Contoh Modul Ajar Bahasa Inggris SMP Kurikulum Merdeka
Pengertian Modul Ajar
Modul ajar merupakan bentuk perangkat ajar yang digunakan sebagai pedoman dan panduan dalam proses kegiatan belajar yang dirancang secara lengkap dan sistematis. Makna lengkap dari modul ajar ini berarti memuat semua komponen ajar, sedangkan sistematis berarti modul ajar harus disusun secara urut atau kronologis agar memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Apabila modul ajar tidak disusun secara lengkap dan sistematis, guru akan mengalami kesulitan dalam meningkatkan efektivitas mengajar di kelas. Hal ini akan berdampak besar pada kemampuan peserta didik dalam memahami suatu materi. Dalam menyusun modul ajar, guru harus merancangnya sesuai dengan tahap perkembangan siswa. Kemudian, beliau perlu mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Kriteria Modul Ajar
1. Esensial
Modul ajar bersifat esensial, berarti modul ajar merupakan dasar yang digunakan dalam proses kegiatan belajar. Konsep yang digunakan dalam modul ajar ini bisa diambil dari pengalaman belajar siswa maupun guru serta harus berkaitan dengan beragam lintas disiplin ilmu (multidisipliner).
2. Menarik, Bermakna, dan Menantang
Modul ajar harus dibuat secara menarik, bermakna, dan menantang. Artinya, modul ajar tersebut dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan keaktifan siswa dalam proses kegiatan belajar di kelas. Modul ajar yang dirancang harus berkaitan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dialami serta dekat dengan keadaan siswa. Modul ajar yang dibuat secara kontekstual dapat memudahkan siswa dalam memahami materi yang diajarkan guru. Dengan begitu, siswa mampu mencapai Capaian Pembelajaran dengan baik.
3. Relevan dan Kontekstual
Modul ajar yang dibuat harus bersifat relevan dan kontekstual, berarti materi yang dibahas harus berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki siswa dan guru. Konteks yang dipakai dalam modul ajar ini harus sesuai dengan waktu dan keadaan yang dimiliki beragam siswa.
4. Berkesinambungan
Modul ajar harus dibuat secara berkesinambungan atau berkaitan dengan alur kegitan pembelajaran. Adapun alur yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran ini harus disesuaikan dengan tahap perkembangan belajar siswa terlebih dahulu.
5. Penyajian
Modul ajar harus disajikan dengan menggunakan bahasa dan visual yang sederhana. Dengan begitu, modul ajar dapat lebih mudah dipahami dan diterapkan dalam proses kegiatan belajar siswa.
6. Kelengkapan
Modul ajar harus memuat seluruh komponen yang dibutuhkan, mulai dari informasi umum, capaian dan tujuan pembelajaran, detail rancangan penggunaan, hingga detail pertemuan.
Komponen Modul Ajar
- Modul ajar berisikan tujuan pembelajaran, langkah pembelajaran, asesmen, serta informasi dan referensi belajar yang dapat membantu guru dalam melaksanakan proses kegiatan pembelajaran.
- Komponen yang terdapat di dalam modul ajar dapat ditambahkan sesuai dengan mata pelajaran dan kebutuhan siswa.
- Guru diberi kebebasan dalam mengembangkan komponen yang ada di dalam modul ajar agar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar siswa.
Komponen inti modul ajar dapat diuraikan menjadi beberapa bagian berikut.
1. Tujuan Pembelajaran
- Mencerminkan hal-hal penting yang ada di dalam proses kegiatan belajar dan dapat diuji dengan berbagai bentuk asesmen.
- Menentukan proses kegiatan belajar yang akan dilalui siswa, sumber daya yang digunakan, kesesuaian materi dengan tujuan yang ingin dicapai, dan metode asesmen yang akan digunakan.
- Mencakup pengetahuan, prosedural, pemahaman konseptual, pemikiran dan penalaran keterampilan, serta kolaborasi dan strategi komunikasi.
2. Kegiatan Pembelajaran
- Memuat urutan proses kegiatan pembelajaran yang dirancang ke dalam bentuk langkah-langkah yang konkret.
- Langkah kegiatan pembelajaran ditulis secara berurutan, sesuai dengan alokasi waktu yang dibutuhkan. Langkah kegiatan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahap, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
3. Rencana Asesmen
- Mencakup instrumen penilaian. Kriteria penilaian yang ditentukan harus jelas dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
- Asesmen yang digunakan bersifat asesmen formatif dan asesmen sumatif. Asesmen yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan cakupan tujuan pembelajaran dan kebutuhan siswa.
- Dalam merancang asesmen penilaian, guru perlu memahami suatu prinsip asesmen.
Perbedaan Modul Ajar dan RPP
Modul ajar dengan RPP akan terlihat sama jika dilihat secara sekilas. Namun, jika dilihat dari segi komponen, modul ajar memiliki komponen yang lebih lengkap dibandingkan RPP. Dari segi tujuan pembelajaran, Modul Ajar Kurikulum Merdeka tidak hanya memudahkan guru dalam kegiatan pembelajaran saja, tetapi juga mendukung pencapaian kompetensi dalam Capaian Pembelajaran dan Profil Pelajar Pancasila pada setiap tahap perkembangan pada suatu mata pelajaran. Adapun RPP bertujuan untuk mengarahkan proses kegiatan belajar siswa dalam mencapai Kompetensi Dasar (KD).
