Konsep Abstraksi dalam Computational Thinking dan Penerapannya
Computational thinking atau berpikir secara komputasional merupakan salah satu metode penyelesaian masalah yang menggunakan pendekatan pola pikir seorang software engineer. Computational thinking membantu seseorang untuk memecahkan masalah dengan logika dan berpikir kritis. Metode ini biasanya digunakan untuk mengembangkan suatu program, tetapi juga dapat diterapkan untuk memecahkan persoalan sehari-hari.
Computational thinking menjadi salah satu keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh setiap orang untuk bisa menjalani kehidupan lebih baik. Oleh sebab itu, computational thinking harus mulai dikenalkan dan diajarkan pada anak sejak dini agar mereka terbiasa berpikir komputasional layaknya seorang ilmuwan.
Mengingat pentingnya kemampuan berpikir komputasional, salah satu kebijakan Mendikbud Nadiem Makarim dalam Kurikulum Merdeka yaitu mengintegrasikan computational thinking di mata pelajaran Matematika, IPAS (IPA IPS) dan Bahasa Indonesia untuk tingkatan Sekolah Dasar. Diharapkan, siswa terbiasa berpikir komputasional untuk memecahkan persoalan atau masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Berpikir komputasional membantu siswa meningkatkan prestasi di bidang akademik maupun non akademik, meningkatkan kemampuan memecahkan masalah (problem solving), menyiapkan mereka menjadi pribadi yang berkompeten.
Sebelumnya sudah dibahas mengenai apa itu computational thinking, karakteristik, manfaat hingga cara penerapannya. Seperti yang diketahui, terdapat 4 metode atau tahapan dari computational thinking mulai dari decomposition (dekomposisi), pattern recognition (pengenalan pola), abstraction (abstraksi), algorithm (algoritma). Berikut ini kita akan membahas metode abstraksi.
Konsep Abstraksi dalam Computational Thinking
Abstraksi merupakan metode untuk menggeneralisasikan. Proses abstraksi biasanya menggunakan cara induktif untuk mengidentifikasi serta memperoleh sebuah perilaku atau pola. Abstraksi juga bisa mengidentifikasi prinsip umum untuk menghasilkan pola trend dan keteraturan.
Prof Inggriani Liem dalam YouTube Bebras Indonesia, menjelaskan bahwa abstraksi merupakan kemampuan seseorang untuk membedakan informasi atau data yang penting dan yang kurang penting (prioritising).
Adapun berdasarkan ilmu komputer menurut Wikipedia abstraksi merupakan proses representasi data serta program dalam bentuk yang sama dengan pengertiannya (semantik), dengan menyembunyikan rincian atau detail implementasi. Proses abstraksi dapat menyembunyikan detail supaya programmer akan fokus terhadap konsep tertentu saja pada satu waktu.
Tujuan melakukan abstraksi yaitu untuk mengetahui informasi penting dan menyingkirkan Informasi yang tidak penting, sehingga seseorang bisa menggunakan informasi penting tersebut untuk menyelesaikan persoalan atau permasalahan. Dengan kata lain, seseorang yang melakukan abstraksi berarti mampu memilah informasi penting dengan tepat.
Metode atau tahapan abstraksi dalam computational thinking membantu seseorang untuk menyelesaikan masalah lebih cepat. Tentu cara ini juga bisa digunakan untuk menyelesaikan persoalan sehari-hari, baik persoalan mudah hingga pasangan kompleks.
Contoh sederhananya dalam melakukan proses abstraksi yaitu ketika kita berada di sebuah ruangan yang di dalamnya terdapat banyak benda dan ingin mencari buku dalam ruangan tersebut, tentu mata kita hanya akan fokus kepada benda yang berhubungan dengan buku serta mengabaikan benda-benda lain di sekitarnya seperti mainan, meja makan, kasur dan benda lainnya yang ada di sekitar kita.
