Pentingnya Budaya untuk Hidup Berkelanjutan bagi Siswa

edukasi 27 Jun 2022

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau biasa dikenal dengan Sustainable Development Goals (SDGs), merupakan agenda pembangunan pasca 2015 yang disepakati dalam Sidang Umum PBB pada September 2015. Kesepakatan dari pembangunan berkelanjutan ini, diperoleh sebelum pelaksanaan Millennium Development Goals (MDGs) berakhir. Kemudian, diperkuat pula dengan disepakatinya dokumen “The Future We Want” dalam UN Conference on Sustainable Development 2012. Untuk lebih memahami mengenai THB/SDGs, kamu bisa tonton video berikut ini!

Apa itu Tujuan Hidup Berkelanjutan (THB) atau Sustainable Development Goals (SDGs)?

A. Tujuan TPB/SDGs

TPB/SDGs bertujuan untuk menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang inklusif, dan melaksanakan tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

TPB/SDGs merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk menyejahterakan masyarakat mencakup 17 tujuan, yaitu (1) Tanpa Kemiskinan; (2) Tanpa Kelaparan; (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera; (4) Pendidikan Berkualitas; (5) Kesetaraan Gender; (6) Air Bersih dan Sanitasi Layak; (7) Energi Bersih dan Terjangkau; (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; (9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur; (10) Berkurangnya Kesenjangan; (11) Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan; (12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab; (13) Penanganan Perubahan Iklim; (14) Ekosistem Lautan; (15) Ekosistem Daratan; (16) Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh; (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Pencapaian target TPB/SDGs merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional. Berbagai upaya yang dilakukan memerlukan sinergi kebijakan perencanaan di tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota. TPB/SDGs sejatinya dapat menjadi gaya hidup (life style) bagi semua orang. Dengan menjalankan gaya hidup berkelanjutan, manusia dapat memiliki kesadaran dan berpikir dalam jangka panjang. Manusia sadar akan lingkungan dan orang lain karena mau bagaimanapun segala tindakan kita pasti berdampak pada lingkungan sekitar.

Sebenarnya, TPB/SDGs tidak hanya menyasar pada sektor lingkungan, tetapi juga perlu didukung dan dilaksanakan pada aspek pendidikan. Konsep TPB/SDGs di dunia pendidikan dikenal dengan istilah Education for Sustainable Development (ESD). Tujuan dari pembelajaran berkonsep pembangunan berkelanjutan bagi siswa ialah upaya untuk mendorong terbentuknya pribadi yang bertanggung jawab serta mengambil keputusan tepat. Dengan begitu, siswa akan lebih memahami sebuah tindakan dapat berpengaruh pada kondisi lingkungan, sosial, dan ekonomi di masa kini hingga mendatang.

Upaya pelaksanakan TPB/SDGs dengan menerapkan gaya hidup berkelanjutan pada siswa merupakan upaya yang sangat penting. Siswa sebagai generasi penerus memiliki peran serta bertanggung jawab menjaga dan menjalankan kehidupan di masa depan. Berikut ini pentingnya melibatkan hidup berkelanjutan bagi siswa.

B. Pentingnya Budaya untuk Hidup Berkelanjutan bagi Siswa

Menurut Wikipedia, budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal), diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Bentuk lain dari kata budaya adalah kultur yang berasal dari bahasa Latin, yaitu cultura. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang serta diwariskan dari generasi ke generasi.

Budaya yang biasa diterapkan dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari dikenal pula sebagai gaya hidup (life style). Bagi siswa, gaya hidup yang baik perlu diajarkan sebagai salah satu tujuan adanya pendidikan. Menerapkan pembelajaran berbasis budaya atau gaya hidup berkelanjutan dapat menjadi pedoman untuk menjalani kehidupan. Lantas, apa saja pentingnya mengajarkan gaya hidup berkelanjutan bagi siswa? Simak berikut ini!

Mewujudkan Target Pendidikan yang Relevan dan Fokus Prioritas Nasional

Pada dasarnya, budaya hidup berkelanjutan berkaitan dengan prioritas nasional. Hal itu sesuai dengan penyampaian Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim yang mengumumkan agenda prioritas bidang pendidikan dan kebudayaan.

