Langkah Membuat RPP Adaptif dalam Pembelajaran Berdiferensiasi
Setelah dua tahun berada dalam situasi pandemic COVID-19, pendidikan di Indonesia memasuki era New Normal. Di era ini, pembelajaran sudah boleh dilakukan secara tatap muka. Namun, ada beberapa persyaratan tertentu.
Tak hanya harus menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru di era new normal ini, pendidikan juga harus beradaptasi dengan beragam kebijakan baru. Salah satunya dengan membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) adaptif. RPP adaptif dianggap paling sesuai untuk pelaksanaan pembelajaran di era new normal ini.
RPP adaptif ini nantinya dijadikan acuan dalam proses pembelajaran berdiferensiasi, sesuai dengan konsep Kurikulum Merdeka. Kurikulum baru yang digunakan di tahun ajaran baru ini.
Baik RPP adaptif dan pembelajaran berdiferensiasi adalah hal baru dalam pendidikan di era new normal ini. Tentunya, guru harus bisa beradaptasi dengan keduanya. Apa itu RPP adaptif? Apa pembelajaran berdiferensiasi itu? Bagaimana langkah membuat RPP adaptif dalam pembelajaran berdiferensiasi? Semuanya akan dibahas melalui artikel berikut.
RPP Adaptif
RPP Adaptif rencana pelaksanaan pembelajaran untuk keadaan darurat. Menurut Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mnedikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, pandemi COVID-19 termasuk keadaan darurat. Oleh karena itu, akan sangat tepat jika pembelajaran saat pandemi dilakukan berdasarkan RPP adaptif.
Jadi, RPP adaptif ini merupakan rencana pembelajaran yang disesuaikan dengan keadaan darurat, disusun untuk satu kali pembelajaran, dengan beragam alternatif pola pembelajaran berikut.
1. Pembelajaran Tatap Muka
RPP adaptif memungkinkan melakukan pembelajaran tatap muka di era new normal. Namun, disertai dengan protokol kesehatan yang ketat. Selain itu, juga dalam kondisi ketika sekolah berada di zona hijau atau tidak ada angka kejadian COVID-19.
2. Pembelajaran Daring
Di era new normal, pembelajaran juga bisa dilakukan secara daring. Guru dan siswa bisa saling berinteraksi melalui berbagai media digital, memanfaatkan beragam aplikasi. Mulai dari aplikasi chatting hingga aplikasi teleconference.
RPP adaptif yang bisa dibuat oleh guru adalah memetakan perangkat digital yang dimiliki oleh siswanya. Alasannya, agar pembelajaran daring bisa dilakukan dengan baik.
3. Pembelajaran Luring
Pembelajaran luring juga menjadi salah satu pilihan dalam penerapan RPP Adaptif. Pembelajaran luring ini bisa dilakukan menggunakan media televisi ataupun radio. Guru juga bisa membuat handout, modul ajar, hingga LKS untuk mendukung penerapan RPP Adaptif dalam pembelajaran luring ini.
RPP Adaptif yang dibuat oleh guru harus berisi panduan yang jelas tentang bagaimana sistem pengumpulan tugas maupun evaluasi dari sistem pembelajaran luring ini.
4. Pembelajaran Kombinasi
Pembelajaran kombinasi ini bisa digunakan dengan gabungan luring dan daring atau daring dan tatap muka. RPP adaptif yang bisa dibuat oleh guru adalah memilah-milah, mana saja materi yang bisa diberikan secara tatap muka, luring, ataupun daring. Sebagai contoh, untuk materi dengan KD yang berat, bisa diprioritaskan untuk pembelajaran tatap muka.
RPP adaptif ini ditetapkan melalui Surat Edaran Nomor 14 Tahun 2020, atau Permendikbud Tahun 2016 atau RPP Inisiatif, tetapi disesuaikan dengan keadaan darurat pandemi COVID-19 di era new normal ini.
RPP adaptif dan pembelajaran berdiferensiasi adalah sebuah keniscayaan yang harus diterima oleh guru. Tentunya, guru harus bisa beradaptasi dengan keduanya, agar proses pembelajaran di era new normal ini bisa berjalan dengan baik.
Jadi, RPP Adaptif ini digunakan untuk pembelajaran yang disesuaikan keadaan darurat, disusun untuk satu kali kegiatan pembelajaran dengan beragam pola pembelajaran, mulai dari pembelajaran daring, luring, tatap muka, ataupun kombinasi.