Untuk menyelesaikan persoalan yang mudah, otak kita secara otomatis akan melakukan proses abstraksi. Semakin sering melatih kemampuan berpikir komputasional, maka semakin mudah bagi kita untuk menyelesaikan persoalan yang lebih sulit. Oleh sebab itu, computational thinking harus diterapkan di sekolah sejak Sekolah Dasar.
Contoh Penerapan Abstraksi dalam Kehidupan Sehari-hari
Kemampuan abstraksi harus dimiliki oleh setiap orang dan sangat penting diajarkan pada anak untuk menyelesaikan sebuah persoalan dalam kehidupannya saat ini dan masa depan.
Apalagi saat ini perkembangan teknologi atau internet sudah semakin canggih. Sangat mudah bagi kita untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Tentu anak-anak perlu dipersiapkan kemampuan memilah informasi yang dibutuhkan (abstraksi) agar mereka tidak terdistraksi dengan informasi yang tidak penting.
Disadari atau tidak, sebenarnya kita sudah sering melakukan abstraksi dalam keseharian. Abstraksi bukan hanya berguna pada mata pelajaran komputer tetapi juga bisa diterapkan dalam berbagai kegiatan lintas mata pelajaran.
Guru dan orang tua memiliki peran penting untuk mengenalkan pemikiran komputasional pada anak, termasuk dalam proses abstraksi untuk menyelesaikan masalah. Adapun berikut ini merupakan contoh penerapan proses abstraksi untuk menyelesaikan persoalan sehari-hari, yaitu
Mengajak Anak Berbelanja
Salah satu hal sederhana yang bisa dilakukan orang tua untuk memancing proses berpikir abstraksi anak yaitu dengan mengajak mereka berbelanja ke supermarket. Di supermarket, tentunya anak akan melihat bagian-bagian tertentu misalnya bagian cemilan atau makanan kering, bagian sayuran dan buah segar, bagian daging, dan lainnya.
Saat di supermarket, orang tua bisa meminta anak untuk menemukan benda dengan merek atau brand tertentu. Misalnya Anda bisa meminta mereka mencarikan cemilan beng-beng, maka anak akan mencari beng-beng tersebut di bagian camilan dan makanan kering.
Hal ini memang terlihat sederhana, dan secara otomatis otak kita memang melakukannya. Namun tak ada salahnya jika Anda memberitahukan kepada anak bahwa yang mereka lakukan itu adalah proses abstraksi, dimana anak fokus pada bagian untuk mencari benda yang perlu dibeli dan mengabaikan bagian yang tidak berpengaruh.
Menceritakan Hari yang Sudah Dilalui
Hal yang bisa dilakukan orang tua selanjutnya untuk melatih proses abstraksi anak yaitu dengan meminta mereka menceritakan hari yang sudah dilalui. Contoh pertanyaan sederhananya yaitu, "Apa saja yang sudah kamu lalui hari ini?"
Tentunya ada banyak kejadian yang dilalui anak ketika mereka keluar dari rumah atau pergi ke sekolah, mereka juga akan bertemu dengan banyak orang, melakukan dan melihat banyak hal. Namun biasanya anak akan memilih menceritakan hal yang paling berkesan bagi dirinya dan mengabaikan cerita lainnya. Tanpa disadari, ini memicu proses berpikir abstraksi anak.
Membuat Rangkuman Mata Pelajaran
Adapun untuk melatih proses berpikir abstraksi anak yang bisa dilakukan guru yaitu dengan membuat rangkuman mata pelajaran tertentu. Guru bisa meminta siswa untuk membaca materi di buku lalu membuat rangkuman poin-poin penting yang akan dipelajari.
Itulah beberapa hal yang bisa Anda ketahui mengenai proses atau konsep abstraksi dalam computational thinking. Meskipun sebelumnya masih kurang paham dengan konsep ini, namun tanpa disadari otak kita telah melakukan proses abstraksi secara umum. Jika terus dilatih dan dikembangkan, maka bisa digunakan untuk pemecahan masalah yang lebih kompleks. Abstraksi sangat penting diajarkan pada anak sejak dini untuk membuat gagasan umum mengenai apa masalahnya dan bagaimana solusinya.