Fungsi Epistemologi dalam Dunia Pendidikan

edukasi 27 Sep 2021

Pernahkah kalian berpikir, bagaimana ilmu pengetahuan dapat lahir ke muka bumi? Mungkin sebagian dari kita akan menjawab bahwa ilmu pengetahuan lahir begitu saja. Atau sebagian lainnya akan menganggap bahwa ilmu pengetahuan lahir dari pengalaman manusia yang terjadi selama berulang kali.

Manusia merupakan makhluk yang dianugerahi akal dan pikiran oleh Tuhan, sehingga dua kemungkinan yang disebutkan di atas bisa saja menjadi alasannya. Tetapi tahukah Anda? Ternyata, ada cabang filsafat yang mempelajari bagaimana ilmu pengetahuan tersebut hadir di antara manusia, lho. Cabang filsafat tersebut dinamakan dengan Epistemologi.

Masa sih, pengetahuan lahir dari pengetahuan? Untuk menjawab kegundahan Anda, mari kita simak penjelasan tentang Epistemologi berikut ini.

Pengertian Epistemologi

Epistemologi adalah cabang filsafat yang berkaitan erat dengan asal, sifat, karakter, dan jenis pengetahuan. Epistemologi berasal dari Yunani yaitu ‘Episteme’ yang berarti pengetahuan, dan ‘Logos’ yang berarti ilmu. Epistemologi merupakan cabang filsafat yang sering dibicarakan, diperdebatkan, dan dibahas. Hal ini dikarenakan epistemologi mengacu pada akar pemikiran dari ilmu pengetahuan; apa itu pengetahuan, macam-macam pengetahuan, bagaimana karakteristik pengetahuan, serta hubungan pengetahuan dengan kebenaran dan keyakinan.

Bisa dikatakan, epistemologi merupakan asal-usul yang membahas teori pengetahuan, pengandaian, dasar pengetahuan, serta pertanggungjawaban atas pertanyaan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia. Pengetahuan tersebut datang melalui akal dan panca indra manusia dengan beragam metode, diantaranya yaitu metode deduktif, induktif, positivisme, dialektis, dan kontemplatis.

Objek dan Tujuan Epistemologi

Menurut Jujun S. Suriasumantri salah satu tokoh filsafat Indonesia, objek epistemologi merupakan segala proses yang terlibat untuk memperoleh pengetahuan, di mana di dalamnya terdapat usaha kita dalam melakukan proses tersebut. Proses ini kemudian menjadi sasaran teori pengetahuan dan berfungsi untuk mencapai tujuan yang dibuat. Sasaran adalah hal yang penting karena ia menjadi perantara yang harus dilalui dalam mewujudkan tujuan. Tujuan menjadi sangat mustahil bisa terealisasi jika tanpa sebuah sasaran, begitu juga sebaliknya. Sasaran tanpa tujuan membuat sasaran menjadi tidak terarah sama sekali.

Sedangkan tujuan epistemologi bukan untuk memperoleh pengetahuan, tetapi keinginan memiliki potensi untuk memperoleh pengetahuan. Tujuan epistemologi sesungguhnya memiliki rumusan. Pada intinya, rumusan tersebut diharapkan terus menumbuhkan kesadaran seseorang untuk tidak cepat merasa puas dengan sekedar memperoleh pengetahuan saja. Tetapi dibutuhkan pula cara atau bekal untuk memperoleh pengetahuan. Sebab, keadaan memperoleh pengetahuan melambankan sikap pasif, sedangkan cara memperoleh pengetahuan melambangkan sikap dinamis.

Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran yang Baik
Tujuan pembelajaran harus sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) nya, menggunakan kata kerja operasional serta satu perilaku yang diukur. Tujuan pembelajaran digunakan untuk mengetahui pencapaian siswa.

Landasan Epistemologi

Landasan epistemologi keilmuan disebut metode ilmiah. Seperti yang kita ketahui, metode ilmiah adalah prosedur untuk mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi, ilmu pengetahuan diartikan sebagai pengetahuan yang didapatkan melalui metode ilmiah.

Berdasarkan pengertian di atas, kita dapat mengetahui bahwa tidak semua pengetahuan bisa disebut ilmiah. Sebab, ilmu merupakan pengetahuan yang harus memenuhi syarat-syarat tertentu untuk bisa mendapatkannya. Syarat-syarat tersebut tercantum dalam metode ilmiah.

Epistemologi Menurut Pandangan Beragam Aliran Filsafat Dunia

Epistemologi memiliki sudut pandang yang beragam. Sudut pandang tersebut dikelompokkan berdasarkan aliran filsafat dunia, yaitu:

1. Epistemologi Idealisme

Pada sudut pandang idealisme, epistemologi menghendaki kurikulum yang digunakan dalam pendidikan untuk lebih fokus pada isi secara objektif. Dalam artian, kurikulum tersebut menyediakan pengalaman belajar sebanyak-banyaknya dan berasal dari jenis yang beragam. Hal ini dikarenakan pribadi idealisme cenderung peka terhadap realitas di sekitarnya, sehingga mereka sangat menghargai pengalaman yang mereka miliki sebelumnya.

