Pentingnya Kecerdasan Emosional Bagi Seorang Pendidik

edukasi 27 Agt 2024

Kecerdasan bukan istilah yang asing di dunia pendidikan. Bisa dikatakan tujuan utama dan hasil dari pembelajaran yang paling tampak ditunjukkan berupa kecerdasan.

Definisi kecerdasan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai intelegensi atau perihal cerdas, dengan makna lain merupakan perkembangan akal budi yang menuju ke arah sempurna. Kecerdasan (intelligence) berasal dari bahasa Latin, intelligere yang diturunkan dari interlegere yang berarti cerdas atau tajam. Bentuknya yang lain adalah intellectus yang berarti lebih teknis, yaitu pemahaman dan merupakan terjemahan dari istilah nous yang merupakan bahasa Yunani.

Sebagaimana yang dikenal pada umumnya, kecerdasan dibagi menjadi tiga macam, yaitu kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ).

Pada mulanya kecerdasan intelektual kerap dianggap sebagai penentu utama kesuksesan seseorang. Semakin tinggi tingkat IQ nya seseorang, diartikan mampu menyelesaikan suatu permasalahan dengan lebih baik dan cenderung dapat menemukan solusi di saat harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Dalam penilaian pendidikan secara formal, orang yang memiliki IQ yang tinggi memiliki peluang lebih besar atau terkadang dinilai lebih berprestasi.

Pada kenyataannya, penentu kesuksesan seseorang bukan hanya berdasarkan tingkat kecerdasan intelektualnya saja. Melainkan juga ada kecerdasan emosional yang menjadi penentu dan mempengaruhi keberhasilan seseorang. Banyak pembahasan terkait EQ seseorang yang kemudian dinilai seiring dengan tes IQ. Hal ini dapat diartikan, seseorang yang memiliki tingkat IQ tinggi saja tidaklah cukup, mereka harus mempu mengontrol emosi mereka dengan baik.

Kecerdasan emosional (dalam bahasa Inggris disebut sebagai emotional quotient, disingkat EQ) adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang yang ada di sekitarnya. Kecerdasan emosional dianggap tidak kalah penting dengan kecerdasan intelektual, karena memegang peranan secara langsung yang dibutuhkan untuk berkomunikasi atau berinteraksi dengan lingkungan sosial.

Tentunya sebagai makhluk sosial, manusia pasti membutuhkan kecakapan dalam mengolah emosionalnya dengan baik agar mampu menjalani kehidupan sosial dengan semestinya. Sejatinya kecerdasan emosional tidak bertentangan dengan kecerdasan intelektual, keduanya akan lebih baik saling beriringan atau saling melengkapi agar seseorang bisa berhasil.

Menurut Howard Gardner (1983) terdapat lima pokok utama dari kecerdasan emosional seseorang, yakni mampu menyadari dan mengelola emosi diri sendiri (self awareness), memiliki kepekaan terhadap emosi orang lain (empathy), dapat mengontrol emosi dan tindakan dengan baik sehingga jauh dari tindakan impulsif yang merugikan prang lain (self regulation), mampu merespon dan bernegosiasi dengan orang lain secara emosional (social skill), serta dapat menggunakan emosi sebagai alat untuk memotivasi diri (motivation). Dengan memiliki kemampuan di atas (soft skill), seseorang akan memiliki hubungan yang menyenangkan baik di lingkungan sosial maupun dunia kerja.

Contoh Aksi Nyata Pelatihan Mandiri Merdeka Belajar
Pada Modul 2 Merdeka Mengajar dengan topik “Mendidik dan Mengajar”, guru diajak untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif

Kecerdasan Emosional bagi Guru

sumber: https://www.pexels.com

Kecerdasan emosional berperan penting dalam kehidupan sosial. Tidak hanya untuk mendukung kecerdasan intelektual dalam dunia kerja, akan tetapi juga dibutuhkan oleh guru dalam menjalankan profesinya sebagai pengajar.

Sebagai seorang guru, pengajar membutuhkan kecakapan emosional. Kematangan dari segi emosional akan membantu terciptanya hubungan harmonis antara guru dan peserta didik. Sehingga guru tidak hanya mampu menyampaikan suatu ilmu pengetahuan, akan tetapi juga mampu mengelola emosi dan hubungan baik dengan anak didiknya.

Sebagaimana yang dijelaskan Howard Gardner, guru membutuhkan kemampuan untuk mengelola emosinya, agar tidak mudah marah atau bisa bersabar jika menghadapi siswa yang belum memahami materi atau memiliki karakteristik yang berbeda dengan teman lainnya. Guru juga mampu merespon dengan baik permasalahan yang dihadapi saat kegiatan pembelajaran. Selain itu, guru juga berperan sebagai motivator untuk mendorong siswa agar tetap semangat atau antusias mengikuti kegiatan pembelajaran.