7 Tips Membangun Lingkungan yang Kondusif dalam Pembelajaran
Lingkungan belajar menurut Saroni (2006) dan Kusmoro (2008), terdiri dari dua hal utama, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik merupakan sarana fisik yang berada di sekitar siswa saat belajar.

Ada empat isu yang perlu dipejuangkan selama masa presidensi G20 dengan mengusung tema bertajuk "Jalan kebudayaan untuk Hidup Berkelanjutan".

  1. Pendidikan berkualitas atau universal quality education. Isu pertama ini mengenai kemudahan akses belajar, dan upaya-upaya yang dilakukan agar kegiatan pembelajaran berkualitas dapat dirasakan semua siswa (merata).
  2. Teknologi digital dalam pendidikan atau digital tech in education. Isu ini memperhatikan solusi teknologi digital sebagai jawaban atas permasalahan akses kualitas dan keadilan sosial di bidang pendidikan.
  3. Solidaritas dan kemitraan atau solidarity and partnership. Isu berikutnya ini berkaitan dengan kearifan budaya bangsa Indonesia, yaitu gotong royong.
  4. Masa depan dunia kerja pascapandemi Covid-19 atau the future of work post Covid-19. Akibat adanya pandemi, berbagai perubahan telah terjadi. Pembatasan sosial dan aktivitas yang dilakukan menuntut pemanfaatan teknologi lebih banyak sehingga tuntutan dunia pekerjaan juga ikut berubah. Pendidikan diharapkan dapat menjawab berbagai tantangan dan mengatasi perubahan yang terjadi agar SDM lebih siap menghadapi dunia karier.

Membentuk Pribadi yang Memiliki Kesadaran dan Bertanggung Jawab pada Lingkungan

Bumi telah menjadi tempat tinggal bagi manusia dan berbagai makhluk hidup lainnya dalam waktu sangat lama. Tidak hanya hal-hal baik yang membantu kehidupan terus berlangsung, bumi juga mengalami berbagai kerusakan. Kerusakan yang terjadi baik karena kondisi alam maupun pengaruh dari aktivitas makhluk hidup seperti efek rumah kaca dan perubahan iklim. Fenomena tersebut menghasilkan beberapa permasalahan lingkungan seperti kenaikan suhu bumi dan air laut yang mengancam kehidupan manusia.

Agar kehidupan dapat terus berlangsung dan berkelanjutan hingga generasi mendatang, peran manusia perlu memegang kendali penuh. Upaya itu tercermin melalui produk, perilaku, dan aktivitas yang memenuhi kebutuhan makhluk hidup tanpa mengurangi dan mengubah akses sumber daya untuk generasi di masa depan. Manusia perlu memiliki kesadaran dan tanggung jawab dalam menjaga lingkungan.

7 Budaya Positif yang Bisa Diterapkan di Sekolah
Untuk membentuk siswa yang berprestasi dan berkarakter baik, maka sekolah perlu membangun budaya positif di lingkungan sekolah.

Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran yang berbasis pada gaya hidup berkelanjutan diperlukan. Dengan pembelajaran tersebut, siswa diharapkan mampu menjadi pribadi yang bertanggung jawab dalam bertindak.

Itulah pentingnya budaya untuk hidup berkelanjutan bagi siswa. Menanamkan budaya ini pada siswa berarti menjaga keberlangsungan hidup manusia maupun memelihara keanekaragaman hayati agar kehidupan di bumi bisa berjalan seimbang. Kegiatan pembelajaran harus memerhatikan ilmu yang diajarkan pada siswa. Dengan demikian, siswa tak hanya menguasai teori, tetapi juga memiliki pribadi yang bertanggung jawab dan memiliki kesadaran akan berbagai tindakan yang dilakukan. Karena setiap tindakan yang dilakukan oleh siswa akan berpengaruh pada kehidupan.


Insani Miftahul Janah

Trying. Learning. Then Doing.

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.