2. Epistemologi Realisme

Pada sudut pandang realisme, epistemologi menghendaki bahwa menanamkan pengetahuan tertentu kepada anak yang sedang tumbuh dan berkembang merupakan tugas terpenting di sekolah. Penerapannya mengedepankan inisiatif guru sebagai pengalihan warisan pengetahuan, bukan pada siswa. Guru berperan untuk memutuskan arah yang harus dilalui peserta didik dan apa saja materi pembelajaran yang harus mereka terima di kelas.

3. Epistemologi Pragmatisme

Pada sudut pandang pragmatisme, epistemologi yang dianut adalah pengetahuan yang ditemukan harus membawa perubahan bagi kehidupan manusia. Jika tidak membawa perubahan maka tidak bisa dikatakan pengetahuan. Jadi, pengetahuan dinilai melalui kadar instrumentalnya atau hasil akhir yang didapat. Guru harus mampu mengonstruksi proses pembelajaran dengan menempatkan masalah tertentu yang pemecahannya dapat membawa siswa untuk memahami lingkungan sosial dan fisik mereka yang lebih baik.

4. Epistemologi Eksistensialisme

Pada sudut pandang eksistensialisme, epistemologi merupakan sebuah eksistensi yang dipilih dalam kebebasan. Bereksistensi yang dimaksud yaitu bereksistensi dalam perbuatan yang harus dilakukan oleh setiap orang bagi dirinya sendiri. Pilihan bukan merupakan soal konseptual, tetapi soal komitmen total dari individu. Dengan demikian, orang lain tidak berhak untuk menentukan pilihan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan.

Mereka meyakini hanya orang yang berani sajalah yang mampu mengambil keputusan, dan hal tersebut akan menentukan arah hidupnya di masa depan. Jika seseorang tidak berani mengambil keputusan, maka bagi mereka adalah sosok yang tidak bereksistensi dalam arti yang sebenarnya.

Fungsi Epistemologi dalam Dunia Pendidikan

Setelah kita merangkum penjelasan tentang pengertian epistemologi dan berbagai macam aliran pemahamannya, kita semakin yakin bahwa epistemologi memiliki peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Hal ini dikarenakan epistemologi merupakan induk dari temuan ilmu pengetahuan yang telah tercipta. Dan dalam dunia pendidikan, ilmu pengetahuan merupakan bekal yang diberikan pengajar kepada peserta didik lalu diberikan lagi kepada generasi selanjutnya di masa mendatang.

Epistemologi dalam dunia pendidikan bertugas melakukan usaha untuk menetapkan sebuah kebenaran yang berasal dari sebuah isi pemikiran dan divalidasi oleh metode ilmiah. Itulah mengapa epistemologi dalam dunia pendidikan juga berperan penting sebagai sarana untuk mengetahui berbagai variasi kebenaran pengetahuan.

Manusia adalah makhluk yang memiliki pikiran dan akal. Terkadang, tidak semua manusia memiliki pola pikir dan akal yang sama. Isi kepala manusia itu berbeda antara satu dan lainnya. Dan sesungguhnya manusia itu tidak bisa hidup dengan mengandalkan satu kebenaran pengetahuan saja. Kita membutuhkan beraneka ragam kebenaran pengetahuan untuk memantapkan langkah kita ke masa depan. Semua itu bisa kita dapatkan dengan mengenyam pendidikan.

Selain itu, epistemologi dapat membantu agar manusia tidak mudah terjebak dalam sebuah pemahaman tertentu yang belum divalidasi kebenarannya. Terutama di zaman sekarang yang dengan mudahnya kita menemukan informasi asal-asalan di media sosial. Informasi tersebut biasa kita sebut sebagai hoax. Dengan menerapkan epistemologi dalam dunia pendidikan, kita membantu untuk memerangi hoax yang semakin hari semakin mudah diyakini oleh mereka yang kurang mendapatkan literasi pendidikan maupun literasi media massa.

Hal yang Perlu Diketahui Mengenai Kemampuan Literasi Informasi
Literasi informasi adalah kemampuan dalam mencari, evaluasi serta menggunakan informasi yang efektif dan efisien.

Rangkuman

Epistemologi adalah cabang filsafat untuk menghasilkan proses melahirkan ilmu, sedangkan pendidikan merupakan wadah bagi manusia untuk mengakses ilmu. Oleh karena itu, pendidikan harus memiliki rancangan dan penerapan sesuai landasan epistemologi yaitu secara benar, tepat, dan ilmiah. Pendidikan tidak bisa dilaksanakan berdasarkan pengalaman saja, tetapi perlu dilakukan kajian yang mendasar untuk menciptakan sebuah sistem pendidikan yang sempurna. Ini merupakan mekanisme yang menjadi pedoman bagi pelaksana tingkat pusat, daerah, sekolah, hingga guru sebagai ujung tombak pendidikan.

“Pada akhirnya, epistemologi dalam dunia pendidikan telah membantu manusia dalam mendapatkan ilmu pengetahuan yang mampu dibuktikan kebenarannya dan memberikan banyak manfaat untuk masyarakat luas.”

Demikian artikel mengenai fungsi epistemologi dalam dunia pendidikan. Ikuti blog.kejarcita.id untuk mendapatkan kumpulan artikel seputar pendidikan jarak jauh, usaha sosial dan inovasi teknologi.

Anisa Cahyani

"Perempuan yang gemar merangkai kata menjadi tulisan dan juga pemburu matahari terbenam."

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.