakukan sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Ketiga, pendidikan anti korupsi bisa ditanamkan melalui sifat keteladanan.

Selain iu, pendidikan anti korupsi juga bisa dilakukan dalam beberapa bentuk, seperti :

1. Mading Anti Korupsi

Pengenalan semua hal yang terkait korupsi bisa dilakukan dengan membuat mading (majalah dinding). Sekolah bisa mewajibkan setiap kelas memiliki mading anti korupsi.

Mading ini berisi tentang apa itu korupsi, faktor penyebabnya, bentuk-bentuk korupsi hingga sanksi apabila melakukan korupsi. Dengan begitu, siswa bisa tahu hal-hal yang berkaitan dengan korupsi.

2. Peringatan Hari Anti Korupsi

Hari Anti Korupsi Sedunia diperingati setiap tanggal 9 Desember. Sekolah bisa menggelar beragam acara untuk memperingatinya. Misalnya dengan menggelar lomba poster anti korupsi.

Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia bisa menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran anti korupsi di kalangan siswa.

3. Warung Kejujuran

Perilaku anti korupsi dimulai dari kejujuran. Dengan mengasah kejujuran siswa, menjadi modal awal untuk memiliki sikap anti korupsi.

Salah satu cara mengasah kejujuran siswa adalah dengan cara membuka warung kejujuran di sekolah. Di warung ini siswa bisa bertransaksi tanpa disaksikan oleh para penjual. Melatih siswa berbelanja secara jujur.

4. Seminar Anti Korupsi

Sekolah bisa menggelar acara seminar anti korupsi dengan mengundang para praktisi terkait. Mulai dari anggota KPK, hakim, jaksa ataupun aktivis anti korupsi untuk berbagi pengalaman menangani kasus korupsi.

Dengan begitu, siswa akan semakin paham tentang perilaku anti korupsi. Sebab mendengar pengalaman praktis bagaimana penanganan korupsi.

5. Transparansi Laporan Keuangan Sekolah

Pihak sekolah bisa mengajarkan pendidikan anti korupsi dengan keteladanan. Sekolah memberi contoh bahwa transparansi anggaran adalah salah satu bentuk tindakan anti korupsi.

6. Publikasi Laporan Kegiatan OSIS

Mengembangkan perilaku anti korupsi di kalangan para siswa bisa dimulai saat mereka membuat kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah). Dorong siswa untuk selalu membuat anggaran yang jujur saat kegiatan. Dan tak lupa selalu membuat laporan setelah kegiatan selesai, termasuk membuat laporan keuangan.

Pentingnya Penilaian Sikap dan Cara Penilaiannya
Penilaian sikap adalah ekspresi nilai-nilai atau pandangan yang dimiliki seseorang, yang diwujudkan dalam tindakan atau perilaku.

7. Sosialiasi Terus Menerus

Sekolah jangan pernah bosan untuk melakukan sosialisasi secara terus menerus tentang perilaku anti korupsi ini. Agar siswa semakin terdidik untuk tidak melakukan korupsi semenjak dini. Misalnya, menyelipkan pesan-pesan anti korupsi setiap sambutan saat upacara bendera di sekolah.

Demikian beberapa contoh penerapan pendidikan anti korupsi di sekolah. Mengajarkan pendidikan anti korupsi kepada siswa itu penting. Semoga dengan pengajaran pendidikan anti korupsi di sekolah, kelak di masa yang akan datang siswa-siswa ini menjadi generasi penerus bangsa yang jujur dan anti korupsi. Indonesia bisa tumbuh menjadi negara yang hebat dan maju.

Dian Kusumawardani

"Pengajar di BKB Nurul Fikri dan Konselor Menyusui"

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.