Pentingkah Bimbingan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka?
Dalam impelementasi Kurikulum Merdeka, bimbingan konseling memiliki peranan yang penting. Pentingnya bimbingan konseling dalam implementasi Kurikulum Merdeka, yaitu untuk memfasilitasi perkembangan setiap peserta didik supaya mampu mengaktualisasikan potensi dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan secara optimal. Dalam menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar, peranan layanan bimbingan dan konseling yaitu sebagai koordinator yang berfungsi untuk mewujudkan kesejahteraan psikologis peserta didik. Selain itu, dalam Kurikulum Merdeka, layanan bimbingan konseling dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan fasilitas dan sarana yang terdapat pada satuan pendidikan.
Adapun 4 layanan yang bisa diberikan bimbingan konseling dalam implementasi Kurikulum Merdeka, yaitu antara lain adalah sebagai berikut.
1. Bimbingan Konseling Bidang Layanan Pribadi
Apabila peserta didik memiliki masalah yang harus ditangani secara khusus, layanan bimbingan konseling dapat memberikan bimbingan konseling bidang layanan pribadi kepada peserta didik tersebut. Ketika peserta didik sedang berkonsultasi, guru harus bertindak secara aktif untuk mendengar dan memberikan tanggapan yang tepat terhadap permasalahan siswa tersebut. Dalam hal ini, peranan guru sangat diperlukan peserta didik untuk memberikan tanggapan kepada siswa supaya permasalahan dapat diselesaikan dengan baik. Selain itu, bimbingan konseling ini bersifat pribadi, yaitu bimbingan konseling ini hanya dilakukan antara satu peserta didik dan satu guru yang akan membahas permasalahan peserta didik.
2. Bimbingan dan Konseling Bidang Layanan Belajar
Dalam penerapannya, guru mata pelajaran akan melakukan penilaian kognitif kepada peserta didik, baik sebelum kegiatan pembelajaran dimulai maupun setelah selesai kelas. Hasil dari penilaian tersebut akan digunakan guru untuk membuat strategi pembelajaran yang sesuai dengan persiapan belajar peserta didik dan profil siswa. Hal ini juga berlaku untuk guru bimbingan konseling. Guru bimbingan konseling dapat menggunakan hasil penilaian nonkognitif untuk merancang program bimbingan dan konseling siswa. Layanan bimbingan konseling yang diberikan guru akan disesuaikan dengan karakteristik belajar siswanya.
3. Bimbingan dan Konseling Bidang Layanan Sosial
Bimbingan dan konseling bidang layanan sosial merupakan bentuk layanan yang akan mengajak siswa untuk dapat memahami lingkungan sekitarnya dan mampu terlibat dalam interaksi sosial yang positif dan terampil. Dengan begitu, siswa dapat menciptakan hubungan yang harmonis antara siswa dengan lingkungan belajarnya. Untuk mewujudkan hal tersebut, para pendidik harus dapat mewujudkan nilai dan norma yang telah berlaku serta berbagai latar belakang sosial budaya.
4. Bimbingan dan Konseling Bidang Layanan Karier
Bimbingan dan konseling bidang layanan karier yaitu bentuk layanan yang berguna sebagai persiapan untuk mengidentifikasi minat dan bakat yang dimiliki siswa dengan penilaian nonkognitif. Layanan bimbingan dan konseling bidang layanan karier ini lebih diutamakan untuk ditawarkan kepada siswa tingkat SMA/SMK. Walaupun begitu, para pendidik di Sekolah Menengah Pertama (SMP) juga dapat membantu siswa untuk merencanakan karier mereka sejak usia dini. Dengan bantuan tersebut, Anda sudah dapat membantu siswa untuk mulai merencanakan masa depannya sejak dini.
Bimbingan konseling dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka dapat disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan, serta kemampuan dari masing-masing satuan pendidikan. Selain itu, layanan bimbingan konseling juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas dan sarana yang terdapat di satuan pendidikan tersebut. Berdasarkan penjelasan ini, dapat disimpulkan bahwa pentingnya bimbingan konseling dalam Impelementasi Kurikulum Merdeka dalam satuan pendidikan dapat membantu peserta didik untuk memahami proses kegiatan pembelajaran di kelas.