Pembelajaran Berdiferensiasi
Setelah membahas tentang RPP Adaptif, kini saatnya membahas tentang pembelajaran berdiferensiasi. Sejak diterapkannya Kurikulum Merdeka, Mendikbudristek mendorong agar proses belajar dilakukan menggunakan metode pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran ini mengutamakan minat dan bakat masing-masing siswa, sebagaimana semangat Kurikulum Merdeka, siswa bebas belajar sesuai minat dan bakat siswa.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang dilakukan melalui serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru dengan berorientasi kepada kebutuhan siswa-siswanya. Beberapa keputusan yang dibuat tersebut adalah yang berkaitan dengan hal-hal berikut.
· Memilih kurikulum dengan tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas.
· Cara guru bisa merespon kebutuhan belajar siswa-siswanya. Kemudian, cara guru menyesuaikan rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa tersebut. Misalnya, apakah siswa perlu menggunakan sumber belajar yang berbeda, cara belajar yang berbeda, dan penugasan serta penilaian yang berbeda.
· Cara guru menciptakan lingkungan belajar yang menarik siswa untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi. Kemudian, juga memastikan kepada setiap siswa di kelasnya tahu bahwa akan selalu ada dukungan bagi mereka di sepanjang prosesnya.
· Manajemen kelas yang efektif. Bagaimana guru bisa menciptakan prosedur, rutinitas, metode yang memungkinkan adanya fleksibilitas. Namun juga memiliki struktur yang jelas, jadi meski mungkin melakukan kegiatan yang berbeda, kelas tetap dapat berjalan secara efektif.
· Penilaian berkelanjutan. Bagaimana guru bisa menggunakan informasi yang didapatkan dari proses penilaian formatif yang telah dilakukan, untuk dapat menentukan siswa mana yang masih ketinggalan, atau sebaliknya, siswa mana yang sudah lebih dulu mencapai tujuan belajar yang ditetapkan.
Langkah Membuat RPP Adaptif dalam Pembelajaran Berdiferensiasi
Berikut beberapa Langkah membuat RPP adaptif dalam pembelajaran berdiferensiasi.
1. Analisis KD (Kompetensi Dasar)
Langkah pertama dalam membuat RPP Adaptif dalam pembelajaran berdiferensiasi adalah melakukan analisis KD. Buat analisis dengan cara mengidentifikasi kompetensi dan materi beserta tingkatannya yang akan dimuat dalam KD agar bisa membuat penyajian yang tepat sesuai dengan pola pembelajaran yang dipilih.
2. Pemetaan
Jangan lupa melakukan pemetaan saat membuat RPP adaptif dalam pembelajaran berdiferensiasi. Pemetaan ini mencakup semua kebutuhan belajar siswa. Kebutuhan itu mulai dari minat belajar, kesiapan belajar, hingga profil belajar.
3. Menentukan Strategi Pembelajaran
Tentukan strategi dan alat penilaian yang akan digunakan (tentukan bentuk penilaian akhir yang merupakan kombinasi portofolio, proyek, dan tertulis. Setelah itu, buat rubrik penilaiannya sehingga guru tahu posisi siswa ada di mana dan kendala apa yang dihadapinya).
4. Membuat Kegiatan Pembelajaran
Buat kegiatan pembelajaran yang mencakup konten, proses, hingga produk sesuai dengan KD yang telah dipilih. Tentunya dengan memperhatikan kondisi siswa yang terdiferensiasi tersebut.
5. Refleksi
Langkah terakhir membuat RPP adaptif dalam pembelajaran berdiferensiasi adalah melakukan refleksi. Lakukan refleksi setiap membuat dan melaksanakan RPP Adaptif dalam pembelajaran berdiferensiasi ini. Tambahkan hal-hal yang perlu diperbaiki, jika ada. Ini agar guru bisa membuat RPP adaptif dalam lebih baik lagi sesuai dengan sumber daya dan potensi yang dimiliki oleh guru dan siswa. Dengan demikian, proses pembelajaran akan berjalan lancar.
Demikian artikel tentang langkah membuat RPP adaptif dalam pembelajaran berdiferensiasi. Semoga artikel ini bisa membantu Anda dalam menyusun langkah membuat RPP adaptif dalam pembelajaran berdiferensiasi.