Pentingnya Membatasi Screen Time untuk Anak

“Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya”

Siapa yang pernah mendengar pepatah tersebut? Pastinya sudah banyak orang tua yang mendengar pepatah tersebut. Konon katanya, salah satu kuci sukses dalam medidik anak adalah mendidik sesuai zamannya. Anak-anak adalah generasi yang berbeda dari orang tuanya. Kurang tepat jika orang tua mendidik anak-anaknya dengan cara-cara seperti saat mereka didik dulu.

Anak-anak saat ini disebut sebagai generasi alfa. Generasi alfa adalah sebutan bagi generasi yang lahir tahun 2010 hingga 2025. Generasi ini tentu berbeda dengan generasi sebelumnya. Generasi alfa dicirikan sebagai generasi yang akrab dengan teknologi. Maklum, mereka hadir di tengah perkembangan teknologi yang begitu pesat. Wajar jika mereka akhirnya sangat akrab dengan teknologi.

Salah satu teknologi yang tak terpisahkan dari generasi alfa ini adalah gawai. Anak-anak generasi alfa sangat akrab dengan gawai sejak kecil, baik berupa PC, laptop, tablet ataupun ponsel. Inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua generasi alfa.

Penggunaan gawai secara berlebihan tentu tidak baik bagi perkembangan anak. Namun, tentunya orang tua juga tidak bisa melarang anak untuk mengakses gawai. Sebab, gawai adalah bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupannya. Ingat, anak-anak ini adalah generasi alfa.

Hal yang dapat orang tua lakukan adalah membatasi screen time atau waktu mengakses gawai. Penting bagi anak untuk memiliki screen time yang terbatas, disesuaikan dengan usia dan kebutuhan mereka tentunya. Artikel ini selanjutnya akan membahas tentang pentingnya membatasi screen time untuk anak.

Pentingnya Membatasi Screen Time untuk Anak

sumber: https://www.pexels.com

Saat ini, menatap gawai adalah hal-hal yang biasa dilakukan oleh anak-anak. Anak-anak banyak menghabiskan waktunya untuk menatap layar PC, laptop, tablet maupun ponsel. Apalagi di era pandemi COVID-19 kemarin, di mana anak-anak masih ada yang harus belajar secara online.

Setiap hari, mereka masuk sekolah online. Mengikuti kelas online dari layar gawainya. Tak hanya untuk sekolah, anak-anak saat ini mencari hiburannya dari gawai mereka. Mulai dari bermain game online, menonton video atau sekadar berselancar di media sosial, semuanya dilakukan dalam layar gawai.

Ini membuat interaksi anak dengan layar semakin tinggi. Dan hal ini pada akhirnya akan memberikan dampak buruk bagi tumbuh kembang anak itu sendiri. Sebuah penelitian dari dr. Aric Sigman, dari Britain’s Royal Society of Medicine mengemukakan bahwa interaksi berlebih pada layar bisa mengganggu perkembangan kognitif anak.

Anak-anak yang menghabiskan banyak waktu menatap layar akan terhambat dalam perkembangan koginitif seperti kemampuan untuk fokus, konsentrasi, hingga mempertahankan perhatian. Anak-anak juga akan mengalami kesulitan dalam berinteraksi, mereka kesulitan memberikan respon terhadap perilaku orang lain dan mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat.

Tak hanya itu, banyak juga dampak negatif yang ditimbulkan jika anak terlalu banyak menghabiskan waktunya untuk menatap layar. Berikut adalah dampak negatif dari screen time yang berlebihan.

1. Penurunan Fungsi Pengelihatan

Dampak buruk pertama yang akan dialami anak saat mengakses layar secara berlebihan adalah mengalami penurunan fungsi pengelihatan. Menatap layar secara berlebihan tentu mengganggu kesehatan mata. Tak heran jika saat ini banyak anak-anak yang sudah harus memakai kacamata. Ini karena mereka sudah mengalami penurunan fungsi pengelihatan.

2. Kecenderungan Mengalami ADD (Attention Deficit Disorder) atau ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)

Anak-anak yang mengakses layar secara berlebihan akan mengalami kecenderungan mengalami ADD (Attention Deficit Disorder) atau ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Mereka mengalami gejala-gejala ADD atau ADHD. Misalnya, kesulitan untuk fokus dan berkonsetrasi.