Manfaat Kecerdasan Emosional bagi Guru

Dengan memiliki atau menguasai lima pokok utama kecerdasan emosional pada guru, beberapa manfaat berikut akan dirasakan yaitu:

1. Komunikasi yang Efektif

Kecakapan dalam kecerdasan emosional akan mendorong terjalinnya alur komunikasi yang baik. Komunikasi akan berjalan dengan efektif, sehingga menimbulkan respon yang positif. Dalam hal ini membuat siswa mau mendengarkan dan memberikan respon pada saat guru mengajar.

2. Mengatasi Tekanan Pekerjaan dengan Baik

Guru merupakan profesi yang melibatkan tugas dan tanggung jawab yang besar. Tak jarang berbagai persoalan pasti akan muncul, sehingga menimbulkan tekanan yang banyak pula bagi guru. Dengan kemampuan dalam mengatur kecerdasan emosional, diharapkan guru bisa tetap berpandangan dan menyikapi secara positif atas segala persoalan yang dihadapinya.

3. Terbuka dalam Menerima Masukan

Kritik dan masukan yang membangun sangat penting untuk membantu orang berkembang. Begitu pula bagi seorang guru, untuk melakukan evaluasi dalam tugasnya sebagai pendidik dibutuhkan adanya kritik, masukan maupun saran untuk memperbaiki diri. Seorang pendidik yang memiliki kecerdasan emosional baik, akan menyikapi berbagai kritik dengan bijaksana.

4. Meningkatkan Kesejahteraan

Guru dengan kecerdasan emosional yang baik akan cenderung lebih bahagia, lebih tahan stres, dan memiliki kepuasan kinerja lebih tinggi. Dengan memahami emosi diri sendiri, guru dapat mengelola stres dan kelelahan dengan lebih baik, sehingga dapat memberikan pengajaran yang lebih efektif.

5. Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran

Guru yang memiliki kecerdasan emosional tinggi dapat menjadi model percontohan bagi siswa dalam hal mengelola emosi, pemecahan masalah, dan berinteraksi dengan orang lain. Hal tersebut juga akan memperkuat hubungan interpersonal guru dengan siswa. Selain itu, guru akan lebih memahami emosi siswa dapat menyesuaikan gaya mengajarnya agar sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik mereka.

Kecerdasan emosional merupakan kunci bagi seorang guru untuk menjadi pendidik yang efektif dan inspiratif. Dengan mengembangkan kecerdasan emosional, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif, mendukung pertumbuhan siswa secara holistik, dan mencapai tujuan pembelajaran yang lebih tinggi.

Bagaimana Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional?

sumber: https://www.pexels.com

Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu guru untuk meningkatkan kecerdasan emosional yang dimilikinya, yaitu seperti:

- Melakukan Refleksi Diri

Guru perlu meluangkan waktunya untuk memahami emosi diri sendiri, sebelum berusaha memahami emosi dari siswanya. Dengan memahami emosi diri sendiri, guru dapat mengelola emosionalnya dengan tepat. Selain itu, guru juga dapat mencari dukungan emosional, caranya bisa berbicara dengan teman, keluarga, atau konselor.

- Melatih Empati

Untuk meningkatkan kecerdasan emosional, guru dapat mengasahnya dengan berusaha memahami perspektif orang lain. Cobalah menempatkan diri sendiri di posisi orang lain. Guru dapat memikirkan dan mempertimbangkan berbagai  sudut pandang, sehingga empatinya bertumbuh.

Dalam praktiknya di kelas, guru dapat memberikan perhatian penuh saat siswa berbicara, sehingga dapat membantu guru memahami perasaan mereka dengan lebih baik.

- Mengembangkan Keterampilan Komunikasi

Guru dapat meningkatkan kecerdasan emosionalnya dengan mengembangkan keterampilan komunikasi. Guru perlu mengetahui dan melatih caranya untuk berkomunikasi secara efektif dan asertif. Guru juga dapat memperhatikan bahasa tubuh dapat membantu guru memahami pesan non-verbal yang disampaikan oleh siswa.

- Mengikuti Pelatihan

Terakhir, sebagai guru pasti dituntut untuk terus  megembangkan pengetahuan dan  kompetensi yang dimiliki agar mampu mengajar dengan profesional. Untuk menjadi guru profesional, guru dapat mengikuti pelatihan atau workshop yang fokus pada pengembangan kecerdasan emosional.

Pengaruh Akses Informasi yang Mudah Pada Anak
Akses informasi yang mudah dapat meningkatkan cara komunikasi anak, serta memudahkan anak dalam berinteraksi dan bersosialisasi

Demikianlah penjelasan mengenai kecerdasan emosional serta pentingnya memiliki kecerdasan emosional bagi seorang pendidik. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Gurucita!

Insani Miftahul Janah

Trying. Learning. Then Doing.

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.