Daftar Tokoh Inspiratif Pendidikan di Dunia

edukasi 4 Mar 2023

Pendidikan menjadi salah satu tolak ukur kemajuan sebuah bangsa di dunia. Hal ini dikarenakan pendidikan sangat berkaitan dengan kemajuan dan kesejahteraan sebuah bangsa. Bangsa yang maju dan sejahtera tak lepas dari andil masyarakatnya yang berhasil mengoptimalkan potensi di dalam diri mereka, atau bisa dikatakan sebagai masyarakat terdidik.

Oleh karena itulah, bangsa yang berhasil maju dan sejahtera adalah bangsa yang mempunyai sumber daya manusia yang cerdas. Semua itu dapat dilihat dari mutu pendidikan yang diterapkan di negara tersebut.

Sistem pendidikan terus berkembang setiap tahunnya. Perkembangan-perkembangan yang terjadi bukan tanpa sebab. Tujuannya yaitu agar manusia dapat memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan terbarukan. Masih banyak pengetahuan di dunia ini yang belum manusia ketahui sepenuhnya, karena itulah pendidikan akan terus mengalami pembaruan; baik secara sistem, teori, dan lain sebagainya.

Pendidikan akan terus berkembang ke arah yang lebih baik dari masa ke masa, dan semua itu tidak lepas dari peran tokoh-tokoh pendidikan di seluruh dunia yang sangat inspiratif. Gagasan dan ide mereka berhasil menyulam benang-benang keilmuan yang akhirnya bisa kita pelajari saat ini dan berguna untuk kehidupan kita sehari-hari.

Tips Guru Berkarier Hingga Kancah Internasional
Ketika seorang guru telah menjadi guru profesional yang berkarakter, mereka dapat meningkatkan kariernya hingga kancah internasional.

Kira-kira, siapa saja ya mereka? Simak daftar tokoh inspiratif pendidikan di dunia versi kejarcita.id di bawah ini ya!

Tokoh Inspiratif Pendidikan di Dunia

1. Benjamin Samuel Bloom

Lahir di Pennsylvania pada tanggal 21 Februari 1913, Benjamin Samuel Blom merupakan seorang psikolog di bidang pendidikan yang menciptakan Teori Taksonomi Bloom. Bloom menerima gelar sarjana dan master dari Pennsylvania State University tahun 1935. Setelah itu, ia mendapat gelar Ph.D. Bloom juga berhasil meraih gelar doktor di bidang pendidikan pada tahun 1942 dari University of Chicago.

Bloom memulai karirnya sebagai instruktur pada tahun 1944 di University of Chicago, tepatnya di Departemen Pendidikan. Pada tahun 1970, ia ditunjuk sebagai Distinguished Service Professor oleh Charles H. Swift. Di antara tahun tersebut, tepatnya pada tahun 1956, ia mengembangkan konsep Taksonomi Bloom.

Taksonomi Bloom merupakan struktur hierarki untuk mengidentifikasi keterampilan berpikir ; dimulai dari jenjang yang rendah hingga tinggi. Keterampilan berpikir yang dikonsepkan Bloom dibagi menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Tetapi, teori ini direvisi pada tahun 2021 oleh Krathwohl dan para ahli kognitivisme yang dikenal dengan nama Revisi Taksonomi Bloom. Revisi tersebut hanya pada ranah kognitif dengan menggunakan kata kerja.

2. Paulo Freire

Paulo Freire merupakan pendidik dan pemikir yang berasal dari Recife, Brazil. Freire memulai karirnya sebagai guru pada tahun 1947. Ia dikenal sebagai sosok yang memulai pembentukan Teori Pedagogi Kritis.

Pedagogi Kritis (Critical Pedagogy) merupakan model pendidikan yang selalu mempertanyakan atau mengkritisi pendidikan itu sendiri mengenai hal-hal fundamental pada pendidikan; baik secara filosofis, sistem, teori, kebijakan dan implementasinya. Singkatnya, pedagogi kritis adalah pendidikan kritis.

Pedagogi Kritis memiliki banyak tokoh dunia yang ikut membentuk konsepnya. Tetapi, Pedagogi Kritis berawal dari kerja-kerja transformatif yang dilakukan oleh Freire. Saat Freire melaksanakan proses belajar mengajar di kelas, ia menentang Pedagogi Bank (Banking Pedagogy) yang pada masa itu diterapkan secara massal.

Berbeda dari Pedagogi Kritis, Pedagogi Bank menganut penyampaian satu arah selama prosesnya alias hanya dari guru kepada siswa. Menurut Freire, model pembelajaran tersebut tidak memberikan kesempatan siswa berbicara atau berdiskusi dengan pengajar. Akibatnya, interaksi siswa dan guru jarang terjadi sehingga guru dan siswa hanya berbicara seputar materi pelajaran saja. Hal tersebut melawan esensi manusia sebagai makhluk sosial.

3. Maria Montessori

Maria Montessori merupakan wanita pertama di Italia yang mendapatkan gelar Doctor of Medicine pada tahun 1896. Ia lahir di provinsi Chiaravalle, Italia, pada tahun 1870. Setelah lulus dari bangku kuliah, Maria bekerja di sebuah klinik psikiater Universitas Roma dan berjibaku dengan orang-orang yang menderita retardasi mental. Dari pekerjaan inilah, Maria kemudian mengembangkan gagasan-gagasannya di bidang pendidikan dengan melahirkan Metode Montessori.