3. Mengalami Kesulitan Tidur

Anak-anak yang terlalu sering berinteraksi dengan layar biasanya sering begadang di malam hari. Keasyikan melihat layar membuat mereka betah untuk tidak tidur. Akhirnya, mereka pun mengalami kesulitan tidur. Hal ini tentu tidak baik untuk kondisi kesehatan anak. Tidur adalah hal yang dibutuhkan untuk bisa membuat badan selalu sehat.

4. Menghambat Perkembangan Sosial Emosional

Terlalu asyik berinteraksi dengan layar membuat anak enggan melakukan hal lain. Mereka cenderung asyik menyendiri. Fokus pada layar gawainya. Mereka akan jarang berinteraksi secara langsung dengan orang lain. Hal ini pada akhirnya akan menghambat perkembangan sosial emosional anak.

5. Beresiko Terkena Penyakit Tertentu

Banyak menatap layar membuat anak jarang bergerak. Inilah yang nantinya bisa membuat anak terkena risiko beberapa penyakit. Misalnya obesitas, diabetes, jantung hingga kolesterol.

6. Mengganggu Kebiasaan Baik

Screen time yang tidak terbatas akan mengganggu kebiasaan baik yang seharusnya dilakukan oleh anak. Misalnya, tidur cukup, rutin berolahraga hingga banyak melakukan kegiatan yang baik untuk tumbuh kembangnya.

Tips Mendidik dan Membimbing Anak Berinternet
Di era digital ini penggunaan internet memang tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya internet pekerjaan jadi lebih mudah dan praktis.

Anak yang telalu sering menatap gawai akan sering begadang, tidak penah berolahraga dan jarang bergerak bebas.

Hal yang Harus Diperhatikan Saat Membatasi Screen Time untuk Anak

sumber: https://www.pexels.com

Setelah tahu betapa banyaknya dampak buruk dari screen time yang berlebihan bagi anak, tentu Anda ingin membatasi screen time untuk anak. Ketika ingin membatasi screen time untuk anak, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan, yaitu :

1. Perhatikan Usia Anak

Ketika ingin membatasi screen time untuk anak, pastika disesuaikan dengan usia anak. Screen time di sini adalah waktu akses mengakses layar di luar kepentingan sekolah. Berikan screen time sesuai usia anak. Misalnya, untuk anak usia 2 hingga 5 tahun, maksimal screen time setiap harinya adalah satu jam.

2. Buat Jadwal Akses Gawai

Setelah menentukan berapa lama screen time untuk anak sesuai usianya, buat jadwalnya. Misalnya, untuk waktu satu jam setiap hari bisa Anda bagi menjadi 4 kali. Letakkan di tengah-tengah jadwal harian anak. Misalnya, setelah belajar anak boleh akses gawai selama 15 menit.

3. Membuat Kesepakatan Bersama

Ajak anak membuat kesepaktan bersama terkait screen time ini. Berikan pemahaman kepada anak, mengapa sangat penting untuk membatasi screen time. Jelaskan tujuan Anda mengapa memberikan pembatasan screen time ini.

Sampaikan juga dampak negatif apa yang akan anak dapat jika mereka terlalu berlebihan dalam mengakses layar. Dengan begitu, anak akan mengerti mengapa screen time nya harus terbatas. Anak pun akan mematuhi kesepakatan bersama yang sudah dibuat. Mereka tidak akan curi-curi waktu untuk mengakses gawai.

4. Berikan Contoh

Terakhir, jangan lupa untuk memberi contoh. Jadilah teladan yang baik bagi anak-anak. Bila Anda ingin anak terbatas akses gawainya, Anda juga perlu membatasi diri dalam melakukan screen time.

Apa Itu Netiquette?
Netiquette adalah singkatan dari network etiquette atau internet etiquette. Netiquette didefinisikan sebagai etika penggunaan internet.

Keteladanan bisa menjadi cara terbaik dalam menanamkan kebiasaan baik untuk anak-anak, termasuk dalam hal screen time ini. Apalagi, anak-anak adalah peniru ulung. Saat anak tahu orang tuanya juga terbatas screen time nya, maka anak pun akan melakukan hal yang sama.

Demikian artikel pentingnya membatasi screen time untuk anak. Semoga artikel ini bisa membantu Anda dalam membatasi screen time untuk anak.