Keunggulan Kurikulum Merdeka Belajar
Keunggulan dari Kurikulum Merdeka antara lain adalah sebagai berikut.
1. Proses kegiatan belajar menjadi lebih sederhana dan mendalam. Dalam hal ini, guru akan berfokus pada materi pelajaran yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Dengan begitu, proses kegiatan belajar dapat lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru, dan menjadi lebih menyenangkan.
2. Pembelajaran menjadi lebih merdeka, yakni peserta didik tidak ada program peminatan di SMA. Pada kesempatan ini, peserta didik dibebaskan untuk memilih minat, bakat, dan aspirasinya. Selain itu, sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan proses kegiatan pembelajaran akan dijalankan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.
3. Proses kegiatan pembelajaran menjadi lebih relevan dan interaktif. Dalam hal ini, kegiatan pembelajaran akan memiliki kegiatan proyek yang akan memberikan kesempatan luas kepada peserta didik untuk mengeksplorasi isu-isu yang aktual secara aktif.
Peran Guru BK dalam Implementasi Kurikulum Merdeka
Bimbingan konseling memiliki peranan yang sangat penting dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Beberapa kegiatan atau peran guru BK dalam implementasi Kurikulum Merdeka yang harus kamu ketahui, yaitu sebagai berikut.
1. Pemetaan Kebutuhan Peserta Didik Berdasarkan Gaya Belajar
Dalam hal ini, peserta didik akan dipetakan berdasarkan gaya belajarnya, yaitu visual, auditorial, ataupun kinestetik. Data ini dapat guru ambil dengan menggunakan tes ataupun nontes. Apabila menggunakan tes, guru dapat melakukan tes terstandar. Guru BK tidak memiliki kewenangan untuk menggunakannya. Guru BK harus bekerja sama dengan pihak ketiga, seperti psikologi yang menangani tes psikologi. Apabila guru BK menggunakan cara nontes, alat yang bisa dipakai yaitu bisa berupa angket.
2. Pemetaan Kebutuhan Peserta Didik Berdasarkan Bakat dan Minat Siswa
Seperti yang kita ketahui setiap peserta didik memiliki bakat dan minat yang berbeda-beda. Ada peserta didik yang menonjol dalam bidang seni, ada yang suka olahraga, ada anak yang memiliki bakat di bidang akademik, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, peran para guru begitu penting. Mereka bertugas untuk mendidik, mengajar, mengarahkan, melatih, menilai dan juga mengevaluasi peserta didik. Sebelum menjalankan peran tersebut, terlebih dahulu guru harus mampu mengidentifikasi bakat dan minat setiap peserta didiknya. Dengan begitu, guru dapat memberikan pengarahan yang sesuai.
3. Mengadakan Asesmen Diagnostik Nonkognitif
Adapun fungsi dari asesmen diagnostik nonkognitif ini untuk peserta didik, yaitu untuk mengetahui hal-hal berikut.
- Kesejahteraan psikologi dan emosional peserta didik.
- Aktivitas kegiatan belajar peserta didik di rumah.
- Kondisi keluarga peserta didik.
- Gaya belajar, karakter, dan minat yang dimiliki peserta didik.
Kemudian, tujuan dari bimbingan konseling, yaitu untuk membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangannya. Tujuan tersebut meliputi aspek pribadi-sosial, aspek belajar, dan aspek karier. Selain itu, bimbingan dan konseling juga memiliki fungsi, yaitu untuk membantu peserta didik untuk memahami dirinya sendiri dan lingkungan belajarnya. Dengan pemahaman tersebut, peserta didik dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya sendiri secara lebih optimal. Jadi, dapat disimpulkan bahwa peranan bimbingan konseling dalam Kurikulum Merdeka, yaitu untuk memberikan layanan yang dapat membantu mengarahkan peserta didik dalam pencapaian Profil Pelajar Pancasila yang sesuai dengan layanan bimbingan dan konseling.
Demikianlah penjelasan mengenai pentingnya bimbingan konseling dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Dengan adanya penjelasan tersebut, sangat diharapkan para pendidik dapat memberikan layanan bimbingan dan konseling secara lebih optimal.