Metode Montessori merupakan metode pendidikan khusus anak-anak. Metode ini menganut paham bahwa setiap individu harus mengedukasi dirinya sendiri. Artinya, anak harus memupuk keinginan untuk belajar dari dalam diri mereka sendiri. Ketika mereka memiliki keinginan untuk mempelajari keahlian tertentu, mereka dibebaskan untuk memilihnya.

Hal ini sejalan dengan tujuan Metode Montessori yaitu agar anak-anak mampu memaksimalkan potensi mereka dalam kehidupan melalui keahlian yang mereka pilih. Pengajar atau guru berperan sebagai penyedia informasi dan menciptakan lingkungan yang edukatif.

Maria Montessori meyakini bahwa pendidikan seseorang dimulai sejak ia dilahirkan. Bahkan tahun-tahun awal kehidupan bayi, menurut Maria, adalah masa-masa formatif yang paling penting untuk perkembangan mereka; baik secara fisik maupun mental. Bayi tidak hanya menunggu instruksi dari orang dewasa, tetapi mereka mempunyai pikiran yang aktif.

4. Al-Khawarizmi

Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa Al-Khawarizmi atau yang lebih dikenal sebagai Al-Khawarizmi adalah matematikawan yang berasal dari Iran. Sesuai dengan julukannya yaitu matematikawan, ia merupakan ilmuwan yang memperkenalkan ilmu-ilmu dalam dunia matematika. Jasanya dalam dunia matematika sangatlah besar sehingga George Sarton, salah satu penulis sejarah matematika, mengungkapkan bahwa Al-Khawarizmi merupakan salah satu yang terbaik di bidang sains karena kecerdasannya.  

Al-Khawarizmi adalah sosok yang pertama kali menemukan ilmu aljabar, deret geometri hingga aritmatika. Ia juga mengembangkan fungsi sinus, cosinus, tangen, serta konsep diferensiasi dalam ilmu trigonometri. Tak berhenti sampai disitu, ia juga menemukan ilmu matematika lainnya seperti contoh soal matematika (Hisab al-Jabrwa al-Muqabalah) dan ilmu perbintangan atau astronomi.

Konsep matematika lainnya yang ia kemukakan yaitu pernyataan bahwa angka nol (0) memiliki nilai ; di mana pernyataan tersebut membuat operasi pengurangan, penjumlahan, pembagian, dan perkalian menjadi lebih mudah dan sederhana. Al-Khawarizmi juga turut mengembangkan sistem nilai desimal dengan angka 1 sampai 9.

5. Howard Gardner

Howard Gardner adalah pria kebangsaan Amerika Serikat yang lahir pada tanggal 11 Juli 1943 di Scranton, Pennsylvania. Howard Gardner adalah pakar psikologi perkembangan dan profesor pendidikan  dari Graduate School of Education, Havard University. Howard Gardner mendapat gelar sarjana dalam bidang psikologi dan ilmu pengetahuan sosial dari Harvard College pada tahun 1965. Kemudian ia mendapat gelar doktoral dari Harvard University pada tahun 1971. Ia memulai karirnya sebagai pengajar di Havard School of Education pada tahun 1986.

Gardner telah berkontribusi banyak hal dalam pembentukan teori akademik dan kebijakan publik. Sebagai pengakuan atas kontribusinya, Gardner sudah menerima gelar kehormatan dari 31 kampus dan universitas; termasuk institusi di Bulgaria, Kanada, Chili, Yunani, Irlandia, Israel, Italia, Korea Selatan, dan Spanyol. Ia juga telah dipilih dua kali oleh majalah Foreign Policy and Prospect sebagai salah satu dari 100 intelektual publik paling berpengaruh di dunia. Salah satu teori belajar rancangannya yang paling terkenal yaitu Teori Multiple Intelligences.

Teori Multiple Intelligeces atau Kecerdasan Majemuk adalah teori yang melakukan penilaian kecerdasan seseorang berdasarkan delapan parameter, tidak hanya berdasar skor standar saja. Delapan parameter yang dimaksud yaitu verbal/linguistik, matematis/logika, musik/ritmis, visual/spasial, kinestetik tubuh, naturalis, interpersonal, intrapersonal, filosofis/moral/adab. Teori ini dikemukakan oleh Gardner pada tahun 1983.

Teori ini meyakini setiap siswa memiliki kelebihan masing-masing. Gardner berpendapat, anak yang memiliki keterbatasan pasti memiliki kelebihan. Hanya saja, kelebihan tersebut belum tereksplor dengan baik. Teori ini membawa angin segar bagi pendidik untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memajukan dunia pendidikan.

Pentingnya Visi Bagi Guru Profesional
Visi bisa didefinisikan sebagai arah dari suatu organisasi. Jika dikaitkan terhadap guru profesional, visi bisa didefinisikan sebagai impian, harapan, dan cita-cita guru terhadap kegiatan pembelajaran siswa.

Demikian artikel mengenai Daftar Tokoh Inspiratif Pendidikan di Dunia. Anda bisa mengikuti blog.kejarcita.id untuk mendapatkan kumpulan artikel lainnya seputar dunia pendidikan jarak jauh, usaha sosial dan inovasi teknologi.

Anisa Cahyani

"Perempuan yang gemar merangkai kata menjadi tulisan dan juga pemburu matahari terbenam."

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.