Pada kesempatan ini, Kejarcita.id akan membagikan Contoh Modul Ajar Bahasa Indonesia SMP Kurikulum Merdeka. Berikut adalah salah satu contoh modul yang terdapat di Kejarcita.id.
Contoh Modul Ajar Bahasa Inggris SMP Kurikulum Merdeka
Mata Pelajaran: Bahasa Inggris
Materi Pelajaran: Procedure Text
Kelas: IX
Alokasi Waktu: 20 JP x 360 menit
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari materi procedure text, peserta didik diharapkan mampu untuk:
- mengidentifikasi isi konteks, gagasan utama, dan informasi yang ada di dalam tulisan dengan baik;
- membagikan ide-ide yang berasal dari beragam teks yang disajikan ke dalam bentuk multimedia dengan baik; dan
- mengaplikasikan struktur teks dan unsur kebahasaan yang ada di dalam teks bacaan ke dalam bentuk multimedia dengan baik.
Pertanyaan Inti:
- What is procedure text?
- What is the function of procedure text?
- What is the structure of procedure text?
Profil Pelajar Pancasila:
- Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
- Bergotong royong (bisa berkolaborasi, bersikap peduli, dan mau berbagi)
- Kreatif
- Bernalar kritis
- Mampu menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
- Mampu memperoleh dan memproses informasi serta gagasan yang didapat
Sarana dan Prasarana :
- Laptop/komputer/gawai
- Jaringan internet
- Video pembelajaran
- Speaker atau pengeras suara
Target Peserta Didik: Peserta didik reguler
Model Pembelajaran: Tatap Muka, Daring
Persiapan pembelajaran:
- Menyiapkan alamat tautan video conference
- Mengunduh materi dan LKPD yang telah disediakan
- Menuliskan format LKPD di papan tulis atau foto kopi lembar LKPD untuk diberikan kepada peserta didik
Perkiraan total waktu persiapan:
Daring: 20—30 menit (tergantung kondisi jaringan internet)
Luring (tatap muka): 2 jam
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan Awal (15 menit)
- Mengajukan beberapa pertanyaan pemantik terkait procedure text untuk meningkatkan pemahaman peserta didik terkait materi yang ingin dibahas melalui gambar atau Power Point.
Observe the picture above:
- What do you think about the picture and video above?
- Do you know the recipe of dalgona coffee?
- Can you tell me the steps how to make dalgona coffee?
Kegiatan Inti (60 menit)
- Guru menyajikan video mengenai "How to make a dalgona coffee" di depan kelas dengan menggunakan proyektor.
- Guru menjelaskan tentang jenis-jenis procedure text.
- Guru menjelaskan tentang generic stucture yang ada di dalam procedure text.
- Sembari menonton video, guru akan menjelaskan alat, bahan, dan bagaimana langkah membuat dalgona coffee tersebut.
- Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menyimak video, menganalisis informasi yang ada di dalam video tersebut, dan mencari ide utama dari video.
- Peserta didik mengerjakan LKPD yang berkaitan dengan video yang diberikan guru.
- Peserta didik mencatat kata-kata yang belum dipahami di dalam lembar LKPD.
Kegiatan Penutup (15 menit)
- Guru mengapresiasi usaha yang dilakukan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Setelah itu, guru menanyakan kepahaman peserta didik atas materi yang telah dibahas.
- Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran dan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
Asesmen
Pedomen Penskoran
Ketepatan siswa dalam mengidentifikasi
informasi yang rinsi |
|
Ketepatan siswa dalam memaknai kosakata
dan penggunaan padanan kata |
|
Dalam melakukan penskoran instrumen, guru dapat memberikan skor 1 untuk setiap jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban yang salah.
Refleksi untuk Guru
- Adakah peserta didik yang membutuhkan perhatian khusus terhadap suatu materi?
- Apakah ada tahap kegiatan pembelajaran yang harus diulang pada pertemuan selanjutnya?
- Apakah peserta didik merasa antusias ketika pembelajaran sedang berlangsung?
Refleksi untuk Peserta Didik
- Apakah materi yang didiskusikan sudah cukup jelas?
- Bagaimana pendapatmu tentang materi ini?
- Adakah tahapan maupun materi yang sulit dipahami?
Pengayaan
Untuk peserta didik yang berminat belajar dan mengeksplorasi topik pembelajaran lebih jauh, mereka dapat memberikan waktu khusus untuk belajar lewat video pembelajaran dan mengejarkan beberapa soal yang berbeda. Berikut adalah rekomendasi video pembelajaran yang dapat ditonton!
Demikianlah penjelasan mengenai modul ajar beserta contoh modul ajarnya. Anda dapat melihat beberapa contoh modul ajar lainnya di situs web Kejarcita. Jangan lupa untuk ikut event premium 40JP yang diadakan Kejarcia, ya!